Penyakit Alzheimer adalah sebuah Jenis Penyakit Yang Menyerang Otak yang akan menimbulkan beberapa gejala penurunan kinerja otak seperti menurunnya ingatan, menurunnya daya pikir, menurunnya konsentrasi, hingga terjadinya gangguan otak yang lebih berat. Terjadinya penyakit Alzheimer disebabkan dan didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Selain itu, beberapa faktor pendukung Penyebab Alzheimer adalah :
- Usia diatas 65 tahun
- Jenis kelamin wanita
- Orang tua atau saudara kandung juga mengalami Gejala Alzheimer
- Memiliki riwayat Gejala Penyakit Jantung
- Memiliki riwayat trauma otak
- Memiliki riwayat luka berat pada bagian kepala
- Gaya hidup atau pola hidup yang tidak sehat
Ketika seorang lansia terkena penyakit Alzheimer dan tidak ditangani secara tepat, maka semakin lama akan tingkat keparahan dari penyakit ini akan semakin meningkat. Beberapa gejala atau Tanda Awal Alzheimer yang timbul antara lain adalah :
- Penyebab Mudah Lupa Ingatan atau bingung
- Tidak bisa mengambil keputusan
- Perubahan suasana hati
- Kesulitan mengenali angka dan uang
- Sulit melakukan berbagai kegiatan
- Sulit konsentrasi dan berkomunikasi
- Gangguan penglihatan
- Kehilangan fungsi motorik, Sering Sakit Kepala, dan masih banyak gejala lainnya
Untuk mengobati Alzheimer tentu tidaklah mudah, perlu proses panjang dan biaya yang tidak sedikit. Meskipun begitu, terdapat banyak obat-obatan medis yang sering sekali digunakan untuk membantu dan menurunkan efek dari penyakit Alzheimer. Salah satu obat untuk mengatasi dan mengurangi risiko serta Bahaya Alzheimer adalah Aldomer. Nah untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari Aldomer, fungsi, dosis, efeksamping, indikasi hingga kontra indikasi dari Aldomer, maka pada artikel kali ini kita akan membahasnya secara mendalam. Oleh sebab itu, simak penjelasan berikut ini hingga selesai.
Obat Apa
- 5 Mg Donepezil Hydrochloride
2. Kemasan
- 3 bister dengan 10 tablet setiap bisternya.
3. Harga
- Sekitar Rp421,500
4. Klasifikasi ATC
- N0 6DA02 – Donepezil
5. Klasifikasi obat
- Obat golongan K dengan klasifikasi G
6. Fungsi
- Obat Penyakit Neurodegeneratif
- Obat penyakit Alzheimer
7. Merk lain
- Aloxtra, Alzim, Aricept, Aricept Evess
- Donacept, Dozil dan Fordesia.
Fungsi Obat
Aldomer memiliki fungsi untuk meningkatkan jumlah Asetilkolin dalam otak serta membantu peningkatan manfaat dari terapi simtomatik demensia pada orang yang mengalami penyakit Alzheimer. Dapat pula digunakan untuk mengobati penyakit Neurodegeneratif yang biasanya menyerang sel saraf otak serta bagian belakang dari tulang sumsum, khususnya sel saraf motorik tubuh.
Aldomer bekerja dengan cara menjadikan senyawa yang terkandung didalamnya menjadi blocker enzim untuk menyeimbangkan zal alami dalam otak seperti neurotransmitter. Dengan begitu, daya ingat, kemampuan indra serta tingkat kesadaran dan konsentrasi penderita Alzheimer menjadi lebih meningkat. Tapi perlu diingat bahwa obat ini bukan untuk menyembuhkan penyakit Alzheimer, melainkan hanya untuk mengatasi dan mengurangi gejala yang timbul.
Kontraindikasi
Aldomer akan berkontraindikasi ketika digunakan oleh orang-orang yang memiliki Hipersensitivitas terhadap senyawa ataupun zat aktif Donepezil Hydrochloride yang terkandung didalamnya. Oleh sebab itu, selalu perhatikan penggunaan obat ini kepada orang-orang yang dianggap memiliki Hipersensitivitas terhadap zat aktif Donepezil Hydrochloride. Beberapa kontraindikasi lain adalah :
- Hipersensitif terhadap senyawa Derivat Piperidin
- Berkontraindikasi ketika digunakan pada anak-anak
Dosis
Dosis dibawah ini tidaklah bisa dijadikan acuan resmi untuk penggunaan Aldomer sebelum berkonsultasi dengan dokter. Oleh sebab itu, selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan dosis yang tepat. Beberapa dosis yang digunakan ketika mengonsumsi Aldomer yang pernah tercatat dan berhasil kami temukan, adalah :
- Dosis awal dewasa adalah 5 mg 1 tablet per hari dan bila diperlukan dapat ditingkatkan sampai 10 mg per hari. Dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur serta dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan ataupun tanpa makanan.
- Dosis lanjutan dewasa adalah 10 mg 1 kali per hari. Dosis ini biasanya digunakan setelah pengguna Aldomer mengonsumsi obat dengan dosis awal 5 mg per hari selama 1-2 bulan.
- Dosis lanjutan dewasa pengidap Alzheimer sedang hingga berat adalah 23 mg 1 kali per hari. Dosis ini digunakan setelah pengguna mengonsumsi Aldomer dengan dosis 10 mg minimal 90 hari atau 3 bulan.
Perhatian
Seperti yang kami tuliskan pada awal tulisan ini bahwa Aldomer masuk kedalam golongan obat keras, oleh sebab itu penggunaannya haruslah mengikuti petunjuk dari dokter. Menggunakan obat dengan baik dan mengikuti petunjuk dari dokter tentunya akan menghindarkan pengguna mengalami efek samping atau over dosis yang berakibat buruk. Untuk itu, selalu konsultasikan penggunaan obat baik sebelum, saat mengonsumsi hingga setelah mengonsumsi obat Aldomer dengan dokter. Selain itu, perhatikan pula penggunaan dosis obat ini kepada :
- Wanita yang ingin hamil, wanita yang sedang hamil ataupun menyusui
- Tidak boleh digunakan ketika sedang melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
- Sindrom sinus
- Memiliki Gejala Jantung Bermasalah atau gangguan supraventrikel jantung
- Riwayat tukak lambung atau hati
- Gangguan pada Sistem Pernapasan seperti asma
- Penyakit paru obstruktif
- Penggunaan obat bersamaan dengan jenis obat AINS
- Beritahu dokter berat badan kamu, terlebih jika berat badan kurang dari 55 kilogram
Efek Samping
Sama dengan obat keras lainnya, Aldomer juga akan menimbulkan beberapa efek samping mulai dari yang ringan hingga berat. Oleh sebab itu, perlu perhatian khusus ketika menggunakan obat ini. Adapun beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Aldomer adalah :
- Dapat menjadi Penyebab Diare atau menimbulkan Gejala Diare
- Mata Buram Dan Pusing
- Kehilangan selera makan, mual hingga muntah
- Penyebab Kram Perut, Penyebab Kaki Kram dan Kesemutan, Kram Otot hingga
- Kelelahan
- Insomnia atau sulit tidur
- Tinja berwarna hitam bahkan berdarah
- Dapat menyebabkan batuk darah atau mengeluarkan cairan muntah seperti darah atau terlihat berwarna hitam dan kasar
- Sulit buang air kecil
- Kejang -kejang
- Gatal-gatal, Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Ulkus peptikum
- Dapat memperburuk kondisi seseorang yang mengalami penyumbatan saluran kemih
Jika kamu melihat atau mengalami gejala-gejala diatas setelah mengonsumsi obat Aldomer, maka sebaiknya segera hentikan penggunaan obat dan berkonsultasilah dengan dokter secepatnya.
Interaksi Obat
Aldomer diketahui dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat-obatan lainnya, oleh sebab itu selalu beritahu dokter obat apa saja yang sedang kamu konsumsi ketika akan mengonsumsi Aldomer. Dengan begitu, interaksi buruk akan dapat dihindarkan serta manfaat dari Aldomer akan lebih terasa. Selain itu, dengan memperhatikan interaksi obat, maka kita akan mengetahui dosis yang tepat serta mana obat yang bisa dikonsumsi atau yang tidak bisa dikonsumsi secara bersamaan dengan Aldomer. Adapun beberapa jenis obat lain yang berinteraksi dengan Aldomer adalah :
- Aspirin, Bethanechol, Carbamazepine, Antihistamin dan obat lain nonsteroidal anti – inflammatory (NSAID ), Fenitoin (Dilantin)
- Obat yang mengandung Dexamethasone seperti Alegi, Alerdex, dan sebagainya
- Galantamine, Teofilin, Warfarin, Simetidin, Digoksin, Quinidine (Quinidex), Rifampisin (Rifadin, Rimactane)
- Dapat meningkatkan Efek Samping Ibuprofen
- Perhatikan penggunaan Aldomer secara bersamaan dengan berberapa obat seperti Oxybutynin, Ramelteon, Tolterodine untuk menghindarkan efek samping berlebih
- Perhatikan ketika menggunakan obat Aldomer dengan beberapa obat seperti Acrivastine, Bupropion, Fluoxetine, Succinylcholine. Selalu pertimbangkan manfaat, keuntungan serta risikonya.
- Aldomer diketahui dapat meningkatkan efek neurotoksik dari berbagai jenis obat yang bersifat antipsikotik
- Ketika digunakan dengan obat yang bersifat kortikosteroid sistemik, kemungkinan besar akan meningkatkan efek samping Aldomer
- Dapat meningkatkan efek pelumpuhan otot atau neuromuskular-blocking ketika digunakan bersamaan dengan jenis obat bersifat suksinilkolin
- Dapat meningkatkan efek samping dari obat bersifat agonis kolinergik
- Dapat meningkatkan efek bradikardi ketika digunakan dengan jenis obat beta bloker
Demikianlah penjelasan kami mengenai Aldomer yang berguna untuk mengatasi dan membantu mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh Alzheimer. Seluruh isi dari tulisan ini hanyalah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai penambah pengetahuan. Seluruh dosis yang ada pada tulisan ini tidaklah dapat dijadikan sebagai rujukan penggunaan dosis. Selalu konsultasikan kesehatan dan kondisi tubuh, serta obat-obatan yang dikonsumsi kepada dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat. Sekian dulu perjumpaan kita, sampai ketemu pada artikel yang berikutnya.