Tetanus pasti sudah tak asing lagi bagi kita karena tetanus ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan luka pada kulit. Saat kulit terluka dan kita tidak memberikan penanganan apapun, apalagi merawatnya dengan benar, luka akan terinfeksi. Potensi luka untuk terkontaminasi sangat besar dan kemudian infeksilah yang terjadi, inilah yang kita sebut dengan istilah tetanus.
Infeksi yang dinamakan tetanus ini benar-benar termasuk penyakit serius di mana penyebab utamanya adalah bakteri Clostridium tetani. Asal dari bakteri ini diketahui dari kotoran hewan, tanah, debu dan bahkan dari manusia sendiri. Ketika kita memiliki luka terbuka, baik itu luka bakar, luka gores atau luka lainnya akibat cedera, bakteri tetanus itulah yang kerap menginvasi tubuh kita.
Neurotoksin adalah yang dilepaskan oleh bakteri tetanus yang sudah berkembang biak di dalam tubuh dan neurotoksin ini merupakan sejenis racun yang target utamanya adalah sistem saraf. Penderita akan mengalami beberapa gejala serius dikarenakan kinerja saraf yang terganggu oleh neurotoksin tersebut. Di bawah ini dapat dilihat apa saja gejala dari tetanus yang wajib diketahui.
(Baca juga: bahaya tetanus)
- Kejang
Tubuh penderita tetanus akan mengalami kejang di mana penyebab utamanya adalah kinerja saraf yang sudah terkacaukan oleh neurotoksin. Kejang ini mungkin biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami demam tinggi. Namun ketika Anda memiliki luka, namun kemudian menjadi mudah dan sering kejang, waspadai dan curigai hal ini.
- Otot Kaku
Gejala utama lainnya yang juga harus menjadi perhatian Anda adalah kekakuan yang terjadi pada otot. Pada kondisi ini otot tubuh akan menjadi kaku dan sulit digerakkan, ada hubungannya juga dengan kejang tadi. Ini juga terjadi disebabkan oleh sistem saraf yang telah kacau dan rusak akibat racun neurotoksin tadi.
Kebanyakan orang mungkin tidak akan mengira bahwa otot kaku dapat menjadi salah satu gejala tetanus. Otot kaku biasanya dikira hanya masalah otot biasa atau neuropati di mana didiamkan beberapa hari saja pasti sudah sembuh. Namun, bila Anda punya luka terbuka di tubuh, Anda patut curiga bahwa kekakuan otot ini terkait dengan tetanus.
(Baca juga: cara menjaga kesehatan kuku)
- Lockjaw
Akibat dari kekakuan pada otot tadi, otomatis terjadi jugalah gejala lockjaw atau yang kita sebut juga dengan istilah rahang terkunci. Kondisi tersebut masih menjadi bagian dari yang diakibatkan oleh kekacauan sistem saraf yang sudah tak bisa bekerja seperti normalnya. Neurotoksin membuat rahang menjadi sulit digerakkan alias terkunci itu tadi.
Ketika rahang terkunci, otomatis rahang penderita akan mengatup rapat-rapat dan ini akan menjadi sulit dibuka. Dengan keadaan seperti ini, kita akan sulit saat akan makan, tertawa, maupun bicara karena pergerakan rahang sangat terbatas. Bila sudah begini, jangan ragu untuk langsung ke dokter karena gejala ini perlu ditangani sedari dini.
- Sulit Menelan
Kesulitan dalam menelan juga bakal dirasakan oleh penderita tetanus. Namun gejala ini sendiri memang tidak selalu merujuk pada tetanus sebab ada penyakit lainnya dengan gejala yang sama. Sulit dalam menelan biasanya akan dirasakan oleh seseorang dengan masalah radang tenggorokan.
Kebanyakan justru penderita flu dan batuklah yang akan mengalami gejala sulit menelan sehingga makan pun menjadi tak nyaman. Rupanya hal tersebut ada kaitannya erat dengan tetanus. Ini seharusnya dapat menjadi kewaspadaan Anda untuk segera memeriksakan diri, khususnya bila sebelumnya Anda pernah terluka atau sedang terluka di bagian tubuh tertentu.
(Baca juga: penyebab tetanus)
Gejala sakit kepala ini memang tidak selalu menjadi tanda bahwa Anda mengidap tetanus karena sakit kepala pun adalah penyakit yang biasanya terjadi saat kita terlalu lelah. Ketika seseorang kurang tidur pun sakit kepala bakal timbul. Namun sewaktu sakit kepala ini tidak terjadi sendiri dan diikuti dengan gejala tetanus lainnya, Anda perlu mulai curiga dan memeriksakan diri ke dokter.
- Jantung Berdebar-debar
Akibat dari otot dan saraf yang terganggu juga bisa berpengaruh buruk terhadap jantung. Detaknya yang semakin cepat atau selalu berdebar-debar juga harus Anda waspadai. Ada juga penyakit di mana memang jantung berdebar-debar karena merujuk pada jenis-jenis penyakit jantung.
Tapi saat detak jantung cepat dan meningkat yang dipicu adanya kontraksi otot secara terus-menerus, Anda sebaiknya secepatnya ke dokter. Efek dari neurotoksin dapat begitu besar, bahkan kesehatan paru-paru dan jantung pun dapat terserang. Konsultasikan dengan dokter apabila mengalami juga gejala tetanus lainnya yang cukup berbahaya bagi tubuh.
(Baca juga: bahaya terkena paku)
Demam biasanya adalah kondisi gejala yang berhubungan erat dengan penyakit flu atau masuk angin. Namun demam juga dapat menjadi pertanda tetanus telah menyerang tubuh Anda. Karena sistem saraf yang sudah kacau, demam sewaktu-waktu dapat terjadi. Bila ada gejala-gejala lainnya yang tampak dan dialami, jangan ragu untuk segera ke dokter.
- Otot Melemah
Selain menjadi kaku dan tegang karena kinerja saraf terganggu, tetanus juga dapat menimbulkan gejala melemahnya otot. Otot yang lemah memang tidak lantas selalu menandakan bahwa Anda menderita tetanus karena otot lemah juga dapat merupakan gejala penyakit lain. Namun ketika Anda sadar betul bahwa Anda sedang terluka, otot yang tiba-tiba menjadi lemah bisa saja ada hubungannya dengan tetanus.
Ketika neurotoksin menginvasi tubuh karena bakteri tetanus, seluruh otot pun ikut terpengaruh. Racun tersebut adalah yang menjadi pemicu utama dari otot-otot yang menegang dan melemah. Maka perhatikan adanya gejala semacam ini dan segera periksakan diri apabila ada juga gejala-gejala lainnya seperti yang sudah dibahas.
(Baca juga: penyakit paling mematikan di dunia)
- Kesulitan Bernapas
Bernapas yang menjadi sulit juga dapat menjadi gejala tetanus yang berbahaya karena ini sewaktu-waktu dapat membawa kepada kematian. Karena seluruh otot tubuh terpengaruh oleh efek neurotoksin, otot-otot yang berperan vital untuk mendukung pernapasan normal pun terkena imbasnya. Otot pernapasan pun akhirnya menjadi kehilangan kekuatannya.
Karena otot pernapasan tidak lagi punya kekuatan, akhirnya proses bernapas pun menjadi sulit bagi penderitanya. Mustahil untuk dapat bernapas dengan normal dan lega seperti biasanya lagi. Ini bukan kasus atau kondisi sesak napas biasa dan pabila dibiarkan seperti ini dalam jangka waktu lama, maka kematian adalah risiko terbesar yang harus dihadapi.
Saat sistem saraf tak lagi bekerja secara normal, otot-otot tubuh menjadi kaku hingga pada otot pernapasan. Infeksi pada bagian paru-paru pun tak dapat terhindarkan akibat adanya neurotoksin yang menyerang tubuh. Parahnya, walau dengan bantuan pernapasan, infeksi pada saluran pernapasan di dalam paru-paru pun tetap terjadi dan dapat membawa kematian.
(Baca juga: bahaya vaksin palsu bagi kesehatan)
- Sakit Tenggorokan
Rasa sakit pada tenggorokan dapat juga menjadi penyebab semakin sulit untuk menelan ketika makan dan minum. Ini dikarenakan otot leher dan tenggorokan terasa kaku dan sistem sarafnya pun mengalami gangguan. Sekilas memang demam, sakit kepala dan sakit tenggorokan bukanlah apa-apa, namun bila ada gejala lainnya seperti kejang dan kontraksi otot, Anda perlu mengecek kesehatan segera.
- Cepat Marah
Karena segala sesuatu tak berjalan seperti normalnya, tubuh akan menjadi semakin tidak nyaman seiring bertambahnya gejala yang dialami. Tubuh yang terasa tidak nyaman juga mampu berpengaruh terhadap kondisi emosi penderitanya. Menjadi cepat marah adalah kondisi psikologis yang akan dialami oleh penderita tetanus.
(Baca juga: jenis penyakit menular)
- Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi bukan hanya menjadi dampak dari kolesterol tinggi maupun kelebihan berat badan. Tekanan darah mengalami peningkatan juga dapat disebabkan oleh neurotoksin atau bakteri tetanus yang menyerang sistem saraf tubuh. Hampir seluruh kinerja otot dan saraf tubuh kita pun terganggu sehingga Anda pun wajib langsung menemui dokter untuk mendiagnosanya.
- Diare
- Sensitif terhadap Sentuhan
- Berkeringat
- Buang Air Besar Disertai Darah
- Septikemia
- Gagal Ginjal
- Serangan Jantung
Itulah serangkaian gejala yang cukup mengerikan dan mengancam jiwa apabila tak segera mendapatkan penanganan medis yang benar. Gejala tak dapat diabaikan ketika semakin serius dan untuk masa inkubasi atau masa antara terpapar bakteri dan mulai menjadi penyakit adalah 3 ampai 21 hari. Hanya saja, timbulnya gejala adalah dalam waktu 14 hari sejak awal infeksi. Tingkat keparahan akan lebih tinggi ketika infeksi terjadi lebih cepat sesudah paparan bakteri dan hasilnya pun bakal lebih buruk dari yang kita sangka.
(Baca juga: penyebab luka tidak cepat kering)
Metode Diagnosa Tetanus
Setelah mengalami lebih dari dua atau tiga gejala tersebut, memeriksakan diri secepatnya ke dokter adalah keputusan paling tepat. Dengan pemeriksaan atau diagnosa awal, penanganan pun dapat diberikan secara lebih dini. Pada umumnya, proses diagnosa yang akan dilakukan dokter dimulai dari pemeriksaan fisik, riwayat imunisasi, serta riwayat kesehatan atau luka pada tubuh.
Justru diagnosa tetanus kurang terbantu dengan pemeriksaan laboratorium secara umum. Ada juga tes spatula yang akan dilakukan oleh dokter kepada pasien gejala tetanus di mana cara ini akan mendukung diagnosa dari gejala-gejala tetanus secara sederhana. Tes spatula juga diketahui sebagai tes yang menggunakan alat semacam sendok.
Alat tersebut akan dokter gunakan untuk menyentuh bagian dinding tenggorokan. Ketika seseorang memang tidak mengidap tetanus, maka reaksi yang keluar hanya sekadar mual atau menghindar. Sebaliknya, pada pasien yang memang menderita tetanus, reaksinya adalah menutup mulut atau justru menggigit spatula saking ototnya terasa kaku.
(Baca juga: infeksi kulit karena bakteri)
Pengobatan Tetanus
Gejala tetanus sebaiknya tidak diabaikan karena dapat benar-benar mengancam keselamatan ketika menjadi lebih serius. Pastikan kondisi dengan menempuh metode diagnosa yang dianjurkan dan dilakukan oleh dokter. Berikut ini adalah pengobatan-pengobatan yang perlu para pasien ketahui dan pertimbangkan:
- TIG / Imunoglobulin Tetanus
Metode atau langkah pengobatan untuk pasien penderita tetanus akan didasarkan pada riwayat vaksinasi pasien. Apabila pasien rupanya dulu sudah pernah divaksinasi, maka obat yang bakal dokter berikan adalah imunoglobulin tetanus atau yang kita biasa sebut dengan ITG. Pengobatan ini adalah yang bakal diterima pasien supaya infeksi dapat dicegah dengan baik, namun perawatan rumah sakit adalah jalan terbaik bagi yang belum tervaksinasi.
Khusus untuk cara pengobatan TIG ini, pemberian obat antibiotik adalah yang umum dilakukan oleh dokter. Namun terkadang obat antitoksin serta obat relaksan otot juga. Dengan pengobatan seperti itu, tetanus dapat sembuh. Dengan waktu kurang lebih 16 minggu, penderita akan mampu merasakan progres kesembuhan dari pengobatan ini.
(Baca juga: cara mengatasi kulit terbakar matahari)
- Akar Jarak
Obat kimia dan medis bukanlah satu-satunya yang dapat mengatasi dan menyembuhkan tetanus, namun obat tradisional menggunakan akar jarak pun tergolong efektif. Untuk menggunakannya, Anda bisa merebus akar jarak yang sudah disiapkan setelah dibersihkan dan ditumbuh secara kasar. Setelah mendidih, angkatlah dan saring terlebih dulu.
Setelah penyaringan selesai, barulah air rebusan akar jarak dapat dinikmati. Meminumnya secara rutin setiap hari akan mempercepat proses kesembuhan tetanus. Kalau biasanya daun jaraklah yang kita pakai, kali ini Anda perlu menggunakan bagian akar tanaman jarak. Meski begitu, pengobatan dari dalam ini terbilang ampuh dan tentunya efek samping pun tak sebesar ketika mengonsumsi obat kimia.
- Akar Mengkudu
Selain akar jarak, akar mengkudu juga dapat dipakai untuk kesembuhan pasien penderita tetanus. Sama seperti obat tradisional yang sebelumnya kita bahas, Anda dapat merebus akar mengkudu untuk mengobati tetanus. Asalkan akarnya telah dibersihkan secara seksama, Anda dapat menumbuknya sebelum kemudian diberi air dan direbus.
Setelah mendidih, saringlah lebih dulu dan selanjutnya ramuan air rebusan akar mengkudu dapat diminum. Pengobatan dari dalam ini sangat terpercaya dan hasilnya bakal terlihat maupun terasa bila dikonsumsi secara rutin atau setiap hari hingga membaik. Tindakan pengobatan alami tak ada salahnya dicoba karena efek sampingnya pun akan lebih ringan ketimbang menggunakan obat kimia.
(Baca juga: penanganan luka bakar)
- Asam Trengguli
Penyakit tetanus dengan gejala-gejalanya yang cukup membuat was-was, maka selain pengobatan secara medis, asam trengguli boleh dipertimbangkan. Mengobati tetanus bisa dengan cara direbus juga sama seperti akar mengkudu dan akar jarak. Hanya bedanya, merebus asam trengguli ini bersama dengan daun cekur, gula enau, daun sembung, bangle dan juga daun ngokilo.
Ketika sudah mendidih, segera angkat dan saringlah lebih dulu sebelum Anda mulai meminum air ramuan rebusan asam trengguli ini. Supaya penyakit tetanus cepat sembuh, lakukan perawatan dengan konsumsi asam trengguli setiap hari. Karena tanpa efek samping, Anda tak perlu khawatir akan keamanan obat tradisional ini.
- Daun Sirsak
Satu lagi pengobatan tetanus secara tradisional yang layak dipertimbangkan, yakni daun sirsak. Manfaatnya yang begitu besar dalam menyembuhkan berbagai penyakit serius, tentu membuat Anda tak perlu khawatir lagi soal kandungannya. Lagi-lagi caranya adalah dengan merebus di mana airnya nanti bila sudah mendidih dapat disaring lebih dulu sebelum masuk ke dalam tubuh.
Jangan lupa untuk mencuci daun sirsak tersebut sampai bersih sebelum akhirnya direbus. Setelah disaring, sebelum minum Anda dapat menambahkan madu asli secukupnya. Pengobatan dengan cara ini cukup sederhana dan ampuh, ditambah juga dengan fakta bahwa daun sirsak aman tanpa efek samping.
(Baca juga: pertolongan pertama terkena knalpot)
Vaksin adalah hal yang penting untuk mencegah penyakit tetanus, namun sudah pernah divaksinasi bukan berarti seseorang dapat terhindar dari tetanus seratus persen. Maka ketahui setiap gejala tetanus, dan selalu waspadai bentuk luka apapun. Semoga informasi mengenai gejala tetanus, metode diagnosa dan pengobatannya mampu menjadi referensi yang membantu Anda.