Song Joong Ki dan Song Hye Kyo Cerai, Ini 7 Efek Buruk Perceraian bagi Kesehatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Warganet kini tengah dihebohkan dengan kabar pihak Song Joong Ki yang melayangkan gugatan cerai terhadap Song Hye Kyo pada 26 Juni 2019 lalu sekaligus juga proses mediasinya. Kuasa hukum berharap bahwa proses perceraian dapat terjadi dengan lancar tanpa memberi kritikan untuk satu sama lain.

Pasangan yang membangun mahligai rumah tangga tak lama dari pertemuan mereka di serial Descendants of the Sun ini memang baru menjalani kehidupan pernikahan selama kurang lebih 20 bulan. Kisah cinta keduanya berlanjut sampai ke pelaminan pada 31 Oktober 2017 yang membuat banyak warganet bergembira sekaligus cemburu.

Sayangnya, perbedaan karakter disebut-sebut menjadi alasan utama dari keputusan bercerai keduanya setelah sebelumnya sempat digosipkan pisah berkali-kali. Song Joong Ki sendiri meminta agar para penggemar keduanya tak berdebat dan saling mencela meributkan siapa yang salah. Perlu diketahui pula, ternyata dampak perceraian bagi kesehatan tubuh bisa juga buruk lho.

  1. Risiko Serangan Jantung

Menurut hasil penelitian asal Duka University, Amerika Serikat, serangan jantung berpotensi cukup besar terjadi karena perceraian dan hal ini lebih berisiko pada wanita. Sementara menurut hasil penelitian pada jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes 2015, risiko serangan jantung ini tak terdapat pada pria.

  1. Gangguan Pencernaan

Stres berkepanjangan dapat menjadi efek dari perceraian. Sebagai respon dari rasa stres, peningkatan asam lambung sangat memungkinkan untuk terjadi. Kambuhnya sakit maag dan gangguan pencernaan pada lambung lainnya pun turut berpotensi besar terjadi, tak terkecuali sindrom iritasi usus.

  1. Insomnia

Perceraian pun mampu mengakibatkan gangguan tidur berupa susah tidur atau yang biasa kita kenal dengan istilah insomnia. Stres yang berkelanjutan dapat memengaruhi pikiran dan tubuh jadi tidak tenang. Hormon kortisol meningkat maka sulit untuk tidur atau tidur nyenyak; kurangnya istirahat dapat meningkatkan rasa depresi juga lho.

  1. Gangguan Kecemasan dan Depresi

Perceraian tanpa disadari pun mampu membuat seseorang mengalami gejala stres dan depresi. Merasa gagal membina rumah tangga mampu menimbulkan rasa cemas berlebihan maupun trauma dalam jangka waktu lama, ditambah dengan perasaan tidak “aman” yang muncul usai berpisah dan tak lagi tinggal bersama pasangan.

  1. Infeksi

Perceraian mampu memicu stres dan lagi-lagi hal ini disadari atau tidak mampu melemahkan sistem daya tahan tubuh. Ketika kekebalan tubuh menurun, penyakit akan lebih mudah menghampiiri dan hal ini pula yang sangat memungkinkan bagi seseorang terkena infeksi, entah itu penyakit flu atau batuk.

  1. Sindrom Metabolik

Perceraian menyebabkan kekecewaan dan stres yang rupanya juga berdampak pada asupan makanan yang kurang terkontrol. Sindrom metabolik seperti lemak perut yang menumpuk, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, serta lonjakan kadar gula darah yang berkaitan dengan diabetes dapat terjadi akibat pola makan dan gaya hidup buruk.

Proses pengelolaan pikiran maupun emosi negatif dampak dari perceraian tidaklah mudah bagi sebagian orang. Asupan makanan perlu tetap dijaga, istirahat pun harus selalu cukup, begitu juga dengan cara mengatasi stres yang tepat agar tak kemudian jatuh sakit secara fisik maupun mental.

fbWhatsappTwitterLinkedIn