Arava – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Arava merupakan jenis obat yang digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit, diantaranya rasa nyeri pada sendi pada pasien arthritis, penyakit pembengkakan, penyakit penyebab radang sendi, kesulitan bergerak dan kondisi lainnya yang biasa dialami oleh pasien. Obat arava mengandung zat aktif leflunomie, bisanya obat in tersedia dalam bentuk tablet.

Sekilas mengenai zat aktif yang terkandung di dalam obat arava

Zat aktif yang terkandung di dalam obat arava adalah leflunomide, biasanya obat -obat ini digunakan untuk mengurangi kerusakan, rasa nyeri dan juga pembengkakan yang terjadi pada sendi agar bisa bergerak dengan lebih baik lagi. Obat leflunomde masuk ke dalm jenis obat disease modifying antirheumtic drugs (DMARD). cara kerjanya dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan serta melemahkan kekebalan tubuh. Biasnya obat ini  diberikan untuk pencegahan penolakan transplantasi organ.

Indikasi obt

  • Obat arava digunakan dalam pengobatan nyeri pada sendi pada pasien yang menderita penyakit arthiritis
  • Obat arava digunakan dalam perawatan penyakit radang sendi
  • Obat arava digunakan dalam pengobatan kesulitan dalam bergerak
  • Obat arava digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis.

Hal hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat arava

  1. Obat ini sebaiknya digunakan setelah makan atau jangan dalam keadaan perut kosong
  2. Sebelum meneggunakan obat ini Lebih baik beritahukan pada dokter mengenai alergi yang diderita oleh pasien
  3. Beri tahukan terlebih dahulu mengenai jenis obat-obatan, vitamin mauun produk herbal yang berencana anda konsumsi
  4. Obat ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi untuk sebelum menggunakan obat ini lebih baik periksa secara rutin tekanan darah anda sebelum menggunakan obat ini
  5. Sebelum menggunakan ini pasien tidak disarankan untuk melakukan vaksinasi
  6. Bagi pasien yang menderita penyakit Tbc atau infeksi paru-pasru sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan obat ini
  7. Apabila saat melakukan perawatan terdapat gejala alergi sebaiknya segera hentikan penggunaan obat avara
  8. Obat ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan alkohol, untuk itu sebaiknya hentikan penyalahgunaan alkohol
  9. Apabila pasien sedang merencanakan kehamilan sebaiknya hentikan terlebih dahulu penggunaan obat.
  10. Obat ini tidak disarankan digunakan pada ibu menyusui, lakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini
  11. Sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan obat ini pada pasien yang menderita penyakit gagal ginjal maupun gangguan fungsi hati

Interaksi obat

Pada beberapa jenis obat biasanya terjadi interaksi  apabila digunakan bersamaan dengan jenis obat lain dan juga pada kondisi kesehatan tertentu dapat mengakibatkan obat tidak berfungsi sebagaimana mestinya, untuk itu sebaiknya lakukan konsultasi terkebih dahulu sebelum menggunakan obat ini agar dokter dapat mengatur interaksi beserta dosis yang dibutuhkan ole pasien, berikut beberapa jenis obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan obat arava:

  • Obat-obatan yang biasa digunakan dalam pengobatan kanker
  • Methotrexate (rhumatrex dan trexall)
  • Cyclosporine, neoral, sandimmune
  • Sirolimus, rpamune, tacrolimus
  • Basilliximab, muromonab CD3
  • Mycophenolate mofetil
  • Azathioprine
  • Azathioprine
  • Etanercept

Jenis obat-obatan yang berbahaya bagi hati

  1. Acetaminophen
  2. Pil kb
  3. Obat tuberkolosis
  4. Obat arthritis seperti auranofin atau aurothioglucose
  5. ACE inhibitor benazepril
  6. Antibiotik dapson dan eritromisin
  7. Obat anti jamur contoohnya flukonazol, itrakonazol, ketoconazole
  8. Obat HIV/ AIDS seeperti abacavir, lamivudine, zidovudine
  9. Obat-obatn NSAID seperti iburofen, naproxen, celecoxib, diklofenaxi, indometasin, meloxicam
  10. Obat kejang carbamazepine, phenytoin, felbamate, valproik

Dosis obat

Dosis obat dewasa biasanya diberikan 10 mg tablet kemudian bisa ditambah 20 mg dengan dosis maksimal sebesar 100mg

Efek Samping obat arava

Ada beberapa jenis obat yang biasa digunakan apabila tidak sesuai dengan resep maupun anjuran yang di berikan dokter akan menimbulkan efek samping tertentu, data yang disebutkan memang bukanlah data yang komperensif, meski efek samping berikut memang memungkinkan namun tidak selalu terjadi, lebih baik lakukan konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan obat ini agar dapat meminimalisir efek samping yang terjadi. Berikut efek samping yang memungkinan terjadi diantaranya:

  1. Efek samping terjadinya radang mulut
  2. Efek samping terjadinya sariawan
  3. Efek samping kulit menjadi kering
  4. Efek samping sel sel darah menjadi abnormal
  5. Efek samping meningkatnya tekanan darah tingggi
  6. Efek samping masalah di saraf kaki ataupun lengan
  7. Efek samping demam, menggigil dan nyeri pada tubuh
  8. Efek samping gejala flu bercak pada bibir atau luka yang terjadi di bibir
  9. Eek samping dada panas, batuk kering dan sesak nafas
  10. Efek samping sulit buang air kecil
  11. Efek samping kulit menjadi pucat, mudah memar dan terjadi pedarahan
  12. Efek samping terasa mual, nyeri pada perut, kehilangan nafsu makan
  13. Efek saping kulit terasa gatal, tinja berwarna gelap
  14. Efek samping gejala radang tenggorokan, sering sakit kepala kulit merah
  15. eFek samping gejala diare
  16. Efek samping penurunan berat badan
  17. Sakit punggung
  18. Efek samping mati rasa dan kesemutan
  19. Efek samping hidung tersumbat
  20. Efek samping gejala flu
  21. Efek samping gatal ringan dan ruam kulit

Kondisi kesehatan yang rentan terhadap obat arava

Adapun beberapa kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kerja obat arava diantranya:

  1. Kondisi kesehatan maslaah pada darah ataupun sumsum tulang
  2. Displasia susum tulang
  3. Kondisi kesehatan masalah kekebalan tubuh
  4. Penyakit gangguan fungsi hati
  5. Hepatitis B
  6. Penyakit paru-paru interstitial
  7. Tuberkolosis
  8. Lemahnya sistem kekebalan tubuh pada pasien
  9. Penyakit diabetes (gejala penyakit gula darah)
  10. Pada pasien yang sedang mengalami penyakit gagal ginjal sebaiknya juga lebih berhati-hati menggunakan obat ini

Indeks keamanan pada ibu hamil

Pada beberapa kasus biasanya pada ibu hamil yang masuk usia kandungan trimeseter pertama tidak disarankan untuk mengggunakan jenis obat apapun terkecuali menurut saran dari dokter, hal ini dikarenakan dapat mengganggu perkembangan janin, namun dengan bertambahnya usia kandungan ada beberapa jenis obat masih bisa diberikan pada ibu hamil dengan rujukan dan resep dari dokter. Namun belum adanya penelitian mengenai efek samping dan resiko dari penggunaan obat pada ibu hamil dan juga menyusui, untuk itu lakukan konsultasi pada dokter agar dapat mempertimbangkan manfaat obat agar lebih besar dari resiko yang akan ditrima nantinya.

Cara menyimpan obat yang baik dan benar

  • Simpan obat pada suhu ruangan, dan jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan juga hewan peliharaan
  • Untuk membuang obat yang sudah tidak digunakan kembali  sebaiknya jangan dibuang ke daelam toilet atau sistem drainase lainnya karena akan menyebabkan kontaminasi lingkungan, untuk itu lakukan konsultasi pada dokter maupun apoteker agar pasien  mendapatkan informasi secara detail mengenai cara membuang obat yang baik dan benar

Gejala overdosis yang sering ditemukan

Kontrindikasi

  • Obat ini kontraindikasi pada pasien yang memiliki hiprsensitivitas terhadap kandungan aktif yang terkandung di dalam obat arava
  • Obat ini kontraindikasi terhadap ibu hamil dan menusui
  • Obat ini intoleransi terhadap makanan yang mengandung gula dan caffein
  • Obat ini kontraindikasi terhadap leukopenia dan trombositopenia           
fbWhatsappTwitterLinkedIn