Ikan keli, pernahkah Anda mendengar nama jenis ikan ini atau bahkan melihatnya? Sepintas namanya memang asing, tapi ini adalah nama lain dari ikan lele yang tentunya sudah tak asing bagi kita. Ikan keli ini habitatnya ada di air tawar dan bisa ditemukan di area berlumpur, rawa, sungai, maupun danau. Ikan keli yang digoreng tentu menjadi santapan favorit sebagian besar dari kita, namun ingat ada bahaya ikan keli yang mengancam.
(Baca juga: bahaya formalin pada ikan asin – efek bahaya terkena patil lele)
1. Kotor
Ikan keli yang kita kebanyakan tahu adalah ikan yang sudah dimasak dan digoreng hanya tinggal dinikmati saja. Buat para penggemar makanan dari ikan keli, sebaiknya mengetahui betul bahwa ikan ini jenis ikan yang kotor. Peternak ikan ini sebagian besar justru memberi makan ternak mereka dengan kotoran.
Makanan yang diberikan pada ikan keli adalah hal-hal yang kotor, seperti halnya bangkai ayam. Mengonsumsi ikan keli ini memang dianggap halal, tapi kalau diketahui bahwa makanannya adalah dari kotoran, ini sama saja dengan makanan najis. Makanan jenis ini termasuk kotor dan segala yang kotor bisa berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.
(Baca juga: makanan penyebab rematik – bahaya makanan laut)
2. Mengandung Limbah
Saat mendengar atau membaca kata limbah, yang ada di benak kita tentu adalah sesuatu yang kotor. Namun memiliki kandungan limbah sama artinya juga dengan ikan keli ini memiliki kandungan racun juga. Ikan keli diketahui juga lebih gampang berkembang biak pada kolam yang dalam keadaan kotor.
Limbah jugalah yang dikonsumsi oleh para ikan keli ini, seperti kotoran hewan (kotoran babi, kotoran sapi, dan juga kotoran ayam). Bahkan sebagai makanan ikan ini, kotoran manusia pun dapat dimakan oleh mereka. Itulah mengapa banyak juga orang yang ke dokter setelah mengonsumsi ikan keli.
(Baca juga: bahaya siomay ikan sapu-sapu)
3. Penyakit Tiroid
Banyak yang belum tahu bahwa ikan keli ini dengan segala sisi kotornya tersebut mampu membuat seseorang yang mengonsumsinya mengalami penyakit tiroid. Bahaya ikan keli bila dikonsumsi bisa menimbulkan gejala-gejala seperti demikian:
- Rasa panas yang dialami di area leher.
- Pembengkakan atau pembesaran pada daerah leher bagian bawah atau bisa dibilang penyebab gondok.
- Di area leher tampak seperti tumbuh tumor.
- Bola mata bisa tampak seperti hampir keluar.
- Sering mengalami batuk tapi penyebabnya tidak jelas.
Rata-rata orang-orang yang datang ke dokter dengan keluhan seperti itu bila ditanya pasti menjawab bahwa mereka sehabis makan ikan keli. Namun belut goreng pun juga dapat memberikan efek yang sama.
(Baca juga: makanan yang mengandung zat purin tinggi – penyebab hipertiroid)
4. Beracun
Ikan keli yang hidupnya mengandalkan makanan yang asalnya dari limbah dan juga di lingkungan hidup yang kotor pasti juga bisa mengandung racun. Ada jenis ikan keli yang telah terkontaminasi racun pada level ringan. Tandanya bila ikan tersebut beracun adalah ketika digoreng, minyak yang tadinya jernih warnanya bakal berubah menjadi hitam.
(Baca juga: makanan yang mengandung kolesterol tinggi – makanan yang berbahaya untuk penderita kolesterol)
5. Penyebab Kanker
Tak diragukan lagi, kolam kotor dan makanan limbah untuk beternak ikan keli akan menjadikan ikan-ikan tersebut mampu menyebabkan kanker. Racun yang terdapat pada sejumlah ikan keli bisa saja ringan, namun ada juga yang bisa memicu kanker. Ini dikarenakan kita tidak tahu seberapa banyak bakteri yang ada di dalam tubuh ikan keli tersebut.
Apa yang ikan keli makan, bakal masuk juga ke tubuh kita bila kita mengonsumsi ikan keli itu. Bakteri dalam hal ini bukanlah pengecualian. Jadi, sudah bisa dibayangkan bahwa terlepas dari manfaatnya yang cukup banyak karena ada omega-3 di dalamnya, ikan keli memiliki sisi mengancam.
(Baca juga: bahaya ikan lele bagi kesehatan – makanan yang mengandung omega-3)
Pengolahan ikan keli yang benar akan menurunkan risiko bahaya ikan keli yang sudah disebutkan sebelumnya. Membersihkan ikan keli sebelum mengolahnya dengan air yang mengalir lebih dianjurkan. Kemudian, supaya tak menjadi penyakit, cobalah untuk tidak menggorengnya tapi kukus atau rebuslah.