Grafacetin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Grafacetin termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Grafacetin merupakan obat berbentuk kapsul yang mengandung 250 mg antibiotik kloramfenikol sebagai senyawa aktifnya

Indikasi

Grafacetin diindikasikan untuk menangani berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri, antara lain demam tifoid, bruselosis, meningitis non TBC, pneumonia, pertusis (batuk rejan), sifilis dan gonore

Mekanisme Kerja Obat

Kloramfenikol merupakan salah satu antibiotik yang bekerja membunuh bakteri dengan cara menghambat proses pembentukan protein di dalam sel bakteri.

Protein merupakan senyawa yang terus-menerus diproduksi oleh sel dan berperan penting dalam kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup, termasuk bakteri. Dengan dihambatnya produksi protein oleh kloramfenikol, maka bakteri tidak bisa melangsungkan metabolisme sel secara normal dan lama kelamaan akan mati.

Sama halnya seperti sel bakteri, sel-sel pada tubuh manusia pun memproduksi protein. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kloramfenikol hanya akan menghambat produksi protein pada sel bakteri dan tidak akan menghambat produksi protein pada sel-sel tubuh kkta.

Dosis dan Cara Penggunaan

  1. Dosis Grafacetin untuk dewasa dan anak-anak: 50 mg/kg berat badan dalam sehari, dibagi ke dalam 3-4 dosis
  2. Dosis Grafacetin untuk bayi usia <2 minggu adalah: 25 mg/kg berat badan dalam sehari, dibagi ke dalam 4-6 dosis
  3. Dosis Grafacetin untuk bayi prematur adalah: 25 mg/kg berat badan dalam sehari, dibagi ke dalam 2 dosis
  4. Telanlah kapsul Grafacetin dalam keadaan utuh (jangan membuka cangang kapsulnya) dengan bantuan sedikit air
  5. Sebaiknya Grafacetin dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Grafacetin:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap kloramfenikol

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Kloramfenikol termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping negatif yang ditimbulkan pada janin karena berisiko menimbulkan Grey Syndrome pada bayi yang baru dilahirkan, yang ditandai dengan warna kulit bayi yang keabu-abuan
  • Kloramfenikol diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapatkan resep Grafacetin atau obat lainnya yang mengandung kloramfenikol saat masih dalam masa menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Grafacetin:

  1. Sakit kepala
  2. Ruam pada kulit
  3. Diare
  4. Mual
  5. Muntah
  6. Anemia aplastik
  7. Neuritis optik
  8. Neuropati perifer

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Grafacetin. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Grafacetin, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Grafacetin:

  • Cefoxitin dapat mengalami penurunan efek jika digunakan secara bersamaan dengan Grafacetin
  • Efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk TBC) dan vaksin kolera dapat mengalami penurunan jika vaksin diberikan pada pasien yang masih mengkonsumsi kloramfenikol
  • Obat-obat berikut dapat mengalami peningkatan efek jika digunakan secara bersamaan: lurasidone, mefloquine, vilazodone, warfarin

Jika Anda sedang atau akan menggunakan obat lain (obat sintetis maupun herbal) bersamaan dengan Grafacetin, pastikan untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat-obat tersebut secara bersamaan tidak akan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan bagi Anda.

Jika ternyata obat tersebut tdak boleh digunakan secara bersamaan dengan Grafacetin, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Grafacetin dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Grafacetin tanpa menggunakan resep dokter
  2. Jangan mengubah dosis Grafacetin yang telah diresepkan oleh dokter
  3. Habiskan Grafacetin yang telah diresepkan untuk Anda. Jika Anda tidak menghabiskannya, bakteri yang menginfeksi Anda dapat mengembangkan resistensi (kekebalan) terhadap kloramfenikol, bakteri menjadi tidak terbasmi secara tuntas dan berpotensi kembali menimbulkan infeksi di kemudian hari
  4. Grafacetin adalah obat yang mengandung antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti flu / influenza
  5. Jika Anda lupa mengkonsumsi Grafacetin, segeralah mengkonsumsinya begitu Anda teringat, namun jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlewat dan minumlah Grafacetin pada waktu minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat)
  6. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah menghabiskan Grafacetin yang telah diresepkan, segeralah kembali memeriksakan diri ke dokter
  7. Sebelum mengkonsumsi Grafacef atau obat apapun, perhatikanlah kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna, perubahan bentuk atau kapsul yang terlihat meleleh, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan.
  8. Perhatikan tanggal kadaluwarsa Grafacef atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada kemasannya belum terlewati
  9. Simpanlah Grafacef pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn