Felox – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Felox termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

  • Setiap kaplet Felox mengandung 400 mg antibiotik pefloksasin

Indikasi

Mekanisme Kerja Obat

Pefloksasin merupakan salah satu antibiotik golongan fluorokuinolon yang akan bekerja membunuh bakteri dengan cara menghambat berbagai enzim di dalam sel bakteri yang digunakan untuk membuat DNA. Proses pembuatan DNA adalah proses yang sangat penting dalam proses reproduksi/perkembangbiakan.

Jika proses pembuatan DNA terganggu maka secara tidak langsung proses perkembangbiakan juga akan terganggu. Dengan demikian, jumlah bakteri penginfeksi di dalam tubuh tidak akan bertambah, bakteri lama kelamaan akan mati serta menjadi lebih mudah untuk dikalahkan oleh sistem imun

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Felox yang biasa diresepkan adalah 1 kaplet setiap 12 jam
  • Sebaiknya Felox dikonsumsi bersama dengan makanan
  • Telanlah kaplet Felox dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dihancurkan atau dikunyah)

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Felox:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap antibiotik golongan fluorokuinolon
  • Anak usia <15 tahun
  • Defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase
  • Ibu hamil dan menyusui

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Pefloksasin yang terkandung di dalam Felox dikontraindikasikan untuk ibu hamil karena pefloksasin dapat mengganggu pertumbuhan janin, terutama pertumbuhan tulang sehingga berisiko menimbulkan kecacatan pada janin jika digunakan oleh ibu hamil
  • Pefloksasin yang terkandung di dalam Felox juga dikontraindikasikan untuk ibu menyusui karena obat ini diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI dan dapat menimbulkan efek negatif pada bayi

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Felox:

  1. Mual
  2. Muntah
  3. Sakit perut
  4. Insomnia
  5. Merasa pusing
  6. Fotosensitif (lebih sensitif terhadap sinar matahari)
  7. Sakit kepala

Tidak semua pasien pengguna Felox akan mengalami efek samping di atas, bisa saja Anda tidak mengalami efek samping sama sekali atau mengalami efek samping berbeda dari yang disebutkan di atas. Segeralah konsultasikan efek samping yang Anda alami (jika ada) setelah penggunaan Felox kepada dokter atau apoteker agar efek samping yang Anda rasakan tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Felox:

  • Obat-obat antidiabetes berikut dapat mengalami peningkatan efek jika digunakan secara bersamaan dengan pefloksasin: acarbose, alogliptin, glimepirid, glipizid, glibenklamid, sitagliptin
  • Penyerapan pefloksasin di dalam saluran pencernaan dapat mengalami penurunan jika digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut: antasida, sukralfat, vinkristin
  • Pefloksasin dapat menga;ami peningkatan efek jika digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut: probenesid, simetidin, teofilin

Konsultasikanlah mengenai obat apapun, baik yang Anda dapatkan dengan atau tanpa resep yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Felox tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.

jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Felox, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Felox dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Felox tanpa menggunakan resep dokter
  2. Jangan mengubah dosis Felox yang telah diresepkan oleh dokter
  3. Habiskan Felox yang telah diresepkan untuk Anda. Jika Anda tidak menghabiskannya, bakteri yang menginfeksi Anda dapat mengembangkan resistensi (kekebalan) terhadap pefloksasin, akibatnya bakteri tidak terbasmi secara tuntas dan dapat menginfeksi kembali di kemudian hari
  4. Felox adalah antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti influenza
  5. Waspadai terjadinya hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah terlalu rendah) akibat penggunaan Dexapflox pada pasien dengan diabetes karena Felox dapat meningkatkan efek beberapa obat-obat antidiabetes (lihat di bagian Interaksi Obat)
  6. Jangan menggunakan Felox lebih lama dari waktu yang ditentukan oleh dokter karena penggunaan antibiotik dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan terjadinya infeksi sekunder (infeksi oleh mikroba lain, dapat berupa bakteri atau jamur lain, bukan mikroba yang pertama kali menimbulkan infeksi)
  7. Jika Anda lupa mengkonsumsi Felox, segeralah mengkonsumsinya jika jadwal minum obat berikutnya tidak terlalu dekat. Jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlewat dan minumlah Felox pada waktu minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat)
  8. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah menghabiskan Felox yang telah diresepkan, segeralah kembali memeriksakan diri ke dokter
  9. Pastikan Felox atau obat apapun yang akan Anda konsumsi masih dalam keadaan baik, bila Anda melihat adanya perubahan bentuk, perubahan warna atau kapsul yang meleleh, jangan gunakan obat ini dan tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan
  10. Pastikan Felox atau obat apapun yang akan Anda konsumsi belum melewati tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada kemasannya
  11. Simpanlah Felox ditempat kering, sejuk, terlindung dari sinar matahari dan terhindar dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn