Analsik – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Analsik ini adalah merupakan jenis obat yang masuk dalam golongan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) yang biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan nyeri serta dapat juga digunakan untuk menghilangkan kram organ dalam.

Obat Analsik ini memiliki kandungan senyawa Metampiron dan Diazepam, yang dimana senyawa Metampiron sendiri berperan sebagai analgesik-antipiretik. Sementara itu senyawa Diazepam berperan sebagai hipnotik dan antiansietas.

Obat Analsik ini oleh BPOM dimasukkan ke dalam golongan obat keras, yang dimana untuk menggunakannya harus disertai dengan resep dari dokter. Sebagai informasi tambahan, obat Analsik ini diproduksi dan juga didistribusikan oleh PT. Sanbe Indonesia, yang dimana dalam dalam pendistribusikannya dikemas dalam kemasaan per tabletnya dengan komposisi Metampiron 500 mg, dan diazepam 2 mg.

Indikasi:

Dibawah ini merupakan indikasi-indikasi dari penggunaan obat Analsik ini yang perlu diketahui dan diperhatikan pengguna sebelum mengkonsumsi obat Analsik ini, yang diantara lain adalah sebagai berikut:

  1. Meredakan sakit kepala berlebih akibat psikis murni.
  2. Mengobati sakit pada pinggang.
  3. Apabila dikombinasikan dengan obat-obatan tranquilizer, dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri setelah operasi.
  4. Menyembuhkan penyebab neuralgia trigeminal atau rasa nyeri pada saraf.
  5. Dapat menyembuhkan penyakit rematik dan juga rasa nyeri di tulang-tulang sendi tubuh.
  6. Digunakan untuk terapi kolik ginjal dan juga kolik bilier.
  7. Mengatasi kesulitan tidur, stres serta perasaan gelisah.
  8. Menyembuhkan rasa nyeri di telinga akibat mastoiditis yang diiringi dengan rasa nyeri di kepala

Dosis & Cara Penggunaan:

Dibawah ini merupakan tata cara pemberian dosis dan juga cara penggunaan obat Analsik ini yang perlu diketahui dan diperhatikan pengguna sebelum mengkonsumsi obat Analsik ini, yang diantara lain adalah sebagai berikut:

Dosis untuk Pasien anak-anak:

  • Berikan dosis 1 tablet per hari
  • Apabila rasa nyeri belum hilang ataupun timbul kembali, lanjutkan penggunaan obat Analsik selang waktu 6-8 jam dari pemberian pertama
  • Maksimal tablet yang diperbolehkan per harinya adalah 2 tablet

Dosis untuk Pasien Dewasa:

  • Berikan dosis 1 tablet per hari
  • ketika rasa nyeri belum hilang ataupun timbul kembali, lanjutkan penggunaan obat Analsik selang waktu 6-8 jam dari pemaikaian pertama
  • Maksimal tablet yang diperbolehkan per harinya adalah 4 tablet

Dosis untuk Pasien Lanjut Usia:

  • Berikan dosis 1 tablet per hari
  • ketika rasa nyeri belum hilang ataupun timbul kembali, lanjutkan penggunaan obat Analsik selang waktu 6-8 jam dari pemberian pertama
  • Maksimal tablet yang diperbolehkan per harinya adalah 2 tablet

Agar pengguna mendapatkan hasil maksimal dari penggunaan obat Analsik ini, pemberian obat Analsik ini harus dilakukan setelah mengkonsumsi makanan (setelah makan). Hal tersebut dikarenakan obat Analsik ini memiliki sifat mudah bercampur dalam air, sehingga lebih mudah dan cepat terserap dalam tubuh melalui pencernaan.

Kontra Indikasi:

Dibawah ini merupakan kontra indikasi yang ada pada saat pengguna menggunakan obat Analsik ini, yang diantara lain adalah sebagai berikut:

  1. Penderita psikosis akut sangat tidak dianjurkan menggunakan obat Analsik ini.
  2. Pengguna yang memiliki riwayat penyakit epilepsi dilarang menggunakan obat Analsik ini
  3. Dilarang menggunakan obat Analsik ini pada pengguna yang sedang mengalami porfiria,
  4. Jangan memberikan obat Analsik ini untuk pengguna yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap senyawa-senyawa yang terkandung dalam obat Analsik seperti senyawa metampiron ataupun senyawa diazepam
  5. Dilarang memberikan obat Analsik ini kepada bayi berumur dibawah 1 bulan atau bayi yang memiliki berat badan di bawah 5 Kg.
  6. Hindari penggunaan obat Analsik ini, pada pengguna yang memiliki riwayat gangguan pembentukan darah merah ataupun gangguan pembentukan darah putih
  7. angan menggunakan obat Analsik ini bersamaan dengan obat hipertensi
  8. Pengunaan obat Analsik ini tidak boleh dilakukan pada saat pengguna mengalami tendensi pendarahan
  9. Hindari penggunaan obat Analsik ini untuk pengguna yang memiliki sensitifitas kepada senyawa derivat Pirazolon.
  10. Pengguna yang sedang mengalami kondisi medis yang menyebabkan tekanan darah sistoliknya lebih rendah dari 100 mmHg, dilarang diberikan obat Analsik ini
  11. ilarang menggunakan obat Alasik ini untuk pengguna yang sedang mengalami gangguan pulmoner akut
  12. Pengguna yang memiliki ciri-ciri gangguan jiwa berat, tidak boleh mengkonsumsi obat Analsik ini, karena dapat memperburuk penyakit gangguan jiwanya

Efek Samping:

Dibawah ini merupakan efek samping yang memiliki kemungkinan untuk dapat muncul pada saat pengguna menggunakan obat Analsik ini, walaupun tidak semuanya dapat mengalami efek samping yang sama. Efek samping itu antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Menimbulkan rasa mengantuk
  2. Menyebabkan rasa pusing
  3. Dapat menyebabkan amnesia
  4. Membuat penglihatan menjadi terganggu
  5. Dapat menimbulkan hipotensi (tekanan darah rendah)
  6. Dapat menyebabkan ketergantungan obat Analsik
  7. Menyebabkan rasa pusing
  8. Dapat mengalami rasa lelah yang berlebihan.
  9. enyebabkan kesulitan tidur
  10. Membuat gelisah
  11. Mengalami reaksi alergi.
  12. Dapat membuat diplopia (penglihatan ganda)
  13. Menyebabkan perubahan pada libido
  14. Tremor.
  15. Retensi urin,
  16. Konstipasi (sembelit)
  17. Agranulositosis (berkurangnya jumlah sel darah putih akibat terserang infeksi bakteri)
  18. Lemah otot
  19. Mual
  20. Mengiler
  21. Menyebabkan depresi
  22. Mulut kering,
  23. Kesulitan berbicara
  24. Ruam kulit ringan
  25. Mengalami gatal pada kulit

Dibawah ini merupakan Efek samping lainnya sangat jarang terjadi, namun masih ada kemungkinan untuk mengalaminya, dan apabila pengguna mengalami efek samping dibawah ini maka segera hentikan penggunaan dan segera bawa ke dokter. Efek samping itu antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Mengalami kebingungan
  2. Dapat menyebabkan halusinasi
  3. Mengalami perilaku yang tidak biasa
  4. Memacu adernalin sehingga menjadi tidak takut akan bahaya
  5. Menyebabkan hiperaktiv
  6. Agitasi
  7. Agresi
  8. Menyebabkan mudah emosi
  9. Mengalami kejang-kejang
  10. Memperpendek nafas
  11. Kesulitan dalam mengontrol saluran kemih

Interaksi dengan Obat Lain:

Dibawah ini merupakan efek interaksi obat Analsik dengan obat-obatan lainnya yang dapat saling berinteraksi apabila digunakan secara bersamaan. Efek interaksi obat-obatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  • Untuk mengobati serta meredakan rasa nyeri yang sangat berat, terutama rasa nyeri akibat setelah melakukan operasi, obat Analsik ini biasanya diberikan kepada pasin dengan dikombinasikan dengan obat Trankuilizer.
  • Jangan menggunakan obat Analsik ini bersamaan dengan obat Antasida, apabila pasien membutuhkan obat Antasida, maka pergunakan 1 jam setelah mengkonsumsi obat Analsik.
  • Penggunaan obat Analsik bersamaan dengan obat-obatan jenis antihistamin cimetidine, disulfiram, ataupun digoxin dapat menyebabkan meningkatnya resiko terserang rasa kantuk yang sangat setelah mengkonsumsinya.
  • Hindari penggunaan obat Analsik bersamaan dengan obat-obatan jenis antikoagulan serta obat-obatan kortikosteroid, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkenanya efek samping dari obat-obatan tersebut.
  • Jangan pernah menggunakan obat Analsik ini bersamaan dengan obat-obatan yang masuk dalam golongan obat depressan susunan saraf pusat seperti obat Klorpromazin ataupun obat Simetidin karena dapat menyebabkan meningkatkan risiko mengalami gangguan kardiovaskuler dan juga meningkatkan efek depresan di hati bagi pengguna obat-obatan tersebut.
  • Penggunaan obat Analsik bersamaan dengan alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah bagi yang mengkonsumsinya secara bersamaan.

Peringatan dan Perhatian:

Dibawah ini merupakan peringatan-peringatan dari penggunaan obat Analsik yang perlu diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini. Peringatan-peringatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Pengguna yang sedang menderita penyakit glaukoma, harus menggunakan obat Analsik ini secara hati-hati.
  2. Harus berhati-hati dalam menggunakan obat Analsik untuk pengguna yang memiliki riwayat gangguan fungsi hati seperti sirosis hati ataupun penyakit ginjal seperti gagal ginjal.
  3. Segera hentikan penggunaan obat Analsik ini apabila pengguna mulai mengalami gejala reaksi paradoksial seperti hipereksitasi akut ataupun mulai mengalami halusinasi.
  4. Selalu perhatikan penggunaan obat Analsik ini untuk pengguna yang sedang mengalami depresi berat ataupun pengguna yang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri
  5. Jangan menggunakan kendaraan bermotor pada saat mengkonsumsi obat Analsik ini, karena dapat menyebabkan mengantuk pada penggunanya sehingga sangat berbahaya apabila sedang mengendarai kendaraan bermotor.
  6. Jangan menggunakan obat Analsik ini untuk pengobatan jangka panjang, karena obat ini dapat menimbulkan agranulositosis yang dapat berakibat fatal apabila tidak segera diatasi.
  7. Penggunaan obat Analsik ini harus menggunakan resep dari dokter karena dapat menyebabkan ketergantungan dan juga kecanduan bagi penggunanya baik secara fisik maupun psikis.
  8. Selain agranulositosis, penggunaan obat Analsik dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kelemahan otot penggunannya.
  9. Pada pengguna yang sedang menderita depresi pernapasan, pemberian obat Analsik ini harus lakukan secara hati-hati
  10. Jangan sembarangan dalam memberikan obat Analsik ini ini pada penderita penyakit jantung dan juga penyakit kerusakan pembuluh darah
  11. Selalu berhati-hati dalam memberikan obat Analsik ini untuk penderita miaternia gravis
  12. Extra hati-hati apabila memberikan obat Analsik ini untuk pengguna lanjut usia
  13. Walaupun obat Analsik ini aman untuk ibu menyusui, namun tetap berhati-hati dalam menggunakannya karena senyawa yang terkadung dalam obat Analsik ini dapat larut di dalam ASI sehingga dapat terserap oleh bayi yang sedang menyusui
fbWhatsappTwitterLinkedIn