12 Gejala Dispepsia Umum yang Wajib Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi yang belum tahu apa itu dispepsia, ini merupakan sebuah kondisi yang mengganggu kesehatan perut area atas. Dispepsia itu sendiri memiliki 2 jenis yang didasarkan dari ada tidaknya penyebab dispepsia. Berikut ini adalah kedua jenis yang dimaksud:

  • Jenis Fungsional – Dispepsia pada tipe ini memang tak diketahui pasti apa pemicunya dan bahkan saat diperiksa pada bagian saluran pencernaan sederhana, tidak ditemukan adanya kelainan. Jenis ini biasanya diduga memiliki kaitan erat dengan gangguan pergerakan saluran pencernaan, dimulai dari bagian kerongkongan, lambung sampai dengan usus halus yang ada pada bagian atas.
  • Jenis Organik – Tipe satu ini adalah dispepsia yang jika penyebabnya adalah kelainan organ, misalnya adanya masalah maag kronis, kanker lambung, liver, tukak lambung, batu empedu, serta dugaan penyebab lainnya.

Sementara itu, ada juga sejumlah jenis dispepsia yang terbagi berdasarkan gejala dominan yang diderita oleh pasien. Contoh dari jenis dispepsia tersebut antara lain adalah:

  • Jenis Dismotilitas – Pada penderita tipe dispepsia satu ini, penderita akan mengeluh terutama pada perut yang terasa kembung, mudah mual, dan gampang kenyang.
  • Jenis Ulkus – Penderita dengan tipe dispepsia ini akan lebih cenderung mengeluh soal ulu hati yang terasa nyeri.
  • Jenis Nonspesifik – Tipe dispepsia satu ini terjadi dengan keluhan gejala yang tak begitu jelas untuk dimasukkan ke jenis dismotilitas maupun jenis ulkus.

Untuk mengetahui satu per satu gejala dispepsia secara umum, berikut dapat disimak di bawah ini tentang tanda-tandanya.

(Baca juga: bahaya asam lambung naik)

1. Perut Kembung

Salah satu gejala paling terasa adalah perut yang kembung. Asam lambung yang naik adalah kemungkinan dari penyebab perut kembung. Konsumsi minuman beralkohol, berkafein, maupun obat pereda nyeri nonsteroid mampu menyebabkan gejala dispepsia semacam ini.

2. Sensasi Panas di Dada

Dada yang terasa panas bisa jadi merupakan salah satu akibat dari kenaikan asam lambung yang juga memiliki istilah lain, yakni heartburn. Biasanya sensasi terbakar dan panas akan dirasakan tepat di bagian tengah dada dan ini dialami penderita tepat sesudah makan. Parahnya, hal ini dapat bertahan selama beberapa jam dan akan lebih terasa sakit ketika Anda menggunakannya untuk berbaring maupun membungkuk.

Terlalu banyak makan yang berat-berat maupun obesitas diduga menjadi faktor penyebab dari dispepsia. Walaupun rasa panas pada dada ini tidaklah berbahaya, tetap perlu ditangani secara cepat, khususnya jika Anda mengalaminya lebih sering dari 2 kali dalam 1 minggu.

(Baca juga: makanan untuk penderita maag kronis yang sehat)

3. Nyeri di Bagian Ulu Hati

Pada banyak kasus dispepsia, rata-rata penderitanya akan mengalami rasa sakit di bagian tengah atas perut dan ulu hati sendiri posisinya adalah tepat di atas pusar dan di bawah tulang dada. Biasanya rasa sakit yang terjadi di bagian ulu hati ini akan disertai juga dengan rasa kram. Rasa sakit pun dapat mengalami penyebaran ke punggung maupun atas dada apabila tak segera diobati.

(Baca juga: penyebab nyeri ulu hati)

4. Sering Bersendawa

Asam lambung naik bisa juga menyebabkan gejala seringnya bersendawa. Sendawa ini juga kerap mengiringi rasa nyeri yang terjadi pada ulu hati. Walaupun bersendawa juga sering dianggap sebagai gejala masuk angin, namun bila rasa nyeri itu muncul, Anda perlu lebih waspada. Memeriksakannya akan lebih baik sebelum rasa nyeri menyebar.

5. Sensasi Panas pada Perut

Perut yang terasa panas bisa disebabkan oleh banyak hal dan kondisi, salah satunya adalah dispepsia ini, khususnya kalau penyebab tidak dapat dikenali. Namun adanya rasa panas di bagian perut juga mampu sebagai penanda dari adanya alergi makanan, GERD atau asam lambung biasa ataupun sebagai gejala gastritis pada lambung. Bila disertai gejala lain yang sudah disebutkan, kemungkinan besar memang adalah kondisi dispepsia.

(Baca juga: penyebab perut panas)

6. Sering Merasa Lapar

Terlalu gampang dan cepat lapar bukan kondisi biasa karena ini juga bisa jadi ada hubungannya dengan dispepsia. Rasa lapar ini biasanya juga hadir menyertai rasa nyeri yang timbul di ulu hati. Munculnya rasa lapar secara terus-menerus walau perut telah diisi kemungkinan besar memang ada kaitannya dengan kesehatan lambung, maka segeralah periksakan.

7. Nafsu Makan Menurun

Pada sebagian penderita, walaupun sering terasa lapar, selera makan rasanya tidak seperti biasanya. Terjadi penurunan selera makan yang terjadi karena rasa panas di bagian dada dan perut. Saat asam lambung diperkirakan naik, maka lambung pun rasanya tak nyaman sehingga membuat malas untuk makan.

(Baca juga: penyebab sakit ulu hati)

8. Perut Mual

Rasa mual pun kerap tak terhindarkan oleh penderita dispepsia dan ini masih berhubungan dengan adanya asam lambung yang naik tadi. Rasa mual juga cukup sering menyertai rasa sakit di ulu hati dan inilah yang makin membuat perut terasa tak nyaman. Banyak konsumsi kafein dan alkohol bisa menjadi pemicu dari dispepsia dengan gejala mual ini.

9. Cepat Kenyang saat Makan

Saat Anda makan, perut akan mudah dan cepat merasa kenyang yang memang berkemungkinan dikarenakan adanya kenaikan asam lambung. Namun setelah makan pun, tak lama kemudian perut akan bersuara lagi seakan minta diisi kembali. Jadi, perut dapat cepat kenyang dan juga cepat terasa lapar.

(Baca juga: gejala radang lambung)

10. Muntah

Kondisi ini seperti beberapa gejala penyakit lainnya yang menyebabkan rasa mual. Rasa mual di perut rata-rata akan disertai juga dengan muntah-muntah. Bila mual dikarenakan asam lambung yang naik, maka kemungkinan saat muntah pun akan terasa asam dan hanya keluar air. Kebanyakan minum air putih justru akan membuat perut lebih tidak nyaman dan menimbulkan gejala muntah ini.

(Baca juga: makanan yang baik untuk penderita asam lambung)

11. Keluarnya Cairan dari Lambung

Cairan yang berisiko sampai keluar dari lambung saat muntah ini seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan bisa jadi juga dimuntahkan ketika memang perut terasa mual dan sudah tak dapat ditahan lagi untuk keluar. Rasanya asam dan dapat membuat perut semakin tidak nyaman.

12. Penurunan Berat Badan

Karena selera makan hilang, otomatis penderita akan malas untuk makan. Keadaan seperti ini yang dialami secara berkepanjangan bakal membuat berat badan penderita mudah turun. Rasa kenyang yang sangat mudah dirasakan adalah salah satu efeknya.

(Baca juga: ciri-ciri luka lambung)

Itulah beberapa gejala dispepsia yang tak bisa Anda anggap enteng. Segera ke dokter apabila merasakan gejala-gejala tersebut agar penanganan terbaik bisa segera Anda peroleh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn