Fluoride tentu adalah jenis senyawa yang tak asing lagi. Fluoride ini selalu dijadikan bahan pembuatan pasta gigi. Karena diyakini bermanfaat dalam membuat gigi lebih kuat, fluoride selalu ada terkandung di dalam produk-produk pasta gigi. Namun, fluoride ternyata tak seaman yang kita kira sebab ada bahaya fluoride pada pasta gigi yang mengintai.
(Baca juga: kandungan pasta gigi)
1. Merusak Tulang
Walau biasanya yang baik untuk gigi itu juga baik untuk tulang, nyatanya hal ini tak berlaku untuk fluoride. Justru ketika fluoride di dalam tubuh terlalu besar, maka kerusakan tulanglah yang bisa terjadi. Lebih seriusnya lagi, risiko patah tulang akan meningkat untuk para usia lanjut.
2. Mengganggu Kinerja Tiroid
Penggunaan fluoride yang secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang akan mengganggu fungsi tiroid. Fluoride otomatis akan terakumulasi dan menjadi pemicu sejumlah kondisi. Penyakit jantung, obesitas, tubuh lemas, depresi, kolesterol tinggi serta nyeri sendi adalah risiko gangguan kesehatannya.
3. Merusak Organ Vital
Apabila fluoride sampai tertelan ketika menggunakannya, maka terjadilah akumulasi fluoride di dalam tubuh. Akumulasi tersebut bakal terjadi khususnya pada bagian kelenjar dan tulang kita. Akumulasi menandakan bahwa kadar fluoride sangat tinggi sehingga merusak performa organ-organ vital.
(Baca juga: cara menjaga kesehatan tulang)
4. Mengganggu Perkembangan Tubuh Anak
Masa anak-anak adalah masa berkembang, baik secara fisik maupun mentalnya. Perkembangan tubuh bayi saja bisa terganggu akibat fluoride pada susu formula. Jadi, bila anak-anak menyikat gigi dan mungkin secara tak sengaja menelan banyak fluoride, otomatis akan berimbas pada perkembangan tubuh. Pertumbuhan anak-anak akan menjadi terganggu.
5. Pubertas Dini
Salah satu bahaya menelan pasta gigi, apalagi terlalu sering dan bahkan terlalu banyak adalah pubertas dini. Telah diteliti oleh beberapa ilmuwan bahwa memang ada kaitan antara produksi kelenjar pineal jumlah tinggi dengan fluoride. Biasanya efek ini terjadi dan dialami oleh para gadis remaja. Masa menstruasi datang 5 bulan lebih awal ketimbang para gadis yang tak mengalami penumpukan fluoride.
6. IQ Rendah
Rupanya tak hanya junk food yang dapat memengaruhi IQ seseorang. Peningkatan akumulasi fluoride yang di luar normal juga bakal membuat seseorang memiliki IQ rendah. Fluoride yang masuk ke tubuh terlalu banyak akan berpengaruh terhadap otak. Fungsinya menurun dan menjadi tak optimal.
7. Alzheimer
Melemahnya daya ingat adalah tanda dari timbulnya gejala alzheimer. Kondisi ini merupakan salah satu jenis gangguan pada otak. Seseorang dengan akumulasi fluoride pada tubuhnya akan kesulitan dalam menalar, melakukan perencanaan, membuat persepsi dan bahkan berbicara. Sering lupa adalah gejala awal dari alzheimer ini yang kemudian berlanjut menjadi perubahan dan disorientasi perilaku.
8. Penurunan Jumlah dan Kualitas Sperma
Para pria dengan masalah fluoride yang terakumulasi di dalam tubuh dapat berefek buruk bagi kesehatan reproduksinya. Sebuah percobaan telah dilakukan pada binatang, di mana ia diberikan kadar fluoride tinggi. Sistem reproduksi dari binatang tersebut pun mengalami kerusakan. Ini juga berpotensi terjadi pada manusia, khususnya pria dengan menurunnya kuantitas maupun kualitas sperma.
(Baca juga: cara meningkatkan kualitas sperma)
9. Menaikkan Risiko Infertilitas
Kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita dapat terkena efek buruk dari fluoride ini. Salah satu efek yang tentunya cukup mengancam adalah infertilitas atau ketidaksuburan. Bagi yang berencana ingin punya anak, ini menjadi masalah besar di kemudian hari.
10. Demensia
Hampir sama dengan alzheimer, ini merupakan sebuah istilah kondisi penurungan fungsi otak. Biasanya, penderita demensia bakal mengalami kehilangan pengetahuan dan kemampuan tertentu. Khusus bagi lansia yang mengalami penumpukan fluoride, risiko ini terbilang besar untuk dialami. Tapi kemunduran otak ini sebenarnya masih bisa dicegah.
(Baca juga: jenis-jenis penyakit gigi dan mulut)
11. Fluorisis Gigi
Fluoride yang berlebihan, apalagi pada anak yang masih kecil, akan menimbulkan fluorisis gigi. Kondisi ini terjadi sewaktu gigi-giginya masih berada pada masa pembentukan. Lebih tepatnya, periode waktu 3 bulan hingga 8 tahun sehingga di atas 8 tahun, anak sudah aman. Risiko ini tidak akan terjadi pada anak yang usianya lebih dari 8 tahun. Gigi mudah mengeras, pecah dan berflek adalah kondisi sebenarnya dari fluorisis gigi ini.
(Baca juga: bahaya gigi berlubang)
12. Gigi Berlubang
Fluoride memang pada dasarnya adalah penguat gigi. Namun saat terlalu banyak fluoride pada gigi, ini otomatis akan membuat gigi mudah berlubang. Enamel gigi akan rusak dan tentunya malah fluoride berbalik menjadi penyebab sakit gigi.
13. Keracunan
Kadar fluoride dari pasta gigi yang sangat sering kita gunakan berkemungkinan terakumulasi dan membuat tubuh keracunan. Tubuh yang keracunan fluoride justru akan menunjukkan tanda-tanda, seperti penyakit diabetes, penyakit ginjal, serta malnutrisi.
Efek Samping Fluoride Lainnya
Di atas adalah kondisi paling umum akan bahaya akibat penumpukan dan paparan fluoride pada pasta gigi yang kita gunakan sehari-hari. Tapi sebenarnya tak hanya itu saja, beberapa bahaya atau efek buruk lain yang perlu diwaspadai adalah:
- Terganggunya sintesis kolagen.
- Arthritis
- Osteosarkoma atau kanker tulang.
- Hiperaktif
- Menurunkan sistem daya tahan tubuh.
- Meningkatkan risiko munculnya tumor.
- Menimbulkan kerusakan genetik dan mematikan sel.
- Memperlambat proses terbentuknya antibodi.
- Membuat 62 enzim menjadi non-aktif.
- Memperlambat terbentuknya 100 enzim lebih pada tubuh.
- Gangguan pada otot.
(Baca juga: cara mengobati sakit gigi – penyebab sakit gigi kambuh – cara menghilangkan karang gigi)
Serangkaian bahaya fluoride pada pasta gigi terhadap tubuh manusia telah diungkap. Fluoride tak sepenuhnya baik, maka pastikan penggunaan fluoride dilakukan secara tepat. Menghindari tertelannya pasta gigi, akan menurunkan risiko akumulasi fluoride. Itu artinya bahaya-bahaya tersebut pun juga dapat dicegah.