Amerol – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diare merupakan sebuah penyakit perut atau penyakit pencernaan yang mengakibatkan tinja atau feses keluar dengan bentuk lembek atau cair. Penyakit diare memiliki tingkatan keparahan mulai dari yang ringan hingga yang berat. Karena tingkat keparahan inilah, ketika seseorang mengalami diare maka setidaknya orang tersebut harus kekamar mandi minimal 3 kali dalam sehari. Penyakit yang satu ini juga tidak bisa dianggap remeh, bakteri Penyebab Diare pada Anak dapat menjadi penyebab kematian bagi balita atau anak serta pada dan manusia dewasa, terlebih jika mengidap penyakit diare akut atau diare yang telah berlangsung dengan lama.

Untuk mengatasi Bahaya Diare Akut yang disebabkan oleh berbagai Bakteri Penyebab Diare ini cukuplah mudah. Terdapat banyak sekali Obat Diare Tradisional dan obat medis sebagai pilihan utama Cara Mengobati Diare. Jika pada obat tradisional ada ramuan – ramuan herbal dari bahan alami seperti daun jambu, kunyit, jambu muda dan lain sebagainya, maka pada tindakan medis juga terdapat satu obat bernama Amerol. Selain untuk mengobati diare ringan hingga akut, Amerol juga berguna untuk mengatasi dan mengobati Gejala Radang Usus. Namun sebelum itu, baca dulu penjelasan berikut ini mengenai Amerol.

Obat Apa

Amerol adalah obat yang memiliki sifat atau jenis obat Agonis Opioid Reseptor yang dibuat oleh PT. Tempo scan pacific, obat ini dikategorikan sebagai golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Amerol memiliki kandungan Loperamide HCl dengan ukuran yang setara dengan Loperamide 2 Mg per tabletnya. Loperamide sendiri adalah sebuah jenis senyawa atau kandungan obat yang sering digunakan untuk memproduksi berbagai jenis obat untuk mengatasi Penyebab Diare.

  1. Komposisi
    • Loperamide HCl setara dengan Loperamide 2Mg
  2. Produsen
    • PT. Tempo scan pacific
  3. Kemasan
    • Dos 3 x 8 tablet 2 mg
  4. Golongan
    • Obat keras
  5. Pemberian Obat
    • Dapat diberikan secara bersamaan dengan makanan ataupun tanpa makanan
    • Sebaiknya langsung ditelan melalui oral tanpa dipecah, dihancurkan atau dilarutkan kecuali dibutuhkan

Fungsi Obat

Amerol memiliki fungsi dan kegunaan untuk membantu pengobatan pada seseorang yang memiliki penyakit diare, mulai dari tingkat ringan hingga berat. Selain itu Amerol juga berfungsi untuk meringankan iritasi usus, radang usus dan membantu mengurangi jumlah tinja atau feses pada orang yang memiliki lubang rerouting usus melalui bedah perut (Ileostomy). Amerol biasanya digunakan sebagai obat tambahan pada terapi rehidrasi. Amerol atau Loperamide memiliki mekanisme yang sama dengan morfin.

Cara kerjanya adalah kinerja Pleksus Myenteric pada usus besar dengan tujuan untuk menghentikan dan menghilangkan berbagai gejala yang diakibatkan oleh kontraksi Gejala Infeksi Usus. Ketika Amerol bekerja, maka zat-zat didalam usus akan memiliki waktu untuk melakukan proses penyerapan air, makanan dan berbagai zat lain yang membentuk kotoran atau feses menjadi lebih padat.

Dosis

Dibawah ini, kami tuliskan beberapa dosis umum untuk penggunaan Amerol.

1. Dosis umum untuk orang dewasa adalah 6 Mg – 8 Mg per hari dengan dosis maksimal 16 Mg per hari

  • Diare Akut adalah 4 Mg per hari dan ditambahkan 2 Mg lagi setelah buang air besar dengan waktu penggunaan maksimal 5 hari
  • Diare Kronik adalah 4 Mg – 8 Mg per hari dan ditambahkan 2 Mg lagi setelah buang air besar dengan dosis maksimal 16 Mg per hari

2. Dosis untuk anak :

  • Usia 4 – 8 tahun adalah 1 Mg sebanyak 3x – 4x sehari dengan waktu penggunaan maksimal 3 hari
  • Usia 9 – 12 tahun adalah 2 Mg sebanyak 4x sehari dengan waktu penggunaan maksimal 5 hari
  • Dosis lain untuk Usia dibawah 8 tahun adalah 0,08 Mg per Kg berat badan per hari

Selain dosis diatas, masih banyak dosis lainnya yang bisa digunakan. Namun untuk menggunakan obat ini, usahakan agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dosis diatas, tidak dapat dijadikan sebagai acuan utama penggunaan Amerol sebelum berkonsultasi dengan dokter. Hentikan penggunaan obat jika diare tidak berhenti setelah 48 jam penggunaan obat atau jika timbul gejala kontraindikasi atau gejala efek samping.

Kontraindikasi

Sebelum menggunakan obat Amerol ini, perhatikanlah beberapa hal dibawah ini untuk menghindari terjadinya kontraindikasi yang dapat membahayakan kesehatan pengguna. Beberapa hal yang harus dihindari adalah :

  1. Jangan memberikan obat ini kepada orang yang memiliki tingkat alergi tinggi pada Loperamide atau obat sejenisnya
  2. Jangan memberikan obat ini kepada orang yang mengalami disentri kronis yang dapat dilihat melalui gejala – gejala yang timbul seperti :
    • Demam tinggi dan tinja yag keluar bercampur dengan darah
    • Ulcerative colitis akut
    • Enterocolitis bakteri yang disebabkan oleh Salmonella, Shigella dan Campylobacter
  3. Jangan memberikan obat ini kepada orang yang mengidap kolitis Pseudomembran karena menggunakan antibiotik spektrum luas
  4. Kemungkinan besar akan meningkatkan pengendapan megakolon toksik dan retensi racun jika diberkan kepada orang yang sedang melakukan pengobatan terhadap penyakit infeksi C.Difficile
  5. Tidak boleh diberikan kepada orang yang sedang mengalami Kram Perut Bawah atau kejang perut atau penghambatan peristaltik

Interaksi Obat

Berikut ini adalah interaksi obat Amerol ketika digunakan dengan obat-obatan lainnya secara bersamaan.

  1. Kemungkinan besar akan meningkatkan Desmopresin oral dalam plasma
  2. Karena obat ini teramsuk kedalam substrat P-glikoprotein, maka kemungkinan besar tingkat konsentrasi Amerol akan meningkat jika digunakan bersamaan dengan berbagai jenis obat Inhibitor P-Glycoprotein seperti Quinidine, Ritonavir, dan Ketoconazole
  3. Amerol dapat menurunkan reaksi dan konsentrasi dari Aquinavir jika digunakan bersamaan
  4. Jika digunakan secara bersamaan dengan obat lain yang termasuk kedalam jenis obat antimotility seperti Anti histamin, Anti psikotik, Antikoligernik serta golongan opioid, kemungkinan besar akan meningkatkan risiko sembelit.

Efek Samping

Selain dapat menimbulkan kontraindikasi, Amerol diketahui juga dapat menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping ini bisa saja muncul akibat dosis penggunaan, cara penggunaan, kondisi pengguna hingga obat-obatan yang dikonsumsi secara bersamaan oleh pengguna. Beberapa efek samping yang mungkin saja bisa ditimbulkan adalah :

  • Sembelit, Kram perut
  • Mata Buram Dan Pusing, kantuk, mual, muntah, mulut kering
  • Megakolon toksik, Ileus paralitik, angioedema
  • Anafilaksis atau reaksi alergi, nekrolisis epidermal toksik
  • Sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, retensi urin.

Selain efek samping diatas, kemungkinan besar masih ada efek samping lain yang dapat ditimbulkan oleh Amerol. Oleh sebab itu, selalu gunakan dosis dan cara pemakaian sesuai dengan petunjuk dokter. Bila kamu melihat, menemukan atau merasakan gejala efek samping yang lain dan lebih berat dari yang kami tuliskan diatas, maka hentikan penggunaan obat dan hubungilah dokter terdekat atau segeralah kerumah sakit.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum menggunakan obat ini, perhatikanlah beberapa hal dibawah ini.

  1. Konsumsilah air minum sebanyak mungkin ketika mengonsumsi obat Amerol
  2. Karena obat ini dapat menimbulkan gejala alergi bagi pengguna, maka perhatikan beberapa gejala alergi seperti :
  3. Setelah menggunakan obat ini lebih dari 10 hari, tapi Gejala Diare belum juga berkurang maka segera hubungi dokter dan beritahukan apa yang dirasakan oleh pengguna.
  4. Obat ini diketahui dapat memberikan rasa kantuk atau Mata Kunang Kunang Kepala Pusing, untuk itu sangat tidak dianjurkan melakukan aktifitas berat seperti mengemudi dan mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi obat ini.
  5. Ketika memberikan obat ini kepada pengguna yang memiliki Gangguan Fungsi Hati, maka pertimbangkan dengan matang dosis yang tepat.
  6. Amerol diketahui dapat keluar bersamaan dengan ASI atau air susu ibu, oleh sebab itu sangat tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu menyusui. Apabila harus diberikan, maka usahakan untuk tidak memberikan ASI kepada bayi. 
  7. Tidak dianjurkan untuk diberikan kepada wanita hamil, wanita yang berencana hamil serta anak-anak dibawah 3 tahun. Apabila terpaksa diberikan, maka pertimbangkan besaran manfaat dan risikonya, jangan sampai lebih besar risiko daripada manfaat.
  8. Amerol diketahui dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, untuk itu selalu konsultasikan dan beritahukan obat yang sedang digunakan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini termasuk kedalam golongan obat keras, oleh sebab itu pertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi dan hindarilah untuk mengambil risiko. Seluruh isi tulisan ini dibuat hanyalah untuk penambah wawasan dan pengetahuan mengenai merk obat Amerol, fungsi, dosis penggunaan dan efek sampingnya. Sekali lagi kami tekankan adalah, tidak dianjurkan untuk mengikuti dan menggunakan dosis yang kami tuliskan secara langsung tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Demikianlah penjelasan singkat kami mengenai Amerol. Semoga penjelasan kami diatas dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada kamu mengenai obat diare ini. Sampai jumpa pada artikel atau tulisan berikutnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn