Operasi Glaukoma – Metode, Biaya, Risiko dan Perawatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Glaukoma merupakan sebuah jenis penyakit yang umum di mana penyakit ini berhubungan dengan kerusakan saraf optik atau penglihatan. Kondisi penyakit ini disebabkan oleh adanya tekanan di dlaam mata yang meningkat, entah itu diakibatkan oleh berlebihannya produksi cairan mata atau juga karena saluran pembuangan cairan yang terhambat. Serabut saraf retina pun akhirnya terusak akibat tekanan tersebut.

Padahal saraf retina tersebut merupakan jaringan saraf yang menjadi pelapis bagian belakang mata serta saraf optik yang menjadi penghubung dari mata ke otak. Sampai sekarang memang belumlah jelas alasan atau penyebab pasti mengapa cairan mata dapat terproduksi secara berlebih atau mengapa terjadi penyumbatan di saluran pembuangan. Namun operasi glaukomalah yang menjadi solusi tepat untuk menyembuhkan.

(Baca juga: cara mencegah glaukoma)

Kapan Penderita Glaukoma Perlu Menempuh Operasi?

Pertanyaan inilah yang mungkin muncul di benak para penderita glaukoma karena memang kurang begitu tahu kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan penanganan semacam ini. Ketika gejala-gejala glaukoma sudah begitu mengganggu penglihatan, segera ke dokter. Kalau dokter mata Anda sudah menyarankan untuk menjalani prosedur operasi glaukoma, pertimbangkan dengan baik.

Metode Operasi Glaukoma

Perlu diketahui bahwa bahaya glaukoma akan begitu mengancam kesehatan mata Anda yang bisa berisiko tinggi apabila diabaikan. Ketika penderita memilih untuk menempuh jalan operasi, maka ini sama dengan juga membuat tekanan berkurang di bagian bola mata. Caranya adalah dengan membuka bagian tertutup pada sudut drainase.

Metode operasi ini sama dengan membuat lubang supaya keluarnya cairan mata bisa lebih lancar karena bagian pembuangan diketahui tengah tersumbat. Operasi jugalah yang menjadi solusi tepat karena bakal membantu rasa sakit yang dipicu glaukoma berkurang. Sebelum memulai operasi, tentulah Anda perlu melakukan konsultasi sebaik-baiknya dengan dokter kepercayaan.

Hal yang perlu didiskusikan antara lain adalah tentang obat-obatan yang Anda tengah konsumsi serta berbagai riwayat kesehatan supaya dokter mampu memberikan jalan agar menghindari komplikasi. Sebelum operasi, penting pula untuk mengatur jadwal pertemuan Anda dengan anaethesist dan sebaiknya Anda pun menuruti anjuran dokter untuk tidak mengisi perut.

Makan maupun minum tidaklah diperbolehkan sebelum operasi, bahkan dokter juga akan menginstruksikan sebelum operasi apa saja yang boleh Anda makan. Tak hanya itu, tepat sebelum operasi dilaksanakan, pilihan metode anestesi pun akan diberikan oleh dokter kepada setiap pasien glaukoma. Anestesi ini digunakan dengan tujuan mematikan mata dan biasanya dokter akan menggunakan tetes mata anestesi.

Untuk berapa lamanya operasi berlangsung, ini biasanya tak akan lama, kira-kira hanya 45-75 menit saja yang merupakan prosedur operasi sayatan. Sementara untuk prosedur operasi lainnya akan memerlukan waktu antara 4-8 jam dan sudah termasuk dari waktu datang hingga pulang. Anda pun perlu mengetahui adanya beberapa prosedur operasi glaukoma, yakni operasi sayatan dan laser. Di bawah ini sedikit penjelasan mengenai metode operasi menurut jenisnya yang bisa Anda kenali lebih dalam.

(Baca juga: pencegahan glaukoma)

  1. Operasi Sayatan

Pada proses ini, dokter akan memakai instrumen kecil yang bisa menghapus sebagian dari mata untuk menciptakan lubang berukuran kecil tepat di area bawah konjungtiva alias lapisan sekitar mata. Operasi inilah yang membuat jalan supaya cairan mata dapat keluar sebab sebelumnya telah disebutkan bahwa terjadi penyumbatan pada bagian pembuangan.

  1. Drainase Implan

Ketika metode operasi sayatan tak begitu berhasil, ada kemungkinan dokter bakal menyarankan pasien glaukoma menempuh jalur penggunaan implan. Dokter akan secara berhati-hati memasukkan tabung khusus ke dalam ruang anterior supaya cairan bisa mengalir lebih lancar. Hanya saja, prosedur semacam ini justru terbilang berisiko tinggi dan hanya akan sukses bila dilakukan oleh dokter yang benar-benar ahli dan terpercaya.

  1. Operasi Laser

Operasi laser ini masih dibagi lagi menjadi beberapa metode yang bisa Anda ketahui satu per satu di bawah ini sebagai cara mengobati glaukoma ampuh.

  • Cyclophotocoagulation

Operasi semacam ini biasanya dokter bakal lakukan untuk membuat mata beku dan akan memroduksi aqueous humour yang tadinya sempat tersumbat. Prosedur ini pada umumnya bakal dilaksanakan oleh dokter pada pasien dengan kondisi kerusakan saraf mata serius. Pembekuan ini dapat dilakukan dengan memakai laser.

  • Trabeculoplasty

Penggunaan sinar laser adalah yang dimanfaatkan oleh dokter supaya penyumbatan pada area trabecular meshwork dapat dibuka. Prosedur ini juga diketahui bisa diulang berkali-kali di mana hal ini justru menjadi keuntungan bagi pasien yang apabila mengalami glaukoma atau masalah mata yang sama di kemudian hari.

  • Iridotomy

Pada prosedur operasi laser ini, aliran aqueous humour bakal dibuat lebih lancar dengan cara membentuk lubang kecil. Proses pembentukan lubang kecil akan bertempat di iris dengan memakai sinar laser. Ini adalah salah satu cara terbaik yang bisa ditempuh untuk mengatasi glaukoma.

  • Cyclodiode

Masih ada lagi proses operasi glaukoma yang bisa dilakukan secara laser agar dapat membatasi aqueous humour. Pada metode ini, dokter akan merusak sebagian kecil dari jaringan yang bertugas memroduksi aqueous humour. Meski kelihatannya cukup mengerikan, cara ini pun menjadi cara yang tak begitu berisiko dan mampu memberikan hasil terbaik bagi pasien.

(Baca juga: penyebab glaukoma)

Biaya Operasi Glaukoma

Bagi Anda yang mungkin tertarik atau sudah mantap ingin melakukan operasi glaukoma, sudahkah turut mempertimbangkan biayanya juga? Operasi bakal menjadi rujukan utama yang diberikan dokter untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit tertentu yang memang obat-obatan saja tidaklah cukup. Untungnya, penyakit semacam glaukoma ini masih bisa mendapatkan penanganan di Indonesia yang biayanya tak bisa dibilang murah.

Setiap penderita glaukoma perlu menyiapkan biaya sebesar Rp 4-15 juta untuk membayar operasi. Meski demikian, perlu diketahui bahwa kisaran harga akan berbeda-beda pada setiap rumah sakit. Angka tersebut hanyalah kisaran harga relatif dan juga masih tergantung pada jenis tindakan yang diberikan oleh dokter alias jenis metode operasi seperti yang sudah dijelaskan.

(Baca juga: penyebab katarak)

Risiko Operasi Glaukoma

Setiap penanganan pasti akan ada risikonya, apalagi kalau berkaitan dengan operasi. Tak hanya masalah biaya atau metodenya saja yang perlu Anda ketahui, kenali juga komplikasi atau risiko yang bisa terjadi setelah operasi berlangsung. Pada umumnya pun komplikasi justru berbuntut serius, maka perhatikan kemungkinan apa saja yang bisa terjadi.

Untuk trabeculopasty, masalah yang paling umum sesudah pasien menjalani proses bedah adalah terhalangnya cairan untuk keluar dari mata akibat luka yang ada pada lubang, lalu inilah yang menjadi faktor pengganggu fungsi bleb. Operasi lain bakal otomatis dibutuhkan apabila bleb tak berfungsi dengan baik.

Untuk mencegah luka, pasien bisa menggunakan mitomycin dan memang karena mitomycin ini adalah yang paling umum penggunaannya daripada 5-fluorouracil. Hanya saja, mitomycin penggunaannya tak bisa dilakukan sesudah pasien menjalani operasi. Sementara itu, untuk 5-fluorouracil bisa dipakai ketika operasi atau dokter akan menyuntikkannya ke jaringan tipis pelapis mata sesudah operai selesai supaya mencegah luka.

Di bawah ini merupakan daftar risiko komplikasi lainnya yang berpotensi dialami pasien tepat sesudah menjalani operasi glaukoma:

  • Mata mengalami perdarahan.
  • Kaburnya penglihatan.
  • Infeksi mata.
  • Hilangnya penglihatan sentral yang terjadi secara mendadak dan berisiko permanen. Komplikasi ini lebih tinggi risikonya pada seseorang yang memang sebelum operasi telah mengalami kehilangan penglihatan cukup banyak.
  • Mata mengalami tekanan tinggi sehingga menjadi penyebab malignant glaukoma; tapi kasus seperti ini cukup langka.
  • Saraf belakang mata mengalami perubahan yang masih ada hubungannya dengan glaukoma dan ini menjadi salah satu komplikasi jangka panjang sesudah pasien menjalani proses operasi trabeculopasty.
  • Penurunan kelopak mata sehingga akan menjadikan mata Anda kelihatan sayu.

(Baca juga: ciri-ciri mata katarak)

Alternatif Operasi

Beberapa dari Anda mungkin penasaran juga dengan metode pengobatan apa lagi yang bisa ditempuh selain dari operasi. Beberapa obat tradisional glaukoma bisa dicoba, begitu juga dengan obat tetes mata sebagai alternatif dari jalur operasi.

  • Sympathomimetics – Untuk memperlancar pengaluran aqueous humour, obat tetes mata ini biasanya diberikan oleh dokter. Namun efek sampingnya adalah membuat mata merah dan nyeri.
  • Carbonic anhydrase inhibitors – Untuk mengurangi aqueous humour yang diproduksi, obat ini bisa mengurangi tekanan pada mata. Mual, mulut kering dan pahit serta iritasi mata adalah efek sampingnya.
  • Beta-blockers – Penghambat aqueous humour ini berfungsi menurunkan tekanan intraokular. Mata panas, kering dan gatal adalah efek sampingnya.
  • Alpha-adrenergic agonists – Peningkat aliran aqueous humour ini akan membuat produksinya berkurang juga. Potensi efek samping adalah membuat mata merah, gatal dan membengkak.
  • Cholinergic agents atau miotic – Ini juga menjadi peningkat aliran aqueous humour, tapi efek sampingnya antara lain adalah memburamkan penglihatan dan mengecilkan pupil.
  • Prostaglandin analogue – Pelancar aliran aqueous humour ini akan membuat tekanan pada mata berkurang. Namun efek samping yang bakal terjadi adalah mata bisa lebih sensitif terhadap cahaya dan mata pun bakal menjadi kering, merah, bengkak dan sakit.

(Baca juga: katarak di usia muda)

Perawatan

Setelah gejala glaukoma ditangani dengan operasi, pasien masih harus melakukan perawatan supaya pemulihan berjalan dengan baik dan maksimal. Sayangnya, beredar mitos bahwa sesudah operasi justru mata glaukoma pasien malah berpotensi mengembangkan katarak yang jelas merupakan masalah baru. Perlu Anda tahu bahwa hal ini tak bisa dianggap benar seutuhnya.

Apabila misalpun memang muncul katarak setelah proses operasi dan selama masa perawatan, pengobatan katarak dapat penderita tempuh tanpa harus khawatir akan efek berbahaya. Sesudah melakukan operasi sebenarnya pasien glaukoma dapat melakukan aktivitas sehari-harinya seperti biasa lagi walau tetap ada beberapa larangan. Larangan perlu diikuti dengan baik dengan tujuan menghindari masalah atau efek samping setelah operasi.

Selama masa pemulihan atau perawatan, ada beberapa jenis obat yang diberikan dokter masih perlu untuk penderita konsumsi supaya kesembuhan dapat berjalan total. Obat-obat itupun tak akan memengaruhi rutinitas yang dilakukan sehingga tak usah khawatir. Bila penderita memilih operasi laser mata glaukoma, maka ini merupakan sebuah keuntungan.

Pengobatan dengan operasi laser diketahui hampir seluruhnya efektif sehingga tak memerlukan waktu lama untuk berkegiatan seperti normal lagi. Tekanan intraokular pada bola mata pasien bakal dapat diturunkan dengan menempuh jalan operasi laser. Potensi kambuhnya kasus glaukoma pun bakal ditentukan oleh jenis glaukoma, faktor usia dan ras pasien, jenis operasi laser yang digunakan dan beberapa faktor lain.

Tak usah panik mendengar kata kambuh, karena sebenarnya kasus kambuhnya glaukoma setelah operasi laser cukup jarang dan kecil kemungkinan untuk terulang kembali. Operasi laser dengan mengandalkan kecanggihan teknologi serta pengobatan yang sudah berkembang rata-rata secara sukses akan memberikan hasil maksimal pada kesembuhan pasien.

Pada penyakit tertentu, seperti misalnya penyakit jantung, setelah operasi penderita masih harus mengikuti pantangan makanan dan berdiet ketat agar kesehatan jantung tetap terjaga. Khusus untuk kesehatan mata sehabis operasi glaukoma, pasien tak perlu membatasi atau menghindari makanan tertentu. Bahkan penderita juga boleh langsung berkegiatan seperti biasa, sekalipun beraktivitas fisik berat seperti olahraga.

Namun hal tersebut bukan lantas menjadi tanda bahwa Anda bisa makan sembarangan tanpa memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Tetaplah mengonsumsi makanan yang baik, dan penuhi asupan nutrisi yang mampu mendukung kesehatan mata, seperti misalnya makanan yang mengandung vitamin A super tinggi. Menjaga agar mata tak terlalu lelah juga penting sehingga pastikan untuk mendapatkan istirahat cukup setiap harinya.

(Baca juga: gejala katarak)

Operasi glaukoma memang adalah yang paling efektif dijadikan solusi untuk menangani mata glaukoma meski memang peminatnya terbilang kurang. Selain operasi glaukoma tak begitu tinggi biayanya dibandingkan operasi penyakit lainnya, penyembuhannya pun cepat sehingga Anda bisa memilih solusi pengobatan ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn