Serangan panik sebenarnya bukan penyakit berbahaya sebab ini adalah sebuah keadaan tiba-tiba yang dialami seseorang di mana orang tersebut merasa terkena serangan jantung atau penyakit lain. Umumnya penderita ini adalah wanita berusia remaja hingga dewasa; dapat dikatakan sebagai penyakit psikologis. Serangan ini seharusnya hanya terjadi satu sampai dua kali seumur hidup. Jika lebih dari dua kali maka disebut gangguan panik dan penderita harus berkonsultasi dengan dokter. Beberapa faktor yang menjadi penyebab serangan panik, antara lain :
- Faktor genetik – Faktor genetik berarti faktor keturunan dan orang yang mempunyai sejarah keluarga pernah mendapatkan serangan panik, maka ada mempunyai resiko terkena serangan panik jika ada factor pemicunya.
- Hal-hal traumatis – Orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya, cenderung rentan mengalami serangan panik jika ia merasa dalam posisi yang mirip dengan kejadian yang dialaminya. Peristiwa traumatis misalnya kekerasan fisik di masa kecil, pelecehan seksual, dan kecelakaan berat.
- Stres – Tekanan hidup atau stress karena terjadinya perubahan dapat membuat orang terkena serangan panik. Stres yang dialami misalnya karena ditinggal atau kehilangan seseorang yang sangat berarti, perceraian, dan memiliki anak lagi tanpa direncanakan.
- Ketidakseimbangan zat – Ketidakseimbangan zat pada waktu-waktu tertentu dapat mempengaruhi fungsi otak. Pada saat demikian, serangan panik dapat terjadi. Jika serangan panik terjadi karena hal ini maka perlu penanganan dokter untuk pencegahan.
- Gaya hidup tak sehat – Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, alkohol, sering minum kafein dapat memicu kerja jantung menjadi lebih keras dan terjadi serangan panik.
Adapun gejala serangan panik mirip dengan gejala serangan jantung atau yang sejenisnya. Orang yang belum pernah mengalaminya awalnya tidak menyadari sehingga terkadang menganggapnya sebagai sakit jantung, seperti:
- berkeringat lebih dari biasa
- merasa ada bahaya yang akan datang
- takut mati
- gemetar
- sesak napas
- jantung berdegup lebih cepat
- kram perut bawah
- rasa sakit di dada
- pusing seperti mau pingsan
- mual
- mati rasa
Apa yang harus dilakukan jika serangan panik datang? Di bawah ini ada beberapa cara mengatasi serangan panik saat terjadi dan saat sudah selesai agar tidak terulang lagi.
- Obat-obatan
Jika menyadari mengalami serangan panik, maka segeralah konsultasi ke dokter agar serangan panik terjadi beberapa kali atau berulang. Umumnya dokter akan memberi obat-obat seperti berikut:
- Antidepresan, contohnya seperti fuoxine dan sertraline dari golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang dapat mengurangi depresi dengan efek samping minimal.
- Obat dari golongan serotonin dan norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs) dan Benzodiazepines. Golongan benzodiapines contohnya alprazolam dan zloazepam yang berfungsi sebagai obat penenang, menurunkan fungsi dan aktivitas syaraf pusat. Namun obat ini mempunyai efek kecanduan sehingga tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.
- Psikoterapi
Psikoterapi disarankan untuk mengatasi penyebab dari serangan panik. Misalnya, seseorang terkena serangan ini karena masalah traumatis, stress, dan yang sejenisnya. Dengan psikoterapi dokter akan memberi jalan keluar. Dokter atau terapis akan memberi cara menghilangkan stress dengan lebih mudah.
- Mengikuti Semua Pengobatan
Setelah bertemu dengan dokter dan diketahui penyebabnya, agar tidak terjadi serangan panik yang berulang, maka diperlukan kedisiplinan. Penderita harus mengikuti jadwal dan semua program pengobatan yang ditentukan dan disepakati. Dengan begitu, diharapkan pengulangan serangan panik tidak pernah terjadi di kemudian hari.
- Mengelola Stres
Berlatih untuk mengelola stress sangat baik bagi setiap orang. Efek samping dari stress sangat banyak dan tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu perlu untuk mengikuti beberapa tips penghilang stres yang aman dan ampuh. Atau, carilah cara-cara mengatasi stres dengan pengubahan gaya hidup dan juga pemanfaatan bahan alami.
- Yoga
Yoga kita kenal sebagai sebuah latihan pernapasan selain fisik. Ini merupakan salah satu latihan mengelola stress dan berbagai penyakit lain. Latihlah cara yoga untuk pemula atau datang ke instruktur yoga yang berpengalaman. Ketika mengalami serangan panik, yoga dapat langsung dilakukan untuk mengatasinya.
- Tetap Aktif
Meskipun pernah atau baru saja mengalami serangan panik, seseorang tidak dianjurkan untuk beristirahat atau menghentikan seluruh kegiatannya sehari-hari. Tetap aktif secara fisik adalah salah satu cara agar serangan panik teratasi. Dengan aktivitas fisik, stress akan berkurang dan emosi atau mood akan terjaga.
- Bergabung dengan Kelompok atau Komunitas
Selanjutnya, bergabung dengan kelompok konsultasi serangan panik menjadi salah satu alternatif yang layak dicoba. Di sini penderita dapat saling berbagai pengalaman dan mendapatkan teman yang saing menguatkan sehingga serangan panik tak lagi menjadi beban.
- Mengatur Pola Tidur
Mengatur pola tidur sangat baik untuk serangan panik, berikut juga menjadi cara untuk menjauhkan tubuh dari penyakit-penyakit tertentu. Jika pola tidur cukup, maka di siang hari seseorang tidak mengantuk dan kesadarannya akan sesuatu lebih penuh.
- Bergaya Hidup Sehat
Bergaya hidup sehat yang dimaksud adalah tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak minum yang berkafein. Bahaya alkohol bagi sistem syaraf sudah jelas perlu diwaspadai, begitu pula dengan rokok dan kafein karena menjadi pengganggu fungsi otak dan menyebabkan jantung bekerja lebih keras, sementara dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Selain itu termasuk bergaya hidup sehat adalah mengatur pola makan dan olahraga secara teratur.
- Menghentikan Aktivitas saat Serangan Panik Datang
Jika serangan panik sedang terjadi, maka sebaiknya penderita menghentikan aktivitas sementara. Misalnya terjadi saat menyetir kendaraan, maka menepilah. Jika sedang berbelanja di mall, maka carilah tempat di tepi lalu ambil waktu beristirahat. Dengan menepi, penderita dapat memfokuskan dirinya dengan sesuatu serta dapat menguasai diri dengan melatih pernapasan.
- Jangan Lari
Jangan lari jika suatu saat serangan panik menyerang. Lari akan membahayakan diri penderita karena saat itu pikirannya tidak fokus. Selain itu, lari akan membuat orang lain di sekitarnya ikut panik dan takut.
- Fokus Pada yang Lain
Segeralah memfokuskan diri pada sesuatu hal di sekitar kita. Jangan fokus dengan rasa sakit atau dengan sesuatu yang membuat takut karena hanya akan memperburuk kondisi. Dengan fokus terhadap sesuatu yang lain, ini akan menjaga diri untuk tetap dengan kesadaran yang ada.
- Rileks
Walau sulit, tetaplah berusaha bersikap santai; lakukan dengan cara menarik napas, dan melakukan gerakan yoga (bila memungkinkan) akan membuat penderita tetap fokus dengan lingkungannya dan tidak kehilangan kesadaran.
- Buat Catatatn Diri Sendiri
Buat catatan diri sendiri maksudnya adalah memahami kapan serangan panik dapat terjadi. Hal ini tentunya sudah menjadi bagian dari pengamatan Anda. Oleh karena itu, seseorang dapat menghindari pemicunya sambil terus melakukan pengobatan dan terapi.
- Berpikir Positif
Bagian terakhir dari solusi serangan panik adalah selalu berpikir positif. Ini efektif ketika seseorang sedang mengalami serangan panik dan mencegahnya. Tetap berpikir positif mencegah kita untuk stres. Dengan berpikir positif saat serangan panik, maka keadaan akan cepat kembali normal.
Demikian cara mengatasi serangan panik, yakni sebuah kondisi yang tidak berbahaya namun tetap perlu diwaspadai dan diatasi secara tepat. Oleh karena itu, kiranya rekomendasi beberapa cara tersebut bermanfaat.