Abdominoplasti – Jenis, Prosedur, Perawatan dan Komplikasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bentuk tubuh yang ideal adalah dambaan semua orang. Para pria tampak lebih mengagumkan dengan bentuk badan atletis dan perut yang rata. Pun perut yang kecil tanpa timbunan lemak adalah idaman para wanita. Dengan menyingkirkan kelebihan lemak perut, memakai pakaian apa saja terlihat lebih menarik. Sayangnya karena kodrat wanita ialah hamil dan melahirkan, bentuk perut jadi tidak sesuai keinginan. Setelah melahirkan, pastinya ada bagian yang bergelambir. Inilah yang membuat para wanita ingin mencoba abdominoplasti.

Pengertian Abdominoplasti

Abdominoplasti yang juga sering disebut masyarakat awam sebagai tummy tuck ini merupakan salah satu prosedur bedah plastik, dimana bertujuan untuk mengencangkan perut. Operasi yang termasuk tindakan estetik ini juga bisa mengecilkan perut, mengencangkan otot perut, menghilangkan kekenduran kulit (bergelambir) dan mengurangi kelebihan lemak. Abdominoplasti yang merupakan bagian dari body contouring ini merupakan metode instan dalam merampingkan perut setelah kegagalan yang terjadi pada metode tradisional seperti diet ketat dan tips olahraga teratur. Abdominoplasti dianggap sebagai alternatif tercepat, teraman dan efektif mengencangkan perut.

(baca juga: bahaya olahraga berlebih – akibat kurang olahraga)

Jenis-jenis Abdominoplasti

Ada 2 jenis abdominoplasti yang sering dilakukan, yakni:

Ini merupakan jenis abdominoplasti yang praktis karena pengencangan perut dilakukan dengan cara sedot lemak. Prosesnya cepat dan biayanya tidak mahal. Biasanya liposuction juga dilakukan saat tindakan histrektomi untuk mengikis lemak yang menutupi organ reproduksi dan sekitarnya.

  • Tummy tuck

Ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding liposuction, sebab perlu memangkas lemak dan mengencangkan otot perut yang kendur. Biayanya juga lebih mahal dibanding liposuction.

Jenis Prosedur Abdominoplasti

Ada tiga jenis prosedur abdominoplasti. Yaitu:

1. Prosedur Lengkap (Full abdominoplasty)

Dengan dibuatnya sayatan dari pinggang ke pinggang yang membentuk berbagai elemen perut dengan sangat baik; seperti jaringan, otot, lemak, dan mengubah posisi pusar agar tetap berada di tengah. Setelah itu sayatan dijahit dengan teknik tertentu sehingga bisa meminimalisasi adanya luka bekas luka operasi.

2. Prosedur Parsial (Mini abdominoplasty)

Diberikan pada mereka yang timbunan lemak berlebih di bagian bawah pusar, sehingga tampak bergelambir. Karena itu sayatannya tidak begitu besar, dan tidak memerlukan pengubahan posisi pusar. Prosedur ini bisa dikombinasikan dengan sebelumnya melakukan penyedotan lemak (liposuction). Saat ini juga ada yang menggunakan endoskopi (serat optik) untuk meminimalisasi tindakan invasif, namun tetap saja dengan dilakukan sayatan yang panjangnya sama.

3. Prosedur Sirkumferensial

Dilakukan bila ada penumpukan lemak dan kulit di area punggung.

(Baca juga: Tubektomi – Disfungsi Seksual – Penyebab Kemandulan)

Prosedur Abdominoplasti

Setelah pasien masuk ke ruang bedah, prosedur abdominoplasti dimulai dengan pembiusan total pada pasien agar terhindar dari rasa sakit selama pembedahan dan pasien merasa nyaman. Lokasi sayatan pada pembedahan lalu dibuat sesuai dengan jenis prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya, apakah prosedur lengkap atau parsial. Nah selama proses operasi ini, tabung drainase yang berfungsi menyerap darah dan cairan tubuh lainnya terus menempel di area perut agar tidak terjadi penumpukan cairan yang mengganggu jalannya abdominoplasti. Setelah sayatan dibuat, kulit diangkat hingga area tulang rusuk agar otot perut terjangkau dan dapat dikencangkan.

Lemak dan kulit yang berlebih lalu dipotong dan dibuang sehingga area perut tampak lebih kencang. Posisi pusar juga dinilai, sudah pas di tengah atau belum. Jika belum pas, maka mengubahnya dengan membuat sayatan tambahan. Seluruh sayatan kemudian dijahit lalu dibebat. Proses abdominoplasti berangsung sekitar 1 hingga 4 jam. Semua itu tergantung jumlah lemak dan kulit yang dipotong, kondisi fisik pasien saat pembedahan berlangsung, komplikasi yang mungkin timbul, dan faktor-faktor lainnya.

Apa yang Harus  Dilakukan Sebelum Abdominoplasti?

Agar dapat berhasil dengan optimal, pasien harus melakukan konsultasi secara intensif dengan dokter bedah yang dipilihnya untuk melakukan prosedur abdominoplasti. Yang perlu detail dibicarakan adalah tetang bagaimana prosedur pra-bedahnya, dengan kesiapan mental yang baik dan perlu tidaknya puasa untuk mengosongkan saluran cerna. Selain itu juga perlu dilakukan tes darah dan konseling gizi demi memastikan kesiapan fisik pasien.

Lalu mendiskusikan bagaimana prosedur operasinya agar pasien tidak cemas dengan tindakan bedah yang dilakukan pada dirinya. Hal ini penting, karena kecemasan yang berhubungan dengan kondisi mental pasien akan sangat berhubungan dengan kondisi fisiknya. Pasien yang cemas cenderung memiliki gangguan pada fisiknya, seperti misalnya tekanan darah yang meninggi. Selain itu, perawatan pasca operasi dan penanganan luka dengan menjaga kebersihan dan pemenuhan nutrisi yang baik juga harus dimengerti pasien agar proses kesembuhan prosedur abdominoplasti berlangsung lebih cepat.

Yang Perlu Menjalani Abdominoplasti

Pria dan wanita yang perlu menjalani tindakan bedah abdominoplasti ini adalah yang:

  1. Memiliki tumpukan lemak dan kulit yang berlebih di area perut. Ada pada kasus tertentu, terjadi penumpukan keduanya di bagian punggung.
  2. Tidak menyukai bentuk perut mereka sehingga ingin memiliki bentuk yang lebih bagus, kencang nan lembut. Misalnya pada wanita yang telah melahirkan lebih dari sekali sehingga perutnya tampak bergelambir.
  3. Memiliki otot perut yang lemah oleh karena faktor usia, berat badan yang naik dan turun secara drastis, serta karena adanya faktor keturunan. Pada wanita, otot perut bisa juga rusak akibat persalinan.
  4. Mengalami prosedur bedah kandungan, misalnya pengangkatan uterus (histrektomi) pada wanita. Sebab dengan pembuangan lemak dan kulit di area perut dapat mempermudah pembedah dalam melihat organ reproduksi dan organ lain di sekitarnya sehingga mempercepat proses pembedahan. Jadi abdominoplasti dilakukan sekaligus bersamaan dengan tindakan histrektomi.
  5. Tidak ingin hamil lagi. Dengan demikian, setelah abdominoplasti maka perut tidak lagi mengendur karena adanya proses kehamilan dan persalinan.

Yang Tidak Dianjurkan Menjalani Abdominoplasti

Walaupun boleh dilakukan kepada pria dan wanita dengan kelebihan lemak perut, namun ada beberapa yang tidak dianjurkan menjalani abdominoplasti, yakni:

  1. Mereka yang obesitas atau kelebihan berat badan. Sebab hal ini meningkatkan resiko komplikasi akibat zat bius atau anastesi yang diberikan saat prosedur pembedahan. Juga mereka yang memiliki tumpukan lemak di dalam dinding rongga perut, bukan di atas otot perut.
  2. Para perokok berat. Sebab merokok dapat menghambat masa pemulihan karena penyerapan nutrisi yang kurang optimal. Merokok bahkan malah meningkatkan resiko komplikasi.
  3. Wanita yang merencanakan kehamilan. Lebih baik menunggu hingga usai persalinan, sebab bila dilakukan sebelum kehamilan, otot-otot yang telah dikencangkan dapat mengendur kembali.
  4. Mereka yang berencana menurunkan atau menaikkan berat badannya.

Tingkat Keberhasilan Abdominoplasti

Menurut penelitian, tingkat keberhasilan abdominoplasti sangat tinggi. Kepuasan pelakunya pun sangat baik. Ada sekitar 95% pelaku bedah plastik abdominoplasti, yang kemudian disebut pasien, yang merasa senang berpenampilan lebih baik dengan perut yang rata. Dan hanya ada 1,4% dari seluruh kasus abdminoplasti yang berakhir pada perawatan akibat komplikasi. Angka ini tergolong rendah sebab prosedur operasi semacam abdominoplasti dilakukan pada area tubuh yang sensitif. Akan tetapi abdominoplasti tidak bisa menghilangkan selulit karena selulit terjadi pada lapisan kulit luar, kecuali bila selulit pada kulit ikut dibuang pada prosedur bedah ini.

Bagaimana Prosedur Pasca Abdominoplasti?

Kontrol ulang pada pasien pasca abdominoplasti biasanya dijadwalkan 2 minggu setelahnya. Untuk masa pemulihan bekas luka itu sendiri dapat berlangsung sekitar 6 bulan, tergantung aktivitas yang dijalani dan nutrisi yang dikonsumsi. Setelah dilakukan abdominoplasti, pasien disarankan tidak boleh beraktifitas atau berolah raga yang berat selama 3-4 minggu. Selain itu pasien juga diminta mengenakan korset khusus selama 3-6 bulan agar tidak terjadi benturan langsung pada area bekas abdominoplasti.

(Baca juga: Panduan GiziMalnutrisiMarasmusKwashiorkor)

Resiko dan Komplikasi

Bagaimana Resiko dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi Setelah Abdominoplasti? Karena merupakan tindakan bedah invasif, abdominoplasti juga memiliki resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Diantaranya adalah:

  • Bekas luka

Hal yang wajar karena adanya tindakan penyayatan pada kulit, walaupun sudah diminimalisasi. Pada sebagian orang, biasanya timbul risiko keloid pada bekas operasi abdominoplasti akibat pertumbuhan jaringan ikat kulit yang tumbuh berlebihan. Namun jumlah komplikasi semacam ini sangat kecil, karena tidak terjadi pada banyak orang.

  • Pendarahan

Hal ini terjadi karena kurang cepatnya penyembuhan luka pada area yang dibedah, sehingga muncul seroma atau penumpukan cairan pada jaringan. Pemenuhan nutrisi dapat membantu pengeringan jaringan yang terbuka sehingga perdarahan dapat berhenti.

  • Nyeri dan pembengkakan

Dapat terjadi selama beberapa minggu. Hal ini sebab adanya kerusakan saraf karena tindakan invasif pada area yang sensitif. Nyeri dan pembengkakak dapat berkurang dengan mengkonsumsi analgesik atau obat pengurang rasa nyeri.

  • Area bedah melunak dan terjadi infeksi

Penyembuhan luka yang lambat karena penyakit yang dimiliki pasien, seperti diabetes atau karena merokok, membuat area bedah melunak. Bila kebersihan dan kestrerilan area bekas abdominoplasti tidak dijaga, maka bisa timbul infeksi. Penggunaan antibiotik yang tepat dapat menangani masalah ini.

  • Lemak yang kembali menumpuk dan kulit perut yang mengendur.

Hal ini diakibatkan oleh karena berat badan yang bertambah. Oleh karena itu, gaya hidup sehat sangat disarankan pada pasien pasca abdominoplasti. Jaga berat badan agar tetap ideal dan tetap berolahraga agar tidak lagi terjadi penumpukan lemak di perut.

Kecanggihan dunia medis era kini tidak diragukan lagi. Manfaat yang diberikan setelah melakukan prosedur abdominoplasti memang menggiurkan. Perut ramping nan indah bukan lagi impian. Siapapun bisa mendapatkan keuntungan dari operasi ini. Perlu diingat segala sesuatu tentu ada resiko dan komplikasinya. Namun hal ini dapat diminimalisasi dengan pengumpulan informasi yang lengkap mengenai apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah prosedur abdominoplasti dilakukan. Dengan begitu, proses penyembuhan jadi jauh lebih cepat dan komplikasi dapat dicegah.

(Baca juga: Kalkulator Berat Badan IdealTips Diet SehatMakanan SehatContoh Menu Makanan Sehat)

Tetapi sangat diharapkan masyarakat umum tidak ter-mind set bahwa abdominoplasti merupakan satu-satunya solusi menjaga bentuk tubuh yang ideal. Karena sejatinya yang paling baik adalah tetap menjaga kesehatan dengan cara tradisional seperti makan makanan sehat dan seimbang, diet yang tepat serta berolahraga teratur. Abdominoplasti mungkin memang cara terampuh mengencangkan perut, namun tetap ada aturan yang harus dipatuhi agar perut tidak lagi bergelambir dengan lemak yang menumpuk di dalamnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn