Kentut atau buang angin memang kerap dianggap bukan suatu hal yang sopan, apabila kelepasan di tempat umum. Namun pada dasarnya kentut atau buang gas adalah sesuatu yang normal dan menandakan bahwa kondisi kesehatan Anda sedang baik. Meski aromanya tak sedap, ini merupakan suatu reaksi tubuh normal yang justru kalau tidak terjadi malah menandakan ada yang tak beres pada tubuh.
Kentut yang terjadi pada frekuensi wajar tentunya menandakan bahwa tubuh dalam kondisi sehat, tapi sering kentut juga tidak baik. Sebaliknya, seseorang dengan masalah sulit buang angin juga dapat berisiko buruk, bisa-bisa justru membahayakan nyawa orang tersebut kalau gas tak bisa keluar dari dalam tubuh.
Kondisi peritonitis adalah sebuah keadaan di mana tubuh tak mampu mengeluarkan angin atau gas dari tubuh dan ini termasuk salah satu kondisi mengancam jiwa. Radang selaput perut adalah nama lain dari peritonitis ini di mmana terjadi iritasi pada jaringan tipis pelapis dinding perut bagian dalam serta meliputi sebagian besar organ perut. Lalu, apa penyebab tidak bisa kentut dan cara mengatasinya?
(Baca juga: penyebab sering kentut)
1. Tukak Lambung
Adanya pecahan atau luka yang terdapat di dalam perut bisa jadi inilah yang menjadi penyebab dari susahnya buang angin. Luka pada lambung biasanya juga disebut dengan istilah tukak lambung di mana luka tersebut muncul dikarenakan oleh adanya peradangan. Inflamasi atau peradangan telah menyerang dinding lambung Anda sehingga timbul luka dan berpengaruh terhadap sistem pencernaan.
Tak hanya tak bisa kentut, ada gejala lainnya yang turut menyertai, seperti misalnya rasa sakit perut dan juga perih. Ini tentunya dikarenakan asam lambung yang membasahi luka sehingga terjadi iritasi. Biasanya rasa nyeri bakal menjalar hingga ke leher, punggung dan pusar; rasa nyeri juga timbul lebih sering pada malam hari di waktu istirahat. Hal ini akan makin memburuk ketika perut dibiarkan dalam kondisi kosong, tapi masalahnya adalah angin tak bisa dengan gampang keluar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
(Baca juga: gejala tukak lambung)
2. Dispepsia
Kondisi ini biasanya terjadi pada bagian perut di mana timbul rasa nyeri dan tak nyaman, terutama perut bagian atas. Rasa sakit pun muncul secara berulang, dan disertai pula dengan gejala sulit buang angin, dada yang bersensasi panas, nafsu makan menurun, sering bersendawa, perut cepat kenyang dan terasa kembung. Dispepsia bisa juga disebut dengan penyakit maag di mana dinding lambung terserang peradangan sehingga gejala-gejala tersebut terjadi.
(Baca juga: gejala dispepsia)
3. Luka Parah pada Perut
Rupanya luka yang serius pada bagian perut juga mampu membuat seseorang mengalami peritonitis dan memicu tidak bisa buang angin secara bebas. Luka parah ini bisa jadi disebabkan terkena tembakan atau terkena tusukan pisau. Biasanya, faktor ini kemudian mampu menyebabkan infeksi peritonitis jenis sekunder.
Jenis peritonitis sekunder adalah suatu kondisi yang terjadi di mana infeksi yang berasal dari bagian tubuh lain telah menyebar. Apabila terjadi luka tusukan atau tembakan, jangan sepelekan hal ini karena dapat membahayakan sistem pencernaan juga. Ada gangguan pencernaan yang dapat mengakibatkan sulit buang angin dan kalau hal ini secara terus-menerus terjadi, tentu jiwa Anda pun bakal terancam.
4. Usus Buntu Pecah
Usus buntu merupakan satu keadaan penyakit yang tidak dapat Anda abaikan, apalagi ketika Anda menyadari bahwa perut bagian tengah Anda terasa sakit. Rasa nyeri yang kerap muncul dan hilang sesuka hati ini lantas kemudian dapat berpindah ke bagian kanan bawah perut atau letak usus buntu. Rasa sakit pun makin intens dan dapat menjadi lebih buruk.
Sulit buang gas menjadi salah satu gejala dari usus buntu maupun usus buntu yang sudah pecah. Selain tak bisa buang angin, rasa sakit bakal makin parah ketika ada penekanan di area tersebut atau saat Anda tengah berjalan atau batuk-batuk. Perut juga mengalami pembengkakan disertai penurunan selera makan.
Meski tak mampu buang gas, penderita pun terkadang bakal mengalami diare atau konstipasi. Ditambah juga ada beberapa kasus yang penderitanya terkena demam, muntah dan mual, bahkan sampai terasa sakit ketika buang air kecil. Bahkan kram perut pun tak dapat dihindarkan pada kondisi usus buntu semacam ini.
(Baca juga: akibat kekurangan enzim amilase)
5. Pankreatitis Akut
Kondisi penyakit ini adalah suatu penyakit yang terjadi akibat peradangan pada organ pankreas. Walaupun pankreas dikenal sebagai organ tubuh yang ukurannya kecil dan letaknya ada di organ lambung bagian belakang, tetap saja inflamasi bisa menyerang bagian tersebut. Pankreas sendiri memiliki peran untuk menghasilkan enzim yang fungsinya adalah untuk mendukung pencernaan protein, lemak serta karbohidrat dari segala makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Pada tingkat akut, pankreatitis hanya dialami dalam waktu yang pendek atau singkat, sementara untuk kasus pankreatitis kronis, penderita bakal mengalaminya secara menahun. Sulit buang angin menjadi salah satu gejalanya yang diikuti pula dengan diare, mual atau muntah, demam, rasa nyeri perut seperti diremas-remas, serta pembengkakan pada perut.
6. Dialisis Peritoneal
Ini merupakan sebuah prosedur untuk menghilangkan bahan kimia atau limbah serta cairan berlebih dari dalam tubuh. Lapisan perut bakal digunakan pada jenis dialisis satu ini supaya darah dapat tersaring. Peritoneal adalah nama membran lapisan tersebut dan perannya adalah sebagai ginjal buatan. Namun prosedur pembuangan limbah kimia dari tubuh tak selamanya aman ternyata, karena efek samping atau akibatnya dapat berdampak pada sulit buang angin.
(Baca juga: efek samping cuci darah ginjal bagi kesehatan)
7. Sirosis Hati
Tahap akhir dari fibrosis hati adalah sirosis hati di mana ini merupakan sebuah konsekuensi dari penyakit hati kronis di mana tandanya adalah jaringan fibrous yang mengganti jaringan normal dan fungsi dari sel hati pun menjadi hilang. Salah satu gejala yang kiranya harus diwaspadai dari kondisi ini adalah sulit kentut, mual, muntah, kulit kuning, memar, serta pembengkakan pada perut dan kaki. Bahkan tubuh pun bisa kehilangan energinya sehingga sangat cepat lelah.
8. Diverkulitis
Kondisi diverkulitis merupakan sebuah keadaan kantung pada usus besar atau kolon terkena inflamasi atau infeksi. Divertikula adalah nama dari kelainan di mana ada terbentuk benjolan kecil atau kantung di bagian dinding usus sendiri. Hilangnya nafsu makan, diare atau konstipasi, perut bergas atau kembung tapi sulit buang gas, demam disertai menggigil serta rasa kram pada perut adalah tanda-tandanya.
(Baca juga: penyebab radang usus)
9. Penyakit Crohn
Jenis penyakit ini sebenarnya diketahui juga sebagai sebuah kondisi radang usus di mana memang diketahui sebagai keadaan jangka panjang dan bisa menyerang seluruh lapisan dinding pada saluran pencernaan. Tubuh ketika terserang bakal merasakan lemah dan kondisi ini dapat begitu menyakitkan. Bahkan apabila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat membawa penderitanya mengalami komplikasi yang sangat berbahaya bagi nyawanya.
10. Infeksi oleh Jamur atau Bakteri
Jamur maupun bakteri dapat menyerang sistem pencernaan dan membuatnya mengalami gangguan pencernaan. Apabila menurut asal infeksi, peritonitis rupanya terbagi menjadi 2, yakni peritonitis primer serta sekunder. Bakteri serta jamur dapat dengan mudah masuk dan menyebabkan infeksi apabila kondisi tubuh sedang melemah.
(Baca juga: cara menjaga kesehatan lambung dan usus)
Cara Mengatasi Tidak Bisa Kentut
Penyebab sulitnya kentut memang cukup beragam dan tentunya ini bakal sangat tak nyaman apabila angin terus-terusan berada di dalam perut dan tak bisa dikeluarkan. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tidak bisa kentut, seperti di bawah ini.
- Menggunakan Jahe
Jahe selain dapat menjadi sebuah obat batuk yang alami, jahe pun mampu mengobati atau mengatasi masalah sulit buang gas. Terlepas dari efek samping jahe yang mungkin agak mengkhawatirkan, rempah satu ini bakal secara ampuh membantu angin keluar dari dalam tubuh.
Cukup dengan menyediakan jahe 20 gram, berikut juga cengkih 10 butir, kapulaga 6 butir, lengkuas 30 gram, serai 2 batang dan gula aren seperlunya, Anda sudah bisa mulai membuat ramuannya. Seluruh bahan dapat Anda campurkan bersama air bersih sebanyak 600 ml. Rebuslah sampai sisanya mencapai 300 ml dan ketika sudah selesai, saring dulu sebelum meminumnya.
- Memakai Jinten
Jinten adalah salah satu bahan yang juga baik untuk kelancaran pencernaan tubuh. Karena aromanya yan khas dan mampu membuat kelenjar air liur dalam mulut aktif, jinten menjadi bahan tradisional yang akan mengatasi masalah pencernaan. Ada thymol juga yang terdapat di dalam jinten, yaitu sebuah komponen yang bisa mengaktifkan pankreas.
Fungsi pankreas dalam mengeluarkan enzim pencernaan bisa ditingkatkan oleh bantuan thymol. Hal ini sama seperti empedu yang membuat pencernaan terstimulasi. Cobalah untuk menggunakan bahan tradisional ini selain dari jahe. Mengonsumsi jinten akan memberikan hasil maksimal untuk pengeluaran gas dari dalam perut.
(Baca juga: penyebab perut panas)
- Obat-obatan
Apabila Anda ke dokter, biasanya akan ada obat-obat tertentu yang bakal diberikan kepada pasien yang sulit buang angin. Kalau memang sulitnya kentut dikarenakan oleh serangan bakteri maupun jamur, maka obat antijamur dan antibiotiklah yang bakal diresepkan. Pasien perlu mengonsumsi obat-obatan seperti ini hanya dalam rentang waktu 10-14 hari saja dan sebaiknya tak lebih dari itu. Obat pereda nyeri pun bakal diberikan ketika pasien memiliki keluhan sakit atau nyeri di bagian tertentu.
- Operasi
Apakah semengerikan itu sulit buang angin sehingga harus dioperasi? Apabila memang dokter menemukan bahwa bagian peritoneum harus diangkatkarena kerusakan yang serius, tentu jalan operasi adalah yang terbaik. Obat pereda nyeri tak lagi mampu untuk mengatasinya dan dokter umumnya bakal mengangkat bagian tersebut serta melakukan proses pengeringan abses.
(Baca juga: akibat menahan kentut keseringan)
Itulah beberapa penyebab tidak bisa kentut dan cara mengatasinya baik secara medis maupun alami. Saat sulit kentut, segera periksakan ke dokter agar jelas penyebabnya apa sehingga bisa ditangani dengan cepat.