Endoskopi – Fungsi, Persiapan, Cara Kerja dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Endoskopi adalah sebuah tindakan medis non-bedah yang dokter biasa gunakan untuk melakukan pemeriksaan saluran pencernaan pasien. Dan apabila memungkinkan, pemeriksaan akan disertai juga dengan pengobatan pada beberapa kasus. Penggunaan endoskop adalah yang utama, yakni sebuah alat tabung fleksibel yang lentur dilengkapi kamera melekat di salah satu ujungnya.

Fungsi adanya kamera adalah sama seperti kamera yang terdapat pada alat pemeriksaan kolonoskopi, yakni sebagai pengambil gambar pada saluran pencernaan. Kalau kolonoskopi memeriksa bagian usus besar saja, maka endoskopi merupakan proses untuk mendeteksi dan menyelidiki saluran pencernaan. Ada layar televisi yang digunakan dokter untuk melihat gambar yang sudah dihubungkan dengan endoskop supaya lebih jelas.

(Baca juga: gejala sakit maag pada anak)

Fungsi Endoskopi

Endoskopi biasanya digunakan oleh dokter untuk proses diagnosa ketika pasien mengeluhkan beberapa kondisi gejala di bagian saluran pencernaannya. Jangan pernah sepelekan adanya gejala-gejala yang kelihatannya ringan pada pencernaan karena gangguan pencernaan mampu memberikan dampak pula terhadap sejumlah organ lainnya, dari mulut hingga anus. Jadi, ada baiknya langsung memeriksakan diri ketika pencernaan terasa tak nyaman.

Pada umumnya, endoskopi ini adalah sebuah prosedur pemeriksaan yang dokter lakukan pada pasien yang bertujuan atau berfungsi untuk memeriksa penyebab gejala. Dan jenis-jenis penyakit yang bisa diperiksa melalui endoskopi:

  • Kanker saluran pencernaan, meliputi juga kanker lambung, kanker usus besar, serta kanker kandung empedu.
  • Penyakit celiac atau yang juga disebut dengan intoleransi pada gluten.
  • Perut mulas.
  • Pyrosis atau adanya sensasi seperti terbakar di bagian ulu hati atau dada.
  • Anemia
  • Kolitis ulserativa atau peradangan yang terjadi di bagian usus besar.
  • Ulkus peptikum atau luka yang terjadi di lambung maupun usus 12 jari.
  • Intoleransi laktosa.
  • Wasir atau ambeien.
  • Radang lambung serta usus kecil.
  • Batu empedu.
  • Peradangan di saluran pencernaan.
  • Obstruksi usus atau kondisi di mana usus mengalami penyumbatan.
  • Radang usus buntu.

Fungsi lain dari endoskopi adalah untuk melihat gejala-gejala akan:

  • Adanya peradangan di saluran pencernaan alias usus.
  • Adanya polip atau perkembangan sel jaringan abnormal lain pada bagian usus besar.
  • Adanya pendarahan pada saluran pencernaan di bagian atas.

Sebagai alat diagnosa, endoskopi pun dokter gunakan pada pasien untuk:

  • Mengetahui penyebab berat badan yang sempat menurun drastis.
  • Mengetahui penyebab muntah persisten.
  • Mengetahui penyebab sulit menelan atau disfagia.
  • Mengetahui penyebab nyeri di bagian perut atas.
  • Mengetahui penyebab dispepsia.
  • Menentukan lokasi tepatnya pelebaran pembuluh darah lambung dan kerongkongan.
  • Menentukan lokasi tukak lambung.
  • Menentukan lokasi perdarana yang terjadi pada saluran pencernaan.
  • Sebagai pengevaluasi luas luka yang diakibatkan tertelannya suatu zat korosif.
  • Sebagai pengevaluasi beratnya reflusk gastroesofageal.

Fungsi dari proses endoskopi tak hanya itu saja, karena rupanya dokter pun banyak menggunakan endoskop untuk pengobatan juga. Selain penyelidikan, endoskopi merupakan sebuah cara mengobati saluran pencernaan yang ada di bagian atas. Dokter juga kerap menggunakan metode ini sebagai peralatan ekstra untuk proses diagnosa jika ada gangguan kesehatan pada sistem tubuh lain.

Ketika diagnosa belumlah terlalu kuat, maka endoskopi juga sering dimanfaatkan sebagai penguat diagnosa  dan masih ada pula sejumlah fungsi lain dari prosedur endoskopi, seperti bisa Anda lihat di bawah ini.

  • Fungsinya adalah untuk memeriksa saluran pernapasan di bagian bawah.
  • Fungsinya adalah untuk memeriksa bagian hidung.
  • Fungsinya adalah untuk memeriksa sistem reproduksi pada wanita, meliputi bagian tuba falopi, kandungan serta mulut rahim.
  • Fungsinya adalah untuk memeriksa bagian telinga.
  • Ortopedi atau bedah tulang. Pada proses ini akan melibatkan pelepasan endoskopi pada terowongan karpal yang ada di bagian pergelangan tangan serta rekonstruksi sendi pada lutut.

Bila digunakan sebagai alat untuk mengobati, maka biasanya dokter akan menggunakan endoskopi untuk:

  • Ligasi atau mengikat pembuluh darah esofagus serta gaster yang mengalami robekn dikarenakan varises atau non varises.
  • Dilatasi atau memperlebar penyempitan pada esofagus atau strictur esofagus maupun strictur pylorus.
  • Ekstraksi atau proses mengeluarkan benda asing yang juga diistilahkan dengan nama corpus alienum.

Penting juga untuk mengetahui bahwa endoskopi saluran cerna ada 2 macam di mana kolonoskopi masuk di dalamnya.

  • Metode ini dikenal juga sebagai pemeriksaan struktur pada saluran pencernaan yang ada di bagian bawah di mana endoskop video atau endoskop fiberoptic dimasukkan oleh dokter lewat anus, kolon, rektum, hingga sekum demi sampai ke dalam saluran cerna.
  • Esofago gastro duodenoscopi. Metode ini juga diketahui sebagai pemeriksaan struktur dalam di saluran cerna yang ada di bagian atas di mana endoskopi fiberoptic atau endoskop video dokter masukkan lewat mulut lalu ke esofagus dan ke lambung hingga ke duodenum bagian distal supaya sampai ke dalam saluran cerna.

Kapan Endoskopi perlu Dilakukan?

Pertanyaan ini sangat penting karena banyak orang yang kerap mengabaikan gejala yang terjadi di dalam tubuhnya, bahkan tak akan terpikir untuk menjalani prosedur endoskopi. Namun dokter biasanya menganjurkan pasien untuk menjalani endoskopi kalau memang gejala-gejala di bawah ini dialami.

  • Buang air besar terlalu sering atau diare kronis.
  • Mual serta muntah.
  • Sering bersendawa.
  • Selera makan mengalami penurunan.
  • Ada sensasi panas di bagian dada.
  • Merasa cepat penuh dan kenyang saat makan.
  • Kembung yang tak berkesudahan.
  • Buang gas terlalu serinng.
  • Sembelit yang terus-menerus meski sudah mengonsumsi makanan berserat.
  • Timbul perubahan pada kondisi buang air besar.
  • Sulit menelan.
  • Rasa nyeri pada perut.

(Baca juga: penyebab cegukan tidak berhenti)

Persiapan dan Cara Kerja

Endoskopi sebagai tindakan medis yang digunakan untuk memeriksa kondisi saluran pencernaan ini memang masih cukup kurang familiar bagi masyarakat kita. Dengan bentuk peneropongan, metode ini sudah banyak dilakukan dan biasanya dokter ahli penyakit dalamlah yang akan melaksanakan prosesnya.

Mungkin banyak pasien yang kemudian merasa terkejut dan tidak tenang saat dokter menyarankan untuk menjalani proses endoskopi. Ketakutan dan kekhawatiran akan bayangan prosedur yang akan dijalani nanti pasti ada, oleh karena itu penting juga untuk mengurangi kegelisahan tersebut. Caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar endoskopi.

Ambil waktu untuk bertemu dengan dokter lalu menanyakan beberapa hal yang memang Anda ingin ketahui secara jelas tentang saran yang dokter berikan. Anda perlu memahami dan mengerti betul apa yang nantinya Anda tempuh, jadi bertanyalah kepada dokter secara khusus tentang mengapa dokter yakin bahwa proses endoskopi sangat diperlukan oleh Anda.

Tanyakan hal lainnya yang lebih mendetil dan bahkan tak masalah untuk bertanya tentang apa yang menjadi keresahan Anda, seperti misalnya menanyakan apakah prosedur tersebut akan menyakitkan nantinya. Lebih jauh lagi, tanyakan pula kemungkinan akan efek sampingnya dan harus seberapa sering Anda harus melakukan endoskopi. Catatlah bila perlu dan kalaupun merasa bingung dengan beberapa istilah medis yang asing, tanya saja dan tulis artinya.

Setiap pasien yang sudah dianjurkan dokter untuk menjalani endoskopi, setelah itu akan dijadwalkan untuk melakukan endoskopi. Tentu setelahnya, ada sejumlah persiapan yang dilakukan seperti di bawah ini:

  • Mengatur Pola Makan

Seperti ketika hendak dioperasi, menjaga pola makan sangatlah penting dan setiap pasien juga perlu menuruti larangan dokter untuk makan 6-8 jam sebelum endoskopi dilakukan. Karena pemeriksaan meliputi bagian usus besar, jadi sebaiknya memang organ tersebut harus dibiarkan bersih. Demi menjaga usus besar tetap bersih, maka dokter pun juga akan memberikan obat pencahar 1 hari sebelum Anda melakukan prosedur endoskopi.

Puasa adalah sebutan lainnya di mana Anda dilarang mengisi perut agar kamera bisa menampilkan hasil secara jelas. Selama 8 jam sebelum endoskopi dimulai, minum cairan apapun juga tak diperbolehkan. Bahkan Anda harus minta izin dulu kepada dokter walaupun hanya ingin mengonsumsi sedikit air putih.

  • Dilarang Merokok

Bagi Anda yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan seorang perokok aktif, sebaiknya hindari kegiatan merokok paling tidak 6 jam sebelum prosedur endoskopi Anda jalani. Karena bisa mengancam hasil pemeriksaan yang nantinya menjadi kurang baik, maka turutilah apa yang dianjurkan oleh dokter ini. Merokok bisa membuat hasil pemeriksaan terganggu, jadi tahan dan bersabarlah selama 6 jam tersebut supaya hasil endoskopi jelas.

(Baca juga: gangguan pencernaan pada lambung)

  • Melepaskan Perhiasan atau Aksesoris

Sebelum mulai mendapatkan penanganan untuk menempuh endoskopi, pasien juga diminta untuk melepaskan perhiasan atau aksesoris yang kiranya mengganggu. Bila perhiasan atau aksesoris tersebut tidaklah membuat Anda nyaman, harap dilepas saja untuk sementara. Ingat juga bahwa selama prosedur dilaksanakan, Anda akan memakai jubah operasi, maka posisi Anda harus senyaman mungkin.

  • Mengikuti Saran dan Perintah Dokter

Demi keberhasilan endoskopi, Anda perlu mengikuti segala aturan yang sudah dikatakan dan diberitahukan kepada Anda. Dokter meminta Anda untuk berpuasa dan berhenti minum obat apapun bertujuan supaya hasil  dari analisa dengan endoskop menjadi lancar dan jelas. Kalau misal terlalu banyak, catatlah segala sesuatunya.

Anda juga perlu untuk mengambil waktu untuk memeriksakan riwayat kesehatan dengan mengonsultasikan hal ini langsung ke dokter. Biarkan dokter mengetahui apa saja kondisi penyakit yang sudah pernah Anda alami dan obat apa yang pernah atau tengah dikonsumsi. Contohnya, mungkin Anda adalah penderita penyakit jantung atau diabetes, beritahukan dokter akan hal ini.

Dokter otomatis akan memperhitungkan riwayat tersebut saat memberikan arahan dan petunjuk untuk Anda ikuti. Anda bisa mengajak keluarga atau kerabat dekat untuk membantu mendukung Anda dalam memberikan informasi kepada dokter sekaligus juga menolong supaya Anda dapat mematuhi segala aturan dokter. Prosedur akan berjalan optimal ketika segala aturan ini Anda patuhi dengan baik.

(Baca juga: perut terasa penuh)

  • Konsumsi Obat Penenang

Sebelum endoskopi dimulai, pasien biasanya juga akan diberikan oleh dokter obat penenang supaya ada rasa rileks dan nyaman selama dilakukannya pemeriksaan dengan endoskop. Kalau biasanya obat penenang tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan karena tidak berdasarkan izin dan takaran dari dokter, kali ini meman dokterlah yang memberikannya.

Efek dari obat ini akan memberikan ketenangan pada pasien sehingga bisa tertidur nantinya. Efek tenang tersebut bisa dirasakan oleh pasien selama 1 jam, yakni juga sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur endoskopi. Sesudah bangun, pasien biasanya tidak akan mengingat banyak atau malah lupa sama sekali bahwa endoskopi sudah dijalani.

  • Pembiusan Umum

Pembiusan biasanya dilakukan oleh dokter untuk proses endoskopi, dengan kata lain, endoskopi ini dilakukan dengan cara tersebut. Namun kasus ini cukup sedikit dan hanya beberapa saja di mana proses ini dilakukan dokter pada pasien yang usianya masih remaja dan sangat belia. Atau, pembiusan umum menjadi pilihan ketika perencanaan prosedur melibatkan tindakan yang cukup rumit.

Pada prosesnya, dokter bakal memasukkan alat endoskopi untuk memulai peneropongan pada saluran pencernaan pasien. Biasanya akan dimulai dari kerongkongan, lambung dan menuju duodenum tanpa pasien harus khawatir akan rasa sakit. Lama pemeriksaan pun tidaklah lama karena hanya berjalan sekitar 5-10 menit saja di mana kamera nantinya langsung bisa menampilkan gambaran dari hasil pemeriksaan di dalam lambung.

Hasil awal dari proses endoskopi kemungkinan akan diberikan oleh dokter seketika itu juga atau di tengah-tengah proses. Dokter bisa saja langsung memberi tahu Anda ketika menangkap adanya masalah yang sudah jelas terlihat dari proses. Namun, ada juga dokter yang akan menginformasikan hasilnya nanti setelah prosedur selesai.

Konsentrasi pasien biasanya bisa terganggu dengan mudah akibat konsumsi obat penenang, jadi dokter mungkin akan menunggu apabila hendak mendiskusikan hasil diagnosa, tergantung perasaan pasien saat itu. Kalaupun pada umumnya tes ini berjalan sebentar saja, namun ada juga sebagian endoskopi yang bisa membutuhkan waktu lebih panjang.

Saat dokter perlu mengambil jaringan, otomatis beberapa sampel akan ia bawa ke laboratorium lebih dulu. Ada hasil yang memang bisa langsung dokter informasikan, tapi tidaklah selalu demikian. Bahkan ada juga sebagian hasil dari pemeriksaan yang akan membutuhkan beberapa hari untuk diberitahukan kepada pasien. Jika memang harus menunggu, tanyakan kepada dokter kapan Anda dapat memperoleh jawaban akan hasil endoskopinya.

(Baca juga: gejala penyakit maag)

Biaya Endoskopi

Sebelum memutuskan untuk menjalani endoskopi, tentu biaya pun perlu dipikirkan karena sekalipun bukan sebagai langkah pengobatan dan hanya sebagai proses diagnosa memastikan penyebab gejala, biaya tidaklah gratis. Pasien hendaknya sudah mencari tahu lebih dulu kisaran biayanya untuk mempersiapkan secara sempurna. Sebelum menyetujui, Anda perlu tahu seberapa besar biaya yang perlu dikeluarkan nantinya.

Meski setiap rumah sakit kemungkinan akan memberikan tarif berbeda antara satu dengan yang lain, namun ada kisaran harga yang bisa Anda coba ketahui. Harga boleh bervariasi, tapi bukan berarti Anda tak bisa menyiapkan anggaran sebelum siap menjalani endoskopi. Untuk biaya endoskopi lambung, kisaran biaya ada pada Rp 1,5-2,5 juta untuk sekali pelaksanaan.

(Baca juga: ciri-ciri luka lambung)

Efek Samping atau Bahaya

Kelihatannya memang endoskopi merupakan langkah metode pemeriksaan atau diagnosa yang gampang dan tak akan membuat pasien merasa kesakitan. Pasien dibuat senyaman mungkin selama proses endoskopi, apakah itu artinya tak akan ada bahaya atau efek samping dari pelaksanaan endoskopi, terutama tepat sehabis dilakukan?

Endoskopi rupanya juga mempunyai efek samping, tapi tidaklah separah atau seburuk yang mungkin Anda bayangkan karena pada dasarnya efek samping hanyalah kecil. Bahkan efek samping jauh lebih aman daripada metode diagnosa dengan rontgen yang memanfaatkan sinar X. Ada beragam masalah kesehatan yang diakibatkan oleh rontgen, khususnya gangguan akan terjadi di bagian yang sering ditembak dengan sinar X.

Kalau metode rontgen berisiko memicu iritasi pada kulit yang juga mengakibatkan gatal-gatal di permukaannya, endoskopi merupakan metode yang aman. Bahkan dengan cara endoskopi jugalah hasil dan informasinya pun jauh lebih akurat serta lebih mendetil. Perekaman melalui proses peneropongan itulah yang menjadikan hasilnya lebih maksimal.

Kamera yang dimasukkan pada organ dalam tubuh mampu melakukan perekaman secara maksimal akan seluruh aktivitas serta beragam infeksi di organ tubuh. Karena perekamannya secara langsung yang dituntun oleh sang dokter ahli sendiri, seluruh hal yang perlu diselidiki pun bisa didapatkan. Meski begitu, tetap ada hal-hal atau kondisi tertentu yang harus Anda coba pertimbangkan serta waspadai.

