Pembengkakan pada bagian betis dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab di mana pada umumnya kasus betis bengkak dipicu oleh retensi air atau peradangan akibat kerusakan jaringan atau otot maupun cedera. Ketika Anda mengalami betis yang tiba-tiba terlihat lebih besar dan tampak kurang wajar, segera cari tahu berbagai kemungkinan penyebabnya dan tangani dengan baik.
Penyebab
Ada beragam sebab mengapa betis bisa mengalami pembengkakan di mana hal ini bisa mulai dari kondisi ringan hingga kondisi yang cukup serius. Apabila memang pembengkakan terjadi berhubungan dengan penumpukan cairan di dalamnya, maka beberapa faktor risiko atau penyebab yang diduga dapat terjadi pada Anda antara lain adalah:
- Trombosis Vena Dalam
Ketika betis membengkak dan hanya terjadi pada satu sisi saja, ini bisa saja disebabkan oleh trombosis vena dalam di mana ada pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah. Pada kasus ini, tak hanya betis yang membengkak, bagian pergelangan kaki pun bisa ikut terkena dampaknya disertai pula dengan rasa sakit, kemerahan yang menyebar dan juga demam ringan.
- Limfedema
Betis adalah bagian dari kaki bawah dan bagian ini dapat terpengaruh dengan mudah ketika terjadi sirkulasi limfatik mengalami kerusakan. Entah itu karena terapi radiasi, cedera, tumor atau operasi, ini bisa memperbesar risiko betis untuk menjadi bengkak dan disebut dengan limfedema. Tak hanya bengkak pada betis, ada pula gejala lainnya berupa sensasi panas, kesemutan, mati rasa dan sensasi berat.
- Kista Poplitea
Pembengkakan betis juga dapat disebabkan oleh kista poplitea yang biasanya memicu bengkak hanya pada satu sisi betis. Bengkak terjadi karena ada pembentukan cairan tepat di bagian belakang lutut dan biasanya lebih berisiko dialami oleh orang-orang yang mengalami kerusakan lutut akibat cedera serius atau radang sendi.
Selulitis rupanya mampu menjadi salah satu faktor penyebab bengkaknya betis disertai rasa nyeri dan kemerahan karena infeksi bakteri pada jaringan lunak dan kulit. Risiko selulitis dalam memengaruhi bagian kaki baah cukup besar terutama pada orang-orang dengan kondisi kulit kronis, diabetes, statis vena dan juga sirkulasi darah yang buruk.
- Cedera Otot
Sebab lainnya dari betis yang membengkak adalah cedera yang lebih sering terjadi pada atlet karena jenis cedera yang menyebabkan bengkaknya betis biasanya justru lebih kepada aktivitas atletik. Selain pembengkakan, bagian betis juga akan terasa nyeri. Cedera yang dimaksud bisa dalam bentuk:
- Terkilirnya pergelangan kaki.
- Infeksi atau luka pada kaki.
- Kaki patah
- Cedera ACL
- Achilles tendon pecah
Faktor-faktor Lain
Selain dari yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa hal atau kondisi yang juga menyebabkan pembengkakan di bagian betis. Beberapa kondisi yang dimaksud ini antara lain adalah:
- Terapi hormon
- Gagal jantung
- Sirosis hati
- Penyakit ginjal kronis
- Gagal ginjal akut
- Sindrom nefrotik
- Kardiomiopati
- Penggunaan obat pereda rasa sakit
- Kehamilan
- Perikarditis
- Penggunaan obat resep, seperti obat penurun tekanan darah tinggi dan diabetes.
- Insufisiensi vena kronis
- Tromboflebitis
- Duduk dan berdiri dalam waktu yang lama
- Klamidia lutut
- Osteoartritis
- Asam urat
- Kista Baker
- Rheumatoid arthritis
Kapan harus ke dokter?
Ke dokterlah secepat mungkin ketika Anda memang melihat adanya pembengkakan pada bagian betis, khususnya bila dalam beberapa hari tak ada tanda-tanda mengempis atau hilang. Walau tak disertai dengan adanya kondisi gejala lainnya, jangan ragu untuk memeriksakan ke dokter karena dengan cara ini Anda bisa mengatasi lebih awal dan kemungkinan pulih pun lebih besar.
Bahaya
Betis yang membengkak bisa dikarenakan banyak hal dan setelah penyebabnya kita ketahui, pastikan untuk tidak terlambat dalam memeriksakan diri ke dokter. Sejumlah bahaya atau komplikasi bisa saja terjadi bila penanganan terlambat atau justru kita sama sekali mengabaikannya berharap pembengkakan mengempis dengan sendirinya.
- Kaki sulit digerakkan.
- Sulit berjalan.
- Sendi ikut terasa kaku.
- Otot kaki akan nampak lebih menonjol.
- Kemungkinan pembengkakan menyebar hingga pada pinggul, perut dan wajah.
- Penyakit-penyakit serius terkait dengan masalah hati, paru-paru, jantung, atau ginjal bila penyebab betis kaki yang bengkak disebabkan dari gangguan organ-organ tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk segera ke dokter walau bengkak yang tampak pada betis tidaklah disertai dengan gejala lainnya. Pendeteksian awal akan memudahkan perawatan dan memperbesar potensi kesembuhan penderita gejala.
Cara Mengatasi
Setelah menengok berbagai kemungkinan penyebabnya dan bahaya yang mengintai, maka kita juga perlu tahu bagaimana cara mengatasi betis yang bengkak dengan benar. Berikut ini adalah sejumlah rekomendasi cara untuk menangani masalah betis yang membengkak untuk dilakukan di rumah secara mandiri dan sederhana.
- Mengangkat Kaki
Saat betis diketahui bengkak karena penumpukan cairan, maka untuk mengurangi retensi cairan, cobalah untuk angkat kaki sejajar dengan bagian jantung. Agar lebih mudah dilakukan, Anda perlu membaringkan tubuh secara telentang, lalu kaki bisa diangkat baik itu ditumpukan pada beberapa tumpukan bantal atau disandarkan para dinding.
- Hidroterapi
Pada langkah pengobatan dengan hidroterapi, penggunaan air hangat dan dingin diperlukan dan keduanya inilah yang efektif dalam mengurangi pembengkakan pada bagian kaki. Penggunaan air hangat bertujuan untuk meningkatkan peredaran darah, dan air dinginnya akan membuat bengkak berkurang berikut juga peradangannya.
Sediakan 2 buah ember, satu diisi dengan air hangat dan satu lagi diisi dengan air dingin. Lebih dulu betis bisa direndamkan pada air hangat sekitar 4 menit dan langsung dipindahkan untuk berendam pada air dingin sekitar 1 menit saja. Teruslah begitu berganti-gantian melakukannya sampai 20 menit. Ulangi cara perawatan ini sehari beberapa kali hingga merasakan betis mulai membaik.
- Berjalan-jalan
Ketika betis membengkak, mungkin ada yang meyakini bahwa mengistirahatkannya akan jauh lebih baik ketimbang menggunakannya untuk berjalan yang nantinya berisiko memperburuk kondisi bengkak. Namun berjalan kaki bisa membantu supaya sirkulasi darah lebih baik dan mencegah agar akumulasi cairan tak terlalu banyak pada bagian betis.
- Berolahraga
Melakukan olahraga ringan adalah contoh cara mengatasi betis yang bengkak secara alami di mana tak perlu terlalu berat dan lakukan saja latihan fisik yang ringan-ringan. Renang adalah salah satu olahraga yang paling dianjurkan.
- Pijat
Pijatan pada kaki adalah cara ampuh dalam mengatasi masalah pembengkakan termasuk yang terjadi pada bagian betis. Asalkan dikerjakan oleh seorang ahli pijat, maka risiko kesalahan akan sangat kecil dan bila ingin memberanikan diri memijatnya sendiri, gunakan minyak zaitun atau minyak mustard hangat untuk digosokkan pada area yang membengkak. Pijatan bisa dilakukan selama 5 menit dengan arah ke atas dan ke bawah. Hindari terlalu banyak tekanan dan lakukanlah sehari beberapa kali agar bisa lebih efektif.
- Air Lemon
Jika memang pembengkakan karena adanya toksin dan cairan berlebih, pastikan untuk meminum air lemon untuk membersihkannya. Jika kelebihan cairan dapat dikurangi, otomatis pembengkakan akan mengempis dan terhindar dari retensi air. Cukup campurkan jus lemon 2 sendok makan banyaknya ke secangkir air hangat dan tambahkan madu murni sebagai pemanis alami sebelum diminum beberapa kali sehari.
- Jahe
Diuretik alami ini diyakini dapat membantu pembengkakan agar cepat mengempis secara alami karena kandungan anti-inflamasinya. Baik itu memijat dengan menggunakan minyak jahe atau meminum teh jahe 2-3 cangkir beberapa kali dalam sehari, ini akan sangat membantu agar betis cepat pulih dari bengkak walau tetap harus waspada terhadap efek samping jahe bila mengonsumsinya berlebihan.
- Cuka Apel
Cuka apel merupakan sebuah bahan alami juga yang bisa diandalkan untuk mengurangi pembengkakan pada bagian betis atau bagian lain kaki bawah Anda. Campurkanlah cuka apel mentah dengan air hangat masing-masing dengan takaran yang sama. Sebuah handuk bisa dicelup atau direndamkan pada larutan air cuka apel hangat, peras dan balutkan pada betis yang bengkak selama 10 menit sehari beberapa kali.
Tips Penanganan Lainnya
Beberapa tips berikut ini juga kiranya diperhatikan dan dilakukan agar dapat mengurangi pembengkakan sekaligus rasa nyeri yang terjadi menyertainya.
- Kompres air dingin.
- Mengurangi frekuensi duduk atau berdiri yang memakan waktu lama.
- Posisi kaki saat sedang duduk lebih tinggi.
- Mengonsumsi magnesium.
- Minum banyak air putih agar mencegah dehidrasi sekaligus mendetoksifikasi tubuh.
- Tidak merokok.
- Mengurangi asupan garam.
- Jika ke dokter dan diberikan obat, maka gunakan/konsumsilah obat sesuai resep dokter dan sesuai dengan apa yang sudah dikonsultasikan bersama dokter Anda.
Akan lebih baik untuk tidak mengatasi pembengkakan pada betis tanpa menggunakan obat yang bisa dibeli di apotek karena penggunaan obat tertentu diketahui mampu memengaruhi kondisi betis atau pembengkakan. Walau Anda berpikir bahwa tidak ada kondisi serius yang mendasari pembengkakan, tetaplah ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.