Campak merupakan jenis penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak. Meskipun orang dewasa juga bisa terkena campak namun hanya sedikit saja. Penyebab penyakit campak adalah virus yang biasanya menyerang bagian hidung dan tenggorokan. Saat ini penyakit campak sudah bisa dicegah dengan pemberian vaksin. Vaksin telah mencegah peningkatan angka kematian karena campak. Dan masih saja terjadi kematian mendadak karena campak akibat tidak menerima vaksin dan penularan yang lebih cepat. Ketika seseorang terkena virus campak maka virus akan berkembang dalam waktu antara 10 hingga 14 hari. Masa inkubasi ini akan membuat penderita mengalami beberapa gejala.
Siapa yang Bisa Terkena Campak?
- Orang yang tidak pernah menerima vaksin campak seumur hidupnya sehingga mudah atau rentan tertular virus penyebab campak.
- Orang yang sedang bepergian ke tempat daerah penyebaran campak dan menyebabkan tubuh mudah terkena virus dari udara atau kontak langsung dengan penderita.
- Orang yang memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah dan mudah terkena resiko infeksi karena penyebaran campak yang sangat mudah.
- Orang yang memang memiliki kondisin khusus seperti tubuh yang tidak mendapatkan asupan makanan yang mengandung vitamin A dalam jumlah yang cukup. Orang yang memang kekurangan vitamin A akan lebih mudah terkena campak dan biasanya memang akan memiliki gejala yang lebih buruk dibandingkan dengan orang lain yang lebih sehat.
Gejala campak memang hampir mirip seperti influenza, karena itu banyak orang tua yang tidak tanggap. Mereka mengira terkena influenza atau batuk. Berikut ini adalah beberapa gejala campak yang lengkap, agar Anda bisa memahami perbedaan gejala campak dan penyakit infeksi lain :
1. Demam
Awal ketika virus mulai masuk ke tubuh penderita maka demam bisa menjadi pertanda pertama. Tubuh yang demam bisa terjadi pada siang atau malam hari antara 2 atau 3 hari. Anak-anak atau bayi akan menjadi sangat rewel dan mudah menangis. Suhu tubuh bisa mencapai lebih dari 38 derajat Celcius. Demam bisa terjadi sangat ringan hingga lebih berat sesuai kondisi tubuh. Anak-anak penderita asma akan merasakan demam yang lebih buruk karena virus bisa menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan.
2. Batuk Kering
Setelah demam maka penderita juga bisa mengalami batuk kering yang muncul dua hari setelah tubuh sering demam. Batuk kering ini hampir sama dengan gejala influenza. Batuk menandakan bahwa virus sudah berkembang pada saluran pernafasan atas atau bagian tenggorokan. Batuk bisa menjadi sangat parah dan berat untuk penderita yang memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk. Batuk kering biasanya akan lebih berat jika demam juga muncul kembali.
Agar kondisi tubuh tidak terlalu menurun maka orang tua bisa memberikan minuman air putih. Hindari memberikan susu berlebihan karena menyebabkan rasa tenggorokan menjadi tidak nyaman. (baca juga : buah untuk obat batuk kering)
3. Sakit Tenggorokan
Orang yang menderita campak pada hari ke empat maka batuk kering akan berkembang menjadi rasa sakit tenggorokan. Banyak orang yang mengira bahwa ketika gejala ini terjadi maka bukan sakit campak, melainkan hanya flu biasa. Jika batuk kering terus menerus maka akan menyebabkan rasa sakit tenggorokan parah. Penderita biasanya akan mengalami penurunan nafsu makan karena, ketika menelan maka tenggorokan akan terasa lebih sakit. Jika kondisi ini terjadi maka orang tua sebaiknya langsung membawa anak ke dokter. Jangan memberikan obat flu biasa karena tidak akan mempengaruhi kondisi.
4. Hidung Meler
Pertanda ketika virus sudah menginfeksi hidung dan tenggorokan selama lebih dari tiga hari adalah menyebabkan hidung meler. Gejala ini memang sangat mirip seperti pada gejala flu yang sangat buruk. Hidung meler mengeluarkan cairan karena virus sudah berkembang pada bagian hidung. Bahkan kondisi ini bisa menghambat saluran pernafasan. Gejala campak oada bayi ini akan membuatnya sangat rewel karena tidak bisa bernafas dengan baik. Untuk membantu penderita bisa tidur dan istirahat nyaman maka berikan bantalan yang lebih tinggi.
5. Mata Merah
Mata merah atau konjungtivitas biasanya terjadi pada hari ke empat. Kondisi ini banyak dipengaruhi oleh virus yang sudah menyebabkan peradangan pada saluran tengorokan dan hidung. Beberapa virus akan menyebabkan peradangan pada lapisan tipis yang ada di bagian terluar mata. Mata merah ini akan disertai oleh beberapa gejala lain seperti gatal, mata yang terus berair dan mengeluarkan cairan lengket dari mata. Jika hidung meler dan penyebab batuk berat maka peradangan pada mata ini bisa menjadi sangat berat.
6. Sariawan Biru di Bagian dalam Mulut
Setelah peradangan mata terjadi selama satu hari maka gejala lain yang akan berkembang adalah sariawan berwarna merah kebiruan yang muncul di bagian dalam mulut. Sariawan ini memiliki bentuk seperti bintik-bintik merah kecil dan terkadang ada warna biru yang muncul dibagian dalamnya. Sariawan akan terjadi pada bagian dalam mulut dan semua lapisan pipi dalam. Kondisi ini akan menyebabkan penderita sulit untuk menerima makanan.
7. Ruam di Seluruh Tubuh
Setelah virus berkembang selama beberapa hari maka gejala lain yang berkembang adalah ruam pada kulit. Pada awalnya akan muncul bintik-bintik merah di bagian wajah. Setelah itu ruam berkembang di belakang telinga, lengan, tangan, punggung, paha dan kaki. Ketika ruam semakin menyebar ke bagian tubuh yang lain maka demam akan muncul. Suhu tubuh penderita menjadi sangat panas dan bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.
Ruam biasanya akan muncul selama lebih dari dua atau tiga minggu dengan tingkat keparahan yang terus menurun. Ketika ruam muncul maka sebagian orang tua mulai mengerti jika anak mereka sebenarnya terkena campak dan bukan flu biasa.
8. Gangguan Pendengaran
Ketika virus sudah melewati masa inkubasi dan penderita campak tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Gangguan ini terjadi ketika ada virus yang sudah masuk ke bagian dalam telinga dan menyebabkan infeksi dibalik gendang telinga. Kondisi ini sering ditandai dengan keluarnya cairan dari lubang telinga. Peradangan karena infeksi virus membuat penderita tidak hanya demam tapi juga masalah pendengaran.
Ketika infeksi belum masuk ke bagian dalam telinga maka perawatan cepat bisa membuat masalah sembuh sendiri. Tapi jika infeksi sudah terlalu parah maka infeksi ini dapat kembali kambuh setelah sembuh. Gejala campak pada anak atau bayi ini, beresiko kehilangan pendengaran. (baca juga : penyebab telinga berdenging terus menerus)
9. Radang Tenggorokan
Ketika virus sudah masuk ke bagian telinga dan tenggorokan maka bisa mengembangkan radang tenggorokan yang sangat parah. Kondisi ini bisa menyebabkan adanya peradangan yang menyebar ke bagian saluran pernafasan dalam yaitu paru-paru. Bahaya radang tenggorokan bisa menjadi sangat buruk karena anak-anak dan bayi mungkin tidak bisa menelan makanan dan minuman. Jika kondisi sudah memburuk disertai dengan demam yang tinggi maka sebaiknya perawatan di rumah sakit diperlukan.
10. Pneumonia
Pneumonia atau infeksi pada paru-paru paling sering terjadi pada penderita campak yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik. Bahkan kondisi ini juga sering terjadi pada anak-anak atau penderita campak dewasa yang memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Infeksi bisa menyebar dari tenggorokan ke dalam paru-paru yang menyebabkan terbentuknya lapisan lendir dan nanah pada paru-paru. Jika sudah seperti ini maka penderita akan sering batuk berdahak, batuk disertai dengan lendir atau darah, menggigil dan sulit untuk bernafas dengan baik.
11. Kejang
Penderita campak juga bisa mengalami kejang. Kejang bisa menjadi sangat buruk untuk bayi karena terjadi ketika tubuh demam tinggi. Kejang bisa menjadi sangat buruk karena merupakan pertanda jika infeksi karena campak sudah menyebar hingga ke bagian otak. Infeksi ini biasanya terjadi selama satu bulan lebih ketika campak tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Gejala awal dari kondisi peradangan otak hampir sama seperti flu seperti munculnya demam, batuk dan sakit tenggorokan.
12. Gangguan Kehamilan untuk Ibu Hamil
Semua ibu hamil harus berusaha untuk tidak terkena campak. Campak yang terjadi pada saat kehamilan bisa menyebabkan keguguran, kelahiran bayi prematur, kondisi kesehatan kronis untuk bayi dan bayi yang lahir dengan berat badan yang sangat rendah. Beberapa gejala gangguan kehamilan akibat campak disertai dengan beberapa gejala yaitu :
- Timbulnya bercak pendarahan yang keluar dari jalan lahir atau vagina
- Rasa tidak nyaman seperti penyebab kram perut atau sakit pada bagian perut bawah dan punggung bagian bawah.
- Keluarnya cairan berlebihan dari vagina
13. Jumlah Trombosit yang Sangat Rendah
Orang yang memiliki sistem kekebalan yang rendah dan terkena campak bisa mengembangkan gejala yang lebih buruk. Salah satunya adalah kondisi penurunan trombosit yang sangat rendah. Trombosit merupakan bagian dari sel darah merah yang sangat penting untuk mendukung sistem pembekuan darah. Ketika jumlah trombosit sangat rendah maka, bisa menyebabkan pendarahan dan pembekuan darah yang terjadi pada sistem pembuluh darah.
Kondisi ini biasanya akan diketahui setelah pemeriksaan darah. Jika kondisi sangat buruk atau penderita mulai kehilangan kesadaran maka sebaiknya diperlukan rawat inap di rumah sakit. (baca juga : efek kelebihan trombosit)
14. Sakit Kepala
Hampir semua penderita penyakit campak akan merasakan sakit kepala setelah infeksi terjadi selama beberapa hari. Biasanya sakit kepala berkembang dari gejala yang sangat ringan hingga berat yang menyebabkan penderita tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal seperti ketika virus sudah mencapai bagian tenggorokan dan hidung yang menyebabkan gangguan pernafasan.
Jika sakit kepala terus berkembang dan bahkan terjadi dalam hitungan minggu maka pemeriksaan harus dilakukan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah virus sudah menyebar hingga ke bagian otak yang bisa menyebabkan radang otak.
15. Diare
Banyak anak-anak dan orang dewasa yang juga mengalami gejala diare pada tahap awal terkena campak. Hal ini menunjukkan bahwa virus menyerang tubuh saat sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Kondisi ini bisa menyebabkan penderita sangat lemah karena terus kehilangan cairan berlebihan. Untuk mencegah agar tubuh bisa lebih cepat pulih maka sangat disarankan untuk minum air mineral secara teratur.
Air membantu tubuh melawan infeksi. Namun biasanya penderita tidak mudah minum karena sakit tenggorokan dan hidung ingusan yang membuat rasa tidak nyaman saat menelan makanan atau minuman.
16. Mual dan Muntah
Rasa mual dan muntah memang sangat wajar terjadi pada awal ketika campak mulai menyerang. Mual bisa menyebabkan penderita tidak nafsu makan dan muntah akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan berlebihan. Biasanya mual dan muntah akan menyebabkan tubuh menjadi sangat lemah dan virus bisa mudah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Namun beberapa penderita bisa mengembangkan mual dan muntah setelah beberapa hari. Jika hal ini terjadi mungkin saja infeksi sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain seperti otak dan saluran pernafasan seperti paru-paru. (baca juga : penyebab sering mual)
17. Kehilangan Kesadaran
Penderita campak juga bisa mengalami kehilangan kesadaran. Hal ini akan menyebabkan tubuh tidak bisa menerima reaksi apapun. Jika kondisi ini terjadi maka perawatan di rumah sakit diperlukan. Bagian yang sangat mengerikan adalah mungkin saja infeksi memang sudah menyebar ke bagian telinga, otak dan sel tubuh. Penyebaran infeksi ini bisa menyebabkan tubuh demam tinggi, tidak bisa bereaksi, tidak bisa menerima obat. Jika terus berlanjut maka bisa menjadi penyebab kematian mendadak.
Komplikasi Akibat Campak
Campak bisa menyebabkan beberapa komplikasi yang sangat berbahaya. Bahkan kondisi komplikasi sering menyebabkan penyakit parah dan kematian. Komplikasi bisa disebabkan karena perawatan campak yang terlambat dan sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin bisa terjadi :
- Infeksi pada telinga. Ini adalah sebuah kondisi umum yang menyebabkan infeksi akibat virus campak menyebar dari bagian dalam tenggorokan dan hidung hingga ke telinga. Gangguan pendengaran dan keluar cairan dari telinga bisa menjadi salah satu gejala yang harus diperhatikan.
- Komplikasi ini terjadi ketika virus campak sudah menyebar hingga ke bagian pita suara dan terus berjalan ke bawah menyebabkan peradangan pada bagian paru-paru. Batuk parah dan pendarahan menjadi gejala yang benar-benar harus diperhatikan.
- Pneumonia adalah sebuah komplikasi yang paling sering terjadi. Kondisi ini bisa terjadi pada penderita campak yang memang tidak pernah mendapatkan vaksinasi dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Kondisi bisa menjadi buruk karena infeksi mungkin sulit untuk disembuhkan dan menyebabkan kematian.
- Ensefalitis atau radang otak merupakan infeksi yang jarang terjadi namun perlu diwaspadai. Kondisi ini berhubungan dengan perawatan campak yang tidak tepat dan penyebaran virus campak yang cepat mencapai bagian otak. Kondisi bisa menjadi sangat buruk karena bisa menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran dan kematian. Biasanya ensefalitis akan terjadi ketika campak sudah terjadi selama beberapa bulan dan tidak mendapatkan perawatan.
- Keguguran merupakan komplikasi campak yang terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil memang harus menghindari campak karena bisa menyebabkan keguguran, kelahiran bayi premature, bayi lahir cacat atau kurang berat badan.
- Kehilangan trombosit. Penderita campak juga harus waspada dengan kehilangan jumlah trombosit dalam jumlah banyak dan secara singkat. Jika hal ini terjadi maka bisa menyebabkan proses pembekuan darah terhambat. Pendarahan bisa menjadi gejala yang sangat penting untuk diperhatikan.
Cara Pencegahan Campak
Banyak orang mengetahui bahwa campak adalah jenis penyakit umum yang banyak berkembang di Indonesia. Campak biasanya paling sering terjadi pada penderita usia anak-anak sekolah. Penyebaran virus terjadi sangat cepat karena bisa menyebar lewat kontak langsung maupun udara. Berikut ini adalah beberapa solusi pencegahan campak yang bisa kita lakukan.
1. Vaksinasi
- Vaksinasi dilakukan ketika bayi berusia antara 12 hingga 13 bulan. Jenis vaksin yang diberikan biasanya merupakan vaksin gabungan yaitu antara vaksin campak, virus rubella dan gondok.
- Vaksin diberikan ketika bayi atau anak masuk ke usia tiga bulan. Vaksin ini akan membantu tubuh menjadi lebih kuat dan bisa melawan infeksi campak.
- Vaksin akan diulang ketika anak berusia antara tiga hingga lima tahun untuk menguatkan tubuh terhadap reaksi virus.
2. Isolasi untuk Penderita Campak
Isolasi diperlukan agar penularan campak tidak terjadi secara terus menerus dan menjadi wabah. Anak-anak yang terkena campak sebaiknya tidak pergi ke sekolah atau tempat umum. Untuk mencegah penyebaran yang lebih luas maka penderita harus menggunakan masker atau menutup mulut ketika batuk atau bersin.
4. Mendapatkan Vitamin A
Vitamin A bisa mencegah tubuh agar tidak terkena campak. Banyak bayi dan anak-anak yang memang kekurangan vitamin A maka akan lebih mudah terkena campak dan bisa mengembangkan berbagai komplikasi lain. Biasanya vitamin A diberikan ketika masih bayi atau anak-anak. Sementara untuk pencegahan ketika usia dewasa maka bisa mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin A. (bahaya juga : buah yang mengandung vitamin A)
Fakta Nyata tentang Penyakit Campak
- Penyakit campak merupakan jenis penyakit menular. Virus campak akan tinggal dibagian tenggorokan dan hidung dan kemudian menyebar dengan mudah ketika sedang batuk atau bersin. Air yang liur atau cairan mulut yang keluar dan kemudian menempel pada orang lain akan menyebabkan penularan. Penularan biasanya terjadi empat hari setelah kontak langsung dengan penderita campak.
- Banyak orang melihat bahwa gejala campak seperti demam, sakit tenggorokan dan batuk adalah gejala flu biasa. Gejala campak akan lebih terlihat ketika penderita mengalami ruam yang menyebar dari wajah dan ke bagian tubuh bawah. Kondisi ini biasanya terjadi pada hari kelima atau ke enam.
- Penyakit campak yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat bisa menyebabkan komplikasi yang berat seperti ensefalitis, radang selaput otak dan dan kematian. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah.
- Campak sebenarnya tidak bisa diobati karena virus penyebab campak akan dilawan oleh tubuh dan cara inilah yang menyebabkan penderita bisa sembuh. Namun orang yang menerima suplemen vitamin A bisa mengalami campak yang tidak terlalu berat.
- Penyakit campak bisa dicegah dengan pemberian vaksin. Bukan jenis vaksin khusus untuk campak tapi vaksin gabungan untuk mengatasi penyakit campak, gondong dan rubella. Pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap sesuai umus dari mulai usia bayi.
- Orang yang sudah mendapatkan vaksin campak selama dua kali akan memiliki resiko yang kecil untuk terkena campak. Orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin bisa mulai mendapatkan vaksin untuk mencegah campak.
- Penyakit campak memang terus diberantas dengan melakukan vaksin terhadap semua anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia. Tapi hingga saat ini campak memang masih ditemukan, terutama untuk orang yang tinggal di kawasan pedalaman atau pelosok.
- Daerah yang memiliki riwayat endemik campak sebaiknya semua penduduk harus mendapatkan vaksin campak untuk mencegah penyebaran penularan. Penyebaran di daerah yang pernah menjadi tempat berkembang campak memang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain.
- Ketika penderita merasa terkena campak maka sebaiknya harus segera menemui dokter untuk mendapatkan obat atau resep yang bisa meringankan gejala. Langkah ini diperlukan untuk menghindari resiko komplikasi yang bisa menjadi penyakit kronis.
Penyakit campak memang penyakit infeksi yang masih sangat menakutkan. Banyak orang yang tidak menyadari jika terkena campak karena gejala yang sama seperti penyakit flu. Pemahaman terhadap berbagai gejala campak akan mendorong kesadaran untuk mencari bantuan dan pencegahan campak sehingga bisa mencegah komplikasi.