Berenang merupakan salah satu jenis olahraga air yang banyak digemari di manapun termasuk di Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan hingga orang dewasa sekalipun. Selain itu, renang juga sangat baik untuk kesehatan tubuh karena bisa memperkuat otot dan sistem pernapasan serta membantu pembakaran kalori di dalam tubuh. Ditambah lagi, saat ini fasilitas berenang sudah begitu lengkap bahkan dijadikan sebagai wahana pariwisata yang banyak dikunjungi seperti kolam renang.
Namun demikian, terkadang justru kolam renang menjadi tempat yang rentan menjadi sarang atau tempat tumbuhnya berbagai macam kuman dan bakteri, seperti E. Coli, Giardia, dan Paracites Cryptosporidium yang dapat menyebar ketika jumlah klorin dalam kolam sedikit. Adapun gejala-gejala yang biasanya timbul apabila terkena bakteri-bakteri tersebut ialah diare, mual, muntah, kram perut, dan dehidrasi.
Di samping itu, dalam kolam renang biasanya juga terpasang kaporit atau kalsium hipoklorit yang merupakan senyawa berbentuk padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan klorin dan oksigen. Kalsium hipoklorit biasanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini juga sering digunakan sebagai pemutih kertas dan tekstil di dunia perindustrian.
Air kolam renang yang tampaknya bersih, bening, dan berwarna biru sebenarnya juga memiliki bahaya tersendiri. Apalagi bila air kolam renang tersebut sampai tertelan melalui mulut maupun masuk melalui hidung dan telinga secara sengaja atau tidak sengaja sekalipun. Mengingat bahwa kolam renang rentan menjadi tempat bertumbuh kembangnya berbagai macam kuman dan bakteri.
Berikut ini adalah bahaya menelan air kolam renang yang harus kita perhatikan bersama-sama:
Penyakit disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari jenis bakteri Shigella. Yang mana, penyakit ini biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti demam, mual, muntah, diare, kram, dan sakit kepala. Kemungkinan yang bisa saja terjadi adalah air kolam renang yang terkontaminasi dengan bakteri ini akan menular ke beberapa orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Baca : Penyebab disentri – Gejala disentri
Pada umumnya, diare disebabkan oleh infeksi dari bakteri Eschericia Coli atau E. Coli. Yang mana, bakteri ini biasanya akan menyerang bagian usus dan membuat kondisi tinja mengandung banyak air atau encer. Bakteri E. Coli memang merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan seperti di kolam renang.
Baca : Cara mencegah diare – Bahaya diare – Penyebab diare
- Penyakit Kuning
Penyakit kuning merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari jenis bakteri leptospira Bakteri ini akan menyerang hati sehingga fungsinya menjadi menurun. Kadar bilirubin di hati menjadi meningkat sehingga kulit tubuh menjadi kuning terutama bagian puith mata. Bakteri leptospira ada pada air kencing tikus yang sudah terinfeksi dengan bakteri ini. Bakteri ini bisa saja hidup dan berkembangbiak di kolam renang akibat tikus yang membuang air seninya di kolam tersebut.
Bakteri ini juga bisa tumbuh dan berkembang di air bersih dan jernih yang menggenang, seperti air kolam renang. Bahaya air kencing tikus bisa mematikan jika terlambat untuk diatasi apalagi jika sampai merusak organ seperti ginjal. Gejala penyakit ini ditandai dengan demam, menggigil, kulit menjadi berwarna kuning, pendarahan, dan ruam pada kulit.
Baca : Cara mencegah demam kuning – Mata putih berwarna kuning – Penyakit akibat air kencing tikus
- Penyakit Cacing
Penyakit cacing atau cacingan sangat rentan menyerang pada anak-anak. Selain melalui air yang tertelan, bakteri yang menyebabkan penyakit cacing ini juga bisa menular melalui kuku ataupun badan yang tidak dibersihkan setelah berenang. Penyakit ini bisa ditandai dengan rasa gatal pada kulit, demam, muntah, dan biasanya juga menjadi penyebab diare. Apabila penyakit ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan gejala yang lebih serius karena larva cacing yang bisa berkembang di dalam tubuh.
Baca : Penyebab cacingan
Penyakit hepatitis A biasanya sering berhubungan dengan lingkungan renang yang dekat dengan tempat pembuangan limbah mentah ( tanpa diolah terlebih dahulu ) secara langsung. Yang menjadi penyebab penyakit ini adalah limbah air dari rumah tangga yang kerap menjadi pemicu wabah yang bisa menyebabkan penyakit hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan sulit sekali diobati memakai obat antibiotik sekalipun. Semakin kotor keadaan air dan kolam yang dipakai untuk berenang, maka semakin besar pula kemungkinan untuk terserang penyakit hepatitis A.
Baca : Penyakit hepatitis A – Penyebab hepatitis
- Diare Akut
Diare akut ini berbeda dengan jenis diare pada butir nomor 2. Diare akut ini disebabkan oleh infeksi dari jenis protozoa yang menyerang pada bagian usus. Adapun beberapa gejala yang mungkin sering sekali muncul ialah penyebab kram perut, kembung, sering buang air, muntah, pucat, dan sakit badan. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan penderita mengalami krisis gizi dikarenakan tubuh yang tidak mampu menyerap kebutuhan nutrisi makanan. Air tawar yang sama seperti air pada kolam renang juga kerap menjadi tempat bertumbuh kembangnya giardia enteritis, yang menjadi penyebab diare akut.
Apabila anda ingin berenang di dalam kolam renang yang meskipun tampak bersih dan jernih harus tetap berhati-hati agar air tersebut tidak tertelan masuk ke dalam tubuh. Hal ini dikarenakan air kolam renang yang bersih dan jernih belum tentu menjamin tidak adanya kuman dan bakteri yang terdapat di air tersebut. Anda harus pintar-pintar memilih kolam renang apabila hendak berenang. Hindarilah kebiasaan melompat dari atas papan dan masuk ke dalam kolam renang agar mampu meminimalisir resiko air tertelan. Cara-cara tersebut akan menghindarkan anda dari bahaya menelan air kolam renang.