Operasi Gendang Telinga – Metode, Biaya, Risiko dan Perawatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seperti kita sudah tahu bahwa telinga merupakan salah satu indera terpenting pada tubuh kita karena perannya sebagai alat pendengar. Ada banyak kasus di mana telinga kemudian kehilangan fungsi utamanya dalam mendengar yang biasa kita ketahui dengan istilah tuli. Tuli ini adalah kondisi yang bisa dipicu oleh gendang telinga yang robek sehingga kemampuan mendengar pun otomatis hilang.

Operasi merupakan jalan terbaik untuk menambal gendang telinga yang sudah dalam keadaan robek tersebut. Miringoplasti merupakan sebutan untuk operasi gendang telinga. Penting untuk Anda tahu bahwa gendang telingalah yang menghantar suara di mana bentuknya adalah selaput tipis yang menjadi pembatas telinga bagian luar.

Saat gendang telinga mengalami robekan, getaran suara pun tak bisa sampai hingga ke otak dan muncul yang namanya keluhan terganggunya pendengaran. Semakin besar robekan pada gendang telinga, maka akan semakin terganggu pendengaran Anda di mana bisa-bisa sampai hilang alias tuli. Belum lagi ada faktor-faktor paparan lingkungan luar yang bakal memperparah dan menyebabkan infeksi berulang karena paparan tersebut akan melewati robekan.

Karena ada saluran dari telinga yang bisa langsung menuju otak, otomatis ini akan menyebabkan infeksi berulang dapat memengaruhi kinerja fungsi otak. Miringoplasti alias operasi pada gendang telinga yang robek adalah salah satu cara untuk membuat infeksi berulang dan risiko komplikasi berkurang.

(Baca juga: penyebab telinga sakit dan berdengung – cara mengatasi telinga bindeng)

Penyebab Gendang Telinga Bermasalah

Gendang telinga yang pecah atau robek disebabkan oleh infeksi telinga dan kasus ini adalah yang paling sering dan umum. Saat telinga terinfeksi, akan ada penumpukan tekanan di dalam sehingga gendang telinga otomatis bakal terdorong. Gendang telinga berlubang dan robek akibat tekanan yang sangat besar.

Rasa sakit biasanya akan mengawali rasa ketidaknyamanan di telinga dan tekanan pun dapat berhenti secara tiba-tiba, namun kemudian telinga berair plus nanah keluar dari dalam telinga. Kapas, tisu, atau bobby pin yang dipakai pada proses pembersihan lilin dari kanal telinga juga bisa menjadi faktor yang membuat gendang telinga pecah. Benda-benda asing ini terlihat simpel namun dapat memicu masalah.

Pada anak-anak, banyak kasus juga di mana mereka dapat menusuk gendang telinga sendiri dengan memasukkan mainan kecil ke telinga. Jangan lupa juga bahwa kepala yang mengalami cedera juga bisa saja berimbas pada kesehatan gendang telinga. Aksi menampar telinga pun mampu memecahkan gendang telinga.

Suara keras secara mendadak jangan juga dianggap remeh karena dapat memicu trauma akustik yang menyebabkan gendang telinga bermasalah. Suara bass dari musi keras atau suara ledakan petasan yang begitu dekat bukan hal yang perlu dianggap enteng. Hal-hal seperti itu dapat dengan mudah menjadikan gendang telinga robek atau berlubang.

Kapan Harus Melakukan Operasi Gendang Telinga?

Ketika lubang didapati pada telinga Anda alias gendang telinga pecah atau robek, Anda perlu bersiap untuk menutupnya kembali dengan jalan operasi. Ini karena gendang telinga tak akan mampu menutup sendiri; segeralah ke dokter dan memutuskan melakukan operasi setelah sebulan setelah penanganan penyebab dilakukan.

Tak hanya itu, Anda juga perlu memerhatikan betul apakah ukuran lubang kurang dari 50 persen dari seluruh ukuran gendang telinga. Ketahui pula apakah robekan berlokasi di area non-marginal atau letaknya ada di tengah-tengah gendang telinga. Saat kondisi tak memungkinkan untuk dioperasi dengan miringoplasti, tentunya timpanoplasti adalah yang perlu ditempuh untuk mengatasinya.

(Baca juga: radang telinga – bahaya telinga bernanah)

Metode Operasi Gendang Telinga

Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter dan membiarkannya tahu akan riwayat kesehatan Anda seluruhnya. Bahkan obat-obatan yang sedang dikonsumsi pun perlu untuk diketahui oleh dokter, seperti misalnya obat alergi atau kondisi lainnya. Diperlukan juga pengaturan jadwal diskusi dan pertemuan dengan ahli anestesi.

Tak hanya itu, penting untuk menuruti apa yang dokter instruksikan, termasuk juga masalah makan dan minum sebelum operasi. Pada umumnya, pasien yang hendak melakukan operasi hendaknya berpuasa atau berhenti makan dan minum selama 6 jam paling tidak sebelum prosedur dokter mulai. Bahkan dokter juga akan memberikan instruksi untuk pasien apa yang boleh diminum dan dimakan, seperti misalnya pasien kemungkinan diperbolehkan untuk mengonsumsi cairan beberapa jam sebelum memulai operasi, dan cairan ini dapat berupa kopi juga.

Miringoplasti atau operasi gendang telinga yang robek intinya adalah menambal bagian yang robek tersebut. Karena ini merupakan proses penambalan, maka saat proses melakukan operasi dokter akan menutup lubang menggunakan kertas khusus atau gel atau bahkan cangkok lemak. Dengan cara tersebut, penambalan selesai dan diharapkan penyembuhan terjadi dengan sendirinya.

Ketika penambalan sudah dilakukan, tubuh akan melakukan dan membantu penyembuhan di mana nantinya tambalan tersebut bakal tertutup juga secara sempurna dan alami. Operasi ini biasanya akan dilaksanakan apabila ukuran lubang pada gendang telinga kecil. Berbeda lagi cara yang perlu dilakukan ketika ukuran lubang termasuk besar karena ini memerlukan cara yang dinamakan dengan timpanoplasti.

Pada metode timpanoplasti, dokter akan menggunakan selaput tubuh yang lain, seperti selaput tulang atau otot yang akan menggantikan selaput gendang. Pada operasi dengan metode penambalan, dokter akan melakukannya lewat lubang telinga. Namun pada beberapa pasien dengan lubang yang terlalu besar dan tidak cukup, akan dilakukan irisan pada bagian belakang telinga.

Irisan yang diciptakan oleh dokter akan sampai pada gendang telinga dan irisan ini nantinya akan berbekas luka dan tak akan terlihat dari luar. Dokter akan membius lokal atau total pada pasiennya dan prosedur operasi sendiri dapat berjalan selama kurang lebih 1 jam sampai 90 menit lamanya. Jadi intinya, gendang telinga diangkat, lalu pemasangan graft adalah di bawah gendang telinga lalu ditahan oleh spons yang bisa larut dan dokter bakal memasang kembali gendang telinga.

Biaya Operasi Gendang Telinga

Setiap Rumah Sakit THT pasti memiliki tarifnya masing-masing dan biasanya pun akan ada perbedaan sedikit antara satu tempat dengan tempat lainnya. Hanya saja sebelum memutuskan untuk operasi, tentulah biaya adalah yang perlu dipertimbangkan juga. Pilihlah rumah sakit yang terpercaya dan berkualitas agar Anda bisa mendapatkan hasil terbaik.

Biaya operasi apapun itu selalu tinggi dan tak terkecuali pada operasi gendang telinga di mana kisarannya adalah antara Rp 25-45 juta atau bisa juga lebih dari itu. Hal tersebut tergantung penanganannya dan juga kelas yang diambil. Selain mental yang perlu Anda siapkan untuk menjalani operasi, penting juga untuk mempersiapkan biaya sebaik mungkin.

Faktor-faktor khusus yang menentukan jumlah biaya operasi antara lain adalah jenis operasi, tipe rumah sakit yang dituju serta dokternya sendiri. Anda bisa lebih dulu mendatangi bagian administrasi RS untuk menanyakan langsung berapa kisaran biaya operasi gendang telinga. Nanti bagian administrasilah yang akan menjelaskan secara detil biaya tersebut meliputi hal apa saja.

(Baca juga: jenis penyakit yang menyerang telinga – telinga berdenging terus-menerus)

Risiko Operasi Gendang Telinga

Keamanan dari sebuah operasi adalah hal lain yang perlu Anda pertimbangkan karena setiap pasien perlu tahu risiko apa saja yang berpotensi terjadi. Miringoplasti merupakan operasi gendang telinga yang terbilang aman pada umumnya. Bahkan kabar baiknya adalah efek samping pun terbilang minimal walau memang pada beberapa kasus agak berbahaya juga.

Ada pula beberapa pasien yang sesudah menjalani operasi akan mengeluarkan darah ataupun cairan dari telinganya. Bahkan akan rasa nyeri yang bisa dirasakan oleh pasien yang semuanya ini tak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan karena ternyata efek tersebut malah sangat wajar. Nantinya, efek seperti ini bakal menghilang setelah sekitar seminggu dengan sendirinya.

Namun selalu ada potensi yang lebih serius dari hal tersebut di mana Anda diminta untuk segera ke dokter kembali untuk memeriksakan telinga. Kondisi-kondisi inilah yang perlu dikhawatirkan:

  • Bercak kemerahan di seluruh tubuh.
  • Otot wajah melemah atau kesulitan dalam berekspresi seperti meringis atau tersenyum.
  • Telinga secara berkelanjutan mengeluarkan darah segar bahkan lebih dari 1 minggu.
  • Mual dan muntah hebat.
  • Demam tinggi.

Seperti pada operasi lainnya, selalu ada risiko dan risiko lainnya yang kemungkinan dapat terjadi pada proses operasi itu sendiri antara lain adalah:

  • Penggumpalan pada darah.
  • Perdarahan
  • Reaksi pada anestesi.
  • Kegagalan pada pemasangan graft.
  • Reaksi alergi.
  • Perubahan selera.
  • Tinnitus
  • Hilangnya pendengaran.

Risiko-risiko tersebut sebetulnya selalu bisa diminimalisir asalkan pasien dengan baik mengikuti segala instruksi dokter tepat sebelum menempuh jalur operasi. Menghentikan konsumsi obat tertentu serta melakukan puasa rupanya berperan besar dalam kesuksesan operasi gendang telinga Anda. Tak perlu khawatir akan tingkat keberhasilan dari operasi ini karena angka penambalan telinga robek yang berhasil mencapai 87 persen.

Itu adalah hasil dari penelitian terakhir dan sama efektifnya untuk orang dewasa serta anak-anak. Hanya saja tingkat keberhasilan akan semakin menurun juga apabila robekan di bagian gendang telinga sudah cukup lama. Memang pendengaran yang hilang akibat robekan dapat kembali seperti semula juga oleh operasi ini, tapi tak akan sesempurna semula.

Pada normalnya, 0-25 dB adalah ambang pendengaran wajar bagi setiap orang dan pendengaran bakal diperbaiki dengan baik sampai kurang dari 40 dB. 40 dB ini diketahui tergolong dalam ciri-ciri tuli ringan. Apabila ingin mendengar secara sempurna seperti dulu, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan alat bantu dengar.

(Baca juga: bahaya telinga kemasukan serangga – kuping kemasukan air)

Perawatan

Ada banyak penyebab telinga sakit dan berdengung di mana kemudian berlanjut hingga menjadikan kondisi gendang telinga kurang baik. Kehilangan pendengaran akibat robeknya gendang telinga menjadi akibat dari telinga yang tak dirawat dengan baik kesehatannya. Operasi gendang telinga memang bisa menjadi penyelamat, tapi tak sepenuhnya menyembuhkan.

Bahkan sesudah menjalani operasi pun, pasien harus tetap merawat telinganya dengan sangat baik, seperti melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Selepas operasi, pasien perlu melindungi telinga dengan menutupnya selama 2 minggu atau lebih.
  • Saat mandi pun, dianjurkan untk menggunakan penyumbat telinga yang terbuat dari bahan lembut. Hal ini bertujuan supaya air tak gampang masuk ke telinga.
  • Sehabis operasi, jangan dulu pergi-pergi dengan naik pesawat.
  • Hindari aktivitas berenang sampai diizinkan oleh dokter bedah.
  • Memakai kapas setiap membersihkan telinga dan lakukan dengan lembut. Tanyakan pada dokter tentang bagaimana cara membersihkan tahi telinga yang keras supaya Anda tak melukai gendang telinga kembali.
  • Sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat lebih dulu, seperti berolahraga sekitar 5-6 minggu pasca dilakukan operasi.
  • Dalam masa perawatan dan penyembuhan, Anda harus tetap memeriksakan diri secara berulang ke dokter. Hal ini supaya Anda tetap bisa mengontrol perkembangan penyembuhan gendang telinga sampai benar-benar membaik dan Anda bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Penting untuk selalu menjaga telinga senantiasa dalam kondisi kering, tak hanya saat keramas saja, tapi juga kapanpun Anda mandi. Menyumbat telinga dengan bahan yang lembut dan tepat bakal mampu menjadi pencegah infeksi berulang. Ketika bermasalah kembali, obat antibiotik biasanya dapat menjadi solusi atau dibersihkan secara medis; konsultasikan dengan dokter saja mengenai hal tersebut.

(Baca juga: bahaya kapas tertinggal di telinga – penyebab telinga berdarah)

Itulah informasi mengenai operasi gendang telinga, mulai dari metode, kisaran biaya operasi yang harus disiapkan, risiko yang perlu dipertimbangkan, serta perawatan pasca operasi. Untuk dapat mendengar kembali meski tak secara maksimal seperti dulu, langkah-langkah perawatan tersebut perlu diperhatikan dan diikuti. Sebaiknya juga tidak membiasakan diri untuk mendengar musik keras-keras lagi agar gendang telinga tetap terjaga baik kondisinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn