Anemia aplastik merupakan sebuah penyakit yang berhubungan dengan kelainan darah. Akibat yang ditimbulkan dari penyakit ini berupa sumsum tulang belakang yang kehilangan kemampuan dalam memproduksi sel darah merah, putih, dan platelat. Sel darah merah dan sel darah putih sangat penting bagi tubuh. Jika salah satu mengalami ganggung atau tidak diprosuksi tentu akan bersinggungan dengan kesehatan […]
Category: Anemia Aplastik
Mungkin untuk anemia sendiri kita sudah sering mendengarnya di mana kondisi anemia adalah ketika tubuh manusia kekurangan darah. Namun bagaimana dengan anemia aplastik? Apakah anemia aplastik masih merupakan salah satu jenis dari penyakit anemia? Jika bicara tentang kelainan darah yang parah atau serius, maka inilah yang kita sebut dengan anemia aplastik.
Pada keadaan anemia aplastik, penderitanya memiliki sumsum tulang belakang yang kurang berfungsi dengan baik atau intinya sama sekali tak bisa memroduksi sel darah. Pembentukan sel darah pada dasarnya terjadi pada sumsum tulang belakang yang diketahui juga sebagai jaringan lunak dalam tulang. Pembentuan sel darah meliputi platelet, sel darah putih, dan sel darah merah.
Ketika mengidap anemia aplastik, maka otomatis ini adalah suatu kondisi di mana sumsum tulang belakang jelas mengalami gangguan sehingga fungsinya dalam membentuk sel darah pun tidak bekerja. Dengan demikian, risiko terkena infeksi pun makin tinggi. Tak hanya itu, ada juga potensi tinggi untuk mengalami gangguan pada jantung dan perdarahan yang tak terkendali.
Baca juga:
Penyebab Anemia Aplastik
Ada sejumlah faktor yang diketahui mampu menyebabkan atau meningkatkan risiko seseorang terkena anemia aplastik. Untuk dapat mengatasi anemia aplastik dengan tepat, maka harus lebih dulu mengenali setiap kemungkinan faktor di bawah ini.
- Kemoterapi
Efek samping kemoterapi salah satunya adalah anemia aplastik. Maka setiap pasien kanker yang mengikuti prosedur pengobatan kemoterapi otomatis berkemungkinan atau berisiko tinggi mengalami anemia aplastik. Pengobatan dengan sistem kemoterapi ini bisa juga berbahaya untuk kesehatan karena beberapa efeknya cukup mengganggu.
Namun sebenarnya, setelah proses kemoterapi berhenti diikuti, maka efek sampingnya pun biasanya akan hilang juga sehingga kondisi anemia aplastik pun diharapkan tak cukup mengancam. Kemoterapi dan radiasi mampu menjadikan seseorang mengalami anemia aplastik, maka silakan untuk konsultasikan hal ini lebih dulu dengan dokter Anda sebelum menjalani prosedur pengobatan. Jika memang ada kemungkinan efek tersebut, tanyakan juga bagaimana untuk mengatasinya secara benar.
- Paparan Bahan Kimia
Terkena bahan kimia juga bisa menjadikan seseorang terserang anemia aplastik, khususnya kalau bahan kimia tersebut bersifat sangat keras. Ketika terkena, pastikan untuk segera mengatasinya secara tepat supaya tidak mengalami penyakit lain. Paparan bahan kimia apapun jika bersifat keras maka bisa saja menjadikan seseorang yang terpapar mengalami penyakit lain yang cukup parah, maka penting untuk penanganan yang cepat.
- Obat-obatan Tertentu
Anemia aplastik juga dapat terjadi pada seseorang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu terlalu sering atau dalam jangka panjang, maka hal ini tak akan baik bagi kesehatan. Apabila Anda memiliki penyakit yang sebenarnya bisa disembuhkan dengan obat-obatan alami atau herbal maupun dengan istirahat yang cukup, sebaiknya hindari obat-obatan kimia.
Namun ketika sudah cukup parah, barulah Anda bisa mengonsultasikan dengan dokter apa obat terbaik untuk penyakit tersebut sambil juga menanyakan apa efek samping yang mungkin terjadi karena obat yang perlu dikonsumsi tersebut. Bahan-bahan kimia tertentu di dalam obat tersebut dapat menaikkan risiko kerusakan sel tubuh dan potensi anemia aplastik, contohnya seperti kloramfenikol yang dipakai berlebihan untuk mengobati arthritis rheumatoid atau infeksi bakteri.
- Kehamilan
Ada beberapa wanita yang bisa saja mengalami anemia aplastik sejak mengandung atau hamil. Jika anemia aplastik ini terjadi ketika hamil, penanganannya harus sebaik dan secepat mungkin karena bisa berbahaya bagi sang ibu dan juga janin di dalam perut. Pendarahan dan keguguran adalah risiko yang sangat mengancam sehingga memang harus jaga betul kesehatan selama kehamilan.
- Infeksi Virus
Virus dapat menyebar di mana saja dan banyak orang terkena penyakit serius hanya karena berawal dari virus tertentu yang menginfeksi. Anemia aplastik pun termasuk salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga memang sebaiknya Anda bisa menghindari tempat-tempat yang memang berisiko tinggi ada penyebaran virus.
[AdSense-B]
Penyakit seperti anemia aplastik adalah salah satu yang bisa menjadi berbahaya ketika virus mulai melakukan penyerangan pada area sumsum tulang belakang. Bila virus tertentu sampai menyerang sumsum tulang belakang, maka gangguan pada area tersebut otomatis akan terjadi dan menjadikan seseorang tersebut tak memiliki cukup sel darah.
- Gangguan Autoimun
Gangguan autoimun pun mampu menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab anemia aplastik pada seseorang. Ketika terjadi penurunan imunitas tubuh atau masalah pada daya tahan tubuh, maka otomatis sumsum tulang belakang ikut juga mengalami gangguan sehingga fungsi utamanya sebagai pembentuk sel darah pun tak bisa maksimal atau hilang sama sekali.
- Kelainan Langka
Anemia aplastik juga bisa saja terjadi sebagai akibat dari adanya kelainan langka yang diketahui sebagai hemoglobinuria nokturnal paroksismal. Karena gangguan ini, sel-sel darah merah pun akhirnya mengalami pemecahan sangat cepat dan setelahnya mampu menjadikan anemia aplastik terjadi. Namuna da kemungkinan juga di mana anemia aplastik sebaiknya mampu berkembang menjadi hemoglobinuria nokturnal paroksismal.
- Faktor yang Tak Jelas Diketahui
Ada banyak juga kasus anemia aplastik di mana dokter tak mampu mengidentifikasi sama sekali pemicu anemia aplastik. Kondisi ini pun diketahui sebagai idiopatik anemia aplastik dan memang akan menjadi sulit untuk menentukan gejalanya juga serta bagaimana cara mengobati anemia aplastik ini dengan benar.
(Baca juga: cara mengatasi kekurangan darah – akibat kurang darah – cara mencegah anemia)
Gejala Anemia Aplastik
Pada kebanyakan kasus anemia aplastik, selalu ada gejala yang menjadi tanda bahwa seseorang mengalami sebuah penyakit tertentu walau memang tak semua penyakit bergejala. Namun pada kasus anemia aplastik ini, ada juga beberapa gejala yang patut untuk diwaspadai dan segera diperiksakan supaya penanganan dan pengobatannya tidaklah terlambat.
[AdSense-A]
- Sakit kepala – Sakit kepala memang adalah hal yang sangat biasa, namun ada baiknya untuk memeriksakan diri kalau rasa pusing sudah terlalu sering bahkan ketika Anda tidak banyak pekerjaan/kegiatan. Ini karena sering sakit kepala atau pusing berkemungkinan berisiko anemia aplastik.
- Tubuh lemah – Tubuh yang biasanya tak bertenaga atau cepat lelah/lemah adalah disebabkan oleh tidak makan cukup banyak, dehidrasi, atau juga mengidap penyakit tertentu. Jika Anda curiga bahwa tubuh yang lemah merupakan tanda dari suatu penyakit tertentu, segera periksakan saja jika sudah terlalu lama mengalaminya dan padahal Anda tak begitu banyak memiliki kegiatan.
- Jumlah sel darah merah yang rendah – Rasa lemah yang dirasakan oleh tubuh kemungkinan ada hubungannya dengan jumlah sel darah merah yang rendah. Ketika tubuh kurang darah, maka otomatis tubuh bakal merasa tak bertenaga dan bahwa kekurangan oksigen. Hal ini dapat menjadi salah satu tanda utama terjadinya anemia aplastik.
- Jumlah sel darah putih yang rendah – Meski anemia aplastik merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya gangguan produksi atau pembentukan sel darah merah, namun rendahnya sel darah putih di dalam tubuh juga bisa menjadi salah satu gejalanya. Ketika tubuh dengan mudah mengalami infeksi atau demam, maka inilah yang menandakan bahwa jumlah sel darah putih tak normal dan berisiko anemia aplastik.
- Kulit pucat – Seperti pada gejala anemia pada umumnya, sakit kepala, tubuh lemah dan kulit yang memucat merupakan gejala umum yang patut untuk diwaspadai. Ketika gejala ini berlangsung cukup lama alias jangka panjang. Maka sebaiknya, Anda bisa coba untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan jenis anemia atau adanya penyakit lain pada tubuh.
- Nyeri dada – Timbulnya rasa nyeri di dada biasanya ada hubungan erat dengan penyakit jantung. Karena tak selalu nyeri dada adalah gejala penyakit jantung, maka silakan untuk ke dokter untuk melakukan pemeriksaan supaya terdeteksi apa penyebab pasti dari nyeri dada ini.
- Memar – Jika Anda mengalami yang namanya memar secara tiba-tiba atau memar yang penyebabnya tidak jelas dan bukan karena akibat benturan atau semacamnya, Anda patut mencurigainya. Ada banyak kemungkinan mengapa memar ini bisa terjadi, sangat memungkinkan juga akan adanya penyakit serius tertentu yang menyerang tubuh, seperti kanker darah atau juga anemia aplastik ini.
- Sesak napas – Rasa sesak di bagian pernapasan yang dibarengi dengan nyeri di bagian dada memang cukup mencurigakan dan selalu ada kemungkinan besar akan adanya penyakit jantung. Hanya saja, tak menutup kemungkinan akan adanya penyakit jenis lain, seperti misalnya anemia aplastik ini maka sebaiknya ketika rasa sesak terjadi langsung periksakan diri ke dokter.
- Mimisan – Perdarahan juga akan bisa terjadi dengan mudah pada penderita anemia aplastik. Tak hanya memar, ada juga risiko mimisan sehingga sebaiknya lebih waspada. Memang biasanya, mimisan terjadi karena keadaan tubuh yang terlalu lelah, namun tak selalu demikian. Cobalah untuk memeriksakan ke dokter agar diketahui jelas apakah anemia aplastiklah yang menyebabkannya.
- Gusi berdarah – Ada kalanya, tanda-tanda dari anemia aplastik yang terjadi adalah perdarahan di bagian gusi di mana ini kerap kali tak disadari sebagai sebuah tanda anemia aplastik. Gusi yang mengalami perdarahan memang kerap diketahui sebagai adanya masalah atau penyakit pada mulut dan gusi, tapi tak selamanya begitu.
- Perdarahan jangka panjang – Jika perdarahan yang terjadi bisa sangat lama dan terus terjadi, maka hal ini bukanlah kondisi pendarahan yang biasa. Anda sebaiknya langsung ke dokter, terutama apabila gejala-gejala lain yang sudah disebutkan sebelumnya juga dialami.
Ada kemungkinan bahwa seseorang bisa saja mengalami beberapa tanda yang tak disebutkan sebelumnya di atas. Mungkin juga ada kekhawatiran tentang kapan Anda seharusnya ke dokter dalam hal ini, berikut adalah kondisi-kondisi di mana seharusnya Anda sudah periksa ke dokter:
- Tubuh lemas
- Terasa sesak di dada
- Nyeri pada dada
- Gejala menetap
- Gejala makin memburuk
Ketika ada tanda atau gejala atau juga adanya pertanyaan lain, Anda bisa mengonsultasikan hal tersebut dengan dokter. Tak semua gejala akan dialami oleh penderita, namun ada baiknya secepatnya melakukan konsultasi.
(Baca juga: gejala anemia – sayuran penambah darah – dampak kekurangan dan kelebihan eritrosit)
Diagnosa dan Pengobatan
Setelah merasakan beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya penderita gejala langsung pergi ke dokter. Saat sudah menemui dokter, biasanya akan ada beberapa metode diagnosa yang kiranya perlu ditempuh oleh pasien, contohnya:
[AdSense-C]
- Pemeriksaan riwayat medis – Pada tahap atau metode ini, dokter pada umumnya akan bertanya kepada pasien tentang keluhan berikut juga riwayat kesehatan diri pasien berikut juga keluarga. Dari pemeriksaan riwayat medis melalui beberapa pertanyaan, ini adalah awal untuk pendeteksian ada tidaknya anemia aplastik yang diidap oleh penderita.
- Pemeriksaan fisik – Belum lengkap apabila metode diagnosa tidaklah dilakukan dengan memeriksa fisik pasien. Dokter perlu memeriksa fisik pasien untuk mendalami keluhan gejala yang dikatakan oleh pasien sebelumnya. Pemeriksaan fisik ini penting untuk mendukung hasil diagnosa nantinya.
- Tes darah – Pemeriksaan darah pun perlu dilakukan dan sebaiknya memang pasien memeriksa darah lengkap karena anemia aplastik ada hubungannya erat dengan darah. Darah yang diambil akan diperiksa dan dari sanalah akan ketahuan juga adanya gangguan pada pembentukan sel darah atau tidak.
- Biopsi sumsum tulang belakang – Pada metode ini, dokter akan mengambil sampel jaringan yang berasal dari sumsum tulang belakang dan kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Hal ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis darah.
Setelah menempuh sejumlah metode diagnosa yang memang disarankan oleh dokter, maka biasanya barulah dokter akan tahu jenis pengobatan apa yang paling sesuai bagi pasien. Penentuan pengobatan adalah berdasarkan dari seberapa parah dan seriusnya kondisi anemia aplastik yang dialami penderita. Di bawah ini adalah sejumlah pilihan pengobatan yang dapat menurunkan tingkat keparahan gejala serta membantu mencegah komplikasi.
- Terapi obat – Pada jenis pengobatan ini, dokter biasanya akan memberikan resep beberapa jenis obat yang tujuannya adalah sebagai perangsang sumsum tulang belakang. Tak hanya itu, ada pula jenis obat yang memang mampu menjadi penekan sistem daya tahan tubuh dan bahkan juga mampu mencegah atau juga mengobati adanya infeksi di dalam tubuh. Pada terapi obat ini, ada kemungkinan pemberian obat berupa jenis antibiotik tertentu atau obat imunosupresif.
- Transfusi darah – Pada jenis terapi ini, jumlah sel darah akan dapat dipertahankan dalam rentang normal dan pemberian transfusi darah ini adalah secara IV atau intravena. Pada prosesnya, ada selang infus yang akan dimasukkan ke dalam vena dengan mencocokkan lebih dulu darah yang berasal dari pendonor dengan si penerima/resipien donor darah secara ketat.
- Transplantasi sumsum tulang belakang – Pengobatan ini kiranya diperlukan oleh pasien apabila memang anemia aplastik sudah tergolong parah. Prosedur transplantasi sumsum tulang sekaligus darah akan menjadi pengganti sel induk yang rusak dengan sel-sel yang sehat yang berasal dari pendonor darah. Jenis terapi atau metode pengobatan ini adalah yang paling baik dan terekomendasi bagi anak-anak dan penderita anemia aplastik yang merupakan dewasa muda. Mengapa demikian? Ini karena tingkat keberhasilan kesembuhan anemia aplastik dengan cara ini jauh lebih besar, khususnya bagi anak-anak dan dewasa muda.
Apabila memang solusi pengobatan yang diberikan oleh dokter merupakan obat-obatan khusus, minum dan konsumsilah setiap obat tersebut sesuai anjuran dan resep dari dokter. Imbangi juga dengan istirahat yang cukup agar kesembuhan menjadi lebih maksimal.
Tak ketinggalan, akan lebih baik juga kalau Anda dapat melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan apa yang dokter anjurkan. Melakukannya rutin adalah lebih baik agar dapat mencegah penyakit-penyakit tertentu. Jaga juga selalu kebersihan diri dengan mencuci tangan sesering mungkin untuk menghindari infeksi dan pastikan juga untuk menghindari olahraga berkontak fisik supaya tak mudah perdarahan.
Baca juga:
Demikianlah sejumlah informasi tentang anemia aplastik mulai dari faktor-faktor yang menyebabkan kondisi ini hingga pengobatan yang paling umum direkomendasikan oleh dokter.