Kencing batu pasti sudah tak asing lagi bagi kita karena penyakit ini juga kita kenal sebagai penyakit batu ginjal. Ginjal yang termasuk dalam organ vital manusia begitu rentan terhadap segala macam kondisi gangguan kesehatan, tak terkecuali batu ginjal. Baik wanita maupun pria dapat mengalami kencing batu ini, khususnya bila kegiatan yang dilakukan lebih banyak duduk.
Untuk dapat mencegah kencing batu semakin parah, kita perlu tahu gejala-gejalanya dari awal. Terkadang sebagian orang tak menyadari bahwa sebuah kondisi yang ia rasakan itu ada hubungannya dengan kencing batu. Oleh karena itulah, kita harus melihat satu per satu kondisi seperti apa saja yang bisa dianggap sebagai gejala kencing batu.
(Baca juga: bahaya batu ginjal)
- Pinggang Terasa Nyeri
Seseorang diketahui mengalami kencing batu apabila merasakan adanya gejala nyeri pinggang. Walau memang nyeri pinggang tidak selalu menjadi gejala awal dari kencing batu atau ginjal batu, namun ini artinya kita perlu lebih waspada ketika pinggang terasa nyeri. Mungkin kita merasa bahwa pinggang yang nyeri bisa jadi dikarenakan salah urat atau karena kita terlalu aktif.
Justru nyeri pinggang inilah yang diketahui sebagai gejala kencing batu paling utama di mana rasa nyeri yang muncul bakal tergantung pada lokasi batu tersebut. Pada umumnya, rasa nyeri di bagian punggung disebabkan oleh adanya batu ginjal di pinggang bagian belakang. Ini juga bisa terjadi di salah satu atau kedua sisi pinggang, berdasarkan posisi batu berada.
Bila batunya ada di sistem ginjal bagian kanan, maka yang akan terasa nyeri adalah pinggang sebelah kanan, begitu juga sebaliknya. Biasanya di awal-awal, rasa nyeri yang timbul intensitasnya termasuk ringan hingga sedang dan belum terlalu sakit. Namun nyeri tersebut pun dapat berkembang menjadi lebih sakit hanya dalam hitungan menit, yakni antara 20 sampai 60 menit.
Nyeri punggung dapat menjadi lebih hebat sakitnya dalam kurun waktu tersebut, maka harus cepat-cepat dibawa ke dokter untuk diagnosa. Jangan abaikan karena gejala ini saking sakitnya bisa membuat kita tak dapat berjalan. Bahkan diberi obat pereda nyeri pun tak akan mempan sebab sensai nyerinya sudah sangat serius.
- Anyang-anyangan
Anyang-anyangan adalah sebuah keadaan yang juga perlu untuk diwaspadai sebagai gejala kencing batu atau batu ginjal. Menurut sebagian kata orang, jangan mengangkat air yang tengah direbus sebelum benar-benar mendidih, karena alhasil bisa membuat anyang-anyangan. Anyang-anyangan ini adalah timbulnya keinginan untuk buang air kecil, tapi saat sudah melakukannya, justru air seni yang keluar tidak sebesar keinginan kita tadi.
Air seni yang keluar bakal sangat sedikit, tapi setelah itu pun kita masih belum lega. Bahkan hasrat untuk buang air kecil pun akan masih terus timbul dan keluarnya pun akan tetap sedikit-sedikit. Ditambah pula perut terasa kurang nyaman akibat hal ini dan biasanya saat melakukan buang air kecil juga bakal disertai rasa perih.
(Baca juga: gejala batu ginjal)
- Warna Air Seni Berubah
Selain keinginan untuk buang air kecil secara berkelanjutan dengan kuantitas air seni yang sangat sedikit, air seni yang keluar pun warnanya bisa berubah. Mungkin kita akan otomatis merasa cukup kaget melihat perubahan warna air seni yang pada umumnya bening atau kekuningan kini menjadi agak merah. Bila normalnya warna air seni itu paling parah adalah kuning pekat, pada penderita kencing batu akan mengalami air seni dengan warna kemerahan.
- Rasa Nyeri di Lokasi Lain
Kencing batu tak hanya akan memunculkan rasa nyeri atau sakit di bagian pinggang, tapi rasa nyeri pun ikut datang di lokasi lainnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rasa sakit memang akan muncul berdasarkan lokasi batu itu berada. Dan rupanya, rasa nyeri tersebut bisa terjadi pada berbagai area tubuh kita lainnya selain dari pinggang.
Kalau pada umumnya bagian pinggang belakanglah yang akan terserang nyeri, sebagian kasus kencing batu akan menimbulkan gejala nyeri pinggang depan. Ada juga yang merasakan ketidaknyamanan di bagian pinggang bagian bawah depan atau dekat selangkangan. Baik laki-laki maupun perempuan juga berpotensi merasakan nyeri di area vital.
Hanya saja, rasa nyeri di bagian tubuh lainnya ini biasanya bakal diawali dulu dengan rasa nyeri di bagian pinggang. Walau demikian ada juga kemungkinan bahwa timbulnya nyeri di bagian organ lain kita itu terjadi secara mendadak tanpa nyeri pinggang lebih dulu. Dari tahap ringan, rasa nyeri di bagian tubuh lain pun dapat berubah atau meningkat menjadi lebih hebat hingga penderita kesulitan berjalan.
(Baca juga: penyebab batu ginjal dan pencegahannya)
- Sewaktu Berkemih Terasa Sakit
Gejala lainnya yang sama sekali jangan diabaikan adalah ketika waktunya berkemih Anda merasakan ketidaknyamanan karena timbul rasa sakit. Nyeri sewaktu berkemih bukanlah hal yang terbilang normal dan ini bisa jadi merupakan tanda adanya batu ginjal yang terletak pada kandung kemih. Rasa sakit jelas akan terjadi disebabkan batu yang menggesek dinding kandung kemih saat proses berkemih. Rasa sakit atau nyeri tersebut memang tidak akan bertahan lama karena biasanya sesudah selesai berkemih gejala ini akan hilang.
Meski begitu jangan coba abaikan, apalagi bila Anda merasakan adanya gejala-gejala lainnya. Kebanyakan orang akan bingung juga dalam membedakan gejala kencing batu ini dengan gejala infeksi saluran kencing, maka perlu cari tahu juga seperti apa itu gejala infeksi saluran kencing. Untuk kondisi saluran kencing yang terkena infeksi, biasanya rasanya bakal perih dan panas sewaktu berkemih. Jadi, cukup berbeda sedikit dari gejala kencing batu.
- Buang Air Kecil Disertai Darah
Buang air kecil pada seseorang yang diduga mengalami kencing batu akan disertai dengan darah ketika mengeluarkan air seni. Ini dikarenakan adanya batu yang membuat struktur dan saluran sistem berkemih teriritasi. Kencing berdarah pun menjadi gejala lainnya yang sangat perlu untuk diwaspadai.
Gejala satu ini cukup ngeri karena buang air kecil dengand arah ini biasanya malah tak terasa sakit atau nyeri, tapi ada juga sebagian yang juga merasa demikian. Daripada bertanya-tanya sendiri, lebih baik periksakan diri ke dokter agar dapat mengetahui apakah benar Anda mengalami yang namanya gejala kencing batu.
(Baca juga: bahaya menahan kencing terlalu lama)
Sepintas terlalu sering buang air kecil bukanlah masalah besar karena ini biasanya dipicu oleh terlalu banyak minum air putih. Namun bila melihat dan mengalami juga gejala-gejala yang sebelumnya telah disebutkan, itu artinya ada yang sedang tidak beres pada ginjal Anda. Meningkatnya frekuensi ingin buang air kecil bisa jadi tanda bahwa Anda menderita kencing batu.
Gejala ini pada umumnya akan dirasakan apabila batu berlokasi di bagian kandung kemih Anda dan ukuran batu tersebut pun diketahui lumayan besar. Dengan ukuran batu yang lebih besar, hal ini diketahui justru malah memberikan rangsangan pada kandung kemih supaya lebih sering ingin buang air kecil.
Agak mirip memang antara gejala ini dengan gejala diabetes atau kencing manis, namun pada kencing batu frekuensi ke kamar mandi untuk buang air kecil lebih sering tapi air seni yang keluar sangat sedikit. Sementara pada kencing manis atau diabetes, ada peningkatan frekuensi buang air kecil tapi air seni yang keluar lumayan banyak.
Seringnya buang air kecil ini akan lebih terasa ketika malam hari telah tiba dan sudah waktunya kita beristirahat. Rasanya akan dadakan dan bahkan air seni pun tidak hanya sedikit, tapi warnanya pun dapat menjadi keruh. Air seni yang keluar bersama darah hanya akan terjadi bila keadaan sudah cukup serius.
- Mual dan Muntah
Gejala lainnya yang kita juga harus waspadai adalah saat terjadi mual dan muntah. Mual dan muntah ini memang bukan berarti bahwa kita memiliki sakit kencing batu karena rasa mual yang diikuti muntah dapat menandakan kondisi masuk angin. Tapi bila hal ini terjadi bersama dengan tanda-tanda lainnya yang sudah disebutkan, Anda wajib untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum penanganannya lebih sulit karena kondisi makin parah.
(Baca juga: makanan penghancur batu ginjal)
- Demam dan Menggigil
Mengalami demam juga bisa disebabkan oleh kondisi penyakit flu atau masuk angin, apalagi kalau diikuti rasa dingin dan menggigil. Bahkan demam juga bisa menjadi gejala penyakit lainnya, tidak hanya pada kencing batu saja. Kalaupun disertai dengan rasa mual dan muntah, kemungkinan besar pun Anda pasti tak akan curiga kalau ini adalah tanda kencing batu. Oleh karena itu, bila sampai terjadi juga kondisi gejala lainnya, pastikan Anda langsung ke dokter untuk melalui proses diagnosa.
- Perut Membesar
Kebanyakan orang yang mengalami perut membesar pasti akan mengaitkannya dengan kondisi perut kembung. Padahal perut yang membesar bukan hanya menjadi tanda perut kembung dan masuk angin saja. Kalau gejala-gejala lainnya juga turut muncul, sebaiknya Anda waspada akan penyakit kencing batu.
(Baca juga: penyebab anyang-anyangan)
- Gejala Infeksi Saluran Kencing
Agak mirip memang gejala dari infeksi saluran kencing dengan gejala kencing batu seperti yang disebutkan sebelumnya. Namun gejala infeksi saluran kencing sendiri dapat terjadi sebagai tanda atau ciri seseorang menderita kencing batu. Infeksi pada saluran kencing bisa timbul sebagai gejala kencing batu ketika salah satu saluran kencing telah tersumbat oleh adanya batu ginjal.
Kalau penyumbatan pada saluran kencing oleh batu ginjal ini tak segera diatasi dan didiamkan begitu lama, maka terjadilah infeksi. Bayangkan saja selang air yang di dalamnya terdapat batu, begitulah saluran kemih kita yang terhalang oleh batu ginjal. Urin pun tak akan bisa keluar secara lancar sewaktu kita buang air kecil.
Dengan adanya batu yang menghalangi, urin atau air seni yang seharusnya bisa langsung keluar ketika berkemih akhirnya harus tertahan di saluran kencing cukup lama. Padahal bakteri sangat menyukai urin dan ini menjadi media yang akan membuat bakteri menginfeksi saluran kencing Anda. Saat terjadi infeksi saluran kencing, di bawah inilah kondisi yang bakal dialami:
- Muncul rasa perih, terbakar dan panas ketika buang air kecil.
- Hasrat untuk buang air kecil muncul lebih sering.
- Buang air kecil menjadi lebih sering dengan urin yang sedikit.
- Mengalami rasa sakit di pinggang.
- Ada darah yang keluar bersama urin.
- Mengalami demam.
- Tidak Ada Gejala
Tidak timbulnya gejala juga merupakan gejala lain dari kencing batu percaya atau tidak. Justru bila hal ini terjadi, Anda malah harus lebih meningkatkan kewaspadaan. Tidak terjadi gejala dapat menunjukkan adanya 2 kemungkinan besar, yakni:
- Lokasi dari batu ginjal yang tidak begitu berpengaruh tak akan memunculkan gejala walau batunya besar.
- Ukuran batu ginjal kemungkinan adalah cukup kecil sehingga gejala tidak akan timbul.
Risiko atau potensi yang pertama justru adalah yang dinyatakan lebih berbahaya karena penderita tanpa gejala malah sudah sering ke dokter dikarenakan memburuknya fungsi ginjal. Karena sistem saluran kencing tersumbat oleh batu ginjal, fungsi ginjal pun terjadi karena disebabkan saking lamanya batu tersebut berada di sana. Gagal ginjal adalah risiko besar akibat dari batu ginjal tersebut.
(Baca juga: kencing sedikit-sedikit)
- Bengkak dan Sakit pada Bagian Mata
Masih ada juga gejala lainnya seperti halnya pembengkakan pada bagian mata yang juga tak jarang disertai pula dengan rasa sakit. Potensi batu ginjal atau kencing batu pun ada hubungannya erat dengan organ penglihatan kita. Biasanya justru hal ini dialami oleh anak-anak atau orang-orang berusia muda. Maka bila hal ini Anda alami berikut juga gejala-gejala lainnya, jangan abaikan dan justru harus segera memperoleh penanganan dari dokter. Setidaknya perlu didiagnosa lebih dulu agar jelas.
- Pembengkakan pada Kaki/Tangan dan Terasa Sakit
Ternyata tak hanya bagian mata saja yang terkena dampaknya dan menjadi bengkak serta sakit. Bahkan bagian kaki dan tangan bisa juga membengkak dan nyeri sebagai tanda bahwa kita mengalami kencing batu. Kencing batu menandakan ketidakberesan pada ginjal kita, maka cek secara rutin kondisi kesehatan dan ketahui betul kondisi fungsi ginjal kita.
(Baca juga: cara mencegah batu ginjal)
Faktor Pemicu Kencing Batu
Kencing batu dengan segala gejala yang telah disebutkan di atas tentu tidak terjadi tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang diketahui menjadi hal yang paling berpengaruh dalam terjadinya kencing batu. Di bawah ini dapat dilihat sejumlah penyebab yang dapat menambah wawasan kita juga.
- Faktor Keturunan
Pemicu kencing batu dapat berasal dari faktor keturunan atau genetik di mana bila seseorang memiliki ibu, ayah maupun kakek atau nenek dengan riwayat kesehatan kencing batu, kemungkinan besar ia pun akan mengidapnya. Kerentanan terhadap kencing batu makin besar pada seseorang yang punya anggota keluarga dengan riwayat kesehatan tersebut. Timbulnya batu di bagian kandung kemih dapat terjadi dengan begitu mudah lebih dari mereka yang tidak punya keluarga dengan riwayat kencing batu.
(Baca juga: air seni berbusa)
Tidak pernah sama sekali atau jarang bergerak aktif, termasuk jarang melakukan olahraga bisa jadi penyebab munculnya penyakit kencing batu. Orang yang bermalas-malasan atau kebanyakan duduk akan lebih rentan terhadap kencing batu ini. Sedangkan bagi mereka yang cukup rutin berolahraga bakal terjauh dari penyakit semacam ini.
- Jenis Kelamin
Faktor jenis kelamin pun turut bermain juga dalam timbulnya penyakit kencing batu ini. Rata-rata adalah pria yang akan mengalami kencing batu dan memang pada kebanyakan kasus jumlah penderita pria lebih banyak dari wanita. Tentu tingkat kerentanan pada pria yang lebih tinggi bukan lantas menjadi tanda bahwa wanita tak bisa terserang penyakit serupa. Hanya saja, memang perbandingan antara kasus kencing batu pada pria dan wanita adalah 3:1 sehingga ini menjadi bukti bahwa prialah yang banyak menderitanya.
- Kurang Minum Air Putih
Mungkin sepintas yang kita tahu adalah bahwa bahaya akibat kurang minum air putih bisa menyebabkan dehidrasi. Tapi tidak hanya dehidrasi saja yang dapat terjadi ketika kita tidak mengonsumsi air putih lebih dari 1 liter setiap harinya. Yang baik dan benar itu adalah mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter atau setara dengan 8-10 gelas.
Namun kebanyakan orang dengan alasan sibuk dan tidak begitu menyukai air putih kemudian menjadi jarang meminumnya. Bila air putih yang dikonsumsi bahkan tidak sampai 1 liter setiap hari, jangan heran bila gejala kencing batu terjadi. Banyak-banyak minum air putih mendatangkan banyak manfaat kesehatan, jadi tak ada ruginya kalau mulai rajin mengonsumsinya dari sekarang.
(Baca juga: penyebab sering buang air kecil dan diagnosisnya)
- Infeksi
Infeksi yang ada di bagian saluran kencing atau kandung kemih dan sudah lebih dulu ada bakal dapat memicu munculnya kondisi kencing batu. Dengan gejala yang hampir mirip dengan kencing batu, diharapkan Anda lebih mewaspadainya. Cek kesehatan secara rutin justru akan sangat menguntungkan bagi Anda.
- Bentuk Kandung Kemih
Ada juga pada beberapa kasus kencing batu yang dipicu oleh faktor bentuk dari kandung kemih penderitanya. Ada sebagian orang yang mengalami ketidaknormalan pada bentuk kandung kemihnya dan inilah yang kemudian menjadi faktor pemicu kencing batu. Kencing batu terjadi dikarenakan adanya sisa kalsium dari urin yang dihambat oleh batu di saluran kemih.
Ketika sisa kalsium tadi tak ikut keluar bersama urin sewaktu buang air kecil, ia akan terhenti di satu tempat. Dari situlah asal-muasal dari timbulnya batu-batu kecil yang akan membuat timbulnya gejala kencing batu. Bahkan dari hal tersebut jugalah infeksi saluran kencing juga dapat dengan mudah terjadi.
(Baca juga: ciri-ciri penyakit ginjal)
- Kekurangan Asupan Vitamin A
Kekurangan vitamin pun bisa menjadi pemicu dari timbulnya penyakit kencing batu. Vitamin A sangat diperlukan oleh tubuh kita dan kita dapat memperolehnya dari segudang sumber makanan yang mengandung vitamin A. Bahkan suplemen pun banyak beredar sehingga lebih mudah mengonsumsinya. Selain kekurangan vitamin A, kelebihan vitamin B yang menyertainya juga akan memperburuk kondisi dari kencing batu ini.
- Kelebihan Berat Badan
Obesitas tampaknya tak hanya membuat seseorang menderita kolesterol tinggi saja, tapi bahkan potensi untuk mengidap kencing batu pun lebih besar. Asupan makanan biasanya tidak begitu diperhatikan oleh orang-orang yang bermasalah dengan kelebihan berat badan. Itulah alasan mengapa organ ginjal lebih rentan mengalami kerusakan.
(Baca juga: ciri-ciri batu ginjal)
Pencegahan Kencing Batu
Daripada kesulitan mengobati, lebih baik mencegah kencing batu. Karena sebagian dari faktor pemicu kencing batu adalah gaya hidup kita yang tak begitu baik, maka tentu kencing batu bisa dicegah. Untuk lebih tepatnya, kita perlu melakukan langkah-langkah di bawah ini demi mencegah pembentukan batu ginjal.
- Minum Banyak Air Putih. Karena kekurangan cairan adalah faktor pemicu batu ginjal atau kencing batu paling umum dan utama, maka satu-satunya cara pencegahan adalah dengan minum banyak air putih. Tapi ketahui juga bahaya akibat terlalu banyak minum air putih lebih dari yang disarankan; ini pun tak akan bagus untuk kesehatan.
- Mengonsumsi Vitamin A. Konsumsilah sumber-sumber makanan yang kaya akan vitamin A apabila benar bahwa faktor penyebab kencing batu Anda adalah kekurangan vitamin A. Konsumsi suplemennya juga tak masalah asalkan semuanya pada takaran yang benar dan tidak kelebihan. Tentu akan ada risiko penyakit lain lagi yang mengincar Anda ketika kelebihan vitamin A.
- Mengurangi Vitamin B. Apabila telah terdeteksi bahwa tubuh Anda kelebihan vitamin B dan menjadi pengidap kencing batu, kurangi asupannya segera. Pilihlah makanan dengan kandungan vitamin B yang amat sangat rendah atau yang tidak ada kandungannya sama sekali sampai tubuh merasa lebih baik.
- Mengendalikan Berat Badan. Karena obesitas menjadi salah satu faktor pemicu, kencing batu dapat dicegah dengan menurunkan berat badan lalu mengontrolnya ketika Anda bermasalah dengan obesitas. Tips diet sehat dapat menjadi penolong Anda dalam mengubah gaya hidup serta pola makan.
- Rutin Melakukan Olahraga. Sekalipun pekerjaan mewajibkan Anda untuk banyak duduk, sesekali ambil waktu untuk meregangkan tubuh. Jika memiliki waktu luang, lakukan olahraga agar tubuh menerima efek baiknya.
(Baca juga: pantangan batu ginjal)
Demikian informasi mengenai gejala kencing batu, berikut juga faktor pemicu dan pencegahannya. Bila mengalami beberapa gejala tersebut, tak usah ragu untuk datang ke dokter dan menempuh prosedur diagnosa. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula penanganan yang akan diberikan.