13 Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein Paling Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri dari asam amino dan dihubungkan dengan ikatan peptida. Dalam molekul protein ini mengandung karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen dan juga sulfur serta fosfor. Protein memegang peranan penting dalam pembentukan fungsi, struktur dan juga regulasi sel makhluk hidup dan juga virus.

Sementara dalam tubuh manusia, protein sangat dibutuhkan untuk sebagian besar fungsi tubuh yang sangat vital. Saat tubuh kekurangan protein, maka berbagai masalah bisa terjadi begitu juga saat tubuh memiliki kelebihan kadar protein. Dalam ulasan kali ini, kami akan mengulas mengenai apa saja penyakit akibat kekurangan dan kelebihan protein yang bisa terjadi dalam tubuh manusia.

Penyakit Akibat Kekurangan Protein

Saat tubuh manusia kekurangan kadar protein, maka akan terjadi beberapa penyakit akibat kekurangan protein karena zat yang digunakan untuk pembangun akan dihancurkan untuk mengambil kebutuhan protein di dalam tubuh.

  1. Marasmus

Marasmus merupakan penyakit kekurangan gizi buruk yang umumnya terjadi pada balita yang bisa disebabkan karena infeksi, kekurangan protein, faktor keturunan, prematuritas, kesehatan lingkungan dan juga penyakit masa neonafus. Saat balita mengalmi marasmus, maka penurunan berat badan dan dehidrasi akan terjadi secara cepat. Anak anak akan terlihat sangat kurus dan warna rambut berubah menjadi kemerahan.

  1. Kwashiorkor

Kwashiorkor merupakan penyakit busung lapar atau honer oedema yang terjadi karena tubuh kekurangan protein kronis yang umumnya terjadi pada anak anak. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya asupan nutrisi ke dalam tubuh terutama protein. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari Kwashiorkor ini adalah perut yang membengkak karena retensi cairan, sangat rentan mengalami borok yang sulit disembuhkan, diare, mudah marah, kelelahan, mengalami hambatan pertumbuhan rambut, gangguan mental dan juga perkembangan kognitif.

  1. Cachexia

Cachexia merupakan penyakit yang membuat otot rangka menjadi lemah karena kekurangan protein. Penyakit ini juga dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis lainnya seperti kanker, AIDS, gagal ginjal kronis, arthritis rheumatoid dan juga penyakit paru obstruktif. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah menurunnya berat badan dan bahkan bisa berujung kematian.

  1. Tekanan Darah Rendah

Apabila tubuh kekurangan protein, maka tekanan darah dalam tubuh juga akan semakin turun. Hal ini tentunya akan menghambat nutrisi untuk sampai ke beberapa bagian vital tubuh. Apabila presentase lemak dalam tubuh lebih rendah dan kekurangan protein, maka bisa mengalami bradikardia yakni detak jantung yang turun dibawah rata rata antara 60 sampai 100 denyut per menit.

  1. Fatty Liver

Fatty liver atau hati berlemak bisa terjadi karena akumulasi lemak di organ hati yang nantinya akan berkembang menjadi radang, jaringan parut dan meningkatkan potensi gagal hati. Dari penelitian yang sudah dilakukan membuktikan jika sintesis protein pengangkut lemak yang mengalami gangguan atau dikenal dengan nama lipoprotein yang menjadi penyebab terjadinya fatty liver tersebut.

  1. Meningkatnya Resiko Patah Tulang

Tidak hanya otot yang akan terpengaruh apabila tubuh kekurangan protein, namun resiko masalah pada tulang juga akan meningkat dimana kondisi tulang akan semakin lemah dan meningkatkan resiko patah tulang.

Dari sebuah studi yang dilakukan pada wanita pasca menopause ditemukan jika rendahnya asupan protein akan meningkatkan resiko patah tulang dimana dalam waktu 6 bulan sudah bisa kehilangan kekuatan tulang hingga 2.3%.

Penyakit Akibat Kelebihan Protein

Tidak hanya kekurangan protein yang bisa menimbulkan penyakit berbahaya, namun saat tubuh kelebihan protein juga akan menimbulkan berbagai masalah yang bisa terjadi pada kulit dan seluruh tubuh.

  1. Asam Urat

Protein memiliki sifat asam dan jika kadar protein dalam darah terlalu berlebihan, maka protein tersebut akan di konversi menjadi asam lemak yang kemudian akan disimpan. Asam lemak yang berlebihan tersebut kemudan akan diubah kembali menjadi uric acid atau asam urat dalam darah dan akhirnya akan menumpuk pada kaki sehingga timbul rasa sakit yang merupakan gejala awal asam urat atau gout.

  1. Kolesterol Tinggi

Masalah berikutnya yang bisa terjadi apabila tubuh kelebihan protein adalah meningkatkan resiko kolesterol tinggi dalam darah sehingga akhirnya juga akan meningkatkan resiko penyakit jantung. Inilah yang menjadi alasan mengapa American Heart Association tidak mendukung dengan diet protein tinggi.

  1. Penyakit Ginjal

Tingkat protein yang tinggi juga menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang cepat. Protein tinggi juga dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat tinggi yang merupakan produk limbah dalam tubuh saat proses pemecahan protein. Inilah yang menjadi penyebab dari tekanan darah tinggi dan juga penyakit ginjal kronis. Peneliti Harvard University juga melihat jika asupan protein tinggi dikaitkan dengan penurunan fungsi ginjal yang semakin cepat.

  1. Osteoporosis

Efek samping dari protein berlebih yang terjadi pada diet tinggi protein adalah menyebabkan hilangnya kalsium yang terbuang bersama urine. Kehilangan kalsium yang terjadi secara terus menerus ini akan meningkatkan resiko osteoporosis sebab protein akan membuang cairan di dalam tubuh dan akhirnya nutrisi juga ikut terbuang. Dari pusat kesehatan wanita Feminist melaporkan jika setiap mengkonsumsi 1 gram protein hewani, maka kadar kalsium yang akan terbuang adalah sebanyak 1.75 mg  yang terbuang bersama dengan air seni.

  1. Kanker

Dari sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition bulan Desember 2008 membuktikan jika kadar protein berlebih dalam tubuh berhubungan dengan jumlah zat yang disebut dengan faktor pertumbuhan serupa dengan insulin atau IGF 1. Dari sebuah riset juga membuktikan jika seseorang yang mengkonsumsi protein terlalu berlebihan juga terkait dengan:

  • Kanker payudara premenopause
  • Kanker prostat
  • Kanker usus besar

Karena kanker dapat terjadi sebagai risiko dari kelebihan protein, maka artinya hal ini sama dengan kelebihan protein mampu memperpendek umur seseorang.

Selain itu, The American Cancer Society juga mengatakan jika mengkonsumsi protein lengkap dengan lemak jenuh serta kolesterol juga akan sangat sulit diurai dan semakin meningkatkan resiko kanker dalam tubuh. Beberapa jenis daging seperti sapi, babi dan domba dikaitkan dengan kanker usus besar dan juga prostat.

Dari ulasan diatas membuktikan jika kekurangan protein dan juga kadar protein berlebihan dalam tubuh sama sama bisa menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, konsumsi asupan makanan yang mengandung protein dalam kadar seimbang untuk mencegah beberapa penyakit akibat kekurangan dan kelebihan protein berbahaya tersebut yang tentunya akan merugikan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn