9 Penanganan Gastritis (Maag) Kronis Super Cepat

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gastritis merupakan istilah medis yang memiliki nama lain radang lambung atau biasa kita kenal dengan maag. Maag timbul akibat terjadi iritasi berlebihan pada lapisan mukosa lambung. Iritasi atau radang terjadi akibat kondisi asam yang  berlebihan hinngga merusak lambung, atau karena infeksi. Maag yang terjadi sekali dan tiba-tiba biasanya bersifat akut. Hal ini disebabkan biasanya karena iritasi yang baru terjadi.

(Baca juga: Gejala penyakit maag)

Gejala maag kronis

Gastritis (maag) kronis terjadi sering berulang, disertai nyeri uluhati hingga tak tertahankan hingga pasien merasa pusing dan mual hingga muntah. Bentuk terparah bahkan penderita dapat muntah darah. Gastritis (maag) kronis terjadi akibat maag akut yang sering terjadi berulang. Riwayat sering mengalami maag, menyebabkan kondisi lapisan mukosa yang mengalami iritasi pertama kali (saat maag pertama) belum kembali sembuh sempurna namun sudah terjadi iritasi lagi.

(Baca juga: Ciri-ciri maag kronis)

Kajadian iritasi berulang menyebabkan lapisan mukosa lambung semakin rusak dan bertambah dalam hingga menyebabkan luka dan berdarah. Karena itulah pasien sampai mengeluarkan darah saat muntah karena gastritis (maag). Darah yang berasal dari luka dapat juga tercerna dan dikeluarkan saat BAB yang ditandai BAB yang berwarna hitam. Gejala lain yang dapat dirasakan juga yaitu sering bersendawa dan perut terasa kembung. Dalam waktu yang lama tubuh dapat mengalami penurunan makan akibat kurangnya asupan gizi yang masuk. Akibatnya biasanya penderita banyak mengalami kehilangan berat badandan disertai perasaan mudah lelah.

(Baca juga: Bahaya maag kronis)

Penyebab Maag

Penyebab gastritis (maag) kronis diakibatkan oleh iritasi berulang, yang dapat dipicu oleh:

1. Infeksi Helicobacter Pylori

Helicobacter Pylori dianggap salah satu bakteri penyebab terjadinya tukak lambung. Infeksi dari Helicobacter Pylori berperan dalam menyebabkan terjadinya luka pada pada lapisan mukosa lambung. (Baca juga: Gejala sakit maag pada anak)

2. Penggunaan obat-obatan yang dapat mengiritasi lambung

Penggunaan obat-obatan yang dapat mengiritasi lambung biasanya tidak dikenali oleh penderita. Obat-obata ini umumnya bersifat antiinflamasi atau anti radang. Contohnya misalnya natrium diklofenak, ibuprofen, asam mefenamat. (Baca juga: Bahaya buah nangka bagi penderita maag)

3. Pola konsumsi makanan dan minuman yang memicu pengeluaran asam lambung berlebih

Umumnya orang suka makanan berkuah yang asam dan pedas, namun ternyata hal tersebut dapat memicu iritasi lambung. Hal lain yaitu makanan dan minuman bergas. (Baca juga: Bahaya jeruk nipis bagi penderita maag)

4. Riwayat maag yang tidak diobati secara tepat

Untuk berkembang menjadi Gastritis (maag) kronis, penderita pasti pernah mengalami riwayat maag akut. Hal yang perlu ditekankan adalah, banyak orang hanya menganggap remeh ketika terjadi gejala awal maag. Akibatnya banyak yang membiarkannya dan tidak melakukan pengobatan yang serius serta tidak menghindari pantangan. (Baca juga: Makanan yang dapat menyebabkan sakit maag)

Penanganan

1. Antibiotik

Salahsatu penanganan maag berdasarkan penyebab Helicobacter Pylori adalah pemberian antitibiotik. Antibiotik yang dapat digunakan yaitu Amoxicillin, Clarithromycin (Makrolida), Tetrasiklin, Metronidazole, dan Ciprofloxacin. Penggunaan antibiotik ini bertujuan membasmi bakteri Helicobacter Pylori (Eradikasi). Pemilihan antibiotik bergantung keperluan dan efek samping yang perlu dipertimbangkan. (Baca juga: Gejala asam lambung)

2. Makanan lunak

Pada penderita maag, perlu mengubah jenis makanan yang dikonsumsi. Makan makanan lunak membantu dalam mengurangi serangan maag pada penderita. Makanan lunak juga cenderung akan lebih mudah dicerna. (Baca juga: Makanan untuk penderita maag kronis yang sehat)

3. Proton Pump Inhibitor

Obat ini berperan dalam mengendalikan jumlah asam lambung. Cara kerjanya adalah dengan memblok reseptor H2 yang memicu pelepasan asam lambung. Jika reseptor ini dapat di blok, maka produksi asam lambung dapat dikendalikan. Contoh obatnya yaitu Omeprazole dan Lansoprazole. (Baca juga: Efek samping obat maag)

4. Atur pola makan

Pada penderita maag, sebaiknya perlu diatur pola makan, yaitu makan sebelum benar-benar lapar, dan berhenti sebelum kekenyangan. Waktu makan diatur, yaitu dalam jumlah sedikit namun sering. Selain itu hindari makan makanan yang pedas dan mengandung asam. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan suasana asam yang tidak terlalu merusak lapisan mukosa lambung. (Baca juga: Makanan untuk penderita asam lambung)

5. Hindari Stress

Beban pikiran berperan dalam produksi asam lambung. Biasanya orang yang stres cenderung merasa mual. Hal tersebut merupakan salahsatu tanda meningkatnya asam lambung. Selain pola makan dan konsumsi obat-obatan, pengendalian stress berperan penting dalam mengobati maag. Cara menghindari stress dapat dilakukan dengan mengerjakan hal yang kita senangi atau inginkan, refresing ke tempat yang mampu menenangkan pikiran dan kurangi aktivitas yang memerlukan pemikiran yang keras. (Baca juga: Makanan penyebab asam lambung)

6. Obat Anti-Perdarahan

Pada penderita maag kronis yang mengalami muntah darah atau BAB darah akibat darah yang berasal dari luka pada mukosa lambung, perlu diberikan obat anti-perdarahan (atau obat hemostatik) untuk mengontrol perdarahan. Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan Hemoglobin (Hb), yang berperan dalam mengikat oksigen untuk diedarkan oleh darah. Kekurangan Hb dapat menyebabkan penderita mudah pusing, pucat, serta mudah lelah.contoh obat yang sering digunakan adalah Karbazokrom Sulfonat. (Baca juga: Kopi bagi penderita asam lambung)

7. Transfusi

Untuk penderita yang terlanjur kekurangan Hb, memerlukan transfusi segera untuk mempertahankan fungsi sistem tubuh. Transfusi darah (terutama Hb) bertujuan mengembalikan jumlah Hb yang hilang akibat perdarahan. Namun transfusi tidak sembarangan diberikan pada semua orang. Ada banyak faktor untuk dilakukan transfusi darah, salahsatu biasanya dokter mempertimbangkan transfusi jika Hb dibawah 8 g/dl. (Baca juga: Cara mengobati sakit maag)

8. Hindari penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping pada lambung

Banyak orang yang tidak mengkonsumsi obat-obatan tanpa melihat efek samping atau kontraindikasi dari obat. Hal ini tidak lepas dari banyaknya obat yang dijual bebas dan dibeli tanpa konsultasi. Beberapa obat, umunya obat NSAID memiliki efek samping mengiritasi lambung. Tidak heran banyak obatyang diminum dengan aturan minum yaitu sesudah makan. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya iritasi lambung. (Baca juga: Obat maag tradisional paling ampuh)

9. Hindari minuman berkafein dan bersoda

Minuman berkafein dapat memicu terjadinya serangan maag. Meminum kafein dapat memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan dapat mengiritasi. Untuk orang dengan penyakit maag, sebaiknya menghindari minum kafein seperti kopi dan teh. Minuman bersoda merupakan minuman yang bergas. Hal ini juga dapat membuat perut tidak nyaman dan terasa kembung. (Baca juga: Kopi bagi penderita maag)

fbWhatsappTwitterLinkedIn