Aminofluid – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ketika tubuh sedang dalam kondisi sakit seperti Kejang Demam, Demam Dengue hingga sakit berat yang mengharuskan kita melakukan operasi seperti Operasi VarisesOperasi Gastric Bypass dan lain sebagainya, tentu kebutuhan akan nutrisi dalam tubuh haruslah terpenuhi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit. Kenapa? karena nutrisi akan bekerja sebagai pembentuk energi bagi tubuh, mempercepat proses penyembuhan, hingga mempertahankan kesadaran. Ketika sakit, pemberian nutrisi dapat diberikan melalui 3 jenis cara, yaitu :

  1. Oral
    Pemberian nutrisi melalui oral adalah pemberian yang melewati mulut dimana penerima nutrisi masih dapat menelan dengan jumlah yang cukup banyak.
  2. Enteral
    Pemberian nutrisi kepada penerima melalui mulut tapi, penerima tidak dapat menelan dalam jumlah yang banyak
  3. Parenteral
    Pemberian nutrisi kepada penerima langsung melalui pembuluh darah, tanpa proses pencernaan

Dari ketika jenis pemberian nutrisi diatas, banyak sekali kasus pemberian nutrisi yang didapatkan dari berbagai makanan, minuman hingga obat-obatan seperti berbagai jenis Vitamin untuk Badan Letih penambah energi dan Asam Amino tidak dapat diberikan langsung melalui oral dan eternal.

Ketika hal ini terjadi, maka dokter ataupun perawat biasanya akan memutuskan untuk memasukkan nutrisi berbentuk cairan kedalam tubuh melalui pembuluh darah atau yang biasa didunia medis sebut sebagai infuse atau parenteral. Cairan penyuplai nutrisi inilah yang digunakan sebagai cairan infus, atau cairan parenteral. Salah satu cairan penyuplai nutrisi tersebut adalah Aminofluid. Apakah Aminofluid tersebut? berikut penjelasannya.

Obat Apa

Aminofluid merupakan cairan penyuplai nutrisi yang diproduksi oleh PT. Ostsuka, dan diberikan kepada penerima melalui parenteral. Cairan ini mengandung elektrolit, glukosa dan Protein dan biasanya akan diberikan sebelum dan setelah tindakan medis seperti operasi. Aminofluid dibuat dari berbagai senyawa atau zat aktif, seperti asam amino bebas, glukosa, nitrogen, asam amino esensial atau non esensial. Berikut deskripsi lengkapnya.

1. Komposisi per Liter

  • Natrium 35 mEq
  • Kalium 20 mEq
  • Magnesium 5 mEq
  • Florida 35 mEq
  • Sulfat 5 mEq
  • Asetat 13 mEq
  • Glukonat 5 mEq
  • Laktat 20 mEq
  • Sitrat 6 mEq
  • Fosfor 10 mmol
  • Zinc 5 umol
  • Glucosa
  • Asam amino 30 g
  • BCAA 30%

2. Sediaan / Kemasan

  • Cairan dalam botol kaca
  • Cairan dalam kantong lembut
  • Kemasan 500 Ml – 1000Ml

3. Produsen

  • PT. Otsuka

4. Harga

  • Dijual sekitar lebih dari Rp. 170.000

Fungsi Obat

Seperti yang kami tuliskan diatas, Aminofluid adalah salah satu cairan yang memiliki fungsi untuk menyuplai berbagai nutrisi kedalam tubuh pengguna yang kesulitan untuk menelan ataupun  mengunyah makanan.

Selain itu, Aminofluid juga berfungsi untuk meningkatkan nutrisi seperti elektrolit,  protein, asam amino, Glukosa sebelum dan setelah operasi. Beberapa penyakit yang biasa menggunakan Aminofluid adalah :

  • Hiperkalemia, Gula darah rendah, Dehidrasi, Skizofrenia, Penyembuhan luka, Tissue perbaikan, Gigi sensitif, Virus herpes simpleks
  • Depresi, Detoksifikasi hati, Kelelahan, Tetani hypocalcemic, Hipokalsemia terkait hipoparatiroidisme, Hipokalsemia terkait kehamilan, Kram otot
  • Pengobatan rakhitis, Osteomalacia, Kerusakan hati alkoholik, Hangover pencegahan, Blok bangunan untuk protein, Glukosa darah yang rendah, Kerusakan saraf
  • Sintesis hemoglobin, Perbaikan jaringan, Sistem kekebalan tubuh, Anoreksia, Fungsi otak, Kegilaan atau kejiwaan, Kerusakan otot, Gangguan gerakan
  • Eklampsia, Kejang, Hypomagnesemia akut, Tetani uterus, Kekurangan asam amino, Keracunan parasetamol, Vitiligo, Penyakit parkinson, Sakit kronis

Interaksi Obat

Aminofluid dapat melakukan interaksi dengan obat- obatan lainnya yang masih dikonsumsi atau masih digunakan secara bersamaan. Adapun beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Aminofluid adalah :

  • Actidose plus sorbitol, Actidose-aqua, Actidose-aqua advance
  • Activated charcoal, Active carbon, Anticoagulants

Selain beberapa obat diatas, kemungkinan besar masih banyak obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan Aminofluid ketika digunakan secara bersamaan. Oleh sebab itu, pergunakanlah Aminofluid secara bersamaan dengan obat – obatan yang benar – benar aman untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya.

Kontraindikasi

Aminofluid dapat berkontraindikasi ketika digunakan kepada orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan, seperti :

  • Koma akibat Gangguan Fungsi Hati
  • Gangguan fungsi ginjal kronis
  • Kadar nitrogen dalam darah tinggi
  • Gagal jantung karena penyempitan jantung
  • Keracunan asam
  • Metabolisme elektrolit atau asam amino tidak normal
  • Kelebihan Kalsium, kalium, Magnesium, atau fosfor
  • Retensi jumlah urine
  • Ibu hamil, anak – anak dibawah 18 tahun hingga wanita yang berencana untuk hamil
  • Kekurangan asam folat, Kekurangan methyltransferase Guanidinoacetate
  • Kelainan Genetika
  • Disfungsi CV, Ssidosis, Gejala Diabetes Melitus

Dari berbagai banyaknya kontraindikasi diatas, kami berharap pemberian Aminofluid kepada orang – orang yang membutuhkannya harus menggunakan dosis dan cara penggunaan yang tepat. Kontraindikasi lain mungkin saja tidak tertulis, oleh sebab itu ketika pengguna mengalami gejala kontraindikasi yang lain dan lebih parah, maka hentikan penggunaan dan hubungilah dokter segera.

Dosis

Penggunaan Aminofluid haruslah mengikuti petunjuk dan arahan dari pihak yang berwenang, seperti dokter, bidan ataupun perawat. Karena hal itu pula, dosis dari Aminofluid tidak boleh dibuat dengan asal-asalan dan harus mempertimbangkan kodisi dan kebutuhan pengguna. Namun secara umum, dosis dari penggunaan Aminofluid adalah :

  • Dosis pada pengguna lansia atau pasien kritis adalah 500 mL dimasukkan melalui pembuluh tepi dengan kecepatan jatuh tetes infus 500 Ml per 120 menit. Maksimal 2500 Ml per hari.

Sebenarnya masih banyak dosis yang diberikan, namun perlu kami tekankan bahwa Aminofluid termasuk kedalam golongan obat keras, maka pertimbangkanlah dosis dan segala jenis kondisi dan keadaan penerima parenteral ini.

Efek Samping

Obat – obatan yang digunakan untuk proses medis dan pengobatan medis, tentunya memiliki berbagai efek samping. Meskipun efek samping dari tiap obat berbeda, tapi faktor pendukung efek samping tersebut hanyalah 3, yakni :

  • Kondisi penyakit lain yang diderita pengguna obat
  • Obat lain yang masih dikonsumsi
  • Dosis ataupun cara penggunaan

Dari penjelasan diatas, tentunya kita paham bahwa Aminofluid juga dapat memberikan efek samping mulai dari yang ringan hingga berat. Oleh sebab itu hindarilah penggunaan obat yang tidak menggunakan dosis yang tepat, serta konsultasikan kondisi penyakit lain dan obat lain yang masih di konsumsi kepada dokter sebelum menggunakan Aminofluid. Adapun beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Aminofluid adalah :

  1. Penyebab Alergi Kulit atau iritasi kulit
  2. Dada terasa tertekan, Peningkatan detak jantung
  3. Pembengkakan pada kepala, paru-paru, serta ujung-ujung jari akibat timbunan cairan
  4. Kelebihan kadar Kalium dalam darah
  5. Keracunan asam
  6. Nyeri dan pembengkakan pada pembuluh darah
  7. Penyebab Demam Menggigil, Sakit kepala, dan gejala lainya.

Kemungkinan masih terdapat banyak efek samping lainnya mulai dari yang ringan hingga yang berat. Apabila kamu melihat gejala efek samping diatas ataupun gejala efek samping lainnya yang lebih berat, maka segeralah hubungi dokter untuk konsultasi dan penanganan lebih lanjut.

Perhatian dan Penyimpanan

Dibawah ini adalah petunjuk penyimpanan dari cairan penyuplai nutrisi Aminofluid.

1. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikanlah tanggal kadaluarsa dan petunjuk pemakaian yang dianjurkan oleh dokter.

2. Perhatikan kondisi kesehatan dan kebutuhan penerima cairan nutrisi Aminofluid, perhatikan pula dosis yang diberikan.

3. Ketika cairan didalamnya sudah habis, maka buanglah kemasan Aminofluid ini sesuai dengan tata cara pembuangan limbah medis untuk menghindari tercemarnya lingkungan. Pastikan sewaktu membuang kemasan Aminofluid tidak terdapat hewan peliharaan disekitar tempat pembuangan..

4. Jauhkanlah cairan ini dari sinar matahari langsung, simpanlah pada tempat yang memiliki suhu sejuk dan kering.

5. Simpanlah Aminofluid pada tempat – tempat yang aman dari jangkauan anak – anak dan hewan peliharaan

Demikianlah penjelasan kami mengenai salah satu cairan penyuplai nutrisi melalui parenteral. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kamu semua. Segala isi pada tulisan ini, tidak dapat dijadikan acuan utama penggunaan Aminofluid tanpa berkonsultasi dengan dokter. Kami berpesan, gunakanlah obat – obatan dengan baik dan benar mulai dari dosis hingga cara pemakaian, maka pengguna obat akan menerima manfaat yang baik pula. Hindarilah pemberian obat kepada orang lain tanpa sepengetahuan pihak berwenang seperti bidan, dokter ataupu perawat.  Sampai jumpa pada artikel berikutnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn