7 Penyebab Darah Beku saat Haid pada Wanita

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Darah beku pada saat menstruasi atau haid juga kerap disebut dengan penggumpalan darah. Kondisi ini bukan berarti lalu darah akan benar-benar beku seperti es, hanya saja akan terjadi penggumpalan. Dengan adanya darah yang menggumpal, otomatis keluarnya darah menjadi sangat kental dan hal ini pada umumnya terjadi sewaktu Anda memasuki hari pertama haid. Lalu, apa penyebab darah beku saat haid?

1. Infeksi pada Rahim

Tentu setiap wanita akan memiliki risiko di mana rahim akan terkena infeksi berikut bagian salurannya. Inilah yang akan menjadikan darah mengalami pembekuan atau penggumpalan ditambah dengan waktu datang bulan menjadi lebih lama dari biasanya. Karena darah yang keluar dalam bentuk gumpalan dan waktu datang bulan lebih lama, otomatis hal ini memicu gangguan kesehatan kekurangan darah atau yang disebut dengan anemia.

(Baca juga: bahaya kopi bagi penderita kista ovarium dan rahim)

2. Perubahan Otot Rahim

Kondisi terjadinya perubahan otot rahim juga dinamakan Adenomiosis dan hal ini tak dapat dibiarkan begitu saja. Otot rahim yang mengalami perubahan diketahui dapat memicu pembesaran rahim di mana kontraksi otot rahim pun akan menjadi terganggu. Inilah yang akhirnya dianggap sebagai faktor penyebab darah beku saat haid. Darah tidak hanya akan keluar dalam bentuk gumpalan namun juga dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan waktu Anda datang bulan biasanya.

(Baca juga: bahaya minum kopi pada saat haid)

3. Mioma Uteri

Tumor jinak atau yang juga dikenal dengan sebutan mioma terdapat pada bagian uterus di mana permukaan endometrium akan dibuat meluas. Tak sampai di situ, rasa nyeri pun akan muncul ketika Anda tengah datang bulan dan darah yang dikeluarkan pun berupa gumpalan. Selain itu, keluarnya darah juga jumlahnya menjadi lebih banyak.

(Baca juga: bahaya darah kotor pada tubuh)

4. Perubahan Hormonal

Pada siklus haid setiap wanita, hormon progesteron dan estrogen jelas akan berpengaruh sedikit banyak, termasuk dalam membentuk selaput dinding. Normal tidaknya lama waktu haid dan juga jumlah darah yang keluar rupanya ditentukan oleh kedua hormon tersebut; jadi, bila komposisi dari kedua hormon dalam keadaan seimbang, maka dijamin waktu haid serta jumlah darah akan normal. Namun apabila terjadi ketidakseimbangan pada komposisi kedua hormon, dinding rahim pun akan terbentuk berlebihan dan lebih tebal dari biasanya.

Dinding rahim yang menebal inilah yang menjadi faktor penyebab keluarnya darah haid menjadi sangat banyak dan bahkan sangat menggumpal. Hormon progesteron dan estrogen bisa jadi tidak seimbang dikarenakan kondisi berat badan berlebih (kegemukan), kondisi rahim pasca melahirkan tidak mengecil, serta adanya efek samping dari obat steroid yang dikonsumsi.

(Baca juga: bahaya donor darah bagi tubuh dan saat haid)

5. Terjadinya Obstruksi

Beku atau menggumpalnya darah haid sebelum keluar melalui vagina dapat dipicu oleh adanya obstruksi. Obstruksi ini adalah kondisi di mana diketahui terdapat polip yang ada pada mulut atau leher rahim. Tak hanya itu, hal ini juga biasanya menandakan adanya infeksi yang terjadi sehingga saluran reproduksi tersumbat.

(Baca juga: cara menjaga kesehatan organ reproduksi pria dan wanita)

6. Keguguran

Saat pembuahan terjadi dan kemudian kandungan tidak memiliki kemampuan untuk bertahan, inilah yang membuat janin dikeluarkan melalui vagina dari rahim. Proses keluarnya janin ini adalah berupa darah yang encer namun disertai pula dengan jumlah gumpalan darah yang begitu banyak. Keluarnya darah yang menjadi akibat keguguran berbeda dari darah biasa karena gumpalan terbilang sangat banyak dan warnanya pun antara abu-abu dan merah hati.

(Baca juga: bahaya makanan pedas untuk ibu hamil – bahaya makan cokelat bagi kesehatan dan ibu hamil)

7. Fibroid pada Rahim

Pendarahan akan terjadi lebih banyak dan dalam bentuk gumpalan-gumpalan pada sejumlah wanita yang didapati ada fibroid pada rahimnya. Ini jugalah yang menyebabkan masa haid menjadi lebih lama. Selama pertumbuhan fibroid, para wanita yang memilikinya justru tidak akan merasakan atau mengalami gejala maupun keluhan.

(Baca juga: cara mengatasi darah kental)

Cara Mengatasi Pembekuan Darah saat Haid

Untuk darah yang beku saat haid, ada sejumlah cara yang dapat Anda tempuh supaya darah tidak lagi menggumpal, seperti berikut ini:

  1. Minum Air Putih

Pada hari pertama datang bulan, Anda pasti tahu seberapa kental darah yang keluar, maka bila memang terbilang menggumpal segeralah minum air putih yang banyak untuk mengatasinya. Air putih dapat membantu peredaran darah tetap lancar karena tidak menggumpal.

(Baca juga: bahaya darah kental bagi tubuh)

  1. Hubungi Dokter

Jika darah beku disertai dengan gejala maupun keluhan lain, tandanya Anda perlu memeriksakan diri ke dokter supaya masalah kesehatan yang dialami menjadi jelas dan dapat ditangani secepatnya. Beberapa tes pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter untuk lebih lanjutnya setelah Anda menerangkan gejala yang terjadi pada Anda dan tes-tes tersebut antara lain:

  • Tes MRI supaya perkembangan fibroid pada rahim dapat dideteksi.
  • Tes USG vagina.
  • Tes darah supaya indikasi adanya anemia dapat diketahui.
  • Biopsi agar jaringan pada rahim dapat dianalisis.

(Baca juga: makanan untuk melancarkan peredaran darah – cara meningkatkan albumin dalam darah – bahaya dehidrasi bagi tubuh)

Cara Mencegah Pembekuan Darah saat Haid

Supaya tidak terjadi darah yang beku atau menggumpal saat haid, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya. Langkah-langkah berikut ini kiranya membantu Anda supaya tidak mengeluarkan darah beku sewaktu memasuki masa haid.

  1. Mengonsumsi suplemen untuk memperoleh asupan asam lemak omega-3 adalah cara yang baik karena suplemen yang dapat berupa minyak primosa, minyak biji flax dan minyak ikan ini mampu mencegah pembekuan darah pada tubuh. Hanya salah satu dari suplemen tersebut yang dikonsumsi juga tidak masalah, asalkan dengan dosis 500 mg setiap harinya.
  2. Menghidrasi tubuh sangat penting, yaitu dengan mengonsumsi banyak-banyak air putih dalam sehari. Dehidrasi dapat menjadi penyebab pembekuan darah karena terjadi kekurangan pelumas pada sel darah sehingga akhirnya terbentuklah gumpalan. Asupan cairan yang cukup akan membantu memperlancar aliran darah di mana gumpalan pun akhirnya akan ikut hanyut dan darah tidak akan terhalang lagi.
  3. Mengonsumsi cokelat hitam diyakini mampu mencegah terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah sehingga pada saat haid nanti Anda tidak perlu khawatir. Flavonoid di dalam cokelat hitam ini akan membuat darah senantiasa encer. 2 sendok makan saja setiap harinya atau paling tidak beberapa minggu sebelum masa haid diharapkan dapat mencegah darah beku.
  4. Menambah asupan salisilat akan membantu mengencerkan darah yang otomatis juga akan mencegah penggumpalan darah sewaktu datang bulan. Makanan yang paling direkomendasikan dengan kandungan salisilat paling tinggi di dalamnya adalah cabai, kayu manis, thyme, jahe, paprika dan kunyit. Untuk minuman, jus nanas, madu, anggur dan madu juga bisa dikonsumsi. Sementara untuk buah, kismis, anggur, prem, jeruk dan buah beri dapat memenuhi kebutuhan salisilat dalam tubuh.
  5. Berolahraga adalah salah satu dari serangkaian cara terbaik untuk pencegahan darah beku, terutama jika Anda melakukan aktivitas di mana otot-otot skeletal dilibatkan. Olahraga yang disarankan antara lain adalah bersepeda, aerobik, berenang, serta jogging. Cukup dengan durasi 30 menit yang dilakukan 5-7 kali dalam 1 minggu sudah terbilang sangat baik.
fbWhatsappTwitterLinkedIn