Chirocaine termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
Chirocaine merupakan obat berbentuk sediaan injeksi yang tersedia dalam kemasan ampul 10 mL. Chirocaine mengandung levobupivacaine sebagai senyawa aktifnya, tersedia dalam 2 kekuatan dosis yaitu 2,5 mg/mL dan 5 mg/mL
Indikasi
Chirocaine digunakan sebagai anestesi (obat bius) lokal pada berbagai tindakan bedah, seperti :
- bedah mulut,
- bedah caesar, dll
Mekanisme Kerja Obat
Setiap bagian tubuh kita memiliki saraf sensorik, yaitu bagian saraf yang bertugas mendeteksi adanya rangsangan (sentuhan, rasa sakit, panas, dingin, dll) dan meneruskannya ke otak, setelah sinyal tersebut sampai di otak barulah kita bisa merasakan berbagai rangsangan tersebut. Proses ini berlangsung dalam waktu yang sangat singkat sehingga kita bisa langsung merasakan rangsangan tersebut sesaat setelah saraf sensorik mendeteksinya.
Tindakan operasi / bedah diperlukan untuk membantu menyembuhkan berbagai penyakit atau membantu terjadinya suatu proses (misalnya proses melahirkan). Pada tindakan operasi, dokter akan melakukan berbagai tindakan yang pastinya akan menimbulkan rasa sakit, oleh karena itu dibutuhkan obat bius, baik lokal maupun sistemik yang dpaat menghilangkan rasa sakit tersebut.
Obat bius lokal hanya bekerja menghilangkan rasa sakit pada bagian yang dibius, sedangkan obat bius sistemik dapat menghilangkan rasa sakit sekaligus menurunkan / menghilangkan kesadaran sehingga pasien akan tertidur / tidak sadar selama operasi berlangsung.
Levobupivacaine merupakan obat anestesi / bius lokal yang dapat menghalangi proses pengiriman sinyal rasa sakit dari saraf sensorik ke otak sehingga rasa sakit tidak akan terasa. Karena bekerja sebagai bius lokal, pemberian levobupivacaine tidak akan menghilangkan kesadaran, jadi pasien akan tetap sadar selama proses operasi namun tidak akan merasakan sakit di area sekitar pemberian obat ini.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Chirocaine yang biasa digunakan untuk tindakan operasi caesar adalah 75-100 mg dengan dosis maksimal 150 mg
- Sedangkan dosis Chirocaine yang biasa digunakan pada tindakan bedah lainnya adalah 50-150 mg
- Pemberian Chirocaine biasanya dilakukan dengan cara disuntikkan secara epidural (ke dalam tulang belakang), oleh karena itu pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten, seperti dokter atau perawat untuk menghindari terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan akibat pemberian yang tidak tepat
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi Chirocaine:
- Hipersensitif (alergi) terhadap bupivacaine
- Hipotensi / darah rendah
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Chirocaine biasa digunakan sebagai obat bius lokal pada operasi caesar, namun penggunaan Chirocaine sebaiknya dihindari pada ibu hamil trimester pertama
- Belum diketahui apakah levobupivacaine diekskresikan / dikeluarkan melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapatkan Chirocaine atau obat lainnya yang mengandung levobupivacaine selama masih dalam masa menyusui
Efek Samping
Berikut adalah efek sampingg yang mungkin timbul setelah penggunaan Chirocaine:
- Merasa cemas
- Penglihatan kabur
- Bradikardia (detak jantung lebih lambat dari normal)
- Aritmia (gangguan irama jantung)
- Takikardia (detak jantung lebih cepat daripada normal)
- Sakit kepala
- Hipotensi / darah rendah
- Tinnitus (telinga berdenging)
- Mual
- Muntah
- Tremor
Efek samping pada jantung (bradikardia, takikardia dan aritmia) merupakan efek samping yang sering terjadi pada penggunaan bupivacaine, namun levobupivacaine yang terkandung di dalam Chirocaine dilaporkan lebih jarang menimbulkan efek samping pada jantung. Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Chirocaine.
Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Chirocaine, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Chirocaine:
- Levobupivacaine memiliki efek menurunkan tekanan darah sehingga penggunaannya secara bersamaan dengan obat-obat antihipertensi berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya hipotensi: benazepril, captopril, dofetilide, nadolol, pindolol, propranolol, dan timolol
- Nevirapine dapat menurunkan efek levobupivacaine jika digunakan secara bersamaan
Beritahukan kepada dokter yang akan menangani operasi Anda mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang Anda gunakan atau telah Anda gunakan dalam beberapa hari terakhir untuk memastikan bahwa pemberian Chirocaine tidak akan menimbulkan interaksi dengan obat-obat yang telah atau sedang Anda gunakan tersebut untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Jika ternyata obat tersebut dapat menimbulkan interaksi dengan levobupivacaine, mungkin dokter akan menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat tersebut sebelum tindakan operasi dilakukan atau mengganti obat tersebut dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan menggunakan Chirocaine tanpa rekomendasi dari dokter
- Chirocaine biasanya diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara epidural (disuntikkan ke dalam tulang belakang), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian Chirocaine hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
- Chirocaine dikontraindikasikan untuk pemberian secara intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena)
- Pemberian Chirocaine pada pasien dengan gangguan fungsi hati, pasien lanjut usia atau menderita penyakit stadium lanjut mungkin memerlukan pengurangan dosis
- Satu ampul Chirocaine hanya diperuntukkan bagi sekali penggunaa