Yodium – Manfaat – Dosis – Sumber Makanan – Efek Kelebihan dan Kekurangan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa yang terpikir oleh Anda saat mendengar kata yodium? Sering orang langsung menghubungkannya dengan garam beryodium. Apa sebenarnya yodium itu? Yodium (bahasa Inggris : iodine) merupakan mineral yang secara alamiah terdapat dalam beberapa makanan seperti seafood, buah dan sayuran, maupun ditambahkan ke dalam makanan seperti garam (table salt). Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi yodium secara alami, padahal tubuh kita memerlukan asupan yodium untuk memproduksi hormon tiroid. Fungsi hormon tiroid sendiri berperan penting bagi tubuh, salah satunya untuk menghasilkan energi.

Secara alami yodium memiliki dua bentuk, yaitu unsur dan ion. Unsur yodium kadang disebut molekul atau granula, dan ditemukan terutama di lautan. Yodium dalam bentuk unsur biasa berupa kristal murni yang sering digunakan saat membuat tincture (zat kimia yang ada dalam larutan alkohol) dan larutan lugol. Berbeda dengan unsur yodium, atom yodium tunggal tidak dapat mengapung sendiri di alam. Ia membutuhkan bantuan dua atom yodium yang terikat bersama, seperti kalium atau yang dikenal sebagai kalium iodid, dimana kalium iodid sering ditambahkan saat pengolahan garam.

Yodium sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut, berbentuk zat padat dengan warna hitam berkilauan. Saat dipanaskan, yodium menyublim dan membentuk uap berwarna ungu. Begitu juga saat dilarutkan dengan kloroform, karbon tetraklorida atau karbon disulfida. Walaupun yodium bukan merupakan zat non-logam, tetapi yodium menunjukkan beberapa sifat logam.

Manfaat Yodium Bagi Kesehatan

Tubuh manusia memerlukan yodium. Yodium sendiri dapat kita peroleh dari beberapa makanan. Mengkonsumsi makanan yang kaya kandungan yodium di dalamnya ternyata membawa beberapa manfaat bagi kita. Berikut 10 manfaat yodium bagi kesehatan tubuh juga untuk kulit:

1. Mengoptimalkan energi

Yodium berperan penting dalam mengoptimalkan level energi dalam tubuh. Mengapa demikian? Rupanya yodium berperan untuk memastikan kalori dalam tubuh digunakan secara efisien agar level energi dalam tubuh menjadi optimal, sehingga kalori tidak akan tersimpan menjadi lemak.

2. Mencegah hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan penyakit dimana tidak tercukupinya hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, sehingga mengakibatkan fungsi tubuh melambat serta dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya, yodium berperan untuk memastikan kalori dalam tubuh dikeluarkan sebagai energi. Kurangnya asupan yodium menyebabkan kalori dalam tubuh justru menjadi timbunan lemak. Tercukupinya yodium dalam tubuh bisa mencegah hipotiroidisme lantaran dapat memenuhi hormon dalam kelenjar tiroid.

3. Melindungi kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid dalam tugasnya sangat membutuhkan yodium untuk menghasilkan hormon tiroksin yang membantu melindungi tiroid dari berbagai serangan radikal bebas. Jika kelenjar tiroid kekurangan asupan yodium, maka akan terjadi pembengkakan kelenjar tiroid pada leher dan menimbulkan penyakit seperti gondok.

4. Mencegah kanker

Tak banyak yang tahu, yodium ternyata dapat mencegah kanker. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa yodium dapat menyusutkan bahkan membunuh sel-sel penyebab kanker. Yodium juga dapat menggantikan sel-sel yang mati secara otomatis, dalam prosesnya disebut  apoptosis, dengan sel-sel yang lebih sehat.

Dalam pencegahan kanker, belum diketahui mekanisme bagaimana yodium dapat menghentikan penyebaran sel kanker, tetapi penelitian menunjukkan hubungan positif antara yodium dan induksi apoptosis sel karsinoma pada kanker payudara. Begitu juga dengan penderita kanker tiroid. Pasien yang menderita kanker tiroid menunjukkan penurunan gejala kanker setelah meningkatkan level konsumsi yodiumnya.

5. Membuang racun

Salah satu manfaat dari yodium yaitu dapat membuang racun seperti fluoride atau timbal merkuri dari dalam tubuh. Pasalnya yodium memiliki kualitas anti-bakterial tertentu, terutama untuk melawan Helicobacter pylori, yaitu bakteri yang terdapat dalam perut dan dapat menyebabkan kanker lambung.

6. Memperkuat sistem imun

Virus dan bakteri tidak dapat berkembang dalam lingkungan yang kaya akan yodium. Itu sebabnya tubuh yang tercukupi asupan yodiumnya tidak akan mudah terserang penyakit. Yodium menciptakan pertahanan kuat di dalam tubuh dengan mengaktifkan antioksidan yang mampu menguatkan sistem imun sehingga mencegah datangnya penyakit.

7. Meningkatkan kemampuan kognitif

Manfaat lain dari yodium rupanya diantaranya ialah meningkatkan kemampuan kognitif seseorang. Sebuah penelitian membuktikan seseorang yang asupan yodiumnya tercukupi menunjukkan peningkatan yang cepat pada kemampuan mentalnya. Yodium dapat meningkatkan produktivitas pada orang dewasa dan mengembangkan kemampuan kognitif pada anak-anak.

8. Menyehatkan kulit

Tak hanya untuk tubuh, yodium ternyata juga memberikan banyak manfaat untuk kulit. Asupan yodium yang cukup dalam tubuh mampu menyembuhankan luka lebih cepat, memperbaiki kulit, mengatur kelembapan kulit, mengatur hormon yang menjadi penyebab jerawat, serta memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan. Tentunya mengkonsumsi yodium secukupnya dapat menjadi salah satu cara mencegah penuaan dini pada wanita.

9. Menguatkan rambut

Orang yang asupan yodium dalam tubuhnya cukup tidak akan mengalami masalah pada rambutnya. Pasalnya yodium mampu menguatkan rambut dan membunuh jamur yang menyerang folikel rambut sehingga dapat mencegah kerusakan pada rambut. Yodium juga memiliki sifat antibakteri dan anti-parasit dimana sanggup melindungi kulit kepala dari infeksi dan menyediakan ruang yang bersih untuk tumbuhnya rambut.

Dosis Normal Yodium yang Diperlukan Tubuh

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari mengkonsumsi makanan yang kaya akan yodium. Akan tetapi timbul pertanyaan. Berapakah kadar asupan yodium yang diperlukan dan dapat ditolerir oleh tubuh? Apakah kita memerlukan banyak yodium, atau justru hanya sedikit? Institute of Medicine mengeluarkan daftar rekomendasi konsumsi (Recommended Dietary Allowance/RDA) serta batas toleransi (Tolerable Upper Limits/UL) konsumsi yodium bagi manusia.

Usia RDA (μg*/hari)UL (μg/hari)
1-38065
4-8130110
9-13240350
14-18 (pria)410350
14-18 (wanita)360350
14-18 (hamil)400350
14-18 (menyusui)360350
19-30 (pria)400350
19-30 (wanita)310350
19-30 (hamil)350350
19-30 (menyusui)310350
>30 (pria)420350
>30 (wanita)320350
>30 (hamil)360350
>30 (menyusui)320350

Makanan yang Kaya Yodium* μg = microgram

Sumber Makanan Yodium

Sudah dijelaskan bahwa yodium merupakan mineral alami yang terdapat pada beberapa makanan. Makanan yang mengandung yodium di dalamnya ternyata sering kita jumpai sehari-hari, seperti seafood, keju, atau susu. Berikut merupakan makanan-makanan yang kaya akan kandungan yodium, beserta takaran yodium di dalamnya.

MakananPorsiYodium (mikrogram)
Kacang lima (lima benas)½ cup8
Keju cheddar1 ons12
Telur rebus112
Es krim coklat½ cup30
Susu sapi1 cup (8 ons)56
Keju mozarella2 ons20
Yogurt1 cup87
Ikan kod3 ons99
Lobster100 gram100
Udang3 ons35
Tuna kaleng3 ons17
Jus apel1 cup7
stroberi½ cup6
Kacang25 gram5
Garam Himalaya1 gram500
Rumput laut kering¼ ons>4500

Cara Mengecek Kadar Yodium dalam Garam

Dalam penjelasan sebelumnya, sudah dibahas kadar yodium yang dapat dikonsumsi tubuh beserta kadar yodium dalam beberapa bahan makanan. Akan tetapi, saat memasak makanan kita sering pula menambahkan garam di dalamnya. Pernahkah terlintas di pikiran Anda berapa banyak kadar yodium yang terdapat pada garam di dapur Anda? Kadar normal garam beryodium minimal 30 ppm. Untuk mengetahui apakah garam di dapur Anda sesuai dengan kadarnya bisa dilakukan uji coba seperti di bawah ini.

  • Cara mengujinya pun cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan alat yang bernama iodine test kit.
  • Kemudian teteskan 1-2 tetes larutan ini ke garam yang ada di dapur Anda.
  • Apabila berubah warna menjadi keunguan, itu berarti garam di rumah Anda mengandung yodium.
  • Apabila warna garam berubah ungu tua atau lebih gelap, itu tandanya garam dapur Anda mengandung banyak yodium.
  • Sebaliknya jika warna ungunya muda atau lebih terang, tandanya kandungan yodium dalam garam Anda kurang dari 30 ppm.
  • Sementara itu, jika tidak ada perubahan warna sama sekali pada garam yang di tes artinya garam tersebut tidak mengandung yodium.

Jika tidak memiliki iodine test kit, Anda dapat menguji garam Anda dengan cara lain. Cukup siapkan garam dan lemon. Peras lemon di atas garam. Apabila berwarna keunguan berarti garam di rumah Anda mengandung yodium, dan jika tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak memiliki yodium. Akan tetapi disarankan mengecek kadar yodium dalam garam dengan menggunakan iodine tes kit lantaran lebih akurat hasilnya.

Meski diperlukan oleh tubuh, bukan berarti kita dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung yodium semau kita. Perlu kita perhatikan kembali takaran yodium yang diperlukan oleh tubuh. Pasalnya jika kita kekurangan atau berlebih dalam mengkonsumsi yodium, maka tubuh akan terkena efek sampingnya. Di bawah ini hal-hal yang akan terjadi akibat kekurangan dan kelebihan yodium di dalam tubuh.

Efek Kelebihan Yodium

Yodium memang diperlukan oleh tubuh, sayangnya jika konsumsi yodium dalam tubuh berlebih justru akan menimbulkan masalah. Berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan apabila kita berlebihan mengkonsumsi yodium.

  • Menyebabkan kanker tiroid

Bukannya mencegah timbulnya sel penyebab kanker, asupan yodium yang berlebih dalam tubuh justru dapat menyebabkan kanker. Hal tersebut lantaran kelebihan yodium dapat memicu terjadinya hipotiroidisme, yang juga berakibat memblokir produksi hormon tiroid.

  • Masalah mulut dan perut

Kelebihan yodium dalam tubuh dapat menyebabkan masalah pada perut juga mulut Anda, seperti rasa panas di perut atau mulut, munculnya bakteri penyebab diare, atau muntah-muntah. Selain hal-hal tadi, Anda juga mungkin akan merasakan rasa seperti logam pada mulut Anda. Penyebabnya karena yodium yang berlebihan dapat mengganggu sensasi rasa yang dikirimkan ke otak Anda.

  • Menurunnya produksi urine

Jika rasa haus yang Anda rasakan tidak terpuaskan, ditambah produksi urine yang dihasilkan sedikit, bisa jadi dalam tubuh Anda terlalu banyak yodium.

Dampak lainnya akibat yodium berlebih dalam tubuh yaitu demam, mual, denyut nadi lemah dan muncul ruam kulit.

Efek Kekurangan Yodium

Tidak hanya berlebihan, kekurangan yodium juga tidak baik bagi manusia. Akibat kekurangan yodium menyebabkan beberapa masalah. Berikut ini merupakan efek yang umum terjadi pada tubuh saat kekurangan yodium:

  • Gondok

Penyebab gondok beragam, salah satunya karena kurangnya asupan yodium sehingga menyebabkan pembengkakan pada kelenjar tiroid. Di dalam gondok nantinya nodul dapat berkembang. Meski terkesan sepele, jika dibiarkan gondok bisa berakibat fatal. Gondok dapat menyebabkan leher terasa tercekik, terutama saat sedang berbaring, sulit bernapas, juga sulit menelan makanan. Gondok dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan untuk penderita gondok.

  • Hipotiroidisme

Sudah dijelaskan pada bagian manfaat yodium, hipotiroidisme dapat menyerang kita apabila tubuh kekurangan yodium. Penyebabnya karena kelenjar tiroid tidak dapat mencukupi pembentukan hormon-hormon seperti tirodontironin, tiroksin, juga calsitonin. Gejala umum hipotiroidisme diantaranya menurunnya metabolisme, menurunnya temperatur tubuh, juga cepat lelah. Tidak hanya itu, hipotiroidisme juga menjadi salah satu penyebab tubuh tidak tahan dingin. Hal ini terjadi lantaran produksi hormon tiroid yang rendah.

  • Masalah kehamilan

Yodium penting sekali bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui. Jika ibu hamil atau menyusui kekurangan asupan yodium maka akan mendatangkan masalah pada kondisi janin atau bayi mereka, diantaranya keguguran, prematur, dan kelainan kongenital pada bayinya.

Demikian penjelasan mengenai yodium, semoga bermanfaat untuk Anda. Dan cukupi kebutuhannya sesuai batas normal yodium agar terhindar dari berbagai efek apabila kekurangan yodium.

fbWhatsappTwitterLinkedIn