Selulitis – Penyebab, Gejala, Diagnosa dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selulitis mungkin bukan istilah baru bagi kita karena sebetulnya masalah selulitis ini sudah termasuk sangat umum. Selulitis bukanlah selulit dan keduanya adalah kondisi yang berbeda. Kali ini kita akan mengenal tentang selulitis, yakni sebuah keadaan infeksi umum yang terjadi di jaringan lunak bawah kulit serta kulit itu sendiri.

Ketika kulit yang normal atau yang sudah rusak terserang bakteri, maka kondisi yang dinamakan dengan selulitis ini terjadi dan bahkan mampu menjalar. Penjalaran bakteri bisa sampai di dalam jaringan lunak di bagian bawah kulit.  Ini kemudian menjadi faktor yang pemicu terjadinya infeksi maupun peradangan atau sebuah proses reaksi dari tubuh terhadap bakteri yang menyerang.

Terjadinya selulitis ini bisa ada di bagian tubuh manapun, hanya saja area yang paling umum terserang selulitis ini adalah bagian kaki. Dan perlu diketahui bahwa selulitis ini bukanlah selulit karena keduanya pada dasarnya memiliki kondisi berbeda. Selulitis tergolong lebih serius dan oleh karena itu, Anda perlu tahu apa perbedaan keduanya.

(Baca juga: infeksi kulit karena bakteri)

Selulitis Vs. Selulit

Dari istilahnya, keduanya memang mirip dan itulah kenapa banyak orang mengira bahwa selulitis adalah selulit dan selulit itu sama dengan selulitis. Padahal sebenarnya tidaklah demikian karena kondisi selulit yang kerap menjadi keluhan para wanita bukanlah kondisi penyakit selulitis. Selulitis adalah sebuah kondisi penyakit yang penyebabnya merupakan infeksi yang ada pada kulit lapisan dalam.

Tak hanya itu, infeksi pada bagian jaringan bawah permukaan kulit dan lapisan lemak pun juga disebut dengan selulitis. Selulitis bisa menyerang seluruh bagian tubuh kita dan biasanya penderita selulitis pernah yang namanya mengalami luka terbuka sebelumnya. Dari situlah kemudian bisa masuk bakteri yang menyebabkan infeksi.

Sementara itu, selulit yang lebih familiar sebenarnya adalah lemak tak rata dan kental di mana ini ada pada kantong-kantong kecil yang juga disebut dengan penumpukan jaringan serabut serta lemak. Itulah mengapa jika Anda raba bagian kulit yang berselulit, hasilnya akan terasa tidak rata dan ini karena timbunan tersebut.

Selulit sendiri juga merupakan cara yang sangat wajar serta normal dalam melakukan penyimpanan lemak pada permukaan. Setiap manusia pasti memiliki lemak dan sel lemak merupakan tempat di mana lemak tersebut disimpan. Diilustrasikan bahwa letak dari jutaan sel lemak berdampingan dan mirip dengan lautan bola mentega yang bertekstur lembut tanpa adanya struktur mengikat.

Itulah yang menjadikan lemak pada tubuh manusia membutuhkan sejumlah pita serabut yang kemudian harus melintasi lautan lemak yang lembut tadi agar bisa menjadi satu. Karena terlalu banyaknya pita serabut, maka terjadilah pembentukan selulit. Jadi, dari sini kita bisa lihat bahwa sebenarnya selulit dan selulitis adalah 2 kondisi yang berbeda di mana selulitis adalah kondisi yang lebih serius.

(Baca juga: macam-macam penyakit kulit)

Penyebab Selulitis

Penyebab utama kondisi selulitis ini adalah adanya beberapa kelompok bakteri yang melakukan perkembangbiakkan di area luka, seperti bakteri jenis Bacteriodes, Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus. Jenis-jenis bakteri tersebut adalah yang paling sering dan mudah menyerang tubuh manusia, terutama bagian kulit.

Kulit manusia sebenarnya tidak gampang diserang atau diinvasi oleh bakteri, namun apabila kondisi kulit sedang normal. Kulit kita dapat menjadi benteng yang kuat dalam memberikan perlindungan dari segala bentuk serangan mikroorganisme yang sebenarnya sudah ada dan bertahan hidup pada kulit. Namun infeksi bakteri tetap bisa masuk ketika ada celah dan peluang.

Bakteri yang telah sukses menginvasi jaringan lunak pada kulit lewat luka yang meski ukurannya kecil itulah yang mengakibatkan terjadinya infeksi bakteri. Di bawah ini akan lebih jelas untuk Anda simak, kondisi seperti apa saja yang bisa memudahkan selulitis terjadi pada Anda.

  • Ruam Kulit

Pada seseorang yang mengalami ruam kulit, ini akan menjadi peluang yang cukup bagi bakteri untuk menyerang dan menyebabkan infeksi. Ruam kulit bisa saja terjadi pada siapapun dan pada umumnya, ini terjadi karena adanya reaksi alergi, entah itu alergi debu atau makanan atau jenis alergen lainnya. Namun segera cari cara untuk mengatasi ruam serta gatal yang terjadi agar tak menimbulkan luka ketika misalnya Anda garuk.

  • Luka Operasi

Luka operasi juga merupakan salah satu faktor yang meningkatkan kesempatan bakteri untuk masuk dan menginfeksi jaringan kulit. Untuk menghindari selulitis, sebaiknya Anda coba berdiskusi atau berkonsultasi dengan dokter supaya lebih dapat mengerti jelas tentang bagaimana supaya selulitis bisa dicegah dari luka pasca operasi.

Bisul tentu bukan suatu kondisi yang asing bagi kita karena ini masih termasuk di dalam jenis penyakit kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah pada permukaan kulit. Pada umumnya akan terasa begitu mengganggu karena rasa sakitnya dan karena di dalamnya berisi nanah. Bisul ini paling sering muncul di bagian bokong.

Namun tidak selalu juga demikian, bisul bisa muncul di mana pun, seperti bahu, ketiak, paha, leher, hingga wajah. Diketahui bahwa benjolan merah yang rasanya sakit ini muncul karena adanya infeksi bakteri yang kemudian menjadi pemicu munculnya peradangan di bagian folikel rambut. Segera cari cara mengobati bisul sebelum menyebabkan selulitis.

(Baca juga: makanan penyebab eksim)

  • Penyakit Kronis

Faktor lain yang sebaiknya Anda coba untuk waspadai karena mampu meningkatkan risiko selulitis adalah penyakit-penyakit seperti diabetes dan penyakit hati. Ketika seseorang menderita diabetes serta sirosis hati atau hepatitis kronis, maka akan lebih besar juga peluang terkena selulitis. Cobalah untuk mengonsultasikan hal ini pada dokter supaya kiranya selulitis dapat dicegah.

  • Luka Akibat Gigitan Hewan

Tergigit serangga dan juga gigitan hewan jenis lainnya perlu untuk Anda waspadai karena apa yang menurut Anda ringan malah bisa terjadi infeksi dan akhirnya berujung pada selulitis. Jika memang sudah telanjur tergigit serangga atau hewan lainnya, segera atasi supaya memperkecil celah bakteri menginvasi dan menyebabkan infeksi.

  • Gangguan Kulit

Mengalami gangguan kulit seperi halnya psoriasis dan eksim rupanya bukanlah hal yang sederhana karena kalau tidak ditangani segera justru bisa menyebabkan selulitis. Tak hanya kedua kondisi tersebut, tapi juga gangguan kulit seperti jerawat parah dan cacar air pun dapat menjadi awal dari terjadinya selulitis.

  • Kurang Lancarnya Peredaran Darah

Ketika peredaran darah tidak lancar, ada banyak jenis penyakit yang mudah dialami. Pada kasus selulitis, ini bisa terjadi karena ketidaklancaran aliran darah yang menuju tungkai. Terhambatkan aliran balik vena serta drainase limfatik pun menjadi penyebab timbulnya selulitis dan faktor tersebut biasanya ada pada kondisi penderita varises.

(Baca juga: cara mencegah kelenjar getah bening bengkak)

Gejala Selulitis

Setelah mengetahui faktor apa saja yang dapat menjadikan seseorang bisa terkena selulitis, penting juga untuk mengenali keluhan-keluhan gejalanya. Memang mengerikan kalau mendengar bahwa selulitis dapat terjadi pada hampir di seluruh tubuh kita, namun sebenarnya risiko lebih besar kalau memang pada area tubuh tersebut sudah ada peradangan sebelumnya. Lalu, kira-kira tanda atau ciri apa yang perlu diwaspadai?

  • Kemerahan pada Permukaan Kulit

Sebagai gejala awal, biasanya seseorang akan mengalami yang namanya kemerahan di bagian permukaan kulitnya lebih dulu. Terkadang hanya kemerahan saja tidak membuat seseorang menjadi tanggap dan cepat dalam mendeteksi penyebabnya. Jika tiba-tiba mengalami hal ini, cobalah untuk mengamati ada tidaknya gejala lain seperti di bawah ini.

  • Terasa Nyeri

Selain perubahan warna permukaan kulit yang menjadi kemerahan, cobalah Anda bisa raba atau sentuh bagian yang merah tadi. Kalau memang ketika disentuh tak terasa apa-apa, itu artinya aman. Namun ketika disentuh kemudian teras sakit di mana sensasi nyeri itu tidak nyaman, ini kemungkinan besar memang adalah selulitis.

  • Penyebaran Warna Merah

Mungkin kulit yang berwarna kemerahan bukanlah hal yang membuat Anda langsung sadar bahwa itu adalah kondisi selulitis. Namun jika saat diabaikan kemudian tak lama terjadi penyebaran dari warna kemerahan tersebut pada kulit Anda, hati-hati karena ini bisa menjadi semakin luas. Periksakan segera karena ini adalah selulitis.

  • Pembengkakan

Selain perubahan warna pada permukaan kulit dan juga timbulnya sensasi nyeri, gejala umum yang terjadi pada penderita selulitis adalah munculnya pembengkakan yang biasanya dapat terjadi di bagian tangan maupun kaki. Sama halnya dengan warna kemerahan tadi yang bisa menyebar cepat, begitu pun pembengkakan ini.

Kondisi bengkak yang dialami di bagian telapak kaki bisa dengan mudah menyebar dan cukup cepat di mana arah penyebarannya adalah ke atas. Setelah itu, pembengkakan tersebut pun bakal kelihatan mengkilat dengan ketidakjelasan pada batasnya. Ketika Anda merabanya akan terasa nyeri sama seperti sebelumnya ketika baru berubah warna.

(Baca juga: obat gatal-gatal)

  • Sensasi Hangat

Pada seseorang yang mengalami selulitis, jika Anda mencoba meraba bagian yang bengkak dan kemerahan tadi, maka ada sensasi hangat di sana. Perubahan suhu di permukaan kulit menjadi salah satu gejala terumum. Ini berbeda lagi dengan kondisi suhu tubuh yang meningkat alias demam, hal ini akan dirasakan khusus di area yang merah dan bengkak tadi.

  • Terbentuk Nanah

Pada sebagian kasus dari selulitis, penderitanya juga mengalami gejala berupa terbentuknya nanah. Nanah ini akan muncul di area luka; ingat bahwa selulitis berisiko lebih besar pada seseorang dengan luka terbuka di mana jaringan kulit sedang meradang atau sudah rusak. Apabila menemukan nanah setelah bengkak dan merah, langsung saja bawa ke dokter.

Selain sensasi hangat yang dapat dirasakan ketika menyentuh bagian bengkak dan kemerahan, suhu tubuh pun dapat ikut berubah dan mengalami peningkatan. Dari situlah kemudian terjadi demam dengan suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celsius. Ketika demam turut dialami, maka gejalanya akan mirip dengan gejala flu.

Saat flu, seseorang bisa mengalami demam dengan suhu yang sudah disebutkan tadi dan biasanya juga disertai gejala lainnya. Keluhan lain yang dimaksud antara lain adalah tak enak badan, tubuh rasanya cepat lelah dan mudah pegal, serta penurunan selera makan. Kalau sudah pada tahap ini, gejala perlu segera diperiksakan.

Ingat bahwa infeksi bisa menyebar dengan cukup cepat dan bisa sampai di kelenjar getah bening. Ketika infeksi sampai di bagian tersebut, otomatis risiko radang kelenjar getah bening ikut meningkat. Bukan hanya itu, melainkan juga kondisi bakterimia pun berpotensi untuk Anda alami selanjutnya, yakni kondisi penyebaran infeksi lewat peredaran darah.

Ada beberapa kasus di mana infeksi akibat dari serangan bakteri Streptococcus yang kemudian melakukan penyebaran hingga ke lapisan kulit yang lebih dalam. Meski jarang, kasus ini benar-benar ada dan bahkan bisa sampai di lapisan pembungkus otot. Hal ini kemudian dapat mengancam lapisan pembungkus otot tersebut karena bisa mengalami kematian setelahnya sehingga perlu ditangani medis secara cepat.

(Baca juga: penyebab mata bengkak)

Metode Diagnosa dan Cara Mengobati Selulitis

Saat gejala sudah mulai muncul dan Anda curiga bahwa kondisi tersebut adalah selulitis, jangan ragu untuk segera datang ke dokter. Tempuh beberapa langkah atau metode diagnosa agar segera ketahuan kondisi yang sebenarnya. Dokter pun akan lebih mudah memberikan penanganan setelah memeriksa kondisi tubuh Anda.

  • Pemeriksaan fisik. Tindakan ini selalu menjadi nomor satu yang akan dilakukan oleh dokter sesampainya Anda di klinik atau rumah sakit.
  • Tes darah. Lanjutan dari tes fisik tentu adalah tes darah di mana Anda bisa membantu memeriksa apakah ada peningkatan sel darah putih di dalam tubuh. Ketika terjadi peningkatan, maka hasil tersebut otomatis menunjukkan adanya keparahan pada infeksi.
  • X-ray/rontgen. Kalau memang diperlukan karena dokter masih belum dapat memastikan kondisi Anda, maka pemeriksaan melalui X-ray atau rontgen pun disarankan. Ini untuk mendeteksi adanya benda asing di dalam kulit. Dengan X-ray atau rontegn jugalah bisa diketahui apakah tulang sudah terkena infeksi.
  • Pengambilan cairan nanah. Dokter juga perlu mengambil sampel dari cairan nanah apabila Anda sudah pada tahap tersebut dalam mengalami gejala. Setelah itu, cairna pun diperiksa lebih dulu di laboratorium.

(Baca juga: kelenjar di leher)

Setelah diperiksa, maka dokter biasanya akan memberikan serangkaian saran untuk Anda lakukan di rumah sekaligus juga obat dalam mengurangi atau menyembuhkan gejala. Berikut ini adalah jenis-jenis pengobatan baik dari dokter maupun perawatan di rumah yang bisa disimak:

  • Pemberian antibiotik – Obat yang jelas segera diberikan oleh dokter adalah jenis antibiotik khusus yang disesuaikan dengan diagnosa selulitis.
  • Penisilin per-oral – Jenis obat ini biasanya langsung diberikan oleh dokter ke pasien selulitis yang penyebab utamanya adalah bakteri Streptokokus. Karena per-oral, itu artinya obat ini digunakan melalui mulut. Namun ketika selulitis sudah cukup serius, pemberian penisilin adalaj secara intravena atau lewat pembuluh darah yang kemudian juga ditambahkan dengan klindamisin. Ada kalanya pasien alergi terhadap penisilin, jadi eritromisin-lah yang bisa menjadi penggantinya.
  • Dikloksasilin – Obat ini diberikan biasanya kepada pasien selulitis yang penyebab utamanya adalah bakteri stafilokokus dan kalau sudah cukup berat maka diberikanlah nafsilin dan oksasilin.
  • Pemberian obat anti nyeri – Ibuprofen dan acetaminophen adalah contoh obat yang bisa meredakan rasa nyeri yang dirasakan berikut juga sebagai penurun demam efektif.
  • Kompres hangat – Solusi lain yang boleh dicoba adalah dengan mengompres hangat bagian yang terserang selulitis. Dengan cara ini, suhu jaringan kulit bagian bawah akan meningkat dan kalau pembuluh darah menyuplai secara normal di sekelilingnya, maka konsumsi oksigen pun dapat ikut naik. Tandanya, darah pun akan mengalur lebih banyak yang kemudian juga bisa membersihkan infeksi pada area tersebut.
  • Istirahat – Penyakit apapun yang dialami oleh seseorang akan lebih cepat sembuh ketika mengambil waktu untuk istirahat secara cukup. Maka dari itu, mengistirahatkan bagian tubuh yang terkena selulitis amat disarankan.

(Baca juga: penyebab bintik merah pada kulit)

Itulah sekilas informasi mengenai selulitis yang perlu Anda tahu seluk-beluknya karena kulit kita pun bisa dengan mudah terkena luka sekecil apapun itu dan menjadi peluang bakteri menyebarkan infeksi. Dalam mencegah selulitis, kunci utama yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah membersihkan kuku dan kulit dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn