Anbacim – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Anbacim atau yang memiliki nama generik Cefuroxime ini adalah merupakan salah satu jenis obat-obatan yang masuk ke dalam golongan obat antibiotik yang digunakan dalam bentuk tablet serta injeksi atau vial. Obat Anbacim ini biasanya digunakan untuk mencegah serta mengobati Infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti gonore, uretritis, ispa, ataupun penyakit Lyme.

Obat Anbacim sendiri diproduksi serta didistribusikan oleh PT. Sanbe Farma, yang dimana dalam peredarannya dibuat dan dikemas dalam bentuk tablet dengan komposisi Cefuroxime acetyl 500 mg dan bentuk vial dengan kandungan cefuroxime Na 1 gram.

Oleh BPOM sendiri, obat Anbacim ini digolongkan ke dalam kategori obat keras dengan label huruf K besar didalam lingkaran merah. Dengan dimasukkannya obat Anbacim ini kedalam golongan obat keras, maka penggunaannya harus disertai dengan rujukan serta anjuran dari dokter.

Indikasi:

Berikut dibawah ini adalah merupakan indikasi-indikasi dari penggunaan obat Anbacim yang perlu diketahui pengguna sebelum menggunakan obat ini, sesuai dengan petunjuk dari produsen, yaitu sebagai berikut:

  1. Mengobati ispa bawah yang disebabkan oleh bakteri Parainfluenza, Influenza tipe A, Streptococcus pneumoniae, ataupun Enterobacteria
  2. Menyembuhkan infeksi jaringan lunak seperti contohnya penyakit Selulitis (infeksi kulit).
  3. Antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang disebabkan bakteri yang hidup dan berkembangbiak di saluran kemih. Biasanya infeksi ini disebabkan oleh bakteri escherichia coli (E. coli), Klamidia ataupun mycoplasma
  4. Digunakan untuk terapi infeksi tulang dan sendi seperti contohnya penyakit Osteomielitis yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus.
  5. Biasanya digunakan untuk pengobatan infeksi obstetri dan ginekologis seperti penyakit Dysfunctional Uterine Bleeding
  6. Pengobatan gonorea, yaitu sebuah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan munculnya nanah dan bau tidak sedap dari lubang alat kelamin, baik pada wanita maupun pria.
  7. Dapat juga digunakan untuk terapi penyakit Sifilis, yaitu sebuah penyakit kelamin yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.
  8. Mengobati penyakit septikemia, yaitu sebuah kondisi medis dimana penderitanya mengalami keracunan darah akibat senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh bakteri patogenik.
  9. Penyembuhan penyakit meningitis, yaitu sebuah penyakit yang menyerang selaput otak yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Neisseria meningitidi, Listeria monocytogenes, ataupun Haemophilus influenzae
  10. Digunakan untuk mencegah terjadinya resiko terkena infeksi bakteri pada saat melakukan operasi esofageal dan vaskuler.

Dosis & Cara Penggunaan:

Berikut dibawah ini adalah merupakan cara pemberian obat Anbacim berikut dosis penggunaannya yang perlu diketahui pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

Dosis untuk pengguna anak-anak:

  • Dosis yang diberikan untuk mengobati infeksi pencernaan, berikan sebanyak 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 125 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati penyakit otits media, berikan 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 250 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati penyakit otits media pada anak dibawah 2 tahun, berikan 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 125 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, berikan sebanyak 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 125-250 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati infeksi saluran kemih dengan komplikasi, berikan sebanyak 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 250-500 mg.

Dosis untuk pengguna Dewasa:

  • Dosis yang diberikan untuk mengobati infeksi pencernaan, berikan sebanyak 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 250 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati penyakit otits media, berikan 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 250-500 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, berikan sebanyak 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 250 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati infeksi saluran kemih dengan komplikasi, berikan sebanyak 2 kali per hari, masing-masing sebanyak 500 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk mengobati penyakit gonorhe tanpa komplikasi, berikan sebanyak 1 kali per hari sebanyak 500 mg.
  • Dosis yang diberikan untuk pengidap penyakit Bronchitis, berikan sebanyak 2 kali per hari sebanyak 250-500 mg, dengan rentang waktu 8 jam sekali dan gunakan selam 5-10 hari.
  • Dosis yang diberikan untuk pengidap penyakit Cystitis , berikan sebanyak 2 kali per hari sebanyak 750 mg, dengan rentang waktu 8 jam sekali dan gunakan selam 7-10 hari.

Kontra Indikasi:

Berikut dibawah ini adalah merupakan kontra indikasi dari penggunaan obat Anbacim yang perlu diketahui pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Hentikan penggunaan obat Anbacim ini pada saat pengguna sedang mengonsumsi alkohol, karena dapat menyebabkan menyebabkan kerusakan pada hati
  2. Jangan menggunakan obat Anbacim ini untuk bayi berusia di bawah tiga bulan, karena sangat berbahaya.
  3. Dilarang menggunakan obat Anbacim ini untuk pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat-obatan yang masuk kedalam kelompok sefalosporin (jenis antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat terbentuknya dinding sel bakteri)
  4. Jangan pernah memberikan obat Anbacim ini untuk pengguna yang memiliki riwayat gangguan pencernaan, karena obat Anbacim ini akan memperparah gangguan pencernaan pengguna.
  5. Pengguna yang sedang mengalami malnutrisi atau gizi buruk dilarang menggunakan obat Anbacim ini karena dapat berpotensi memperparah kondisi kesehatan tubuh pengguna.
  6. Penderita Diabetes tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat Anbacim ini karena obat Anbacim dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah penggunanya.
  7. Tidak boleh menggunakan obat Anbacim ini untuk pengguna yang memiliki gangguan ginjal permanen, karena dapat meningkatkan kadar obat Anbacim ini di dalam tubuh pengguna
  8. Untuk pengguna yang sedang mengalami gangguan hati, jangan mengkonsumsi obat Anbacim ini dahulu.
  9. Dilarang menggunakan obat Anbacim ini pada pengguna yang memiliki riwayat reaksi anafilaksis terhadap penisilin

Efek Samping:

Berikut ini adalah efek samping yang dapat muncul pada saat menggunakan obat Anbacim ini yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum mengkonsumsinya, yaitu sebagai berikut:

  1. Gangguan saluran pencernaan.
  2. Kolitis pseudomembran.
  3. Buang air besar berdarah.
  4. Perubahan hematologi.
  5. Tromboplebitis (Pada penggunaan vial).
  6. Superinfeksi Bakteri.
  7. Batuk-batuk.
  8. Mengalami Kejang.
  9. Nyeri otot.
  10. Pusing.
  11. Mengantuk.
  12. Sakit perut.
  13. Menurunkan kesuburan.
  14. Diare.
  15. Demam.
  16. Kedinginan.
  17. Jantung berdegup kencang.
  18. Nyeri dada.
  19. Kejang
  20. Kebingungan,
  21. Lemas badan
  22. Kulit menjadi pucat bahkan menguning (sakit kuning)
  23. Sakit kepala
  24. Memar pada tubuh,
  25. Kesemutan,
  26. Rasa kebas pada tubuh
  27. Alergi kulit parah
  28. Radang tenggorokan
  29. Gatal-gatal pada tubuh
  30. Mudah emosi
  31. Mengalami hiperaktif
  32. Gelisah
  33. Buang angin terus menerus
  34. Kesulitan buang air kecil
  35. Mimisan
  36. Hilangnya nafsu makan
  37. Tenggorokan menjadi kering

Interaksi dengan Obat Lain:

Berikut dibawah ini adalah merupakan efek interaksi dari penggunaan obat Anbacim dengan obat-obatan lainnya, yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh pengguna, yaitu sebagai berikut:

  • Penggunaan obat Anbacim bersamaan dengan obat-obatan dari golongan diuretik dapat menyebabkan penggunanya mengalami penyakit ginjal.
  • Kombinasi obat Anbacim ini dengan obat-obatan jenis aminoglikosida dapat meningkatkan nefrotoksisitas pada penggunanya
  • Penggunaan obat Anbacim bersamaan dengan obat-obatan Antibiotik lainnya seperti obat Amcillin ataupun obat sulfonamide dapat menyebabkan efek bakterisida dari obat Anbacim ini berkurang.
  • Pemberian vaksin difentri pada saat sedang menggunakan obat Anbacim, dapat menyebabkan berkurangnya manfaat dari vaksin difentri tersebut.

Peringatan dan Perhatian:

Berikut dibawah ini adalah merupakan peringatan dari penggunaan obat Anbacim yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Simpan obat Anbacim ini pada tempat yang sejuk dan juga kering, serta hindari terkena sinar matahari secara langsung.
  2. Hati-hati dalam mengkonsumsi obat Anbacim ini apabila pengguna sedang mengkonsumsi pil KB, karena dapat menyebabkan muntah ataupun diare sebagai efek sampingnya
  3. Obat Anbacim ini dimasukkan ke dalam kategori Keamanan Kehamilan C (terbukti dapat menyebabkan efek samping pada janin kelinci percobaan, namun belum ada studi atau kasus yang dapat membuktikan adanya efek samping terhadap janin ibu hamil), oleh sebab itu dalam penggunaannya kepada ibu hamil harus dilakukan secara berhati-hati terutama pada kehamilan trimester pertama
  4. Jangan menggunakan obat Anbacim ini apabila memang tidak memerlukannya, karena hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri terhadap efek bakteria dari obat Anbacim.
  5. Pemberian obat Anbacim untuk ibu yang menyusui harus dilakukan secara hati-hati karena obat Anbacim ini dapat terlarut dalam ASI.
  6. Perhatikan penggunaan obat Anbacim ini untuk pengguna yang sedang menderita Leukemia limfatik.
fbWhatsappTwitterLinkedIn