21 Penyebab Anosmia Paling Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anosmia adalah sebuah kondisi yang menyebabkan penderita tidak bisa menggunakan organ penciuman dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan penderita sama sekali tidak bisa mencium aroma baik secara sebagian atau keseluruhan. Kondisi ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat maupun bersifat permanen. Anda bisa membayangkan ketika tidak bisa mencium aroma karena kita butuh mencium aroma makanan tertentu untuk bisa memiliki nafsu makan. Akibatnya maka anosmia bisa membuat penderita kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang drastis , kekurangan nutrisi dan depresi atau stress. Bahkan Anda juga bisa terkena bahaya akibat tidak makan seharian Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang terkena anosmia.

  1. Penyakit Flu

Influenza adalah sebuah kondisi penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi dari virus influenza yang menyerang pada bagian organ pernafasan terutama hidung, tenggorokan dan paru-paru. Hampir semua orang bisa terkena influenza karena virusnya yang mudah menyebar dan menularkan penyakit. Sementara gangguan pada hidung seperti hidung yang tersumbat atau menghasilkan lendir berlebihan akan menyebabkan hidung tidak bisa mencium aroma dengan baik. Anosmia yang terjadi pada kondisi ini bersifat sementara dan akan pulih setelah kondisi tubuh membaik. Agar kondisi lebih cepat pulih maka bisa mencoba cara menghilangkan flu secara alami

  1. Sinusitis Akut

Sinusitis akut akan menyebabkan rongga di sekitar bagian hidung mengalami peradangan dan pembengkakan. Gejala sinusitis akut dan kronis biasa terjadi setelah sinusitis awal tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Kondisi ini menyebabkan aliran cairan terganggu dan produksi cairan berlebihan. Mau tidak mau maka kondisi ini akan merusak syaraf dan indra penciuman sehingga penderita bisa mengalami anosmia. Sinusitis akut akan menyebabkan masalah yang cukup berat pada daerah rongga hidung hingga kepala seperti berkurangnya organ indra penciuman untuk mencium aroma makanan.

  1. Rinitis (alergi)

Rhinitis yang disebabkan karena alergi terhadap berbagai rangsangan juga bisa menyebabkan terkena anosmia. Alergi bisa menyebabkan tubuh menjadi sangat peka terhadap rasa dingin, hidung yang meler terus menerus, tekanan yang berat pada rongga sinus, bersin dan mata yang kurang nyaman. Kondisi inilah yang kemudian akan menyebabkan hidung dan syaraf di sekitar hidung tidak bisa bekerja dengan baik sehingga kurang bisa mendapatkan aroma bahkan dengan aroma yang sangat tajam. Kondisi ini bisa bersifat permanen maupun sementara tergantung dari jenis alergi yang diderita. Cara tes alergi bisa dilakukan untuk menemukan cara perawatan yang tepat sehingga bisa mencegah anosmia.

  1. Rinitis (bukan alergi)

Rhinitis yang tidak disertai dengan alergi biasanya menyebabkan seseorang selalu ingin bersin terus menerus. Penyebabnya tentu tidak jelas dan sulit untuk mendeteksi jenis alergi yang mungkin terjadi. Bahkan jika mendapatkan pengujian alergi maka tidak ditemukan jenis alergi tertentu yang menyebabkan rhinitis.Karena kondisi inilah maka seorang penderita rhinitis bukan alergi bisa merasa sangat frustasi dan mengembangkan penyakit lain seperti anosmia. Namun kondisi ini biasanya lebih banyak terjadi pada orang yang berusia lebih dari 20 tahun.

  1. Kelainan Tulang Hidung

Hidung kita memiliki tulang rawan yang sangat tipis yang memisahkan antara bagian hidung yang satu dengan yang lain. Tulang septum yang tidak lurus akan menghalangi aliran udara ke arah hidung. Akibatnya maka bisa menyebabkan bau yang berasal dari luar juga tidak bisa sampai ke bagian hidung sehingga tidak ada syaraf yang mengirimkan sinyal ke otak. Kondisi ini bisa diperbaik dengan melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki tulang septum hidung.

  1. Polip Hidung

Polip pada hidung sering tidak diwaspadai karena proses pembentukan yang sangat lambat, tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya tidak termasuk dalam jenis kanker. Polip sebenarnya muncul sebagai salah satu dampak dari peradangan pada saluran pernafasan terutama hidung dalam jangka panjang. Orang yang memiliki penyakit asma, alergi dan gangguan sistem kekebalan tubuh bisa memiliki resiko terkena polip. Pertumbuhan polip inilah yang menghambat aliran udara sehingga hidung kehilangan fungsinya untuk mencium berbagai jenis aroma. Kondisi ini bisa menjadi pertanda pertama dari anosmia.

  1. Kerusakan Otak atau Syaraf

Kerusakan syaraf karena penuaan, penyakit tertentu seperti kanker otak, dan kondisi akibat dari penyakit darah tinggi juga bisa menyebabkan gangguan syaraf pada hidung. Akibatnya maka penderita tidak bisa mencium aroma tertentu. Hal ini paling sering dialami oleh orang tua sebagai akibat dari penuaan dan faktor usia yang berkaitan dengan jenis penyakit tertentu. Kerusakan syaraf juga bisa terjadi pada orang yang pernah mengalami trauma atau kecelakaan. Jadi anosmia adalah dampak permanen yang sulit untuk diatasi.

  1. Faktor Usia

Orang tua secara umum akan memiliki sistem syaraf yang terus mengalami pelemahan. Bahkan syaraf yang seharusnya mengirim sinyal aroma tertentu ke bagian otak juga akan mengalami masalah. Kondisi ini biasanya paling sering dialami oleh orang tua baik yang sudah menderita penyakit kronis karena usia maupun yang sehat. Tidak ada obat yang bisa mengatasi kondisi ini.

  1. Aneurisma Otak 

Aneurisma otak merupakan sebuah kondisi yang digambarkan dengan penemuan sumbatan pada bagian pembuluh darah di otak yang berbentuk seperti balon. Biasanya terletak pada bagian batang otak, namun kondisi ini sangat berbahaya karena bisa pecah atau bocor dalam waktu yang tidak pernah di duga. Penderita aneurisma juga bisa terkena stroke yang bisa menyebabkan resiko kematian bisa muncul sewaktu-waktu. Selain itu biasanya penderita aneurisma pada otak juga mengalami masalah dalam penciuman karena tidak bisa mencium aroma dalam waktu tertentu dan bersifat permanen. (baca juga : gejala stroke ringan dan berat)

  1. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah sebuah kondisi yang menggambarkan ketika tubuh memiliki banyak insulin namun tidak memiliki cukup gula darah yang harus diolah. Ukuran yang paling pasti untuk menyatakan hipoglikemia adalah ketika pengujian gula darah hanya sekitar menghasilkan angka dibawah 3,9 mmol / L. Hal ini bisa menyebabkan penderita tidak bisa mendapatkan rangsangan aroma sehingga tidak bisa mencium semua jenis aroma. Sinyal yang berasal dari hidung juga tidak bisa sampai ke bagian otak sehingga tubuh tidak mendapatkan informasi aroma tersebut.

  1. Malnutrisi 

Malnutrisi menggambarkan ketika tubuh tidak bisa mendapatkan nutrisi seperti yang dibutuhkan. Kondisi ini akan menyebabkan semua syaraf dan sistem metabolisme tubuh juga tidak bisa berjalan dengan baik. Bahkan seseorang yang mengalami kekurangan nutrisi tidak bisa mencium aroma tertentu karena tidak ada sinyal saraf yang dikirimkan ke semua bagian tubuh. Mallnutrisi juga bisa menyebabkan beberapa dampak berikut ini:

  1. Penyakit Huntington

Penyakit ini disebabkan karena ada masalah kerusakan pada bagian sel-sel yang bekerja untuk bagian otak. Penyakit ini akan memberikan efek yang sangat berat untuk penderita karena bisa mengurangi berbagai kemampuan termasuk untuk bergerak, berpikir, mencium aroma dan sering menyebabkan perubahan kondisi perasaan atau hati. Penyakit ini paling sering terjadi pada usia antara 30 hingga 40 tahun namun sebelumnya. Penyakit ini akan membuat penderita tidak bisa mencium aroma atau anosmia dan kehilangan kemampuan untuk hidup mandiri.

  1. Penyakit Sindrom Klinefelter

Penyakit sindrom klinefelter adalah sebuah kondisi yang hanya bisa terjadi pada laki-laki karena adanya kelainan genetik pada jumlah kromosom X.  Sindrom ini akan menyebabkan seorang laki-laki memiliki ukuran testis yang lebih kecil, produksi sperma yang tidak normal, bentuk payudara yang besar, tidak memiliki masa otot yang sehat, berat badan menurun dan mulai kehilangan fungsi untuk mencium aroma. Namun sindrom ini masih bisa diatasi dengan perawatan yang tepat.

  1. Pengaruh Obat Antibiotik

Menggunakan antibiotik untuk mengobati berbagai jenis penyakit tertentu atau melawan infeksi juga bisa menyebabkan anosmia. Antibiotik akan membuat efek yang cukup berat untuk bagian telinga, hidung, ginjal dan hati. Antibiotik akan melemahkan syaraf yang bekerja untuk bagian hidung yang biasanya disertai dengan gangguan telinga. Anosmia karena terlalu banyak antibiotik bisa hilang sendiri setelah berhenti minum obat, namun yang sudah parah juga bisa bersifat permanen. Jadi waspadai efek samping antibiotik

  1. Penyakit Multiple Sclerosis

Penyakit multiple sklerosis akan membuat penderita mengalami kelumpuhan pada bagian sum-sum tulang belakang hingga ke otak. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kaarena serabut syaraf otak ternyata tidak bisa menjalin komunikasi yang baik dengan semua bagian tubuh. Salah satu dampaknya adalah anosmia karena tidak ada sel syaraf yang bisa bekerja dengan otak untuk mengenali sebuah aroma. Hingga saat ini dunia kedokteran belum menemukan obat untuk penyakit ini sehingga perawatan hanya bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi komplikasi.

  1. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah jenis penyakit yang menyerang pada bagian sistem syaraf. Pada tahap awal maka penyakit ini hanya akan menyebabkan gangguan ringan seperti kesemutan dan tiba-tiba bagian tubuh tidak bisa digerakkan. Dalam kondisi yang lebih parah maka penyakit ini akan menyebabkan tubuh tidak mendapatkan kelumpuhan termasuk ketidakmampuan untuk mencium aroma atau rasa. Hingga saat ini juga tidak ada obat untuk Parkinson dan perawatan hanya bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan yang terlalu cepat.

  1. Cedera Otak

Cedera otak baik karena tindakan operasi atau kecelakaan bisa menyebabkan penderita terkena anosmia. Kondisi ini dimulai ketika hidung sebenarnya bisa mencium aroma seperti biasa namun sinyal syaraf yang menyampaikan ke bagian sel-sel di otak tidak sampai atau terputus ditengah jalan. Kondisi ini bisa bersifat permanen atau tidak dan tergantung dari tindakan perawatan yang dilakukan. Penderita anosmia dengan sebab cedera otak juga sering bisa sembuh total.

  1. Kurang Nutrisi Seng

Kekurangan nutrisi seng bisa disebabkan karena tubuh memang tidak bisa menyerap zat seng itu sendiri, pengeluaran seng dari tubuh secara terus menerus, dan tubuh yang terlalu banyak membutuhkan seng. Orang yang menderita kekurangan nutrisi seng bisa mengalami beberapa masalah seperti diare, rambut rontok, penyebab impotensi, tidak nafsu makan, masalah penciuman dan masalah pada kulit dan mata. Penderita sering menjadi lebih kurus karena tidak nafsu makan akibat anosmia yang parah.(baca juga : penyebab rambut rontok berlebihan)

  1. Radioterapi

Proses penyembuhan penyakit kanker dengan radioterapi terutama terapi yang dilakukan pada bagian nasal akan berpotensi merusak syaraf penciuman. Kondisi ini biasanya akan lebih parah pada tahap terapi sebagai salah satu dampak yang tidak bisa dicegah. Namun dalam waktu tertentu setelah terapi selesai maka syaraf bisa kembali normal dan bisa sembuh dari anosmia. Anosmia adalah salah satu dampak yang tidak bisa dicegah dari proses radioterapi yang dilakukan untuk bagian nasal.

  1. Kekurangan Nutrisi Vitamin B12

Orang yang menderita kekurangan vitamin B12 atau lebih dikenal dengan anemia juga bisa terkena anosmia. Tubuh akan mengalami kekurangan sel darah merah sehingga aliran oksigen dalam tubuh juga tidak bisa berjalan dengan baik. Anemia secara tidak langsung bisa menyebabkan anosmia karena penderita akan mengalami gangguan kelemahan seperti tubuh yang semakin lemah, lelah yang berlebihan, tidak berenergi, radang tenggorokan dan gangguan indra penciuman. Karena itu untuk mencegah anosmia bisa mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin B12 super tinggi

  1. Kebiasaan Merokok

Orang yang memiliki kebiasaan merokok juga bisa mengembangkan anosmia. Hal ini disebabkan karena ketika banyak asap rokok yang terhisap lewat hidung hingga ke bagian saluran pernafasan juga membuat syaraf dibagian tersebut melemah. Merokok juga akan mengembangkan berbagai jenis penyakit yang menyebabkan kondisi anosmia lebih parah seperti asma, sinusitis, dan alergi yang berlebihan. Bahaya merokok bagi kesehatan tubuh memang perlu diwaspadai semua orang. Jika Anda pecandu rokok berat maka bisa mencoba cara berhenti merokok ampuh dan cepat agar terhindar dari bahaya merokok bagi kesehatan tubuh Jadi anosmia memiliki banyak penyebab yang bisa berkembang dengan cara yang berbeda. Karena itulah kondisi anosmia bisa diobati atau tidak sangat bergantung dari penyebab itu sendiri. Anosmia sering tidak menunjukkan gejala sehingga sulit untuk diketahui sejak awal. Jadi pertimbangkan untuk mengetahui anosmia dengan mengenal semua penyebabnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn