Apisate – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apisate adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk membantu mengurangi nafsu makan penggunanya serta disaat yang sama akan memberikan asupan nutrisi yang cukup agar tubuh penguuna tidak mengalami kekurangan vitamin dan gizi saat sedang menjalani program penurunan berat badan. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat bebas yang bisa didapatkan di apotek tanpa menggunakan resep dokter. Namun, agar lebih aman, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter agar dapat dipertimbangkan dosis dan cara penggunaannya.

Kandungan Apisate

Apisate mengandung beberapa macam kandungan yang bermanfaat bagi penggunanya, diantaranya:

  • Amfepramone Hydrochloride

Amfepramone Hydrochloride adalah salah satu obat yang mampu bekerja sebagai perangsang sistem syaraf pusat. Obat ini biasa digunakan untuk mengotrol pikiran penggunanya untuk tidak merasa lapar selama menjalani program penurunan berat badan. Sehingga pengguna cenderung merasa tetap kenyang dan tidak ingin makan. Amfepramone Hydrochloride menjadi salah satu obat utama yang digunakan oleh penderita obesitas eksogen.

  • Nicotinamide

Nicotinamide sendiri salah satu obat yang digunakan untuk membantu jaringan dalam tubuh dalam proses respirasi dan metabolisme lemak dan protein dengan cara melakukan penghambatan terhadap proses sintesis LDL sehingga hasilnya kolesterol tinggi dalam darah dapat turun dengan baik.

  • Pyridoxine Hydrochloride

Pyridoxine Hydrochloride merupakan sebutan lain dari Vitamin B6 yang mampu membantu proses pembentukan senyawa kimia yang memiliki tugas khusus untuk mengantarkan sinyal dari otak yang tak lain adalah hormon norepinephrine dan serotonin. Vitamin B6 ini juga mampu membuat lapisan protein yang berfungsi untuk melindungi jaringan saraf dengan nama myelin. Pyridoxine Hydrochloride berfungsi membantu tubuh untuk berfungsi lebih baik lagi dalam pertumbuhan dan perkembangannya sehingga apabila seseorang kekurangan Vitamin ini, kulit, membran mukosa, sistem peredaran darah dan saraf nya dapat terganggu.

Pyridoxine Hydrochloride yang bersifat suplemen ini dapat terdapat di beberapa jenis makanan makanan yang mengandung protein dan sayuran.

  • Riboflavin

Riboflavin adalah salah satu obat yang memiliki fungsi untuk menghambat terjadinya kasus kekurangan kadar Riboflavin  atau defisiasi Riboflavin , kanker serviks, dan migrain atau sakit kepala sebelah. Riboflavin juga digunakan untuk mengobati kram otot, sindrom kaki terbakar, jerawat, sindrom lorong karpal serta gangguan pada darah manusia seperti contohnya methemogobinemia bawaan sejak lahir serta apsia sel darah merah. Namun, beberapa dokter menyarankan penggunaan Riboflavin pada penderita yang mengalami gangguan paa sistem penglihatan atau mata seperto glaukoma, kelelahan mata dan katarak.

Riboflavin juga digunakan untuk tujuan lain seperti diantaranya:

  • Memperkuat fungsi sistem imunitas
  • Menjaga kulit, rambut, kuku dan membran mukosa agar tetap sehat
  • Meningkatkan energi
  • Memperlambat proses penuaan
  • Medorong performa atletik
  • Menjaga kesehatan mulut
  • Membantu mengatasi hilangnya ingatan termasuk penyakit alzheimer
  • Mengatasi maag
  • Menjaga kesehatan organ reproduksi
  • Mengobati luka bakar
  • Mengatasi kecanduang alkohol
  • Mengatasi penyakit hati
  • Mengobati lactic acidosis yang mucul karena pengobatan obat kelas AID an obat NRTI
  • Mengoabti anemia sel sabit.

Thiamine Hydrochloride

Thiamine adalah nama lain yang digunakan untuk menyebut Vitamin B1. Vitamin B1 ini mudah ditemukan di beberapa makanan seperti daging, serealia, gandum utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijan. Vitamin B1 ini memiliki peranan penting dalam pencernaan karbohidrat dari setiap makanan ke produk yang dibutuhkan oleh tubuh. Thiamine dapat berfungsi sebagai pencegah dan mampu juga mengobati kasus defisiasi Vitamin B1 atau kekurangan Vitamin B1. Obat ini dapat diberikan secara injeksi pada penderita beri-beri yang merupakan salah satu kasus kekurangan Vitamin B1 dalam waktu yang lama.

Fungsi Apisate

Secara umum, Apisate adalah salah satu obat yang digunakan dalam membantu terapi penurunan berat badan pada penderita obesitas eksogen. Namun, Apisate juga memiliki fungsi lain yang tak kalah membantu seperti:

  • Memberi rangsangan sistem saraf pusat agar memberikan sugesti agar tidak merasa lapar
  • Mampu membantu kinerja jaringan di dalam sistem respirasi serta metabolisme lemak dan protein yang kemudian menimbulkan efek penurunan kolesterol darah dengan menghambat proses sintesis LDL
  • Membantu mengatasi defisiasi Vitamin B1
  • Mengurangi produksi prostaglandin sehingga membantu proses pengenceran darah serta mencegah darah membeku
  • Mampu bertindak sebagai koenzim dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Dosis Penggunaan Apisate

Apisate dapat dikonsumsi sebanyak 1 kali satu tablet setiap harinya dan harus ditujukan untuk penggunaan pengobatan jangka pendek. Perhatikan juga perkembangan pembentukan Vitamin B kompleks selama mengonsumsi obat ini dengan teratur dan baik.

Efek Samping Apisate

Seperti obat pada umumnya, Apisate memiliki beberapa macam efek samping yang mungkin dirasakan oleh beberapa penderitanya baik salah satu dari efek samping tersebut atau beberapa sekaligus. Efek samping tersebut diantaranya:

  • Mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Merasakan jantung berdebar
  • Muncul ruam merah pada kulit
  • Mengalami mual dan muntah
  • Memungkinkan merasakan sembelit dan mulut kering
  • Merasakan keram perut
  • Dapat mengalami sulit tidur atau insomnia, nyeri pada area kepala, merasa gelisah dan pandangan kabur
  • Dapat mengalami gangguan libido, gangguan menstruasi dan impotensi
  • Mengalami hipersensitivitas atau alergi terhadap Apisate atau bahan pembentuk Apisate

Apabila penderita mengalami salah satu efek samping diatas atau efek samping lainnya dan semakin memburuk, segera bubungi dokter untuk bisa mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat untuk pasien.

Kontraindikasi Apisate

Apisate memiliki beberapa kondisi yang menyebabkan adanya kontraindikasi. Kondisi tersebut diantaranya:

  • Tidak diperkenankan untuk diberikan kepada penderita diabetes melitus
  • Penderita galukoma tidak boleh mengonsumsi Apisate
  • Penderita dengan penyakit kulit tertentu perlu mengonsumsi Apisate dengan hati-hati
  • Penderita yang memiliki riwayat penyalahgunaan obat tidak boleh mengonsumsi Apisate
  • Penderita aritmia jantung harus mengonsumsi Apisate dengan pengawasan yang baik dan ketat.
  • Penderita yang memiliki riwayat atau sedang mengalami gangguan pada hati dan ginjal, tidak boleh mengonsumsi Apisate.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam mengonsumsi Apisate, terapat beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik, diantaranya:

  • Simpan Apisate di tempat yang kering dan tidak lembab
  • Jauhkan Apisate dari papran sinar matahari secara langsung
  • Jauhkan Apisate dari anak, bayi dan hewan peliharaan
  • Simpan Apisate di tempat yang sejuk dengan suhu ruangan kira-kira 4-20 derajat celsius.
  • Tidak diperkenankan untuk membuang Apisate di saluran drainase seperti WC atau kamr mandi karena mampu merusak lingkungan, kecuali diinstruksikan seperti itu.
  • Tidak diperkanankan untuk melewatkan dosis penggunaan
  • Tidak diperkenankan untuk mengganakan dosis penggunaan Apisate tanpa persetujuan dan saran dari dokter.
  • Karena mampu menimbulkan efek ketergantungan, penggunaan Apisate harus diperhatikan dengan ketat dan teliti
  • Tidak diperkenankan untuk melakukan kegaitan yang membutuhkan konsentrasi penuh seperti mengoperasikan benda berat dan mengendarai selama mengonsumsi Apisate karena mampu menyebabkan kantuk dan lemas.
  • Apisate memiliki reaksi terhadap penggunaan obat dibawah ini jika bersama-sama :
    • Alfa-methyldopa
    • Anorectic agents
    • Atropine
    • Carbamazepine
    • Chloramphenicol
    • Chlorpromazine

Apisate Untuk Wanita Hamil

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penggunaan Apisate pada wanita hamil atau wanita yang berencana akan hamil serta wanita menyusui adalah dilarang. Mengingat obat ini dapat mempengaruhi kondisi janin yang ada di dalam kandungan serta mampu memberikan efek yang kurang baik terhadap rahim tempat janin akan berkembang nantinya. Selain itu, wanita menyusui yang mengonsumsi Apisate akan memiliki ASI yang terkandung Apisate di dalamnya sehingga tidak baik untuk bayi.

Mintalah saran atau resep lain dari dokter terkait obat yang memiliki kegunaan dan manfaat yang sama dengan Apisate namun cenderung aman untuk dikonsumsi bagi anda yang akan atau sedang hamil dan menyusui.

fbWhatsappTwitterLinkedIn