Kelainan saraf pada manusia juga sering disebut dengan neuropati. Kelainan saraf menunjukkan kondisi-kondisi yang terkait dengan gangguan sistem saraf manusia. Seluruh saraf yang ada dalam tubuh kita berpotensi terhadap kerusakan. Kelainan sistem saraf ternyata tidak hanya satu jenis saja. Ada 4 macam kelainan saraf yang bisa muncul pada tubuh manusia. Berikut ini adalah jenis-jenis kelainan syaraf pada manusia berserta dengan gejalanya :
1. Kelainan Saraf atau Neuropati Perifier
Kondisi neuropati perifier muncul ketika kelainan saraf mempengaruhi kinerja saraf di luar otak dan saraf yang berada di tulang belakang. Neuropati perifier mempengaruhi saraf-saraf yang berfungsi dalam organ pergerakan seperti jari kaki, kaki, tungkai, jari tangan, tangan, dan lengan.
Gejala Kelainan Sistem Saraf Motorik
Neuropati perifier akan mempengaruhi sistem saraf motorik yang meliputi gejala:
- Terjadinya kram otot dan mengalami kedutan. ( Baca : Penyebab kram perut )
- Terjadi kelemahan atau kelumpuhan pada satu atau beberapa bagian otot.
- Kesulitan mengangkat bagian depan kaki sehingga akan mengalami kesulitan dalam proses berjalan.
- Massa otot mengalami penurunan.
Gejala Kelainan Sistem Sensorik
Selain menimbulkan kelainan pada saraf motorik, kelainan saraf perifier juga menimbulkan kelainan saraf sensorik gejalanya seperti di bawah ini:
- Adanya sensasi kesemutan dan terasa tertusuk pada bagian tubuh yang terpengaruhi oleh kelainan saraf.
- Terasa perih dan menyengat, biasanya pada bagian tungkai dan bagian kaki.
- Refleks tubuh dan kemampuan untuk merasakan sakit akan mengalami penurunan.
- Suhu tubuh mengalami perubahan, terutama di bagian kaki. ( Baca : Suhu tubuh normal manusia )
- Tubuh kehilangan keseimbangan dan koordinasi seperti orang yang mengalami vertigo. ( Baca : Gejala vertigo – Bahaya penyakit vertigo – Pantangan untuk penyakit vertigo )
- Tubuh merasakan sakit yang berasal dari stimulasi yang seharusnya tidak menimbulkan sakit sama sekali.
2. Kelainan Saraf atau Neuropati Otonom
Kondisi ini terjadi ketika adanya kelainan pada sistem saraf involunter. Saraf involunter adalah sistem saraf yang bekerja untuk mengendalikan detak jantung, sirkulasi darah, sistem pencernaan, respons seksual, keringat, dan fungsi kandung kemih. Kelainan saraf otonom biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala berikut:
- Pada malam hari akan mengalami konstipasi atau diare. ( Baca : Bahaya diare – Gejala diare – Penyebab diare )
- Tekanan darah cenderung rendah.
- Selalu merasa mual, kembung, dan ingin bersendawa.
- Biasanya terjadi gangguan pada respons seksual, seperti disfungsi ereksi.
- Detak jantung mengalami peningkatan.
- Kesulitan menelan makanan atau minuman.
- Usus mengalami inkotinensi.
- Kesulitan saat buang air kecil atau sembelit. ( Baca : Makanan penyebab sembelit )
- Produksi keringat yang berlebihan. ( Baca : Penyebab tubuh sering berkeringat – Berkeringat saat tidur )
3. Kelainan Saraf atau Neuropati Kranial
Kondisi neuropati kranial terjadi ketika terdapat kerusakan pada salah satu dari dua belas saraf kranial pada tubuh manusia (sistem saraf tulang belakang bagian atas). Beberapa contoh kelainan saraf kranial adalah:
- Kelainan saraf optik yaitu kerusakan pada sistem saraf kranial yang bertugas mengirimkan sinyal visual dari retina ke otak.
- Kelainan saraf auditori yaitu gangguan yang dialami sistem saraf kranial yang bertugas mengirimkan sinyal dari telinga bagian dalam ke otak serta berfungsi dalam sistem pendengaran.
4. Kelainan Saraf Fokal atau Mononeuropati
Neuropati fokal terjadi saat kondisi kelainan saraf terjadi dan hanya mempengaruhi satu saraf atau satu kelompok saraf. Kondisi semacam ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala yang muncul secara mendadak. Beberapa gejala yang dimaksud adalah:
- Bell’s palsy yaitu kelemahan saraf yang terjadi hanya pada salah satu sisi wajah.
- Ada sensasi rasa yang berubah pada jari tangan, jari tangan juga bisa melemah.
- Muncul rasa sakit, terjadi perubahan sensasi rasa atau kelemahan pada kaki.
- Mata terasa sakit. Biasanya diikuti dengan gangguan penglihatan (penglihatan menjadi kabur).
Berbagai gejala yang ditimbulkan akibat kelainan saraf dapat berbeda pada setiap orangnya. Gejala yang ditimbulkan tentu bergantung pada jenis kelainan saraf yang dialami. Jika Anda mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Kelainan Saraf
Ada beberapa kondisi yang dapat memicu kelainan saraf pada tubuh manusia, di antaranya:
- Mengalami Trauma atau Cidera
Kondisi yang paling umum yang sering menyebabkan kelainan saraf adalah pernah mengalami trauma atau cidera tertentu. Trauma atau cidera tersebut bisa jadi karena aktivitas atau karena kecelakaan. Bisa aktivitas yang dilakukan setiap hari dilakukan dengan posisi tubuh yang salah. Bisa juga seseorang pernah mengalami kecelakaan, terjatuh, terpukul, dan sebagainya. Beberapa kondisi seperti itu dapat memicu terjadinya kelainan saraf.
- Penyakit Diabetes
Penyakit diabetes juga bisa menyebabkan kelainan pada sistem saraf. Biasanya, penderita diabetes akan mengalami baal pada bagian tubuh tertentu. Kelainan saraf pada orang yang terkena diabetes disebut dengan neuropati perifier dan disebut dengan neuropati diabetes. Kelainan saraf dapat semakin parah apabila tidak segera dilakukan penanganan secara tepat. Selain itu, penderita diabetes yang mengalami obesitas dan hipertensi lebih rentan terhadap gangguan saraf.
Baca : Diabetes pada anak – Makanan penyebab diabetes melitus
- Beberapa Jenis Penyakit Autoimun
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit autoimun juga sangat rentan terhadap kelainan saraf. Beberapa jenis penyakit autoimun yang dimaksud seperti rheumatoid arthritis, penyakit lupus sistemik, dan sindrom Sjogren.
Baca : Penyebab lupus – Gejala lupus
- Penyakit Akibat Infeksi
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan kelainan pada saraf. HIV/AIDS, penyakit Lyme, dan sifilis adalah beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat memicu kelainan pada saraf.
- Tumor
Pertumbuhan tumor pada bagian tertentu di tubuh manusia dapat menekan saraf-saraf yang berada di sekitar tumor tersebut. Akibatnya, saraf mengalami kelainan. Baik tumor ganas maupun tumor jinak, keduanya dapat menyebabkan kelainan pada saraf-saraf yang berada disekitar tumor itu berkembang.
- Penyakit Keturunan
Beberapa jenis penyakit keturunan seperti ataksia Friedreich, porfiria, dan penyakit Charcot-Marie-Tooth adalah beberapa jenis penyakit yang dapat memicu kelainan saraf.
- Uremia
Uremia dipicu oleh peyakit gagal ginjal. Ginjal yang telah rusak tidak dapat memfilter darah. Akibatnya, sisa metabolisme yang seharusnya disaring oleh ginjal, justru mengalami penumpukan dalam pembuluh darah. Kondisi tersebut mempengaruhi saraf-saraf yang berada di sekitar pembuluh darah sehingga terjadilah kelainan saraf.
- Iskemia
Darah yang hendak mengalir menuju saraf dan mengalami penyumbatan juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada saraf. Iskemia muncul akibat pembuluh darah yang mengalami penyumbatan sehingga darah tidak dapat mengalir dengan baik menuju otak. Akibatnya sistem saraf otak mengalami gangguan karena darah yang membawa nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak dapat mencapai otak.
- Kekurangan Beberapa Jenis Vitamin
Kekurangan beberapa jenis vitamin juga dapat menyebabkan kelainan saraf. Adapun beberapa jenis vitamin yang penting untuk kinerja saraf adalah vitamin B12 dan folat, serta beberapa vitamin B lainnya. Jika tubuh kekurangan beberapa jenis vitamin tersebut, bukan tidak mungkin saraf akan mengalami gangguan.
Baca : Akibat kekurangan vitamin B kompleks – Bahaya akibat kekurangan vitamin
- Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk terapi kanker dapat merusak sistem saraf. Beberapa jenis obat untuk terapi kanker tersebut adalah vincristine dan antibiotik seperti metronidazole dan isoniazid.
- Minum Minuman Beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol juga dapat menyebabkan kerusakan saraf. Kerusakan saraf yang disebabkan karena konsumsi alkohol bisa jadi karena alkohol dapat memicu kurangnya nutrisi dan vitamin bagi tubuh. Kekurangan nutrisi dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh, termasuk oleh saraf, tentu akan menyebabkan neuropati.
Baca : Pengaruh alkohol terhadap sstem saraf manusia
- Terpapar Racun
Beberapa jenis racun yang masuk ke dalam tubuh dapat merusak saraf tubuh. Beberapa jenis racun tersebut berasal dari emas, arsenik, timah, merkuri, timbal dan pestisida.
Baca : Dampak bahaya keracunan timbal
Diagnosis Kelainan Saraf
Kelainan saraf biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk mendiagnosis seseorang terkena kelainan saraf atau tidak, biasanya harus dilakukan pemeriksaan secara medis. Biasanya dokter akan menanyakan gejala awal yang dialami dan juga tentang riwayat kesehatan yang dimiliki oleh pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab kelainan fisik dan juga tingkat keparahannya. Dokter juga akan melakukan tes medis untuk memastikan penyebab dasar dari kelainan saraf yang dialami pasien. Biasanya dokter akan melakukan tes darah. Dari sampel darah yang diambil dapat diketahui riwayat kesehatan pasien sehingga dokter dapat memastikan apakah kondisi medis pasien menyebabkan kelainan pada sistem saraf.
Setelah diketahui penyebab kelainan saraf, dokter akan melakukan beberapa tes seperti tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, dan MRI untuk mengetahui sumber tekanan atau sumber kerusakan saraf. Untuk mengetahui dan melihat fungsi saraf yang mengalami kerusakan, dokter akan melakukan tes:
- Elektromiografi (EMG) untuk mengetahui/mengukur fungsi saraf yang mengalami kerusakan.
- Tes velositi konduksi saraf (NVC) untuk mengetahui kecepatan sinyal yang melalui saraf yang mengalami kerusakan.
- Biopsi saraf adalah pengambilan sampel jaringan dengan metode operasi dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan melalui mikroskop.
Pengobatan Penyakit Kelainan Saraf
Pengobatan neuropati didasarkan pada gejala dan juga penyebab neuropati itu terjadi. Upaya pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul saat terjadi kerusakan saraf. Berikut ini adalah pengobatan yang bisa dilakukan :
- Neuropati Pada Penderita Diabetes
Jika kelainan saraf disebabkan oleh penyakit diabetes, maka penderita neuropati harus mengontrol asupan makanan yang mengandung glukosa agar kadar gula dalam lebih terkontrol. Upaya tersebut berguna untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada sistem saraf penderita diabetes.
- Neuropati Diakibatkan oleh Tumor
Jika kelainan saraf disebabkan oleh tumor, maka pengobatan yang dapat dilakukan biasanya adalah metode pembedahan/operasi untuk menghilangkan tumor.
- Obat
Setiap kelainan saraf pasti akan mendapatkan penanganan yang berbeda, bergantung pada gejala dan penyebab kelainan saraf itu terjadi. Adapun beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi gejala neuropati adalah
- Antikonvulsan
- Antidepresan
- Opioid atau obat sejenisnya
- Obat/salep oles pereda sakit
- Antioksidan asam alfa lipoat (biasanya digunakan untuk kelainan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes).
- Pengobatan Pada Kaki
Kebanyakan kelainan saraf/neuropati menyebabkan efek langsung pada bagian kaki. Beberapa tips berikut ini dapat Anda lakukan untuk memberikan perawatan khusus pada kaki yang terkena dampak neuropati:
- Usahakan selalu menggunakan alas kaki saat keluar rumah.
- Jangan menggunakan alas kaki yang sudah rusak. Gunakanlah alas kaki dengan ukuran yang sesuai sehingga terasa nyaman di kaki Anda.
- Cucilah kaki Anda menggunakan air hangat, kemudian keringkan secara detail, terutama pada bagian sela-sela jari kaki.
- Potonglah kuku jari jika memang sudah panjang.
- Lakukan pemeriksaan/ pengecekan terhadap kondisi kaki. Bisa jadi kaki mengalami luka, lecet, atau terkena gangguan lainnya.
- Pijatlah kaki secara berkala agar sirkulasi darah lebih lancar.
- Berhentilah merokok dan mengkonsumsi alkohol agar sirkulasi darah lebih lancar.
- Gunakanlah kaos kaki yang tebal untuk menghindari iritasi.
Seperti halnya pada metode pengobatan, metode pencegahan juga dilakukan dengan memperhatikan gejala dan juga penyebab dasar kelainan saraf itu terjadi. Jika kelainan saraf terjadi karena penyakit diabetes, usahakanlah agar Anda selalu mengontrol kadar gula dalam darah. Jaga juga agar tubuh tidak memiliki berat badan yang terlalu berlebih (obesitas) dan kontrol juga tekanan darah Anda. Bila perlu lakukanlah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula darah Anda. jangan sampai kadar gula darah yang Anda miliki melebihi batas normal yang dianjurkan. Jika kelainan saraf disebabkan karena kekurangan nutrisi, maka mulai sekarang Anda harus memperhatikan pola makan dan juga jenis nutrisi yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi. Jika Anda adalah perokok aktif dan pecandu alkohol maka berhentilah merokok dan mengkonsumsi alkohol mulai dari sekarang.