Alergi Telur – Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Telur merupakan salah satu jenis asupan makanan yang kaya akan protein. Namun, tidak semua orang bisa mengkonsumsi telurkarena alergi terhadap telur. Alergi tersebut akan memunculkan gejala penolakan yang dilakukan oleh tubuh ketika si penderita alergi mengkonsumsi telur. Alergi telur tersebut biasanya diserita oleh anak-anak. Saat anak-anak beranjak dewasa, biasanya alergi telur tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Alergi telur sebenarnya merupakan alergi protein telur. Protein yang terdapat pada telur akan menyebabkan reaksi sistem imunitas pada tubuh secara berlebihan. Belum diketahui pasti kenapa sistem imun bekerja secara ekstra untuk melawan protein yang berasal dari telur. Pada penderita alergi telur, sistem imun mereka akan menghasilkan banyak antibodi untuk melawan protein telur yang masuk ke dalam tubuh.

Cara Mendeteksi Alergi Telur

Untuk cara tes alergi  seseorang menderita alergi telur atau tidak biasanya akan dilakukan tes alergi. Tes alergi tersebut hendaknya dilakukan oleh dokter atau orang yang berpengalaman untuk memastikan kevalidan pada hasil tes alergi.

  1. Memasukkan Ekstrak Telur

Tes alergi biasanya akan dilakukan dengan memasukkan ekstrak telur ke dalam kulit. Setelah itu,dokter akan melihat reaksi yang diberikan oleh kulit. Jika kulit menjadi bengkak kemerahan dan juga gatal, maka dapat dipastikan bahwa penderita mengalami alergi telur dan disarankan untuk menghindari konsumsi telur.

  1. Food Challenge

Tes alergi yang lain disebut dengan food challenge. Tes ini dilakukan dengan dua langkah utama. Yang pertama, seseorang akan diminta untuk tidak mengkonsumsi telur selama seminggu. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung telur juga tidak diperbolehkan sama sekali. Selanjutnya dokter atau ahli alergi akan meminta penderita untuk mengkonsumsi telur. Tentu saja konsumsi telur tersebut harus berada di bawah pengawasan dokter. Jika setelah mengkonsumsi telur penderita mengalami gejala seperti gatal-gatal, kulit merah, dan sebagainya, maka dapat dipastikan bahwa penderita mengalami alergi telur.

Gejala

Melakukan tes alergi dapat dilakukan untuk memastikan kondisi seseorang, apakah ia memang alergi terhadap protein telur atau ia alergi terhadap jenis makanan lain. Tetapi, dalam keadaan tertentu, seseorang sebenarnya bisa mengetahui apakah terkena alergi telur atau tidak. Kondisi tersebut dapat diketahui melalui gejala-gejala yang ditunjukkan beberapa saat setelah mengkonsumsi telur. Gejala alergi telur sebenarnya hampir sama dengan gejala alergi pada umumnya. Yang membedakan adalah pada jenis asupannya. Alergi telur akan menunjukkan gejala setelah seseorang mengkonsumsi telur. Untuk sekali atau dua kali biasanya seseorang yang alergi telur belum bisa mendeteksi jenis alerginya, tetapi setelah beberapa kali mengkonsumsi telur dan mengalami gangguan alergi maka bisa jadi ia terkena alergi telur.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang ditunjukkan pada alergi yang disebabkan oleh telur.

  1. Gejala pada Kulit

Seseorang yang terkena alergi telur akan mengalami gatal-gatal dan mengalami ruam merah pada kulitnya. Biasanya akan timbul penyakit eksim pada kulit. Gejala pada kulit seperti gatal-gatal dan juga ruam merah merupakan salah satu gejala alergi yang paling umum. Karena itu, masih perlu diperhatikan beberapa gejala lain yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami alergi telur.

Baca : Obat alergi gatal  – Obat gatal-gatal

  1. Gejala pada Oral

Gejala oral terjadi ketika munculnya gangguan pada mulut seperti mengalami pembengkakan dan juga gatal-gatal di bagian mulut. Gejala seperti ini biasa disebut dengan angioedema. Pada beberapa kasus, bengkak yang terjadi di mulut akan diikuti dengan rasa nyeri. Sudah tentu gejala alergi pada mulut tersebut menimbulkan gangguan terutama saat berbicara dan juga makan.

Baca : Penyebab muut terasa pahit

  1. Gejala Sinus

Gejala sinus biasanya akan dimulai dengan gejala hidung meler dan mengarah ke rasa gatal. Biasanya penderita juga akan bersin-bersin dan matanya akan berair. Pada beberapa kasus, keadaan tersebut akan menimbulkan gangguan pernapasan (asma), mengi, dan juga batuk. Kondisi tersebut juga dapat memicu angioedema, yakni pembengkakan pembuluh darah yang ada di bawah kulit. Biasanya akan terjadi pembengkakan di dekat tangan, wajah, mulut, dan alat kelamin. Gejala alergi telur juga dapat ditunjukkan dengan sakit kepala sebelah dan enuresis nocturnal.

Baca : Cara mengobati sinusitis  – Gejala sinusitis Penyebab sinusitis

  1. Gejala Anafilaksis

Gejala anafilaksis dianggap sebagai gejala terkuat dan juga paling parah yang diakibatkan oleh alergi telur. Gejala anafilaksis ditunjukkan dengan munculnya pembengkakan di mulut dan juga di tenggorokan. Kondisi tersebut tentu akan menghalangi saluran pernapasan sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. Saluran udara yang mengarah ke paru-paru akan mengalami pembengkakan sehingga udara akan sulit mencapai paru-paru. Selain gangguan bernapas, gejala anafilaksis juga ditunukkan dengan kram, sakit perut, dan juga denyut nadi yang cepat. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan si penderita harus mendapatkan pertolongan medis secepatnya di ruang gawat darurat.

  1. Gejala Gastrointestinal

Gejala gastrointestinal ditunjukkan dengan adanya gangguan pencernaan, seperti kram perut, diare, mual, dan muntah. Tentu saja gejala ini harus diperhatikan dengan gejala lain yang menyertaiya, karena gangguan pencernaan bisa jadi merupakan gangguan yang tidak disebabkan oleh alergi, melainkan karena pola makan yang tidak terkontrol.

Baca : Bahaya diare  – Makanan untuk penderita diare  – Penyebab sering mual setelah makan

Beberapa tanda di atas biasanya akan muncul beberapa saat setelah mengkonsumsi telur. Untuk itu perhatikanlah kondisi anak Anda. Jika stelah mengkonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur, anak Anda menunjukkan gejala-gejala di atas maka kemungkinan besar anak Anda mengalami alergi telur. Tindakan yang tepat ialah langsung memeriksakan kondisi anak ke dokter. Jangan memberikan obat atau pencegahan yang sembarangan karena bisa menimbulkan efek samping pada anak.

Faktor Resiko Penderita Alergi Telur

Penderita alergi telur paling sering menjangkiti seseorang dengan beberapa keadaan yang mendukung, seperti:

  • Anak-anak yang sering terkena alergi kulit akan lebih rentan terkena alergi telur dibandingkan anak-anak yang tidak pernah mengalami gejala alergi kulit. ( Baca : Penyebab alergi kulit  )
  • Riwayat keluarga merupakan salah satu faktor penyebab. Jika orang tua atau anggota keluarga lain pernah mengalami alergi telur, kemungkinan anak juga akan terkena alergi telur.
  • Alergi telur paling sering menjangkiti anak-anak. Seiring bertambahnya usia seseorang, sistem pencernaan seseorang akan bertambah matang dan kebal terhadap berbagai jenis reaksi alergi.

Komplikasi Alergi Telur

Pada beberapa kasus, alergi telur juga dapat menimbulkan kondisi buruk lain pada penderitanya. Reaksi imun di dalam tubuh akan memberikan reaksi lain terhadap gejala dan juga kondisi tertentu. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin bisa timbul akibat alergi telur yang diderita oleh anak.

  • Timbul alergi terhadap makanan lain yang mengandung protein seperti susu, kacang, atau kedelai.
  • Reaksi terhadap benda atau partikel-partikel tertentu seperti bulu hewan, debu, atau serbuk sari.
  • Timbul reaksi alergi kulit dermatitis. ( Baca : Penyebab dermatitis  – Gejala dermatitis )
  • Alergi telur juga akan meningkatkan reaksi tubuh terhadap berbagai jenis makanan lain.

Pencegahan

Untuk mencegah sekaligus mengobati alergi telur, ada baiknya orang tua membatasi asupan telur pada anak. Jangan biarkan anak Anda mengkonsumsi telur atau makanan yang mengandung telur karena anak Anda akan mengalami beberapa gangguan dan gejala akibat alergi telur. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi alergi telur pada anak Anda.

  • Mengawasi makanan. Usahakan selalu melakukan pengawasan terhadap jenis makanan yang dikonsumsi oleh anak. Bacalah label produk pada makanan yang dikonsumsi untuk mengetahui apakah makanan yang dikonsumsi mengandung telur atau tidak.
  • Gelang. Memakai gelang atau tanda medis tertentu. Jika Anda tidak bisa selalu mengawasi anak setiap saat, maka memakaikan gelang atau tanda medis tertentu dapat memberitahukan kepada orang lain bahwa anak Anda alergi terhadap telur atau kondisi tertentu.
  • Memberitahu orang lain. Memakaikan tanda medis saja tidak cukup. Anda sebaiknya juga memberikan informasi kepada orang lain yang sering berinteraksi dengan anak Anda mengenai kondisi anak yang alergi telur. Berikan pula informasi mengenai tindakan apa yang harus dilakukan jika anak mengalami gejala-gejala alergi.
  • Ibu menyusui tidak makan telur. Jika Anda sedang menyusui, ada baiknya Anda tidak mengkonsumsi telur. Bisa jadi alergi telur pada bayi akan bereaksi ketika protein telur tersebut terbawa melalui ASI yang Anda berikan kepada bayi.

Itulah beberapa pencegahan yang dapat dilakukan agar meminimalkan resiko terhadap gejala alergi telur.

Pengobatan

Apabila anak Anda telah terserang alergi telur ada baiknya pula melakukan pengobatan. Pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Anthistamin. Anthistamin merupakan jenis obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi dan juga meredakan gejala alergi telur. Jika alergi yang diderita belum berada pada taraf yang parah, pemberian obat-obatan jenis anthistamin dapat dilakukan. Akan tetapi, obat-obatan jenis anthistamin tidak disarankan untuk penderita alergi telur yang sangat parah.
  • Suntikan epinefrin darurat. Suntikan epinefrin dapat dilakukan pada keadaan darurat, di mana penderita alergi telur berada dalam keadaan yang parah. Meskipun penyuntikan telah dilakukan, namun pertolongan medis lain tetap harus dilakukan. Sebagai orang terdekat, Anda tetap harus membawa penderita alergi telur yang parah ke dokter agar penderita dapat memperoleh penanganan medis yang tepat.

Itulah beberapa teknik pencegahan dan juga pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala alergi telur. Meskipun anak Anda mengalami keadaan tersebut, Anda tidak perlu khawatir. Alergi telur pada anak biasanya akan sembuh dan hilang seiring dengan masa pertumbuhan mereka.

fbWhatsappTwitterLinkedIn