Category: Xerostomia

Xerostomia atau dalam bahasa awam dinamakan mulut kering merupakan suatu kondisi umum yang mengacu pada terjadinya kekeringan pada rongga mulut secara berlebihan. Hal ini bisa disebabkan karena penurunan produksi air liur yang diproduksi oleh kelenjar ludah yang terdapat pada mulut. Beberapa alasan yang dapat mempengaruhi kelenjar ludah dalam memproduksi air liur diantaranya adalah karena efek samping penggunaan beberapa jenis obat-obatan.

Gejala

Seperti yang telah kita ketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya gangguan xerostomia atau mulut kering adalah karena kurangnya produksi air liur oleh kelenjar ludah. Dan seseorang mungkin akan mengalami gejala-gejala seperti :

1. Terjadinya kekeringan baik di mulut maupun bagian tenggorokan
2. Tekstur air liur menjadi lebih tebal dan seperti berbenang
3. Timbulnya bau mulut
4. Kesulitan pada saat mengunyah, berbicara, maupun menelan
5. Terjadinya perubahan rasa pada saat mencicipi makanan
6. Timbulnya masalah pada saat menggunakan gigi palsu
7. Terjadinya kerusakan gigi dengan frekuensi lebih sering
8. Timbulnya iritasi pada gusi, maupun timbulnya penyakit gusi
9. Pada saat mengenakan kosmetik bibir seperti lipstik dapat mengakibatkan lipstik menempel pada gigi.

Penyebab

Banyak sekali hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan xerostomia atau gangguan mulut kering. Diantaranya adalah :

1. Penggunaan beberapa jenis obat-obatan

Banyak jenis obat-obatan yang apabila dipergunakan untuk suatu pengobatan penyakit dapat menyebabkan efek samping gangguan mulut kering. Diantara obat-obatan tersebut adalah anti depresi yang dipergunakan untuk mengobati rasa nyeri saraf (neuropati) maupun  kecemasan. Selain itu penggunaan beberapa antihistamin, dekongestan, relaksan otot dan obat nyeri dapat menimbulkan efek samping yang sama.

2. Penuaan

Terjadinya gangguan mulut kering (xerostomia) tidak selalu disebabkan oleh proses penuaan. Namun, seseorang yang telah berusia lebih tua akan memungkinkan untuk menggunakan berbagai jenis obat-obatan yang memiliki efek samping terjadinya mulut kering. Selain itu, orang tua akan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan beberapa jenis penyakit yang dapat mengakibatkan mulut kering.

3. Terapi untuk penyakit kanker

Penggunaan obat-obatan kemoterapi dapat mengubah sifat  serta jumlah produksi air liur. Namun keadaan ini hanya bersifat sementara waktu saja dan akan normal kembali setelah terapi selesai dilakukan. Selain itu, perawatan kesehatan yang menggunakan radiasi kepala dan leher dapat menyebabkan rusaknya kelenjar ludah yang dapat berakibat pada menurunnya jumlah produksi air liur.

4. Kerusakan pada sistem saraf

Ketika seseorang mengalami cedera atau melakukan prosedur pembedahan yang menyebabkan kerusakan saraf ke daerah kepala dan leher. Maka hal tersebut dapat menimbulkan gangguan mulut kering.

5. Kondisi kesehatan lainnya

Meskipun kelenjar ludah dapat berfungsi dengan normal dalam memproduksi air liur. Namun beberapa kondisi kesehatan seperti penyakit autoimune, HIV AIDS, stroke, penyakit alzheimer, maupun jenis penyakit lainnya dapat memiliki konsekuensi terjadinya gangguan xerostomia (mulut kering).

6. Kebiasaan mendengkur

Seseorang yang memiliki kebiasaan tidur dengan mendengkur maupun bernafas dengan mulut terbuka. hdapat mengakibatkan gangguan xerostomia atau mulut kering.

7. Kebiasaan merokok

Bahaya merokok bagi seorang pecandu, maupun pengguna produk yang berasal dari tembakau dapat menyebabkan gangguan xerostomia.

8. Penggunaan metamfetamin

Gangguan xerostomia atau mulut kering yang parah juga dapat disebabkan karena penggunaan metamfetamin. Sejenis obat bius (jenis narkoba) yang berbentuk kristal dan penggunaan dapat dihisap melalui pipa. Penggunaan  metamfetamin juga dapat menimbulkan kerusakan pada gigi.

Komplikasi

Seseorang yang mengalami penurunan jumlah air liur yang pada akhirnya berkontribusi terjadinya xerostomia (mulut kering) dapat menyebabkan beberapa kondisi komplikasi seperti :

• Penumpukan plak yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan gigi dan penyakit gusi
• Timbulnya gangguan sariawan yang ditandai dengan timbulnya luka serta bibir pecah-pecah.
• Timbulnya infeksi jamur pada mulut
• Mengakibatkan gizi buruk yang disebabkan karena masalah mengunyah dan menelan makanan.

Diagnosa

Untuk mendiagnosa seorang pasien yang mengalami gangguan xerostomia, dokter kemungkinan besar akan melakukan beberapa tes seperti memeriksa kondisi mulut serta menanyakan riwayat kesehatan pasien termasuk penggunaan obat-obatan tertentu.

Tes darah maupun prosedur scan pencitraan kelenjar ludah terkadang dilakukan untuk mengukur produksi jumlah air liur serta untuk mengidentifikasi penyebab lain timbulnya gangguan ini.

Pengobatan

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan xerostomia tergantung pada jenis penyebab yang mendasari gangguan ini. Beberapa jenis pengobatan tersebut diantaranya adalah :

1. Mengubah beberapa resep penggunaan obat

Pada saat dokter telah mendiagnosa seorang pasien mengalami gangguan xerostomia yang diakibatkan oleh penggunaan beberapa jenis obat-obatan, maka dokter kemungkinan besar akan melakukan penyesuaian dosis serta penggantian beberapa jenis obat dengan obat-obatan yang tidak memiliki efek samping timbulnya mulut kering.

Selain itu, dokter juga dapat meresepkan beberapa obat-obatan yang dapat  merangsang produksi air liur seperti pilocarpine (Salagen) atau cevimeline (Evoxac).

2. Penggunaan produk pelembab mulut

Penggunaan produk pelembab mulut dapat membantu untuk melumasi kondisi mulut yang terlihat kering.

3. Melindungi gigi

Beberapa jenis gangguan gigi seperti penyebab gigi berlubang juga dapat berkontribusi terhadap gangguan ini. Untuk mengatasinya, dokter kemungkinan akan merekomendasikan penggunaan zat flouride yang biasa terdapat dalam pasta gigi selama beberapa menit di malam hari. Selain itu penggunaan klorheksisdin juga dapat mengontrol gigi berlubang.

4. Penggunaan obat-obatan herbal

Xerostomia atau mulut kering juga dapat diobati dengan menggunakan beberapa jenis obat herbak seperti teh marsmallow.

5. Prosedur Electroacupuncture

Prosedur pengobatan ini bertujuan untuk merangsang titik-titik akupunktur tradisional pada kulit dengan menggunakan elektroda dari jarum tradisional. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa prosedur pengobatan ini dapat mengatasi gangguan xerostomia.

Pencegahan

Berikut ini beberapa tips untuk melakukan perawatan serta untuk mencegah terjadinya xerostomia :

1. Mengkonsumsi air yang bebas gula untuk membasahi mulut. Minum air pada saat makan untuk membantu mengunyah dan serta proses menelan.
2. Mengunyah permen karet bebas gula atau bisa juga dengan menghisap permen bebas gula. Usahakan mencari produk permen karet yang mengandung xylitol. Namun, perlu juga diwaspadai bahwa mengunya permen karet yang mengandung xylitol dalam jumlah yang besar dapat mengakibatkan diare dan kram.
3. Berusaha untuk bernafas melalui hidung dan bukan melalui mulut. Selain itu, juga bersaha menghilangkan kebiasaan mendengkur saat tidur
4. Menjaga kelembaban udara pada ruangan seperti kamar dengan menggunakan humidifier.
5. Menjaga kelembababn bibir untuk mengatasi bibir pecah-pecah dan kering
6. Menghindari produk-produk seperti tembakau, bahaya alkohol, bahaya kafein, produk makanan (yang manis, asam, asin, maupun pedas), penggunaan obat-obatan seperti dekongestan maupun antihistamin secara berlebih
7. Menyikat gigi secara dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride
8. Menggunakan obat kumur yang mengandung flouride
9. Melakukan pemeriksaan kesehatan mulut dan gigi secara berkala.

Dampak yang bisa ditimbulkan dari gangguan xerostomia atau mulut kering adalah termasuk kesehatan gigi, gusi, serta gangguan nafsu makan. Air liur berfungsi untuk membantu mencegah kerusakan gigi, yaitu dengan menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri, membatasi pertumbuhan bakteri, serta menghilangkan sisa-sisa dari partikel makanan. Selain itu, air liur juga dapat meningkatkan kemampuan untuk mencicipi makanan serta mempermudah dalam proses menelan makanan yang dikonsumsi.