Obat : Pengertian – Fungsi – Jenis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hampir seluruh orang di Indonesia atau bahkan dunia sudah sangat mengenal apa itu obat. Dan hampir setiap orang pasti pernah menggunakan obat. Entah hanya untuk masalah sepele seperti flu dan batuk, atau pada penyakit yang parah sekalipun. Intinya, semua orang tahu apa itu obat, meski tidak mengetahui batasan dari benda-benda atau bahan-bahan yang bisa disebut obat. Dan berbagai hal lain seperti karakter dan jenis-jenisnya. Berikut, kita akan membahas tentang apa itu obat dan seluruh komponennya.

Apa itu obat? Apa saja yang bisa dikategorikan sebagai obat? Sejauh mana suatu benda atau barang bisa dianggap sebagai obat? Untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu obat secara definisinya.

Pengertian Obat

Menurut pengertiannya, obat merupakan suatu benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat atau menyembuhkan penyakit, membebaskan seseorang dari gejala penyakit atau mengubah proses kimia di dalam tubuh. Dijabarkan lebih luas bahwa obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk menetapkan diagonis, mencegah, mengurangi, menyembuhkan, menghilangkan penyakit atau gejala penyakit, luka dan kelainan, entah itu yang bersifat fisik maupun psikis.

Pengertian lain dari obat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu bahan yang dapat mengurangi, menghilangkan penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Yang dapat berupa bahan kimia atau sebagainya. Nah, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang dapat membantu manusia tetap sehat dan terhindar dari penyakit adalah obat.

Obat tidak hanya berfungsi sebagai bahan yang digunakan apabila manusia terserang penyakit. Tetapi, nama lain dari obat dapat digunakan sebagai bahan memperindah, atau mempercantik tampilan pemakainya. Membentuk badan dan menjaga tubuh tetap berada dalam bentuk paling idealnya.

Fungsi Obat

Sesuai dengan pengertiannya, obat dapat berfungsi sebagai hal-hal berikut:

  • Mendiagnosis penyakit
  • Perawatan berbagai penyakit
  • Pencegahan terhadap penyakit
  • Mengubah proses kimia dalam tubuh
  • Mengurangi rasa sakit
  • Memperindah bentuk badan
  • Mempertahankan kecantikan
  • Merawat kulit

Sebenarnya, penjabaran fungsi obat sangat beragam dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Hanya sebagian besar dan inti dari penggunaan obat yang dapat dijabarkan dengan sederhana untuk menambah pengetahuan masyarakat terhadap obat itu sendiri. Diharapkan dengan mengenal beragam fungsi obat, anda dapat mengklasifikasikan berbagai jenis obat yang akan anda gunakan.

Jenis dan Klasifikasi obat

Obat memiliki berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing orang. Berikut adalah bentuk-bentuk obat yang dapat menjadi solusi pilihan atau penanganan masalah kesehatan anda:

  • Sirup atau larutan: cairan yang mudah ditelan, biasa digunakan oleh anak-anak yang seringnya sangat tidak menyukai obat. Obat berbentuk cairan memiliki rasa yang lebih bisa diterima lidah dari pada yang berbentuk pil.
  • Krim, gel atau salep: khusus untuk luka luar atau jika anda tidak suka efek samping yang akan ditimbulkan obat-obatan berbentuk sirup atau pil yang dikonsumsi secara oral, anda bisa memilih obat berbentuk gel atau salep yang hanya perlu diusapkan diluar kulit. Dengan reaksi yang sama baiknya dalam menangani permasalahan kesehatan anda dan lebih sedikit efek samping yang ditimbulkan obat berbentuk salep dari pada obat – obatan oral.
  • Inhaler: permasalahan kesehatan pada bagian pernafasan biasanya memerlukan penanganan yang berbeda dari penyakit lainnya. Inhaler adalah salah satu bentuk obat untuk masalah pernafasan dengan metode yang mudah dan gampang.
  • Tablet: berbentuk padat yang mengandung zat aktif, dan terkadang tanpa bahan pengisi untuk tujuan pengobatan tertentu.
  • Suntik: untuk anda yang menginginkan efek cepat dari obat tanpa mau susah payah menelannya, suntik adalah solusi permasalahan anda. Meski harus sedikit kesakitan saat disuntik, tetapi efek yang ditimbulkan jenis obat ini sangat cepat dan manjur.

Ternyata bentuk-bentuk obat masing-masing memiliki klasifikasi yang berbeda-beda pula. Berikut adalah klasifikasi dan jenis-jenis obat secara garis besarnya:

1. Tablet

Pembagian jenis obat tablet adalah sebagai berikut:

  • Tablet Kempa

Berdasarkan cara pembuatan obat berbentuk tablet, tablet kempa merupakan tablet yang dibuat dengan cara dikempa. Apa itu dikempa? Dikempa merupakan suatu proses dimana isi tablet dipompa dengan tekanan tinggi yang telah diletakan pada lubang cetakan baja untuk masuk dan mengisi tablet. Hingga mampat dan mudah dibentuk.

  • Tablet Cetak

Berbeda dan berbanding terbalik dengan tablet kempa, tablet cetak menggunakan mesin bertekanan rendah untuk membuat tablet cetak agak rapuh sehingga mudah dicerna.

  • Tablet Hipodermik

Merupakan jenis obat tablet yang mudah larut di dalam air. Mengandung senyawa tertentu yang berfungsi untuk dilarutkan terlebih dahulu baru kemudian dikonsumsi. Dimana proses pelarutannya juga terjadi secara sempurna, air dan obat telah menjadi satu tanpa dapat dipisahkan lagi. Obat ini biasanya terdapat pada obat penambah daya tahan tubuh seperti obat vitamin C dan sebagainya.

  • Tablet Effervescent

Pengertian dari tablet effervescent adalah jenis tablet yang apabila dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan gas. Obat tablet ini mengandung campuran asam dan natrium karbonat. Dimana berbeda dengan obat tablet lain yang diminum dengan cara langsung telan, obat tablet ini harus dilarutkan terlebih dahulu di dalam air. Kandungan asam dan antrium karbonat akan menghasilkan karbon dioksida berupa gelembung apabila berikatan dengan air. Setelah tablet larut, air hasil larutan inilah yang diminum.

  • Tablet Kunyah

Di Indonesia, jarang ada orang yang suka mengunyah obat tablet ini. Padahal, secara fungsi dan cara pemakaian, obat ini akan lebih baik digunakan dengan cara dikunyah. Kebanyakan orang lebih suka langsung menelannya. Desain dari obat tablet kunyah memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan jenis obat tablet lainnya. Untuk memudahkan pengguna dalam mengkonsumsi obat tablet kunyah.

2. Obat Serbuk

Obat serbuk biasanya memiliki rasa yang tidak sepahit bentuk obat yang lain. Karena cara konsumsi obat serbuk yang sebagian besar harus disiram dengan air terlebih dahulu untuk kemudian diminum. Jarang sekali ada yang meminum obat serbuk langsung begitu saja. Berikut adalah beberapa kelebihan dari obat serbuk yang perlu anda ketahui:

  • Dapat mengatur dosis secara manual
  • Mudah larut dalam air atau liquid
  • Mudah diserap tubuh
  • Tdak memerlukan tambahan bahan lain

3. Obat Pil

Pil, sebagian orang dewasa kebanyakan memilih pil sebagai salah satu bentuk obat yang paling digemari. Meskipun pahit dan bentuknya begitu-begitu saja, tetapi pil sangat mudah dikonsumsi. Sekali telan dan seluruh kandungan obat berhasil masuk ke perut anda.

4. Obat Kapsul

Obat berbentuk kapsul biasanya memiliki isi yang lembut di dalam luaran yang lumayan keras. Entah isi dari kapsul itu sendiri dapat berbentuk cairan atau bubuk. Obat kapsul memiliki kulit yang cukup keras untuk menahan isinya, akan tetapi mudah dicerna. Seperti selubung yang terbuat dari serat alami atau rumput laut dan sebagainya. Untuk luaran yang menarik, biasanya diberikan warna yang berbeda  – beda sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tidak usah kuatir, karna seratus persen warna dari obat kapsul berasal dari zat pewarna yang aman dikonsumsi.

5. Obat Sirup atau Larutan

Diantara seluruh bentuk obat, obat sirup adalah yang paling enak rasanya. Biasanya digunakan dalam obat-obatan khusus untuk menganangi masalah kesehatan anak-anak.

6. Obat Salep

Salah satu contoh obat salep yang sering digunakan adalah jenis pereda gatal pada kulit, Miconazol, Hydrocortisone, Elocon, Ketoconazole.

7. Obat Suntik

Contoh obat suntik yang sering digunakan adalah obat varises atau obat-obatan yang mengandung aethoxysklerol. Varises sendiri merupakan jenis penyakit yang menjangkiti pembuluh darah, biasanya di kaki dan membuatnya membesar.

8. Obat Inhaler

Obat jenis inhaler yang paling sering digunakan adalah obat inhaler asma, karena bagi penderita asma penggunaan obat secara oral akan sangat menyusahkan. Inhaler bekerja dengan merilekskan kadang pula membesarkan bronkus sebagai jalan keluar masuknya udara.

9. Obat Tetes

Mendengar obat tetes, pasti yang paling banyak banyak atau sering dipakai adalah obat tetes untuk mata. Fungsinya sendiri, dapat membasahi serta mengeluarkan kotoran dari mata.

10. Obat Extract

Disebut obat ekstrak karena berasal dari bahan – bahan alami yang sebagian besar langsung bisa dikonsumsi setelah ekstraksi dilakukan. ekstraksi dilakukan dengan cara menumbuknya hingga halus kemudian diperas, atau diblender. Contoh obat ekstrak adalah obat ekstrak buah manggis, jamu dan sebagainya.

11. Suppositoria

Suppositoria merupakan salah satu jenis obat dimana penggunaannya dilakukan melalui lubang rektal, vagina atau uretra, biasanya berbentuk padat. Obat jenis suppositoria dapat meleleh dengan mudah meleleh dan larut dalam suhu tubuh.

Efek Jangka Panjang Penggunaan Obat

Selain membawa manfaat, obat, apabila dikonsumsi secara terus-menerus hingga menjadi makanan harian anda dapat menimbulkan efek negatif yang cukup serius terhadap kesehatan anda. Apa efek jangka panjang penggunaan obat? Apakah benar penggunaan obat secara terus menerus dapat merusak organ vital anda? Bahkan jantung dan ginjal?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut adalah efek samping penggunaan obat apabila dilakukan secara terus  menerus dan kontinu :

1. Infeksi

Infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang menyerang jaringan tubuh. Hasil yang ditimbulkan dapat berupa pilek, flu, sakit tenggorokan bahkan selulitis atau infeksi kulit yang berpotensi serius. Penggunaan obat yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan perkembangan mikroorganisme yang mungkin semula baik menjadi jahat karena jumlahnya terlalu berlebih. Atau menghalangi tubuh dari mendapatkan bakteri –bakteri tertentu yang sesungguhnya malah berdampak baik bagi tubuh.

2. Komplikasi

Komplikasi dalam kedokteran diartikan sebagai perubahan yang tidak diinginkan dari sebuah penyakit, kondisi kesehatan dan terapi tertentu. Semakin lama anda menggunakan obat semakin besar kemungkinan komplikasi terjadi. Komplikasi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyerang organ-organ vital anda.

3. Kerusakan Ginjal

Ginjal merupakan tempat satu-satunya kotoran dalam darah bisa disaring dan dibuang keluar dari tubuh. Seluruh obat memiliki zat yang dapat berbahaya apabila setelah bereaksi dengan penyakit, mungkin memang menghasilkan tubuh yang lebih sehat, tetapi memiliki zat obat yang telah bereaksi dengan penyakit mempunyai zat pembuangan yang buruk, apalagi jika tersimpan di dalam tubuh. Ginjal berperan penting dalam menjaga tubuh tetap sehat dengan mengeluarkan zat-zat hasil kontaminasi ini. Tetapi, penggunaan obat yang berlangsung lama dapat melemahkan ginjal. Membuat ginjal bekerja lebih keras dari keadaan normalnya. Dan efek jangka panjangnya adalah kerusakan parah pada ginjal.

4. Penyakit Jantung

Sebagai fungsi utamanya, jantung adalah tempat pertukaran darah di dalam tubuh, dimana darah kotor hasil sirkulasi ke seluruh tubuh akan diangkut ke jantung untuk disaring dan menghasilkan darah bersih lagi. Penggunaan obat secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan memperberat kerja jantung, membuat penyaringan darah yang terjadi tidak lancar dan merusak jantung apabila terjadi secara terus menerus.

5. Kerusakan Panca Indra

Sering kali, efek samping yang ditimbulkan oleh konsumsi obat adalah melemahnya sistem saraf. Beberapa obat bahkan berperan langsung dalam merilekskan atau membuat sistem saraf kehilangan beberapa persen kemampuannya. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus, dikhawatirkan anda akan kehilangan salah satu pancar indra di tubuh anda bahkan komplikasi.

6. Gangguan Saraf

Seperti yang telah disebutkan, obat mempengaruhi sistem saraf. Selain melemahkan dan merilekskan, obat juga mampu menghampat penangkapan sensor dari neuron menuju ke sistem saraf pusat. Membuat rasa kebas dan mati rasa. Lama-kelamaan, hal ini dapat menimbulkan efek jangka panjang berupa stroke hingga tremor berkepanjangan.

7. Menurunnya Sistem Imun

Sistem Imun atau sistem kekebalan dapat diartikan sebagai sistem pertahanan atau perlindungan dari tubuh terhadap infeksi, makromolekul asing, serangan pantogen seperti virus,bakteri, parasit dan sebagainya. Menurunnya sistem imun akan berdampak pada mudahnya tubuh diserang berbagai penyakit.

8. Resisten Terhadap Bakteri

Resistensi terhadap bakteri, dapat diartikan sebagai ketahanan tubuh terhadap bakteri. Pada beberapa keadaan, penggunaan obat yang berlebihan justru akan menimbulkan efek resistensi terhadap bakteri. Sehingga bakteri tetap berkembang dan tubuh tidak menganggapnya sebagai penyakit.

9. Kerusakan Hati

Kerusakan hati, gejala kerusakan hati yang parah akan menimbulkan penyakit yang bernama sirosis, dimana hati akan kehilangan kemampuannya untuk menetralisir racun.

10. Reaksi Alergi atau Hipersensitif

Hipersensitif, merupakan reaksi berlebihan tubuh terhadap respon dari lingkungan sekitar, dapat berupa makanan, minuman, bahkan suhu atau musim.

11. Pengeroposan Tulang

Pengeroposan tulang, terjadi karna berkurangnya tingkat kepadatan tulang, pada pengeroposan tulang yang parah sering disebut dengan osteoporosis.

12. Ketergantungan

Ketergantungan, merupakan perbuatan kompulsif (yang terpaksa dilakukan) dan keterlibatan yang berlebihan terhadap suatu kegiatan tertentu. Dalam medis, ketergantungan sering digunakan untuk istilah kecanduan terhadap obat terlarang.

13. Gangguan Psikis

Gangguan psikis, merupakan berbagai kondisi yang mempengaruhi suasana hati, berpikir, dan perilaku. Dalam kasus ini gangguan psikis dapat diakibatkan oleh penggunaan obat yang berlebihan atau kontinu.

14. Insomnia dan Fobia

Insomnia atau sulit tidur, atau mendapatkan tidur nyenyak bagi penderitanya. Sedangkan fobia adalah rasa ketakutan berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.

Dari penjelasan berbagai efek samping penggunaan obat jangka panjang yang telah disebutkan di atas,diharapkan anda dapat menjaga konsumsi obat–obatan anda, jangan sampai ketergantungan. Apalagi hingga menimbulkan komplikasi berbagai penyakit yang sulit disembuhkan. Gunakan obat seperlunya, khususnya obat-obatan kimia. Lebih banyak mengkonsumsi obat herbal atau makan buah-buahan akan membuat anda lebih sehat tanpa harus merasakan efek samping dari obat itu sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn