Pada artikel kali ini kita akan membahas sebuah merk obat yang berguna untuk mengatasi alergi dan peradangan pada kulit dan tubuh manusia. Merk obat tersebut adalah Alegi yang diproduksi oleh produsen farmasi Indonesia yaitu PT.Lapi. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai obat Alegi, silahkan simak penjelasan kami mengenai obat ini mulai dari pengertian, fungsi, dosis hingga efek samping yang ditimbulkannya. Tanpa berlama-lama, simak penjelasan berikut ini.
Obat Apa
Alegi adalah sebuah merk obat berbentuk tablet dan termasuk kedalam golongan obat K atau obat Keras yang hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Didalam obat ini terkandung zat aktif ataupun senyawa bernama Dexamethasone dan Deksklorfeniramin maleat. Apasih Deksametason dan Deksklorfeniramin maleat itu? berikut penjelasannya.
- Deksametason
Deksametason merupakan sebuah senyawa steroid jenis glukokortikoid sintetis yang dipercaya lebih kuat 20-30 kali lipat daripada Hydrocortisone dan lebih kuat 5-7 kali dari Prednison. Senyawa ini akan menembus membran sel tubuh dengan tujuan untuk membentuk kompleks steroid-protein reseptor didalam inti sel serta terkait dengan kromatin DNA sehingga akan membaut terjadinya stimulasi transkripsi mRNA dalam proses sintesa protein. Selain itu, Deksametason akan mencegah migrasi neutrofil untuk mengurangi jumlah prostaglandin yang akan berfungsi sebagai mediator inflamasi. Ketika jumlah prostaglandin dapat ditekan, maka ditalasi kapiler tidak akan terjadi sehingga alergi atau peradangan semakin berkurang.
- Deksklorfeniramin maleat
Sementara itu, Deksklorfeniramin maleat bersifat antikolinergik dan sedatif sehingga obat ini masuk kedalam golongan antihistamin. Deksklorfeniramin maleat ialah isomer dextrorotatory dari golonga senyawa chlorpheniramine. Deksklorfeniramin maleat akan berkerja untuk mengatasi berbagai jenis alergi dengan cara menghambat efek histamin dengan tujuan untuk mengurangi reaksi alergi.
Ketika Alegi dikomsumsi oleh seseorang, maka obat ini akan bekerja untuk menghambat terjadinya pelepasan senyawa Histamin dan mediator radang lain dari masf cell dan basofil. Hal ini terjadi karena kandungan deksametason didalamnya bersifat kortikosteroid oral, serta kandungan deksklorfeniramin maleat didalamnya bersifat antihistamin oral saling mendukung untuk menciptakan terjadinya menifestasi reaksi alergi.
- Kompisisi tablet Alegi :
- Deksametason 0,5 mg
- Deksklorfeniramin maleat 2 mg
- Kemasan :
- Dos 10 x 10 tablet dengan harga sekitar Rp.70.000
Fungsi Obat
Seperti yang telah dijelaskan diawal tulisan ini bahwa fungsi, kegunaan ataupun indikasi dari obat Alegi adalah untuk mengatasi, dan meringankan berbagai gejala ataupun efek yang akan timbul dari berbagai jenis alergi yang terjadi pada tubuh manusia. Adapun beberapa jenis alergi yang dapat diatasi dan diringankan gejala serta efeknya oleh Alegi adalah :
- Alergi yang terjadi karena tubuh membutuhkan asupan tambahan senyawa Inflasi
- Dermatitis, atau Infeksi Kulit Karena Bakteri ringan hingga berat
- Biduran atau Urtikaria, serta Angioedema
- Konjungtivitis karena alergi pada selaput mata
- Alergi karena serbuk sari bunga atau Hay fever
- Mengatasi alergi karena terapi yang menggunakan kortikosteroid
- Rinitis alergi perennial atau seasonal
- Mengatasi alergi vasomotor rhinitis
- Mengatasi alergi inhalan dan makanan
- Mengatasi ameliorasi atau alergi pada darah, Neoplasma Ginjal atau dermografisme.
Kontraindikasi
Obat Alegi diketahui dapat berkontraindikasi ketika digunakan oleh orang yang memiliki hipersensitifitas terhadap obat yang memiliki kandungan deksklorfeniramin maleat atau deksametason. Selain itu, beberapa kontraindikasi lainnya yang dapat memberikan reaksi buruk adalah :
- Ketika digunakan oleh penderita tukak lambung
- Ketika digunakan secara bersamaan dengan obat lain golongan MAO (monoamine oxidase)
- Ketika digunakan oleh penderita yang mengidap infeksi jamur sistemik
- Ketika digunakan secara bersamaan dengan obat diuretik tertentu, diketahui dapat meningkatkan terjadinya gejala hipokalemia
- Ketika digunakan secara bersamaan dengan obat lain berjenis hipnotik sedatif seperti diazepam, fenobarbital, klorpromazin, dipercaya meningkatkan terjadinya sedasi.
- Berkontraindikasi ketika pasien menggunakan obat kortikosteroid lain dengan dosis imunosupresif
Selain karena kondisi tubuh dan kesehatan dari pengguna Alegi, obat yang satu ini juga diketahui dapat berkontraindikasi dengan berbagai jenis obat lainnya. Seperti :
- Aminoglutethimide
- Agen Kalium-depleting
- Antibiotika makrolida
- Antidiabetik
- Isoniazid
- Cholestyramine dan efedrin
- Vaksin hidup
- Anti jamur azole seperti ketoconazole
- NSAID
- Agen antikolinesterase
- Glikosida digitalis
- Estrogen termasuk kontrasepsi oral
- Enzim hati reagen
- Alkohol atau obat depresan sistem saraf pusat lain seprti barbiturate,opioid analgesics, hipnotik, sedatif, tranquilizers
- MAO inhibitors
Perhatian
Selalu perhatikan penggunaan obat Alegi terhadap beberapa orang yang mengidap penyakit lain, selain alergi karena akan dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya bagi keselamatan seseorang. Oleh sebab itu, berhati-hatilah untuk memberikan Alegi pada orang yang mengidap penyakit seperti :
- Penderita gagal jantung
- Herpes simpleks pada bagian mata
- Tukak peptik
- Hipertensi
- Glaukoma
- Osteoporosis
- Miastenia
- Epilepsi
- Kolitis
- Hipertrofi prostat.
Selain itu bila terpaksa dilakukan pemberian obat Alegi, maka berikanlah sesuai dengan dosis dan arahan yang diberikan oleh dokter. Perhatikan juga beberapa hal berikut ini, seperti :
- Untuk penggunaan pada seseorang yang memiliki diabetes, maka lakukan terlebih dahulu penyesuaian dosis. Terutama dosis antidiabetik.
- Bila diberikan pada penderita atau yang memiliki Gejala Penyakit Gula Darah (Diabetes) perlu penyesuaian dosis dari obat antidiabetik.
- Setelah menggunakan obat ini, dilarang untuk beraktivitas berat ataupun mengendarai kendaraan.
- Alegi sangat tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita hamil atau ibu menyusui.
- Hindari penghentian obat secara mendadak, terlebih bagi kamu yang mengonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup panjang
- Alegi dapat menekan gejala- gejala infeksi, sehingga perlu kontrol yang rutin.
- Tidak boleh dikonsumsi dan diberikan kepada pasien yang mengalami atau sedang melakukan pengobatan untuk Jenis Penyakit Yang Menyerang Otak traumatis dan berkaitan dengan mata
- Dapat mengakibatkan terjadinya katarak subkapsular posterior
- Kerusakan pada saraf optik
- Meningkatkan risiko terjadinya Gejala Infeksi Usus okular sekunder yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus.
- Tidak dianjurkan digunakan untuk pengobatan neuritis
- Tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi baru lahir ataupun bayi prematur
Dosis & Cara Penggunaan
Alegi merupakan salah satu jenis obat yang hanya boleh didapatkan melalui resep dokter, untuk itu selalu perhatikan petunjuk penggunaan dan selalu gunakan dosis yang dianjurkan dokter. Dosis yang kami tulis dibawah ini tidak dapat dijadikan acuan utama penggunaan Alegi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Adapun beberapa dosis yang kami ketahui adalah :
- Dewasa 1 tablet sebanyak 3-4 kali per hari
- Anak-anak usia 6-12 tahun ½ tablet sebanyak 3-4 kali per hari
- Anak-anak usia 2-6 tahun ¼ tablet sebanyak 3-4 kali per hari
Obat ini hanya dapat dikonsumsi setelah makan ataupun ketika perut sudah terisi. Selain itu untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, maka gunakanlah Alegi secara teratur dan sesuai dengan anjuran dokter.
Efek Samping
Alegi dapat menimbulkan berbagai efek samping bagi tubuh, terlebih ketika penggunaannya tidak mengikuti dosis yang dianjurkan. Adapun beberapa efek samping dari obat Alegi yang pernah tercatat adalah :
- Terjadinya gangguan pada saluran pencernaan
- Dapat mengakibatkan mual, muntah, sembelit ataupun Penyebab Diare
- Mulut menjadi lebih cepat kering dan bersisik
- Dapat menyebabkan terjadinya penumpukan (retensi) elektrolit atau cairan pada tubuh
- Dapat menyebabkan kantuk, pusing hingga terasa tidak bertenaga
- Keluhan lambung seperti nyeri atau sakit pada bagian lambung
- Dapat menimbulkan gangguan metabolik, endokrin, muskuloskeletal dan oftalmik
- Meningkatkan Glukosa dari protein dalam darah
- Ketika glukosa meningkat, maka dapat terjadi pengeroposan tulang yang terjadi akibat matriks protein penyusun tulang menurun drastis
- Dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
- Dapat mempengaruhi proses metabolisme lemak
- Menyebabkan berkurangnya massa otot (Proximal Myopathy)
- Menurunkan fungsi limfa, sehingga dapat membuat sel limfosit semakin berkurang jumlahnya
- Dapat menyebabkan terjadinya Cushing sindrom seperti muka tembem, selulit hingga hipertensi sementara
- Menyebabkan insufisiensi adrenal ketika dikonsumsi dalam jangka waktu lama
- Dapat mengakibatkan depresi atau stress bila digunakan dan diberikan kepada orang yang mengalami gangguan jiwa atau mental
- Dapat menyebabkan tukak peptik
- Retensi urine, tinitus, anoreksia, palpitasi
- Dapat berisiko terjadinya Gangguan Pencernaan hingga pendarahan pada pencernaan
- Ketika penggunaan obat dihentikan secara mendadak, maka kemungkinan besar akan menyebabkan timbulnya gejala artralgia, mialgia atau malaise.
- Obat ini dapat keluar bersamaan dengan ASI, oleh sebab itu jangan memberikan ASI ketika menggunakan obat ini atau jangan menggunakan obat ini ketika masih menyusui bayi
Demikianlah penjelasan kami mengenai obat Alegi dari segi obat apa, fungsi obat, dosis hingga efek samping. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan manfaat dan pengetahuan kepada kita semua. Sampai bertemu pada artikel yang berikutnya. Salam Sehat.