Penyakit epilepsi atau yang sering disebut dengan ayan merupakan suatu kondisi yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang. Penyebab epilepsi sendiri hingga saat ini belum bisa diketahui dengan pasti. Namun sebagian penelitian mengungkapkan bahwa epilepsi disebabkan oleh kerusakan atau perubahan di dalam otak. Seperti yang kita ketahui, di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang menjadi bagian dari sistem saraf itu sendiri. Masing-masing sel saraf tersebut saling berhubungan dengan mengandalkan impuls listrik. Pada penderita epilepsi impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan sehingga menimbulkan gejala kejang-kejang.
Gejala utama dari penyakit epilepsi ini adalah kejang-kejang. Adapun jenis kejang pada penderita epilepsi bisa dibagi menjadi 2 jenis yakni:
- Kejang parsial, pada kondisi ini otak yang mengalami gangguan hanya sebagian. Kejang parsial bisa dibagi menjadi 2 yakni kejang parsial simpel dan kejang parsial kompleks.
- Kejang umum, kondisi ini menyebabkan dampak yang menyeluruh bagi tubuh dan seluruh bagian otak. Pada beberapa kasus, penderita akan benar-benar kehilangan kesadarannya.
Penyebab dari penyakit epilepsi sendiri di dalam dunia medis bisa dibagi menjadi 2 jenis, yang pertama epilepsi idiopatik dan yang kedua epilepsi simptomatik. Sebagian besar kasus epilepsi di dunia merupakan epilepsi idiopatik (biasanya karena faktor genetika). epilepsi idiopatik merupakan epilepsi yang belum diketahui dengan pasti apa penyebab utamanya. Ada pula sebagian kecil epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui atau yang disebut dengan epilepsi simptomatik. Epilepsi jenis ini biasanya disebabkan oleh penyakit di dalam otak, bisa juga karena cedera kepala, dan lain sebagainya.
(Baca juga: penyebab epilepsi)
Selama ini epilepsi sering diobati menggunakan obat kimia atau melalui tindakan medis lainnya. Namun sebagian besar penggunaan obat-obatan anti epilepsi seringkali menimbulkan efek samping bagi tubuh. Jika anda menderita epilepsi dan hendak menghindari efek samping dalam masa pengobatan maka anda bisa mencoba beberapa metode pengobatan epilepsi menggunakan bahan herbal berikut ini:
1. Susu Rendah Lemak
Asupan alami pertama yang bisa anda manfaatkan sebagai obat epilepsi adalah susu rendah lemak. Seperti yang kita tahu, penyakit epilepsi merupakan penyakit yang disebabkan oleh impuls listrik berlebih di sel-sel saraf otak. Untuk itu pengobatan yang dilakukan haruslah diupayakan untuk mengatasi masalah pada sistem saraf tersebut. Mengkonsumsi susu rendah lemak ternyata efektif untuk mempertahankan fungsi otot dan juga menyehatkan sistem saraf dan juga sirkulasi darah di dalam tubuh. Adapun kandungan nutrisi yang sangat berperan dalam proses penyembuhan tersebut adalah kalsium yang berguna sebagai elektrolit tubuh.
2. Air Kelapa
Selama ini air kelapa dipercaya sebagai penetral racun di dalam tubuh. Selain itu kandungan mineral nutrisi di dalam air kelapa juga efektif untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Adapun berbagai macam kandungan nutrisi di dalam air kelapa efektif untuk menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh sehingga mencegah dehidrasi dan juga mencegah terjadinya kejang-kejang. Mengkonsumsi air kelapa juga dipercaya mampu mengusir berbagai macam racun di dalam tubuh dan juga meningkatkan kesehatan sirkulasi di dalam darah.
(Baca juga: akibat kelebihan air kelapa dalam tubuh – cara menjaga kesehatan peredaran darah)
3. Garam Epsom
Garam epsom juga menjadi salah satu bahan herbal yang berguna untuk mengobati epilepsi. adapun salah satu kandungan mineral nutrisi di dalam garam epsom yang berguna untuk mengobati epilepsi adalah magnesium. Mineral magnesium efektif untuk menjaga keseimbangan elektrolit di dalam tubuh dan juga berperan untuk mengontrol impuls listrik di dalam sel-sel saraf otak sehingga mengurangi resiko kejang-kejang pada penderita epilepsi.
(Baca juga: bahaya konsumsi garam berlebihan bagi tubuh)
4. Minum Jus Buah
Minum jus buah secara rutin juga bisa membantu mengobati epilepsi. Jus buah mengandung banyak nutrisi natrium yang efektif untuk mengontrol impuls listrik di dalam sel saraf otak. Menurut penelitian, saat kadar natrium di dalam tubuh menurun maka sel-sel saraf otak akan mengalami pembengkakan sehingga meningkatkan resiko kejang-kejang. Untuk itu mengkonsumsi jus buah akan meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh dan mengurangi resiko kejang-kejang. Selain mengobati epilepsi, mengkonsumsi jus buah secara rutin juga efektif untuk meningkatkan kelancaran sirkulasi darah, mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler, dan juga menjaga kesehatan pencernaan.
5. Bawang Putih
Bawang putih juga menjadi salah satu jenis asupan yang berguna untuk mengobati penyakit epilepsi. Adapun beberapa jenis kandungan nutrisi di dalam bawang putih meliputi kalsium, saltivine, belerang, fosfor, zat besi, dan juga minyak atsiri. Kandungan kalsium di dalam bawang putih berguna sebagai pengontrol impuls listrik di dalam sel-sel saraf otak. Sementara itu saltivine berguna untuk merangsang susunan sel saraf sehingga berguna untuk mencegah gejala kejang-kejang. Kandungan lain di dalam bawang putih juga dipercaya mampu meningkatkan kesehatan jantung dan juga menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Untuk mengobati epilepsi, anda cukup mememarkan 1 siung bawang putih kemudian merebusnya bersama dengan susu dan juga air. Tunggu air rebusan tersebut hingga dingin kemudian anda bisa meminum air rebusan bawang putih tersebut secara rutin pagi dan sore hari.
(Baca juga: efek samping bawang putih)
6. Daun Pegagan
Bahan alami untuk mengobati epilepsi selanjutnya adalah daun pegagan. Daun pegagan memiliki rasa pahit namun sangat efektif untuk menyembuhkan epilepsi. Adapun kandungan nutrisi di dalam daun pegagan adalah kalium, natrium, magnesium, kalsium, dan juga zat besi. Beberapa jenis kandungan nutrisi tersebut merupakan jenis elektrolit yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengontrol impuls listrik antara sel-sel saraf otak sehingga mampu mencegah terjadinya kejang-kejang pada penderita epilepsi. Selain sebagai obat tradisional epilepsi, mengkonsumsi daun pegagan juga dipercaya mampu mempercepat proses penyembuhan luka.
7. Daun Jinten
Daun jinten merupakan jenis tanaman herbal yang telah dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit baik penyakit luar maupun dalam. Untuk mengobati penyakit epilepsi anda cukup merebus beberapa lembar daun jinten kemudian meminum air rebusan daun jinten tersebut. Adapun beberapa jenis kandungan nutrisi di dalam daun jinten yang efektif untuk mengatasi gejala epilepsi di antaranya minyak astiri (isopropil 0 kresol), fenol, dan juga kalium. Selain efektif untuk mengobati epilepsi, daun jinten juga efektif untuk mengobati batuk, asma, demam, sakit kepala, dan juga melancarkan ASI.
8. Jahe
Jahe merupakan tanaman rimpang yang sering digunakan sebagai bahan obat herbal. salah satu manfaat jahe ialah untuk mengobati epilepsi. Untuk mengobati epilepsi anda bisa minum ramuan ekstrak jahe atau dengan meminum seduhan air jahe secara rutin setiap pagi dan sore. Adapun sebagian kandungan nutrisi dalam jahe yang berkhasiat untuk mengatur impuls listrik di dalam sel-sel saraf otak meliputi kalsium, fosfor, dan juga zat besi. Selain mengobati epilepsi, jahe juga dipercaya mampu mengurangi gejala asma, mengatasi mual, dan juga mengobati demam.
9. Akar Baru Cina
Obat herbal epilepsi selanjutnya adalah akar baru cina. Tanaman yang satu ini memiliki rasa pahit namun sangat kaya akan kandungan nutrisi yang menyehatkan tubuh. Akar baru cina memiliki efek sedative yakni menenangkan sistem saraf sehingga mencegah gejala kejang-kejang. Untuk mengobati epilepsi, anda hanya perlu merebus akar baru cina bersama dengan jahe dan juga gula enau. Selain itu anda juga bisa memanfaatkan seduhan akar cina baru yang sudah dikeringkan (teh akar baru cina). Minumlah ramuan tersebut secara rutin 2 kali sehari setiap pagi dan sore.
Itulah beberapa bahan herbal yang berguna untuk mengobati epilepsi. Sebagian besar bahan-bahan herbal tersebut tidak menimbulkan efek samping bagi tubuh. Berbeda dengan teknik pengobatan yang menggunakan bahan kimia, bahan herbal cenderung memberikan efek yang lebih lama namun bebas efek samping.
Selain mengkonsumsi beberapa jenis asupan obat herbal di atas, ada pula beberapa jenis makanan yang sebaiknya anda hindari agar resiko munculnya gejala bisa dihindari. Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita epilepsi:
- Biji-bijian dan juga kacang-kacangan. Kedua jenis makanan tersebut kaya akan kandungan karbohidrat. Karbohidrat bisa meningkatkan resiko kambuhnya epilepsi sehingga sebaiknya dihindari atau dikurangi jumlah asupannya.
- Makanan yang mengandung glutamin dan juga asam amino seperti oat, gandum, dan lain sebagainya. Beberapa jenis makanan yang mengandung glutamin dan juga asam amino akan meningkatkan resiko kambuhnya gejala epilepsi.
- Hindari beberapa jenis makanan yang kaya akan kandungan lemak seperti jeroan, kuning telur, udang, serta beberapa jenis makanan yang kaya akan kandungan kolesterol. (Baca juga: makanan yang mengandung kolesterol tinggi)
- Beberapa jenis makanan yang mengandung gula refinasi seperti selai, minuman kaleng, es krim, permen, kue, dan lain sebagainya.
- Makanan yang mengandung banyak garam atau MSG seperti makanan ringan atau cemilan-cemilan karena bisa meningkatkan resiko impuls listrik di sel-sel saraf otak.
Itulah beberapa jenis makanan yang sebaiknya anda hindari jika anda menderita epilepsi. Apabila metode pengobatan herbal di atas sudah anda lakukan namun gejala yang muncul masih belum membaik maka sebaiknya anda perlu memeriksakan diri secara medis. Pada beberapa kasus yang dianggap sudah sangat parah penyakit epilepsi mungkin perlu dilakukan tindakan bedah otak.