7 Penyebab Usus Bocor Yang Disepelekan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Usus manusia biasa kita kenal terbagi menjadi usus halus dengan usus besar. Usus halus atau usus dua belas jari terdiri dari 3 bagian yang dalam dunia medis disebut duodenum, jejenum, dan ileum. Setelah itu usus berlanjut ke usus besar, yang disebut colon. Colon lagi terbagi 4, terdiri atas bagian ascendens, transversal, descendens dan sigmoid. Setelah colon, sebenarnya masih ada saluran pendek penghubung colon dan anus, yaitu rektum. salah satu bentuk kelainan padausus yaitu usus bocor.

(Baca juga: Cara mencegah usus buntu)

Usus bocor merupakan kejadian yang hampir sering terjadi. Dampaknya dapat menyebabkan kematian. Hal tersering yang menyebabkan kebocoran usus yaitu penyakit usus buntu. Namun bukan berarti tidak ada penyebab lain yang bisa membuat usus bocor. Gejala-gejala yang terjadi dapat mulai dari demam, nyeri perut, mual, muntah, dan BAB berdarah. Ada beberapa penyebab kebocoran usus, antara lain:

(Baca juga: Pencegahan usus buntu kambuh)

1. Keganasan pada usus

Keganasan pada usus atau kanker usus merupakan tumor ganas yang bisa terdapat sepanjang usus, mulai dari usus halus hingga usus besar. Keganasan pada usus terjadi dapat disebabkan faktor genetik, faktor mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak karsinogen (pemicu kanker) dan faktor lain adalah usia yang menua. Kebocoran usus dapat terjadi jika tumor yang semakin membesar membuat makanan tertumpuk karena tersumbat. Di satu sisi, sifak dari kanker adalah sel yang mengalami kanker akan mudah rapuh. Akibatnya sumbatan yang terus menumpuk dan mendesak dapat menyebabkan terjadinya kebocoran dan perdarahan. Walaupun kasusnya jarang, hal ini dapat menyebabkan usus bocor. (Baca juga: Fungsi usus buntu)

2. Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif merupakan peradangan yang terjadi pada colon atau usus besar dan menyebabkan perlukaan seperti lubang akibat infeksi (disebut ulcer). Penyebab kolitis ulseratif masih belum dapat pasti, namun faktor yang berperan adalah infeksi, pola diet, sistem imun, alergi dan faktor genetik. Umumnya kolitis ulseratif berasal dari daerah rektum (saluran usus yang menghubungkan colon dengan anus) kemudian peradangan terus naik dan terjadi infeksi pada colon. Infeksi dan radang pada colon menyebabkan dinding mukosa colon menjadi bengkak dan mudah rapuh. Akibatnya dinding mukosa colon rusak. Jika hal ini terus berlanjut, dapat menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya usus bocor. (Baca juga: Sariawan usus)

3. Demam tifoid

Demam tifoid atau tifus/tipes adalah demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi dan salmonella paratyphi. Infeksinya terjadi melalui kontaminasi pada makanan dan minuman. Akibat infeksi yang masuk, tubuh menjadi demam. Demam tifoid sering disertai gejala gangguan pencernaan.

Hal tersebut dikarenakan, makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut akan masuk dan dicerna hingga sampai ke usus. Di usus inilah bakteri tersebut menginfeksi dan merusak lapisan dinding mukosa usus. Ada banyak komplikasi yang dapat terjadi akibat demam tifoid. Salah satu komplikasi yang terjadi adalah terjadinya usus bocor akibat peradangan usus akibat dari infeksi tersebut yang bersifat merusak. (Baca juga: Ciri-ciri tipes)

4. Peritonitis

Pada perut terdapat lapisan yang membungkus dan melindungi usus yang disebut lapisan peritoneum. Peradangan pada peritoneum disebut peritonitis. Peritonitis dapat terjadi akibat adanya infeksi dari organ-organ lain disekitar perut, misalnya dari usus sendiri, dari tumpukan cairan perut (ascites) pada penderita gangguan hati, dari organ reproduksi (misalnya rahim) pada wanita yang sering mengalami infeksi radang panggul. Dari organ-organ tersebut, menyebabkan peradangan pada lapisan peritoneum. Peritoneum yang terinfeksi kemudian akan semakin meluas dan mengenai usus yang dekata dengan peritoneum yang terinfeksi tersebut. Akibatnya usus menjadi terinfeksi dan mudah terjadi usus bocor. (Baca juga: Penyebab usus buntu)

5. Ileus obstruksi

Ileus obstruksi merupakan penyumbatan usus yang terjadi umumnya pada usus halus. Kelainan ini biasanya disebabkan oleh malformasi bentuk usus. Akibat adanya obstruksi (sumbatan), usus tersebut akan mengalami gangguan peredaran darah (vaskularisasi usus terganggu) sehingga menyebabkan suplai oksigen ke usus ikut terganggu (iskemia). Akibatnya secara perlahan-lahan sel-sel usus akan mengalami kematian, rapuh dan mudah terjadi usus bocor. (Baca juag: Cara menjaga kesehatan lambung dan usus)

6. Penyakit Hirschsprung

Penyakit Hirschsprung merupakan penyakit penyumbatan usus besar akibat lemahnya kerja usus. Penyakit ini sering dideteksi pada bayi yang dengan gannguan pencernaan. Pada usus, kerja normal usus untuk membuang makanan (saat BAB) yang berasal dari lambung, didorong dengan cara kontraksi dinding usus. Pada penyakit ini, terjadi kelainan pada saraf usus sehingga tidak dapat mengatur kerja otot usus. Akibatnya tidak terjadi gerakan usus, dan makanan terus tertumpuk dari lambung. Kotoran yang terus tertumpuk, dalam beberapa hari hingga bulan dapat mengeras dan terjadi pembusukan, membuat usus mudah infeksi dan radang. Akbatnya dalam waktu lama jika dibiarkan, dapat terjadi usus bocor. (Baca juga: Makanan yang sulit dicerna usus)

7. Usus buntu (apendisitis)

Mungkin kita sering mendengar dan menyakitkannya usus buntu (umumnya penyakit-penyakit organ di peritoneum dapat memberikan nyeri hebat). Usus buntu merupakan untaian bagian usus yang berbentuk seperti cacing yang dimanakan apendiks. Apendiks terdapat pada ujung peralihan usus halus ke usus besar. Pengaruh dari pola diet dan pertahan tubuh yang menurun menyebabkan mudahnya terjadi infeksi dan radang pada apendiks, dan menyebabkan penyakit usus buntu. Jika hal ini terus dibiarkan, usus buntu kemudian sering terjadi komplikasi usus bocor (perforasi) akibat tidak adanya penanganan pada infeksi usus buntu sebelumnya. Usus bocor yang merupakan komplikasi dari penyakit usus buntu, merupakan komplikasi yang sering terjadi. (Baca juga: Makanan penyebab usus buntu)

Penanganan

Hal-hal diatas sebagian besar dapat menjadi hal emergensi dalam kesehatan. Jika tidak dilakukan penanganan segera dapat mengakibatkan kematian. Untuk penanganan usus bocor yang utama adalah melalui pembedahan. Pembedahan bertujuan menutup kebocoran, serta membersihkan rongga perut akibat banyaknya makanan atau kotoranyang bkeluat dari kebocoran tersebut.

(Baca juga: Makanan yang dapat menyebabkan apendisitis)

Untuk gejala-gejalanya, penderita biasanya diberikan terapi berdasarkan gejala yang dirasakan. Jika pasien merasa demam, maka diberikan obat antipiretik. Jika terdapat bukti infeksi oleh bakteri, maka pasien diberi antibiotik. Untuk nyeri diberikan antinyeri serta obat hemostatik untuk perdarahannya. Namun yang utama adalah menangani penyebab utama,  dalam hal ini penyakit-paenyakit penyebabnya agar tidak menyebabkan terjadinya kebocoran usus. Tetapi bila kebocoran sudah terjadi maka yang perlu dilakukan adalah menutup kebocoran dengan pembedahan, agar tidak terjadi infeksi ke seluruh rongga perut.

(Baca juga: Cara mengobati usus buntu)

fbWhatsappTwitterLinkedIn