4 Penyebab Usus Buntu Kronis dan Pecah

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Usus buntu merupakan salah satu organ yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi dan kegunaanya pada tubuh. Sebab apabila organ ini diangkat, kesehatan anda masih tetap terjaga. Letaknya yang berhubungan langsung dengan usus besar, dimana tinja terbentuk. Meski begitu, masalah akan menjadi serius jika anda mengalami gangguan pada organ ini, misalnya pembengkakan atau peradangan. Sebab mampu memicu komplikasi serius. Penyakit usus buntu (apendisitis) biasa diidap oleh para remaja. Namun bukan berarti para dewasa bebas, hanya saja lebih sedikit kemungkinan resikonya.

penyebab usus buntuPenyebab utama usus buntu adalah penyumbatan pada arah masuk bagian usus buntu oleh :

1. Tinja

Kotoran makanan (tinja) atau limbah makanan yang letaknya memblokir jalan usus buntu. Hal ini mampu memicu terjadinya peradangan.

2. Pembengkakan kelenjar getah bening

Dinding usus yang mengalami infeksi saluran. Adanya pembengkakan tersebut, sehingga terjadi inflamasi yang mampu memicu usus buntu yang pecah.

3. Infeksi

Salah satu virus penyakit menular yang mampu menjadikan penyakit usus buntu adalah gastrointestinal. Perkembangan yang cepat sehingga menyebabkan peradangan. Akhirnya terjadi inflamasi dan penuh nanah. Jika membiarkannya, lama kelamaan usus buntu menjadi parah dan akhirnya pecah. Solusinya dengan melakukan operasi. Bahkan ketika usus buntu tersebut pecah, tubuh akan berusaha melakukan penyumbuhan sendiri. Sayangnya hal ini juga memicu komplikasi abses.

4. Tipisnya dinding usus buntu

Penyebab usus buntu adalah karena semakin tipisnya dinding usus buntu. Biasanya disebabkan oleh angin atau gas yang berhasil masuk ke dalam usus, namun tidak dikeluarkan sebagai kentut. Kebiasaan menahan ini malah membuat kentut kembali ke usus buntu lagi, dan susah untuk dapat keluar.

Gejala Usus Buntu

Ciri-ciri usus buntu yang paling sering muncul adalah rasa sakit pada perut di bagian tengah yang datang dan pergi (kadang sakit kadang tidak). Lalu merasakan sakit lagi setelah beberapa jam dibagian kanan bawah perut, semakin parah rasa sakitnya. Kadang orang-orang sampai tak bisa menahannya. Apalagi jika bagian sakit itu ditekan. Bahkan membuat anda tak mampu untuk sekedar berjalan.

Beberapa hal gejala usus buntuk yang terjadi sebelum resmi terdiagnosis apendisitis :

  • Nafsu makan turun, bahkan sampai sama sekali tak bernafsu
  • Perut mengalami pembengkakan
  • Kesulitan untuk melakukan kentut (membuang gas)
  • Merasa terus mual dan muntah-muntah
  • Diare dan sembelit (pencernaan terganggu)
  • Suhu badan naik (demam)
  • Merasa sakit ketika melakukan buang air seni (kencing)
  • Kram pada pusar sampai bagian bawah kanan perut
  • Susah buang kentut (gas)
  • Perut membengkak akibat peradangan didalamnya

Sayangnya beberapa penyakit juga memiliki gejala yang sama dengan usus buntu. Misalnya seperti keracunan makanan, iritasi usus parah (sindrom saja), konstipasi, saluran serta kandung kemih terinfeksi. Apalagi bagi wanita yang ketika akan datang bulan mengalami nyeri pada perut. Sering kali gejala sakit pada bagian perut tersebut hanya disangka nyeri haid biasa. Namun ternyata ia terkena usus buntu.

Segera hubungi dokter ketika anda mengalami gejala diatas. Apalagi hingga merasa kram perut yang berlebihan, sehingga membuat anda tidak bisa berjalan. Sebab mungkin saja usus buntu anda telah pecah dan menyababkan infeksi serius pada perut bagian dalam (peritonitis).

Pengobatan Usus Buntu

Satu-satunya cara untuk mengatasi apendisitis adalah dengan apendektomi atau dikenal dengan operasi pengangkatan usus buntu. Hal ini dinilai lebih terjaga dan aman, sebab mengurangi resiko pecahnya usus buntu yang menyebabkan peradangan lebih parah. Untungnya dengan melakukan pegangkatan usus buntu tidak menyebabkan masalah kesehatan serius.  Meski sudah memiliki kemungkinan tinggi berhasil, resiko usus buntu juga memiliki efek samping. Yakni seperti infeksi luka setelah operasi dan pendarahan.

Anda bisa memilih metode operasi usus buntu :

1. Operasi laparoskopi

Operasi yang dikenal dengan lubang kunci ini kebih banyak peminatnya. Apalagi dikalangan manula dan para penderita obesitas. Sebab operasi ini hanya menyayat bagian perut untuk oengangkatan usus buntu. Sehingga pasien akan lebih cepat sembuh. Bahkan kepulangan lebih cepat, setelah 24 jam kemudian.

2. Bedah sayatan terbuka

Operasi ini dinilai lebih memiliki tahap panjang, namun jauh lebih aman. Sebab pada operasi ini bagian usus buntu diangkat, juga dibersihkan seluruh rongga perut. Jadi mengecek dan menyembuhkan adanya peradangan serta infeksi radang usus buntu yang ada diseluruh rongga perut.

Karena banyak yang dibedah, jadi masa penyembuhan juga lebih lama. Yakni 2 sampai 3 minggu, bahkan sampai 2 bulan kemudian.

Kemungkinan Setelah Operasi

Dalam proses penyembuhan, jika anda mengalami :

  • Muntah dan mual secara terus menerus
  • Pembengkakan pada perut
  • Demam
  • Bagian luka yang di operasi terasa panas
  • Sampai ada cairan yang keluar dibekas luka operasi

Kemungkinan anda mengalami infeksi pasca operasi. Sehingga wajib untuk anda melapor pada dokter yang sudah mengoperasi anda. Selain adanya kemungkinan tersebut, pada tahap penyembuhan usus buntu mampu beresiko gumpalan jaringan usus buntu dan lemak pada benjolan usus buntu. Hal ini secara alami pada bagian tubuh anda dalam upaya mengobati penyakit ini. Untuk itu dianjurkan mengkonsumsi jenis antibiotik agar resiko ini berkurang.

Bahaya Usus Buntu

Penyebab usus buntu yang tidak segera melakukan pengobatan memiliki resiko pecah. Justru malah semakin parah, karena infeksi yang awalnya hanya pada bagian usus buntu, jadi menyebar ke seluruh perut anda. Bahkan berujung pada komplikasi penyakit lain :

  • Abses

Penyakit yang menyebabkan munculnya kantong nanah. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha menyembuhkan penyakit usus buntu yang sudah pecah tersebut. Solusi penyembuhanya dengan sedot nanah atau menggunakan antibiotic. Jika ternyata anda melakukan operasi, lalu dokter menemukan adanya abses di perut anda, maka segera dibersihkan. Lalu diobati dengan pemberian antibiotik.

  • Peritonitis

Adanya infeksi pada selaput yang melindungi perut bagian dalam (peritoneum). Hal ini disebabkan oleh bakteri. Gejalanya yang timbul yakni dengan muntah-muntah serta sakit perut yang tek tertahankan dan terjadi berulang-ulang. Detak jantung meningkat, suhu tubuh naik (demam), membengkak pada bagian perut, serta terlihat terengah-engah. Satu-satunya solusi untuk ini adalah dengan operasi bedah sayatan terbuka. Lalu pada bagian yang mengalami infeksi dibersihkan serta diberi antibiotik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn