Apakah Santan Bikin Gemuk? Ini Tips Konsumsi Yang Bermanfaat!

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Santan tentunya sudah sangat familiar bagi kita, khususnya masyarakat Indonesia. Berbagai olahan makanan hingga minuman dapat menggunakan santan sebagai bahan pembuat atau campurannya. Santan berwarna seperti susu, yakni putih, namun bukan produk olahan susu karena berasal dari daging kelapa yang sudah diparut lalu diperas. Lalu, benarkah mengonsumsi santan bisa menggemukkan badan?

Apakah santan bikin gemuk?

Seperti kita tahu, berbagai jenis penyakit kronis dipicu oleh konsumsi santan, salah satu contohnya yang paling umum adalah penyakit kolesterol tinggi. Santan sendiri faktanya merupakan sumber lemak yang rendah dan tidak akan ada masalah jika mengonsumsinya secara wajar dengan jumlah yang tak berlebihan.

Mengonsumsi santan seminggunya 1-2 kali masih tergolong aman bagi kesehatan dan tidak akan memberikan efek gemuk. Bahkan ketika Anda menggunakan santan kalengan sekalipun, kandungan yang ada di dalamnya antara lain adalah karbohidrat 3,4 gram, lemak 15 gram, lemak jenuh 13,2 gram, protein 1,4 gram, dan juga tidak ketinggalan 154 kalori.

Kalau santan berasal dari kelapa, lalu apakah kelapa sendiri adalah sumber makanan yang berlemak? Perlu diketahui bahwa MCFA atau medium chain saturated fatty acids-lah yang merupakan jenis lemak pada buah kelapa. Intinya, pada buah kelapa lemak yang terkandung disebut juga dengan istilah asam laurat yang justru bisa memberi proteksi terhadap tubuh.

Jadi, jenis lemak yang ada di dalam santan bukanlah lemak jenuh, melainkan lemak yang bisa menjadi antibakteri dan antivirus sehingga dapat mencegah tubuh dari serangan penyakit serius apapun. Hanya saja, ini juga lantas berarti santan sama sekali bebas lemak tak bisa menggemukkan badan dan tak berbahaya bagi jantung, sebab bila konsumsi berlebihan, maka risiko jenis-jenis penyakit jantung pun tetap tinggi.

Tips Konsumsi Santan Kelapa yang Sehat

Dilansir dari laman Detik Health, seorang guru besar ahli gizi alumnus Monash University, Australia, Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto, MmedSci, Phd menyatakan bahwa tubuh mudah membakar trigliserida dan asam lemak yang terdapat di dalam santan kelapa. Namun meski demikian, perlu untuk mengolah dan mengonsumsinya secara benar dengan tips berikut:

  • Tidak memasak santan secara berkali-kali sebab inilah yang kemudian menjadikan santan sangat berminyak dan berdampak pada kegemukan serta penyakit kronis. Lapisan minyak akan bertambah saat dimasak berulang kali sehingga akhirnya membahayakan kesehatan tubuh.
  • Mengonsumsi makanan dengan santan perlu dilakukan sekali habis. Hindari memanaskan santan berkali-kali untuk dikonsumsi besok dan besoknya lagi.
  • Menghindari pengolahan santan bersama makanan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi lainnya, seperti telur maupun jeroan karena inilah yang akan menambah risiko terkena penyakit kolesterol tinggi, hipertensi hingga masalah jantung. Bahkan terlalu berat bagi rempah-rempah untuk menetralisir lemak jenuh jika terlalu banyak pada masakan berbahan santan Anda.
  • Menghindari konsumsi santan bersama dengan nasi yang terlalu berlebihan. Ini karena nasi adalah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi sekaligus berkadar gula tinggi. Konsumsi seperti ini boleh apabila dilakukan sesekali, tapi jika terlalu sering bisa menggemukkan badan dan juga memicu berbagai penyakit.
  • Pastikan untuk menggunakan daging ayam yang rendah lemak agar konsumsi santan jauh lebih bermanfaat dan tidak menggemukkan apalagi memicu penyakit kronis.

Santan sebenarnya kaya akan vitamin C, serat, vitamin B kompleks serta vitamin E, bahkan kaya akan mineral seperti fosfor, kalsium, magnesium, selenium serta zat besi sehingga memang baik untuk kesehatan, asalkan tidak mengonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering. Bagi penderita intoleransi laktosa sehingga tak bisa minum susu, biasanya santan adalah pengganti yang tepat.

Pada dasarnya, santan merupakan makanan yang mengandung lemak nabati sehingga sebenarnya memampukan proses pelarutan vitamin A, vitamin K, vitamin, E, dan vitamin D yang merupakan jenis vitamin larut lemak. Bisa dibilang, santan sendiri baik untuk orang-orang yang melakukan program diet karena kandungan lemak nabatinya yang tinggi.

Jadi, apakah santan bikin gemuk dengan mudah? Tidak akan menggemukkan dan tidak akan berbahaya bagi kesehatan apabila cara pengolahan dan konsumsinya benar serta tak dalam jumlah berlebih. Bahkan penggunaan rempah-rempah dengan tujuan membuat lemak jenuh ternetralisir pun akan cukup sulit apabila Anda memasak santan bersama jeroan dan daging berkandungan kolesterol tinggi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn