Waspadai 14 Ciri Ciri Gangguan Jiwa ini Mengintai Anda

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa kalian pernah bertemu dengan orang gila? Lalu apa kalian pernah berpikir kenapa seseorang bisa mengalami gangguan jiwa?. Gangguan jiwa atau Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) adalah sebuah sindrom atau kondisi psikis seseoran ataug pola perilaku secara klinis mengalami masalah yang bermakna.  Kondisi tersebut biasanya berkaitan dengan fungsi penting manusia dalam segi perilaku, psikologis maupun biologis. Ada beberapa faktor penyebab seseorang mengalami gangguan kejiwaan. Seperti beratnya persoalan hidup yang dihadapi atau masalah kelainan pada otak dan syaraf.

Ciri ciri gangguan jiwa dapat berbeda pada setiap orang. Tergantung dari seberapa parah gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang. Namun pada umumnya, ciri ciri gangguan jiwa yang perlu kalian waspadai adalah sebagai berikut:

  1. Delusi (waham)

Yaitu penderita memiliki suatu keyakinan terhadap suatu hal, namun tanpa adanya dasar yang jelas. Walaupun sebenarnya hal tersebut sudah dibuktikan dengan obyektif bahwa irrasional, si penderita tetap akan meyakini kebenarannya. Dan ada kecenderungan bahwa delusi banyak terjadi pada orang yang memiliki riwayat skizofrenia. Misalnya, penderita seperti merasa bahwa ada seseorang yang tengah memata – matai mereka.

  1. Halusinasi

Biasanya terjadi ketika si penderita merasakan persepsi nyata terhadap indera tanpa adanya rangsangan (stimulus). Halusinasi dapat melibatkan semua indra. Misalnya, seseorang yang merasa melihat bayangan atau sesuatu yang tidak ada. Faktor – faktor yang menyebabkan seseorang dapat berhalusinasi antara lain:

  • Gangguan jiwa skizofrenia
  • Konsumsi minuman beralkohol
  • Trauma berat
  • Konsumsi narkotika
  1. Mengalami demensia

Penurunan daya ingat bisa saja disebabkan karena seseorang mulai memasuki usia lanjut. Namun, banyak juga kita jumpai bahwa orang yang menderita gangguan kejiwaan memiliki kesulitan untuk mengingat sesuatu. Mereka tak mampu mengingat anggota keluarga mereka atau nama mereka sendiri. Bahkan terkadang mereka lupa dengan apa yang barusan mereka katakan. Ciri ini mirip dengan gejala skizofrenia. Namun orang yang mengalami gangguan kejiwaan ringan masih dapat mengenal anggota keluarganya dan dirinya sendiri dengan sangat baik. Jika kalian mengalami gejala ini ada baiknya banyak mengkonsumsi makanan penambah daya ingat untuk meringankan gejala yang kalian derita.

  1. Paranoid

Setiap orang memang memiliki rasa takut, namun jika rasa takut yang diderita berlebihan,  irrasional dan mengganggu kehidupan sehari – hari, bisa saja menandakan bahwa dia terkena gangguan kejiwaan. Hal tersebut biasanya disebut paranoid.  Namul hal ini tidak bisa dikatakan paranoid, apabila kemunculannya disebabkan karena skizofrenia, bipolar atau sebab – sebab yang diakibatkan oleh kondisi medis. Orang yang mengalami paranoid cenderung enggan mempercayai orang lain dan selalu melihat sesuatu dari sudut pandang negative. Ada beberapa bentuk paranoid yang umumnya dialami oleh seseorang, seperti merasa curiga bahwa orang lain akan menagkhianatinya atau ada seseorang yang terus mengikutinya dengan tujuan untuk membunuhnya.

  1. Berperilaku aneh

Mungkin sudah banyak yang tahu, pengidap gangguan jiwa sering kali berperilaku aneh. Pada gangguan jiwa berat, penderita bisa saja melakukan hal – hal ekstrem yang bisa mengganggu atau bahkan melukai dirinya sendiari dan orang – orang yang ada di sekitarnya. Misalnya untuk penderita gangguaan OCD (Obsessive Compulsive Disorder), mereka bisa saja mencuci tangan mereka berkali – kali karena meyakini masih ada kuman – kuman yang menempel di tangan mereka dan dapat membahayakan tubuh mereka, bahkan ketika tangan mereka sudah bersih. Sedangkan untuk penderita gangguan jiwa lainnya perilaku aneh lebih disebabkan karena perubahan emosi yang tidak stabil. Seperti marah – marah sendiri tanpa sebab, berbicara sendiri, berkeliaran di jalan tanpa arah tujuan yang jelas terkadang bisa mengkonsumsi benda yang bukan merupakan makanan. Bahkan terkadang mereka memakai baju yang selalu sama dalam waktu lama.

  1. Perubahan emosi yang tidak stabil

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gangguan kejiwaan bisa saja terjdi karena masalah pada kelainan otak dan saraf. Di dalam otak kita terdapat senyawa kimia yang bernama neurotransmitter dimana senyawa ini memegang peranan bagi kesehatan mental seseorang. Perubahan reaksi kimia yang terjadi akibat kelainan dapat berdampak pada mood dan kesehatan mental si penderita. Tak jarang banyak orang yang takut dan ngeri pada pengidap gangguan jiwa. Bukannya tanpa alasan, tapi saringkali kita jumpai pengidap gangguan jiwa marah – marah tanpa maksud dan tujuan yang jelas. Disaat bersamaan mereka bisa tiba – tiba tertawa bahagia. Mungkin itu salah satu alasan mengapa banyak sekali pengidap gangguan jiwa yang dikurung atau dipasung.

  1. Kesulitan mengenali waktu, orang dan tempat

Mungkin ciri ini tak ditunjukan oleh semua pengidap gangguan kejiwaan. Namun sebagian besar mereka memang kesulitan mengenali waktu, orang ataupun tempat. Saking sulitnya pengidap gangguan jiwa berat, bisa buang air di mana saja karena mereka tidak mampu mengenali apa itu toilet. Mereka bisa saja mengejar anak yang kebetulan lewat di depan mereka karena berpikir anak itu adalah anak mereka.

  1. Mengisolasi diri dari interaksi sosial

Mereka yang memiliki gangguan kejiwaan biasanya akan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dari sini mereka mulai menarik diri dari pergaulan dan sering menyendiri dengan mengurung diri di kamar. Kesendirian ini sering kali memicu munculnya khayalan – khayalan semu karena si penderita yang suka melamun terus – menerus. Dan jika si penderita meyakini kahayalan – kahayalan semu tersebut, maka penderita akan mulai berbicara sendiri.    Tapi bagi penderita gangguan jiwa ringan, tindakan pengisolasian diri bisa disebabkan karena faktor rendahnya rasa kepercayaan diri atau perasaan khawatir yang melanda lantaran takut adanya penolakan dari lingkungan sosial.

  1. Keengganan untuk melakukan sesuatu

Dalam gejala ini orang yang menderita gangguan jiwa akan terlihat seperti orang yang malas. Padahal tidak demikian, hal ini disebabkan karena mereka yang mengalami gangguan jiwa tidak mampu membuat suatu perencanaan untuk kehidupan mereka layaknya orang normal. Gejala ini juga ditimbulkan karena biasanya orang dengan gangguan kejiwaan tidak memiliki motivasi atau gairah hidup terhadap aspek kehidupan. Mereka menjalani kehidupan semau hati dan cenderung sulit untuk diatur. Jadi, jangan sekali – kali kalian memaksa orang yang mengidap gangguan jiwa melakukan sesuatu yang kalian inginkan. Karena bisa saja kalian akan jadi sasaran amuk mereka.

  1. Tidak peduli dengan penampilan dan kebersihan

Gejala ini berkaitan dengan ketidak mampuan si penderita dalam menyusun rencana kehidupannya karena mereka tak memiliki motivasi untuk melakukan hal tersebut. Makanya sering kali kita jumpai pada penderita gangguan jiwa berat yang tidak melakukan ritual mandi pagi dan sore seperti kebanyakan orang normal lakukan. Kini kalian tahu bukan mengapa orang dengan gangguan kejiwaan yang sering ditemui di pinggir jalan seringkali berpenampilan urakan dan kotor. Bahkan tak jarang mereka berjalan tanpa mengenakan pakaian. Karena tidak peduli dengan penampilan dan kebersihan  merupakan salah satu ciri – ciri gangguan jiwa. Tapi bagi pengidap gangguan jiwa ringan, mereka masih mampu menyusun rencana kehidupannya seperti orang normal, sehingga keberadaannya pun masih dapat diterima dengan baik oleh lingkungan.

  1. Pola tidur yang tidak teratur

Kalian pernah mengalami insomnia atau bahkan terlalu banyak tidur?. Jika iya mungkin kalian mengalami masalah gangguan kejiwaan. Karena orang yang mengalami gangguan jiwa biasanya akan merasa sulit tidur. Hal ini bisa disebabkan karena stres atas permasalah kehidupan yang melanda seperti keluarga, karir atau pergaulan dan halusinasi atas bayangan yang belum tentu kebenarannya. Padahal tidur adalah kebutuhan mendasar manusia, jika kita kurang tidur maka kehidupan sehari – hari kita seperti belajar dan bekerja tidak akan berjalan baik. Beberapa orang yang mengalami gangguan jiwa, bahkan bisa tidur dalam waktu yang amat lama. Hal ini bisa saja terjadi karena orang itu kehabisan energi saat berusaha terjaga dan bersikap was – was atas segala sesuatu yang dicurigainya.

  1. Merasa tertekan dan sedih dalam waktu yang lama

Kalian yang sering merasa tertekan karena masalah hubungan dengan orang lain atau karena masalah pekerjaan dan sedih terus menerus dalam waktu yang lama, mungkin sedang terkena gangguan jiwa berupa depresi. Dalam beberapa kasus, depresi dapat menyebabkan stres berat. Namun jika seseorang masih mampu mengendalikan stres yang melandanya, itu berarti mereka hanya mengalami gangguan jiwa ringan. Dan dengan menjalani sedikit terapi yang dilakukakan oleh ahli kejiwaan, mereka masih dapat menjalani kehidupan social dengan normal. Tapi, bila seseorang tidak mampu mengendalikan stres yang melandanya bisa jadi mereka mengalami gangguan jiwa berat atau menderita penyakit jiwa. Dan hal itu membutuhkan perawatan intensif dan pengobatan serius oleh ahli kejiwaan.

  1. Gangguan pencernaan

Kalian pernah tiba – tiba merasakan sakit perut yang luar biasa saat sedang cemas menunggu seseorang?. Jika ya, bisa jadi kalian sedang menderita gangguan jiwa. Beberapa orang yang menderita gangguan kejiwaan berupa kecemasan memang merasa perut mereka kram, kembung, mual atau bahkan diare tiba – tiba. Hal tersebut merupakan sebuah sindrom iritasi yang terjadi pada usus besar atau disebut dengan irritable bowel syndrome (IBS). IBS sendiri tidak selalu disebabkan oleh kecemasan. Namun usus sangat sensiif terhadap perasaan stres.

  1. Sering flash back mengingat masa lalu

Orang dengan pengalaman masa lalu kurang menyenangkan biasanya akan ketakutan akan suatu hal yang berhubungan dengan peristiwa tersebut. Misalnya seseorang yang menjadi korban bullying di sekolah, saat dia melewati sebuah sekolah pikirannya langsung mengarah pada kejadian masa lalu yang pernah diterimanya semasa sekolah, termasuk bullying itu sendiri. Dan hal itu akan menjadi bayang – bayangnya walaupun sudah berjalan jauh meninggalkan sekolah tersebut. Bahkan jika gangguan yang dialaminya tergolong berat, si penderita bukan hanya mengingat kejadian yang diterimanya melainkan sampai menjadi mimpi buruk dalam tidurnya dan momok untuk kehidupan masa depannya.

Nah, itulah ciri – ciri gangguan jiwa yang perlu kita waspadai secara dini. Jika seseorang hanya mengalami 1 atau 2 ciri – ciri di atas, belum tentu dia menderita gangguan jiwa. Namun jika seseorang mengalami beberapa ciri – ciri tersebut dalam waktu bersamaan yang dapat membuat kehidupan tak berjalan normal, alangkah baiknya supaya membawa mereka ke dokter spesialis kejiwaan untuk dilakukan pemerikasaan dan penanganan yang tepat. Selain itu perhatian dan penerimaan penderita dalam lingkungan sosial juga dapat membantu proses penyembuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn