Flucodin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Flucodin termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang bisa dibeli di apotek maupun toko obat tanpa menggunakan resep dokter.

Komposisi

Flucodin merupakan obat berbentuk tablet salut selaput yang mengandung:

  • 500 mg parasetamol
  • 10 mg noskapin
  • 50 mg gliseril guaiakolat
  • 2 mg klorfeniramin maleat
  • 15 mg fenilpropanolamin HCl

Indikasi

Flucodin diindikasikan untuk meredakan gejala batuk serta gejala flu seperti demam, hidung tersumbat dan sakit kepala

Mekanisme Kerja Obat

  • Parasetamol, termasuk ke dalam golongan obat yang dapat bekerja sebagai antipiretik dan analgetik, yaitu menurunkan demam dan meredakan rasa nyeri
  • Noskapin, termasuk ke dalam golongan obat antitusif, yaitu obat yang bekerja pada salah satu reseptor di otak yang akan mengakibatkan menurunnya stimulasi batuk dari otak
  • Gliseril guaiakolat, termasuk ke dalam golongan obat ekspektoran, yaitu obat yang akan mengencerkan dahak sehingga dahak menjadi lebih mudah dikeluarkan
  • Klorfeniramin maleat, termasuk ke dalam golongan obat antihistamin, yaitu obat yang bekerja dengan memblokade reseptor histamin sehingga tubuh tidak akan mengeluarkan reaksi alergi, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair
  • Fenilpropanolamin, termasuk ke dalam golongan dekongestan, yaitu obat yang bekerja meredakan hidung tersumbat dengan mengecilkan pembuluh darah yang ada di dalam hidung

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Flucodin yang dianjurkan untuk dewasa adalah 3 x 1 tablet dalam sehari
  • Dois Flucodin yang dianjurkan untuk anak dengan usia >6 tahun adalah 3 x ½ tablet dalam sehari
  • Flucodin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Flucodin:

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  1. Parasetamol termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil tanpa berisiko menimbulkan efek negatif yang signifikan pada janin. Parasetamol diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI, namun tidak akan menimbulkan efek negatif bagi bayi yang disusui
  2. Belum diketahui apakah noskapin aman untuk digunakan oleh ibu hamil atau menyusui
  3. Gliseril guaiakolat termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya bisa digunakan oleh ibu hamil dalam keadaan manfaat yang diperoleh dari penggunaan obat melebihi risiko efek samping negatif yang mungkin ditimbulkan pada janin
  4. Belum ada data uji klinis yang menunjukkan keamanan penggunaan klorfeniramin maleat pada ibu hamil, sedangkan untk penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan efek samping berupa perubahan mood pada bayi (bayi mudah marah)
  5. Penggunaan fenilpropanolamin HCl sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui karena dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif pada bayi yang disusui

Dengan demikian, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan Flucodin saat masih dalam masa kehamilan atau menyusui.

Efek Samping

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin timbul pada penggunaan Flucodin:

  1. Urtikaria
  2. Angiodema
  3. Merasa pusing
  4. Mual muntah
  5. Sakit perut
  6. Mengantuk
  7. Diare
  8. Konstipasi / sembelit
  9. Anoreksia

Flucodin termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas, berarti obat ini sangat jarang menimbulkan efek samping yang signifikan bila digunakan sesuai dengan aturan pakai yang tercantum di kemasan dan mengikuti anjuran yang diberikan oleh apoteker. Namun, bila Anda merasakan efek samping yang cukup parah dan mengganggu setelah menggunakan Flucodin, segeralah konsultasikan kepada dokter dan/atau apoteker unttuk segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin akan menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Flucodin:

  1. Obat-obat berikut dapat mengalami peningkatan efek jika digunakan secara bersamaan dengan parasetamol: axitinib, busulfan, ivacaftor, tinidazole, warfarin
  2. Efek parasetamol dapat meningkat jika digunakan secara bersamaan dengan isoniazid
  3. Obat-obat berikut dapat mengalami peningkatan efek jika digunakan secara bersamaan dengan noskapin: alfentanil, alfuzosin, alprazolam, amlodipin, bisoprolol, digoksin, enalapril, ergotamin, eritromisin, metotreksat, nikardipin, simvastatin, teofilin, warfarin
  4. Efek klorfeniramin dapat menurun jika digunakan secara bersamaan dengan apalutamide
  5. Klorfeniramin dan eluxadoline akan sama-sama mengalami peningkatan efek jika digunakan secara bersamaan
  6. Efek klorfeniramin dapat meningkat jika digunakan secara bersamaan dengan obat-obat berikut: idelalisib, isokarboksazid, ivacaftor, tranilsipromin
  7. Penggunaan fenilpropanolamin bersamaan dengan obat-obat berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke akibat perdarahan otak: moklobemid, fenelzin, isokarboksazid, rasagiline, selegiline, tranilsipromin
  8. Feniplpropanolamin dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi / darah tinggi jika digunakan secara bersamaan dengan bromokriptin

Untuk menghindari terjadinya efek samping yang tidak diinginkan akibat adanya interaksi obat, beritahukanlah mengenai obat yang sedang atau akan Anda gunakan kepada apoteker dan tanyakan apakah obat tersebut aman untuk digunakan secara bersamaan dengan Flucodin. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan secara bersamaan dengan Flucodin, maka apoteker akan menyarankan untuk memberi jeda waktu pemberian kedua obat tersebut atau menyarankan Anda untuk mengganti salah satu obat dengan obat lain.

Perhatian

  1. Flucodin hanya meredakan gejala-gejala flu dan batuk tanpa menghilangkan sumber penyakitnya (biasanya infeksi mikroba, seperti bakteri atau virus), jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik setelah 2-3 hari, segeralah memeriksakan diri ke dokter
  2. Jangan memberikan Flucodin kepada anak usia <2 tahun
  3. Konsumsi Flucodin dapat menimbulkan rasa kantuk, oleh karena itu hindarilah mengemudikan kendaraan setelah mengkonsumsi obat ini
  4. Perhatikan kondisi Flucodin atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, jika terjadi perubahan warna atau bentuk pada tabletnya, jangan gunakan obat tersebut dan tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan
  5. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Flucodin atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
  6. Simpanlah Flucodin pada suhu kamar di tempat yang kering, terlindung dari sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn