Apa itu Benazepril?
Benazepril adalah jenis obat angiotensin-converting enzyme (ACE) hinbitor yang digunakan untuk merawat gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi. Cara kerja obat ini adalah dengan melakukan pengurangan zat kimia yang membuat sempit pembuluh darah dan mencegah produksi angiotensin sehingga pembuluh darah melonggar dan tekanan darah pun menjadi menurun.
Fungsi Benazepril
Benazepril adalah obat yang berfungsi untuk merawat gejala darah tinggi atau hipertensi. Seperti kita ketahui hipertensi adalah keadaan dimana seseorang yang mempunyai tekanan darah dengan perbandingan sistolik dan diastolik yang berada pada rentang 140/90 mm Hg atau bisa dikatakan melebihi angka normal. Jenis Hipertensi terbagi menjadi dua yaitu hipertensi primer atau esensial dan sekunder.
Hipertensi primer terjadi bukan didasarkan pada kondisi medis yang jelas, sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi akibat adanya pengaruh dari ginjal, arteri, jantung atau bahkan sistem ednokrin. Bahaya darah tinggi ini memang sangat menakutkan. Menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, bahaya darah tinggi dapat terdiri dari berbagai macam yaitu :
- Stroke
- Retinopati hipertensif dimana darah tinggi merusak syaraf mata dan pembuluh darah kecil pada mata
- Penyakit pembuluh darah arteri pada lengan dan tungkai
- Gangguan pada ginjal atau yang biasa dialami adalah gagal ginjal
- Serangan jantung
- Emosi yang tidak stabil sehingga menjadi mudah marah
- Sindorm metabolic
- Kelelahan dan rasa nyeri di dada
- Sakit kepala dan pusing
- Denyut nadi dan jantung yang tidak teratur
Petunjuk Khusus Penggunaan Benazepril
Berikut adalah beberapa petunjuk khusus penggunaan benazepril :
- Seorang pasien yang memiliki HF dan kekurangan garam atau air biasanya akan mengalami hipotensi pada tingkat awal terapi ACE inhibior
- Penggunaan harus dimulai dari dosis rendah kemudian akan naik secara bertahap setelah dosis yang rendah bisa diterima
- Mohon hindari penggunaan obat ini kepada pasien aortic stenosis atau outflow tract obstruction serta pada pasien yang mempunyai gejala penyakit renovaskuler aktual
- Jangan memberikan obat ini kepada pasien yang pernah mengalami efek samping yang parah seperti mengancam dirinya sendiri
- Perlu pengawasan yang lebih kepada pasien yang mempunyai keturunan gejala idiophatic angiodema
- Segera lakukan pemeriksaan tekanan darah, ginjal dan elektrolit selama 1-2 minggu, kudian secara bertahap selama 3 bulan dan 6 bulan sekali
Informasi yang Harus Disampaikan Kepada Dokter
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum menggunakan obat ini adalah memberitahu segala informasi tentang kondisi tubuh Anda serta penggunaan obat yang sedang Anda lakukan. Obat yang Anda konsultasikan bisa berupa obat resep atau obat non resep, suplemen herbal atau pun vitamin, sedangkan kondisi tubuh yang harus Anda konsultasikan dengan dokter Anda misalnya kehamilan, sedang merencanakan kehamilan, efek alergi obat, riwayat penyakit yang sudah ada atau operasi yang akan dijalani di masa mendatang. Karena beberapa kondisi tubuh dan obat yang Anda konsumsi bisa mempengaruhi kerja obat.
Teruslah mengkonsumsi obat ini sesuai dengan apa yang diresepkan oleh dokter atau mengikuti aturan pakai yang sudah dicantumkan dalam kemasan obat. Jangan lupa untuk selalu menginformasikan kepada dokter mengenai kondisi tubuh Anda pasca menggunakan obat ini, membaik atau malah menjadi buruk. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus disampaikan kepada dokter:
- Kondisi gejala diabetes melitus yang diderita
- Hindari mengganti garam atau suplemen kalium tanpa berkonsultasi dengan dokter
- Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala infeksi
- Bila Anda sedang hamil atau merencenakan kehamilan dan menyusui
- Sedang menjalani operasi atau anestesi
- Pusing yang biasanya terjadi pada saat awal terapi
Interaksi Benazepril dengan Obat Lainnya
Tidak disarankan bagi Anda untuk mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan obat atau produk lain. Hal ini berpengaruh pada kinerja obat benazepril serta dapat memperparah resiko efek samping yang mungkin Anda dapatkan. Sekali lagi, konsultasikan segala macam obat baik itu obat resep atau non resep, suplemen, vitamin kepada dokter Anda agar mereka dapat mengatur dosis yang tpat bagi kondisi tubuh Anda. Benazepril hanya dapat berinteraksi dengan obat atau produk seperti :
- Anti diabetic drugs
- Diuretics
- Gold
- Lithium
- NSAIDs
- Obat lain yang menyebabkan hyperkalemia
Dosis Benazepril
Dosis awal yang diberikan dokter biasanya adalah sebanyak 2,5 mg yang dikonsumsi secara oral dalam satu kali sehari. Sedangkan dosis maksimumnya adalah sebesar 20 mg per hari. Mohon sesuaikan dengan respon yang diberikan tubuh serta konsultasikan selalu dengan dokter Anda.
- Kekurangan Sebuah Dosis
Jangan khawatir, apabila seandainya Anda melewatkan minum obat sesuai dosis yang diberikan, minum obat sesegera mungkin ketika Anda telah mengingatnya. Akan tetapi, jika waktu yang terlewat dekat dengan waktu penggunaan dosis obat selanjutnya, lebih baik untuk meninggalkan dosis yang tak sengaja terlewat dan segera konsumsi dosis berikutnya. Jangan melebihi dosis yang terlewat.
Sebab, hal ini tidak akan mengurangi gejala yang Anda alami tetapi malah meperparah efek samping yang mungkin Anda terima. Anda bisa minta tolong orang lain untuk mengingatkan menggunakan obat ini agar Anda tidak terlewat lagi. Hindari melebihi dosis untuk mengganti dosis yang terlewat. Kemudian, untuk merubah jadwal dosis ataupun mengatur ulang jadwal yang baru, konsultasikan hal ini dengan dokter Anda, jangann pernah membuat keputusan sepihak.
- Overdosis Pada Benazepril
Jangan melebihi dosis benazepril yang telah dianjurkan. Sebab, hal ini tidak akan memperbaiki, akan tetapi meningkatkan resiko Anda untuk mendapatkan efek samping dari obat tersebut. Jika Anda merasa bahwa Anda atau saudara Anda mengalami overdosis dengan benazepril, secepat mungkin pergi ke layanan unit gawat darurat rumah sakit terdekat dengan membawa obat atau label obat supaya dokter mendapatkan informasi secara detail. Selain itu, jangan menyuruh orang lain menggunakan obat yang sama walaupun orang tersebut mempunyai kondisi dan gejala seperti yang Anda alami.
Kontraindikasi Benazepril
Hipersensitivitas adalah kontraindikasi pada benazepril. Obat ini tidak boleh digunakan apabila Anda mempunyai kondisi seperti pada pasien gejala penyakit gula darah atau diabetes menggunakan obat ini bersama dengan aliskiren, Hipersensitivitas pada setiap inhibitor ACE.
- Dapatkah Benazepril digunakan untuk hipertensi?
Jelas dapat, hipertensi adalah keadaan yang sering dialami pasien dalam menggunakan benazepril. Namun, tetap ingat bahwa penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter.
- Apakah aman untuk berkendara atau mengoperasikan alat berat saat sedang mengonsumsi?
Apabila sesaat setelah menggunakan benazepril ini, Anda merasa kantuk, pusing dan hipotensi, maka jangan mengemudikan kendaraan sendiri sendiri atau mengoperasikan alat-alat berat. Karena kondisi ini akan membahayakan diri Anda sendiri. Kemudian untuk menghindari buruknya kinerja obat, dokter juga menyarankan Anda untuk tidak mengkonsumsi jenis minuman beralkohol bersamaan dengan obat.
Segera lakukan pemeriksaan pada segala kondisi tubuh yang terjadi pada Anda pada saat masa penggunaan obat ini. selanjutnya jangan melewatkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda mengenai pengobatan yang tepat bagi kondisi kesehatan Anda.
- Apakah obat atau produk ini dapat membuat ketagihan atau membentuk kebiasaan?
Ketagihan tidak dimiliki oleh sembarang jenis obat. Obat yang menimbulkan efek ketagihan, sudah pemerintah kelompokan sebagai jenis obat-obatan yang dapat dikendalikan. Oleh karena itu, bacalah label petunjuk yang ada di kemasan obat untuk lebih meyakinkan bahwa obat ini tidak masuk ke dalam jenis obat khusus. Jangan meracik resep obat sendiri dan meningkatkan ketergantungan obat pada tubuh tanpa adanya saran dari dokter.
- Dapatkah penggunaan obat ini dihentikan secara langsung atau apakah saya harus perlahan menghentikannya?
Tidak semua jenis obat tidak bisa dikurangi dosisnya atau tidak dapat dihentikan begitu saja karena hal ini memang sudah ada takarannya. Hal ini juga berpengaruh terdapat efek timbal balik dari obat itu sendiri. Usahakan untuk mempunyai waktu berkonsultasi guna membahas obat atau kondisi tubuh yang sedang Anda alami.
Efek Samping Benazepril
Efek samping yang bisa ditimbulkan dari benazepril mungkin saja terjadi namun mungkin saja tidak. Perlu diingat bahwa daftar efek samping ini bukanlah data yang komprehensif. Berikut adalah beberapa efek samping yang ditimbulkan :
- Efek CV yaitu (hipotensi)
- Efek CNS yaitu (jenis sakit kepala disertai kelelahan)
- Efek GI yaitu (gangguan perasa)
- Kepala sering pusing dan pusing postural
- Kantuk
- Badan lemas dan mual yang tiba-tiba
- Mengalami batuk kering dan gatal secara betahap
- Efek dermatologis yaitu ruam kulit
- Reaksi hipersensitif
- Mengalami efek tanda gagal ginjal akut hyponatremia
- Gangguan electrolyte (hypperkalemia atau hyponatremia)
- Gangguan darah
Penyimpanan dan Kadaluwarsa Benazepril
Benazepril harus disimpan di dalam ruangan yang jauh dari panas dan cahaya sinar matahari langsung serta dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan Anda. Kemudian baik itu benazepril atau obat yang laian, sebaiknya hindari menggunakan obat kadaluwarsa sebab akan menimbulkan efek samping yang parah. Jika Anda mengalami penyakit jantung atau kejang demam yang membutuhkan obat terus menerus, maka Anda bisa bertanya pada apoteker agar selalu mendapatkan pasokan obat yang segar.