Empedu merupakan salah satu organ tubuh yang terhubung dengan organ hati dan organ usus dua belas jari. Kandung empedu berwarna hijau gelap yang berasal dari warna cairan empedu yang diproduksi oleh hati (liver) yang berguna untuk memproses makanan, lemak dan nutrisi lain. Kandung empedu hanya berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Empedu memilki panjang sekitar 7—10 cm dan mampu menampung kurang lebih 50 ml cairan empedu. (Baca juga: makanan yang baik untuk empedu , obat herbal batu empedu)
Empedu memiliki fungsi dalam sistem pencernaan dan sistem ekskresi manusia.
Fungsi Empedu diantaranya:
- Membantu kerja dan fungsi enzim pencernaan.
- Membantu fungsi enzim lipase.
- Berperan dalam emulsi lemak.
- Berperan dalam penyerapan lemak.
- Sarana hati dalam membuang zat sisa.
- Sebagai bakterisida.
(Baca Juga: cara mengobati batu empedu, cara mengobati batu empedu)
Dibalik fungsinya seperti yang telah disebutkan di atas, kandung empedu apabila tidak dijaga dengan baik dapat terganggu fungsinya, yaitu timbulnya penyakit batu empedu. Batu empedu berupa kristal-kristal mineral yang mengendap di kandung empedu. Kristal tersebut terbentuk akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun di dalam cairan empedu karena terjadinya ketidakseimbangan antara kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan empedu. Batu empedu dapat terjadi juga karena buruknya kualitas empedu yang dihasilkan oleh hati, sehingga lama kelamaan akan terjadi pengendapan di dalam empedu. Munculnya batu empedu sebenarnya menunjukkan bahwa liver lah yang bermasalah, bukan pada kandung empedu. Batu empedu yang muncul pada kandung empedu disebut kolelitiasis dan kristal yang terdapat pada saluran empedu disebut koledokolitiasis. Batu empedu yang mengendap disaluran empedu lebih berbahaya karena dapat menyumbat sekresi atau pengeluaran empedu serta menyebabkan terjadinya peradangan pada kandung empedu. (Baca Juga: Makanan yang baik untuk batu empedu)
Gejala penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada daerah disekitar perut bagian kanan atas dan sebagian punggung disebelah kanan atau diantara kedua tulang belikat. Rasa nyeri ini akan muncul setelah batu empedu berukuran lebih dari 8 mm. Terkadang gejala juga disertai dengan mual, muntah, diare dan kentut. Apabila sudah akut, akan disertai dengan mata dan kulit berwarna kekuningan, demam, feses berwarna gelap atau pekat. Apabila sudah terjadi gejala-gejala tersebut maka segera periksakan ke dokter. (baca juga: makanan yang dapat menyebabkan batu empedu )
Seseorang yang telah terkena batu empedu akut, biasanya akan disarankan oleh dokter untuk melakukan operasi kandung empedu dengan cara membuang/menghilangkan kandung empedu dari tubuh penderita. Namun sebelum hal itu dilakukan, hendaknya perlu anda ketahui masalah-masalah kesehatan apa saja yang dapat terjadi jika kandung empedu sudah tidak ada di dalam tubuh manusia. (Baca Juga: pengobatan batu ginjal , bahaya batu empedu)
Efek Operasi Batu Empedu
- Gangguan sistem pencernaan
Sistem pencernaan dapat terganggu karena tubuh tidak lagi mampu menyimpan cairan empedu dan akibatnya akan kekurangan zat (empedu) yang dibutuhkan untuk memproses makanan. Beberapa masalah pencernaan yang mungkin terjadi adalah kembung, sering buang angin, diare dan nyeri perut. (Baca juga: akibat kelebihan cairan empedu , bahaya tidak ada empedu)
- Komplikasi dari penghapusan kandung empedu
Kolesistektomi (penghapusan kandung empedu) dapat memicu masalah baru pada kesehatan anda. Meskipun prosedur ini relatif cepat dan aman, hilangnya kandung empedu dari sistem tubuh akan mengganggu fungsi organ tubuh yang lain. Kolesistektomi dapat menyebabkan obesitas, diabetes, gangguan sistem saraf, gangguan jantung, liver dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Hal ini terjadi karena cairan yang seharusnya tertampung dalam kandung empedu, langsung terbuang ke usus dan akan dibuang oleh tubuh. (Baca Juga: cara mencegah batu empedu)
- Cedera pada saluran empedu
Cerdera terjadi pada saluran empedu. Pada beberapa kasus, operasi korektif yang kompleks diperlukan setelah operasi batu empedu pertama. Kenali pula beberapa gejala batu empedu dan penyebab batu empedu
- Pendarahan
Pendarahan biasanya terjadi setelah melakukan operasi. Namun apabila tidak terjadi pendarahan, mengindikasikan bahwa diperlukan operasi lanjutan melalui bekas luka lubang kunci yang sama pada operasi pertama. (Baca Juga: efek jika empedu diangkat)
- Infeksi
Infeksi dapat terjadi di daerah sekitar 1 di 15 cholecystectomies. Biasanya terjadi pada luka bekas sayatan pada operasi perut. Infeksi di dalam perut dan infeksi luka dapat diobati dengan antibiotik. (Baca juga: perbedaan sakit maag dan batu empedu)
- Kekurangan asupan lemak
Tidak semua lemak yang masuk ke dalam tubuh adalah lemak jahat (jenuh). Jumlah lemak yang masuk lebih banyak lemak yang baik daripada lemak jenuh. Hal ini terjadi karena setelah melakukan operasi pengangkatan kandung empedu, dokter akan menyarankan anda agarmengkonsumsi makanan rendah lemak. Padahal seluruh metabolisme tubuh memerlukan lemak, termasuk kolesterol. (baca juga: makanan sehat untuk penderita batu empedu)
- Cedera usus dan pembuluh darah
Kolesistektomi bisa melukai sekitar usus dan pembuluh darah akibat penggunaan alat ketika operasi berlangsung, dan resiko akibat penggunaan obat bius. Resiko dapat meningkat apabila terjadi peradangan pada kandung empedu. (baca juga : cara mencegah usus bocor)
- Kebocoran kandung empedu
Kebocoran dapat terjadi pada saluran empedu yang mana setelah kandung empedu dihapus, tabung yang menghubungkan kandung empedu ke saluran empedu utama yang dihubungkan dengan klip khusus terbuka. Cairan ini dapat dibersihkan dan dikeringkan dengan melakukan operasi untuk mengalirkan empedu dan mencuci bagian dalam rongga perut. Hal ini disebut sebagai sindrom pasca-kolesistektomi (PCS). (baca juga : pencegahan batu empedu , cara menjaga kesehatan kandung empedu)
- Resiko dari anestesi umum
Komplikasi yang dapat terjadi karena memiliki anestesi umum adalah reaksi alergi bahkan kematian. Resiko ini dapat dikurangi dengan menjaga tubuh tetap sehat dan bugar sebelum melakukan operasi. (Baca juga: makanan yang dapat menyebabkan sakit maag)
Setelah operasi, cairan empedu akan tetap terproduksi oleh hati, dan mungkin saja kandungan yang dapat menghasilkan endapan batu empedu masih ada. Apabila kandung empedu telah dibuang, maka batu empedu dapat muncul pada hati karena wadah yang seharusnya menampung cairan ini telah hilang. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan ketika anda sudah tidak lagi memiliki kandung empedu. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
- Membatasi asupan lemak/makan makanan rendah lemak untuk sementara waktu, yaitu dalam jarak dekat pasca operasi.
- Hindari makan dalam porsi besar. Makanlah dengan porsi kecil namun sering. Hindari makanan yang berlemak atau digoreng.
- Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, makanan pedas, dan perbanyaklah mengkonsumsi makanan yang berserat.
Baca Juga:
Setelah mengetahui berbagai bahaya yang dapat mengancam kesehatan anda, sebaiknya anda pikirkan terlebih dahulu sebelum melakukan operasi kandung empedu. Periksakan diri anda ketika merasa sakit pada bagian yang telah dijelaskan pada bagian awal beserta ciri-ciri yang muncul. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penyakit batu empedu akut. Sebelum sakit anda semakin parah, anda dapat melakukan hal dibawah ini untuk menyembuhkan penyakit pada empedu anda.
Meminimalisir Batu Empedu
- Jus apel
Mengkonsumsi jus apel yang mengandung vitamin A dapat melunakkan batu empedu. Hal ini dikarenakan jus apel memiliki kandungan asam malat. Caranya yaitu dengan minum satu sendok makan cuka sari apel dicampur segelas jus apel setiap pagi. Cuka sari apel befungsi untuk mengurangi kolesterol. Perlu diketahui bahwa apel pun termasuk buah yang mengandung vitamin a tertinggi
- Jus lemon
Jus Lemon mengandung banyak Vitamin C, cara memanfaatkan jus Lemon adalah dengan mencampurkan setengah cangkir jus lemon dengan setengah cangkir minyak zaitun. Minyak zaitun memiliki khasiat untuk pengosongan kandung empedu dan kandungan asam sitratnya dapat mengurangi kadar kolesterol dan melarutkan batu-batu empedu. (Baca Juga: buah yang mengandung vitamin C super tinggi)
- Teh peppermint
Rendam daun mint dalam air panas sampai menjadi teh peppermint. Minum beberapa kali dalam sehari untuk mengeluarkan batu empedu. Daum mint memiliki senyawa terpene yang dapat membantu melarutkan batu empedu. (Baca Juga: penanganan gastritis maag kronis , bahaya jeruk nipis bagi penderita maag)
- Jus pear
Larutkan satu sdm madu dalam setengah gelas air hangat kemudian campurkan ke dalam jus pear. Senyawa pektin dalam buah pear dapat melarutkan batu empedu. (Baca Juga: Terapi Air Putih , Akibat kelebihan air Putih dalam Tubuh)
Ketika gejala masih ringan, dapat disembuhkan dengan cara minum air putih yang cukup, menambah asupan magnesium dengan mengkonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan atau biji-bijian (golongan seralia) dan minum pahit seperti kopi setelah satu jam.
Semoga bermanfaat.