  1. Luka dan Pendarahan

Pada proses endoskopi, efek samping yang perlu untuk diwaspadai adalah adanya luka berupa goresan dari alat yang masuk ke dalam tubuh tersebut. Ada potensi bahwa alat tersebut menggores bagian dari salah satu organ tubuh, seperti lambung dan juga usus. Teknik ini bila dilakukan secara kurang terampil maka memang risiko efek samping tersebut.

Maka dari itulah, penting untuk datang kepada dokter yang memang sudah ahli dan terpercaya karena bila tidak teliti serta keterampilannya kurang, maka ketika memasukkan endoskop bisa tidak tepat. Apabila sampai terjadi, ini akan berbahaya bagi bagian luar organ tubuh karena akan terluka sekaligus rusak.

Saat usus serta lambung terkena goresan dan terluka akibat terkena alat yang digerakkan secara tak tepat, maka efek samping yang harus ditanggung pasien adalah adanya kemungkinan luka tetap serta gangguan pencernaan. Gangguan pada pencernaan tersebut bisa meliputi rasa perih di lambung dan perut seperti ketika maag sedang kambuh.

Masih ada juga kemungkinan akan munculnya gangguan-gangguan lainnya yang kita tidak sangka-saangka. Ketika luka tersebut cukup besar atau sebenarnya cukup kecil namun tak segera ditangani, kemungkinan luka bisa membesar dan menyebabkan pendarahan. Karena sudah rusak, otomatis ini akan membahayakan jiwa keselamatan dan kesehatan pasien serta bisa berdampak panjang.

  1. Muncul Bakteri dan Kuman

Pada tubuh pun akan muncul sejumlah bakteri dan kuman sehingga mampu memicu infeksi. Bila di dalam tubuh terlalu banyak bakteri serta kuman, ini bisa saja dikarenakan alat yang digunakan alias endoskopnya tidak dalam kondisi steril. Maka memang perlu dipastikan sebelumnya apakah alat benar-benar steril.

Ketidaksterilan pada alat tersebut mampu membawa masuk kuman yang nantinya berpotensi berujung pada penyakit dalam tubuh pasien. Jika tak segera ditangani, nantinya bisa memicu virus serta bakter berkembang di dalam tubuh di mana ini akan memicu banyaknya penyakit serta akan menjadi pengganggu performa organ lain di dalam tubuh.

Tanda-tanda infeksi berkemungkinan untuk terjadi, maka silakan untuk menghubungi dokter secepatnya sebelum efek samping endoskopi menjadi jauh lebih parah. Ciri-ciri infeksi yang bisa dilaporkan kepada dokter ketika Anda merasakannya di bagian organ yang dimasukkan endoskop seperti:

  • Keluarnya nanah atau cairan.
  • Pembengkakan pada organ tersebut.
  • Timbul rasa sakit dan nyeri.
  • Ada kemerahan di kulit seperti reaksi alergi.

Pada umumnya, dokter kemudian memberikan obat antibiotik untuk mengatasi masalah infeksinya. Hanya saja, untuk masalah yang lebih serius, seperti halnya perdarahan berlebihan dan perforasi organ kemungkinan bisa memerlukan pembedahan. Pembedahan ini tujuannya supaya kerusakan organ atau jaringan diperbaiki. Sedangkan tanda-tanda dari reaksi alergi biasanya ditangani dengan mengonsumsi obat antihistamin.

Gejala atau tanda-tanda lain yang bisa menunjukkan adanya komplikasi sehabis menempuh endoskopi antara lain:

  • Suhu badan tinggi atau demam tinggi yang bisa lebih dari 38 derajat Celsius.
  • Dada terasa nyeri.
  • Muntah darah.
  • Sesak nafas.
  • Perut terasa nyeri yang serius dan kondisinya terasa begitu semakin memburuk.
  • Tinja atau feses yang keluar warnanya hitam.

(Baca juga: gastritis pada lambung)

Itulah serangkaian info mengenai endoskopi yang kiranya perlu Anda ketahui dan pelajari sedikit sebagai referensi. Sebelum menjalani prosedurnya, pastikan betul-betul bahwa Anda datang kepada dokter yang benar, terpercaya dan siap melayani serta memberikan Anda kenyamanan. Dokter yang baik tentunya akan senantiasa menjawab dengan sabar segala pertanyaan Anda sebelum menjalani proses endoskopi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn