Sistem pencernaan kita sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Apalagi organ lambung, yakni tempat di mana makanan akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Penyakit yang paling umum menyerang lambung adalah penyakit maag. Bahkan berbagai macam penyakit yang terjadi di dalam lambung seringkali menyebabkan gejala penyakit maag sehingga banyak orang yang sering mengaitkan sakit perut dengan gejala maag.
Infeksi lambung merupakan penyakit pada lambung yang memiliki gejala hampir menyerupai penyakit maag. Karena itulah banyak orang yang sering mengabaikan gejala maag mereka. Padahal belum tentu gejala maag tersebut merupakan indikasi penyakit maag. Bisa jadi berbagai gejala yang dialami oleh penderita tersebut adalah gejala infeksi lambung. Infeksi lambung merupakan penyakit yang lebih kompleks dibandingkan dengan penyakit maag. Infeksi pada lambung jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan tukak lambung, atau yang lebih parah bisa menyebabkan lambung bocor.
Gejala Infeksi Lambung
Umumnya, infeksi lambung disebabkan oleh bakteri Helycobacter pylori. Bakteri tersebut hidup di dalam saluran pencernaan manusia dan berpotensi menyerang manusia. Umumnya, infeksi bakteri tersebut tidak berbahaya jika sistem kekebalan tubuh kita dalam kondisi baik. Akan tetapi, jika kondisi sistem kekebalan tubuh kita buruk bisa jadi infeksi bakteri tersebut akan menyebabkan gejala yang parah. Adapun beberapa gejala dari infeksi lambung adalah sebagai berikut:
1. Mual dan Muntah
Gejala awal infeksi lambung ditunjukkan dengan rasa mual dan selalu ingin muntah. Gejala ini menyerupai gejala penyakit maag dan asam lambung. Adapun penyebab rasa mual dan muntah tersebut akibat produksi asam lambung yang berlebih sehingga menyebabkan perut terasa bergejolak.
(Baca juga: sering mual setelah makan)
2. Perut Terasa Nyeri
Gejala lain dari infeksi lambung adalah rasa nyeri pada perut. Rasa nyeri tersebut akan bertambah parah ketika perut berada dalam keadaan kosong pada malam hari. Rasa nyeri tersebut biasanya terasa sangat menyiksa dan menyerupai seperti ada sesuatu yang menggerogoti lambung Anda. Rasa nyeri pada lambung biasanya akan menyebar hingga ke area ulu hati dan seringkali menyebabkan rasa sesak pada area tersebut. Rasa nyeri pada lambung juga sering diikuti dengan gejala kembung.
(Baca juga: Penyebab sakit ulu hati – penyebab perut kembung)
3. Penurunan Nafsu Makan
Akibat rasa sakit, penderita infeksi lambung kebanyakan akan mengalami penurunan nafsu makan. Penurunan nafsu makan tersebut juga disebabkan oleh rangsangan selalu ingin muntah. Padahal tidak makan sama sekali bisa jadi akan memperburuk kondisi lambung karena asam lambung akan menyebabkan radang pada lambung.
4. Wajah Terlihat Pucat
Rasa nyeri pada lambung dan ulu hati juga akan menyebabkan penderita infeksi lambung terlihat pucat.
5. Kenaikan Suhu Tubuh atau Demam
Proses penyerangan bakteri terhadap dinding lambung akan menyebabkan kanaikan suhu tubuh. Gejala tersebut merupakan reaksi langsung yang akan ditunjukkan oleh tubuh ketika ada mikroorganisme yang menginfeksi dan menyerang sistem kekebalan tubuh kita. Jadi bukan hanya infeksi lambung saja, penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi kuman juga akan menyebabkan gejala kenaikan suhu tubuh.
(baca juga: cara meningkatkan antibodi)
Normalnya, seseorang akan bersendawa sesudah makan. Namun lain halnya dengan penderita infeksi lambung. Penderita infeksi lambung justru akan sering bersendawa saat perut mereka kosong. Infeksi lambung akan mengalami gejala perut kembung. Perut akan dipenuhi dengan gas. Sebagai upaya untuk mengeluarkan gas dari dalam tubuh, penderita akan bersendawa, bahkan ketika perutnya kosong.
7. Tidak Bisa Tidur
Infeksi lambung akan menyebabkan nyeri sehingga menyebabkan penderitanya sering mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur tersebut kemungkinan akan muncul ketika rasa sakit pada lambung sudah tidak tertahankan, bahkan meskipun penderita sudah mengkonsumsi obat nyeri lambung seperti antasida.
(Baca juga: penyebab tidak bisa tidur)
8. Sakit Kepala
Nyeri perut dan juga gangguan tidur akan menyebabkan komplikasi berupa sakit kepala. Sakit kepala juga menjadi reaksi langsung ketika bakteri menyerang sistem kekebalan tubuh.
9. Diare
Akibat terjadi gangguan pada lambung, sistem pencernaan akan terganggu. Kondisi ini juga sering menyebabkan diare pada penderita infeksi lambung.
10. Muntah Darah
Gejala ini jarang terjadi, namun bisa saja dialami oleh penderita infeksi lambung yang sudah parah. Infeksi lambung yang parah dan tidak segera ditangani akan menyebabkan pendarahan pada dinding lambung. Kondisi tersebut akan merangsang penderita untuk muntah di mana muntah tersebut akan disertai dengan darah. Pendarahan biasanya juga ditandai dengan gejala buang air besar yang disertai dengan darah. (Baca juga: penyebab muntah darah)
Itulah gejala infeksi lambung, jika Anda merasakan perut nyeri terutama jika menyebar pada ulu hati dan terus merasakan mual maka Anda bisa mengkonsumsi obat maag seperti antasida. Jika setelah mengkonsumsi obat tersebut rasa nyeri Anda tidak berkurang atau justru bertambah parah maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri untuk memastikan kondisi lambung Anda.
(Baca juga: ciri-ciri infeksi lambung)
Pengobatan Infeksi Lambung
Jika Anda positif terkena infeksi lambung namun tidak menimbulkan gejala yang parah, maka Anda tidak perlu khawatir. Mengkonsumsi obat antasida mungkin bisa menjadi solusi.
Infeksi lambung ringan biasanya tidak memerlukan penanganan khusus dari dokter. Infeksi lambung ringan juga tidak berpotensi menyebabkan kanker lambung dan tidak menyebabkan kebocoran lambung. Untuk mengatasi kondisi semacam ini Anda bisa melakukan penanganan sendiri di rumah melalui metode berikut:
- Makan dengan porsi yang kecil namun sering.
- Mengatur jadwal makan, lambung tidak boleh dibiarkan benar-benar kosong lebih dari 3 jam.
- Jangan makan dengan tergesa-gesa. Kunyahlah makanan secara optimal untuk meringankan kinerja lambung.
- Kurangi asupan makanan yang bersifat gas. Hindari makan makanan yang pedas atau asam. Hindari pula makanan yang terlalu dingin atau panas untuk mencegah infeksi semakin parah.
- Usahakan mengolah makanan dengan cara direbus atau dikukus. Hindari pengolahan makanan dengan cara digoreng karena akan meningkatkan resiko masalah pencernaan lainnya.
Jika infeksi lambung terasa cukup menyiksa Anda harus segera melakukan pemeriksaan medis. Dokter mungkin akan menyarankan pengobatan menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Beberapa jenis antibiotik yang akan diresepkan oleh dokter biasanya meliputi amoxicilin, metronidazole, serta clarithromicin.
Jika infeksi lambung parah tidak segera ditangani, Anda beresiko untuk mengalami kebocoran lambung bahkan bisa berukung pada kanker lambung. Pengobatan biasanya akan bergantung pada kondisi tubuh pasien dan juga riwayat alergi terhadap jenis obat tertentu. Pada kebanyakan kasus, pengobatan infeksi lambung hanya membutuhkan satu siklus pengobatan antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi.
Pencegahan Infeksi Lambung
Pencegahan infeksi lambung dapat dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat dan mengatur pola makan. Pola makan terbukti memegang peran penting pada masalah sistem pencernaan manusia.
- Pilihlah makanan yang mengandung banyak gizi, terutama sayur dan buah yang kaya akan kandungan serat dan antioksidan alami. Serat dan antioksidan akan mencegah terjadinya infeksi pada lambung maupun pada organ pencernaan lainnya.
- Hindari makanan yang dapat meningkatkan resiko infeksi seperti makanan yang bersifat gas serta makanan yang mengandung banyak lemak seperti makanan cepat saji dan gorengan.
- Olah makanan dengan cara dikukus atau direbus. Hindari pengolahan makanan dengan cara digoreng. Pengolahan makanan dengan cara digoreng berpotensi menghilangkan nutrisi makanan dalam jumlah besar serta meningkatkan kandungan kolesterol pada makanan.
- Jangan merokok. Merokok akan meningkatkan jumlah racun dalam darah sehingga sistem kekebalan tubuh lambat laun akan menurun. Kondisi inilah yang menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit, salah satunya adalah infeksi lambung.
- Jangan minum minuman beralkohol. Minuman beralkohol akan merusak organ hati Anda. Akibatnya proses pencernaan dan metabolisme tubuh terganggu. Racun akan meningkat dan resiko terkena infeksi lambung juga akan meningkat.
Demikian tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan. Jangan lupa untuk rutin melakukan olah raga dan mengkonsumsi air putih setidaknya 2 liter atau 8 gelas per hari.