Xerostomia – Penyebab, Tanda-tanda, Diagnosa dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Istilah medis bagi mulut kering adalah xerostomia di mana keadaan ini terjadi sebagai akibat dari produksi saliva atau kelenjar liur/ludah yang menurun. Kondisi ini mampu menjadi penyebab penderitanya mengalami gangguan bicara karena disfungsi saliva. Karena xerostomia, kualitas hidup penderitanya bisa sangat terganggu karena memang kasus mulut kering ini tentunya sangat berpengaruh terhadap rutinitas kita.

Produksi saliva sangat penting dalam kehidupan setiap manusia dan bila terjadi gangguan, otomatis fungsi mulut dan saliva pun ikut mengalami penurunan kualitas. Jumlah produksi saliva setiap harinya memang seharusnya cukup apabila diproduksi dari mulut yang normal. Saliva kelihatannya kurang begitu diperhatikan, namun sebenarnya memberikan banyak fungsi, seperti:

  • Menetralkan asam di dalam mulut.
  • Sebagai antibodi yang melindungi tubuh dari ancaman bakteri berbahaya.
  • Sebagai pelumas sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal bagi jaringan mulut dari bisul.
  • Membantu mencerna makanan yang masuk ke dalam mulut.
  • Membantu supaya gigi dapat melakukan proses remineralisasi dengan baik.
  • Sebagai pelarut yang merangsang rasa di mana hal ini sangat bermanfaat ketika mencicipi makanan/minuman.

Mulut kering atau xerostomia sebetulnya merupakan sebuah keadaan di mana mulut terasa begitu kering dan bisa disebabkan oleh kegugupan, bahaya dehidrasi, maupun air liur yang berkurang cukup drastis. Banyak yang tak mengenal akan istilah xerostomia di mana hal ini dianggap sebagai kondisi yang mungkin kurang umum.

Padahal, mulut kering termasuk salah satu kondisi kesehatan paling umum yang terjadi di tengah-tengah kita, Anda pun pasti pernah mengalaminya. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan dengan usia berapapun. Untuk bisa menanganinya, jelas harus dilihat dulu apa saja faktor penyebab/risikonya dan juga tanda-tandanya.

(Baca juga: penyebab bibir pecah-pecah dan kering – penyebab tenggorokan kering)

Faktor Penyebab Xerostomia

Mulut kering memang kerap kali cukup mengganggu dan hal ini bila dibiarkan terlalu lama dapat memengaruhi kesehatan tenggorokan kita juga. Dalam hal xerostomia, berikut ini adalah sejumlah penyebab paling umum yang wajib untuk Anda tahu. Dengan memerhatikan penyebabnya, akan lebih mudah untuk menangani xerostomia secara lebih tepat:

  • Cemas dan Gugup

Saat seseorang merasa cemas dan gugup, ada yang mengalami keringat dingin atau berkeringat terus-menerus, ada pula yang kemudian sering buang air kecil. Namun tidak hanya itu saja, rasa cemas dan gugup juga bisa memengaruhi kondisi mulut. Perhatikan setiap kali Anda cemas atau gugup, apakah mulut menjadi kering?

  • Dehidrasi

Kondisi dehidrasi mampu menjadi penyebab dari xerostomia dan faktor inilah yang paling umum menjadi pemicunya. Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang memiliki asupan cairan kurang sehingga tak hanya mulut saja yang bisa menjadi kering, tapi juga kulit. Bila setiap harinya minum kurang dari 8 gelas air putih maka salah satu akibatnya adalah mulut kering ini.

  • Efek Samping Obat

Dari konsumsi obat-obatan tertentu, bisa saja kemudian malah mengakibatkan seseorang mengalami mulut kering. Obat tertentu yang dimaksud di sini antara lain seperti penggunaan obat antidepresan, antihistamin, dan diuretik. Obat-obat tersebutlah yang perlu diwaspadai dan selama masa pemakaian akan lebih baik kalau diimbangi konsumsi air putih banyak.

  • Efek Samping Radioterapi

Radioterapi adalah jenis pengobatan kanker untuk membasmi sel-sel kanker dengan penggunaan sinar X-ray. Terapi radiasi satu ini juga bisa memanfaatkan jenis energi lain seperti kekuatan proton, namun efeknya mampu menjadikan pasien mengalami xerostomia. Karena xerostomia timbul pada saat menjalani radioterapi, otomatis bila sudah selesai penempuhannya, mulut kering pun dijamin akan kembali normal.

  • Penyumbatan di Hidung

Hidung tersumbat, entah itu sebagai gejala flu atau sinusitis, jelas akan membuat kita juga bisa mengalami mulut kering, khususnya kalau terlalu sering bernapas melalui mulut. Biasanya hal ini terjadi ketika kita sedang tidur dan tidak sadar bahwa proses pernapasan terjadi di mulut karena sulit bernapas dari hidung.

Sebetulnya mulut kering bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan kalau penyebabnya hanyalah sekadar kekurangan cairan, kecemasan atau kegugupan. Hanya saja ada juga faktor-faktor lain yang kiranya menjadikan seseorang mengalami mulut kering. Ada penyakit-penyakit kronis tertentu yang wajib diwaspadai, seperti halnya:

  • Penyakit alzheimer
  • Stroke
  • Sindrom Sjogren (jenis penyakit autoimun di mana target kerusakan adalah kelenjar air liur).
  • Diabetes

(Baca juga: gejala batuk keringgejala radang tenggorokan)

Tanda-tanda Xerostomia

Mulut kering pun biasanya tetap ada gejalanya walaupun memang kondisi ini terbilang amat ringan. Keluhan xerostomia biasanya diawali dengan adanya tanda-tanda seperti misalnya:

  • Gangguan menelan.
  • Sulit bicara.
  • Sulit makan.
  • Sulit saat mencicipi makanan.
  • Sakit kepala.
  • Gusi terlihat pucat warnanya.
  • Tenggorokan kering.
  • Bibir pecah-pecah.
  • Mata kering.
  • Batuk terus-menerus.
  • Bau mulut

Itu adalah berbagai ciri atau gejala yang paling umum terjadi pada penderita mulut kering atau xerostomia, namun keluhan lain pun juga bisa terjadi, seperti halnya luka di dalam mulut. Beberapa orang bahkan ada juga yang lidahnya berubah warna menjadi putih.

Kalau lidah warnanya berubah putih, itu tandanya ada infeksi jamur dan biasanya ini ada kaitannya dengan penyakit Addison, diabetes maupun HIV. Jika tidak ingin berlarut-larut terlalu lama, Anda harus segera ke dokter supaya bisa mengetahui penyebab pasti dari terjadinya xerostomia apabila gejala tak kunjung hilang.

(Baca juga: penyebab mulut terasa pahit – penyebab bibir atau mulut bengkak tiba-tiba)

Penderita Mulut Kering Harus Memeriksakan Diri ke Mana?

Mungkin beberapa dari Anda merasa bingung dengan ke mana tujuan Anda seharusnya apabila mulut kering melanda. Langkah awal yang perlu dilakukan tentu harus pergi ke dokter gigi lebih dulu karena dokter gigilah yang mampu memeriksa bagian kelenjar saliva berikut saluran utamanya.

Pemeriksaan perlu dilakukan agar dapat diketahui apakah ada penyumbatan atau tidak pada kelenjar tersebut. Selain itu, nantinya dokter gigi juga masih perlu melakukan prosedur stimulasi serta distimulasi pada aliran saliva tersebut. Kondisi kekeringan akan diperiksa secara menyeluruh, termasuk juga lidah, bibir, serta jaringan mulut agar terdeteksi masalah penyebab utamanya.

Mulut kering tidak selalu harus ada penyakit tertentu yang menyerangnya karena bisa saja salivanya saja yang tak mencukupi. Pengobatan baru bisa ditentukan setelah diketahui penyebab pastinya, maka dari itu memeriksakan ke dokter akan jauh lebih baik dan jelas daripada hanya menebak-nebak sendiri dari keluhan yang sedang dialami.

Metode Diagnosa Xerostomia

Kalau memang karena dehidrasi dan kegugupan, xerostomia tak perlu ditangani oleh dokter. Namun Anda perlu ke dokter dan menempuh diagnosa apabila Anda tidak dehidrasi atau gugup tapi mengalami xerostomia. Dokter biasanya akan memindai bagian kelenjar air liur dan mengukur tingkat produksi air liur pasien.

Bila memang diperlukan, sejumlah pemeriksaan lainnya seperti biopsi kelenjar air liur dan tes darah akan dilakukan juga demi memperoleh hasil pemeriksaan yang pasti. Biasanya tes darah dan biopsi harus dijalani oleh pasien apabila dokter menduga bahwa sindrom Sjogrenlah yang menjadi penyebab mulut kering.

(Baca juga: cara mengatasi bibir kering – lidah tidak bisa merasakan rasa makanan)

Pengobatan Xerostomia

Dalam hal mengobati mulut kering, diketahui ada tiga metode yang paling umum dan Anda pun sebaiknya mengenali apa saja cara ampuh untuk mengatasi xerostomia.

  1. Stimulasi Saliva

Pada langkah satu ini, penting bagi penderita xerostomia untuk selalu mengunyah permen karet di mana cara ini tergolong ampuh dalam membuat aliran saliva terangsang. Hanya saja, permen karet dengan kandungan gula tinggi tak dianjurkan karena malah bisa menjadi penyebab karies gigi.

Dalam metode stimulasi saliva, ada juga obat yang bisa digunakan oleh penderita, seperto peningkat aliran saliva; biasanya adalah cevimeline dan pilocarpine. Selama proses penderita berbicara dan makan, biasanya substitusi saliva buatan dengan kandungan gliserin pun termasuk efektif. Pelumas oral juga memiliki efektivitas yang sama.

Metode stimulasi ini bukan untuk menyembuhkan kondisi xerostomia sebenarnya, namun lebih kepada proses mendukung timbulnya rasa nyaman bagi yang mengalami xerostomia. Karena air liur yang berkurang bisa menjadikan mulut kering terjadi, otomatis stimulasi saliva diperlukan. Dengan adanya proses ini, peningkatan produksi adalah efeknya nanti.

  1. Substitusi Saliva

Cara berikutnya dalam menangani masalah xerostomia adalah dengan metode substitusi saliva. Saat memilih obat kumur, pada hal ini sebaiknya tidak memilih yang ada kandungan alkoholnya. Obat kumur beralkohol malah biasanya justru membuat kondisi xerostomia makin parah. Perawatan rumahan dalam mengatasi mulut kering sangatlah banyak dan tak harus secara medis.

Contoh substitusi saliva yang bisa dilakukan di rumah secara mudah adalah banyak-banyak minum air putih. Dengan mengonsumsi lebih dari 8 gelas setiap harinya, dijamin mulut kering langsung teratasi karena tubuh pun otomatis terhindar dari dehidrasi. Ini karena salah satu bahaya akibat kurang minum air putih adalah mengeringnya mulut serta tenggorokan.

Selain banyak minum air putih, menghindari konsumsi kafein berlebihan juga penting atau bisa juga dilakukan dengan cara membuat es mencair di dalam mulut. Dengan metode es tersebut, dijamin mulut akan senantiasa lembab dan jauh dari kekeringan. Suhu kamar tidur juga sebaiknya dibuat dingin atau adem.

  1. Pencegahan Infeksi Candida dan Karies

Kondisi mulut yang kering atau xerostomia bisa diatasi juga dengan pencegahan karies gigi serta infeksi candida. Diet rendah gula adalah cara yang paling dianjurkan dalam hal ini. Selain itu, penting juga untuk melakukan perawatan gigi menggunakan kalsium, fluoride, dan fosfat yang cukup. Gigi perlu diremineralisasi supaya mulut tidak lagi menjadi kering.

Secara berkala pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan kondisi kesehatan gigi juga sangat dianjurkan. Mulut kering bisa berakibat buruk nantinya kalau tidak diatasi segera, misalnya seperti sariawan yang merupakan infeksi jamur. Bagi pemakai gigi palsu lebih-lebih lagi, gigi palsu harus direndam secara rutin menggunakan cairan khusus, yakni cairan chlorhexidine agar tidak kemudian berpengaruh pada kesehatan mulut.

(Baca juga: cara mencegah bibir kering saat puasa – jenis penyakit pada bibir)

Itulah sedikit informasi mengenai penyebab, tanda-tanda, diagnosa dan pengobatan xerostomia. Kiranya informasi tersebut membantu Anda agar mampu menjaga kesehatan dan kelembaban mulut dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn