11 Bahaya Kekurangan Trombosit (No. 7 Paling Mematikan)

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Trombosit merupakan kepingan darah yang ukurannya kecil-kecil jika dibandingkan dengan leukosit serta eritrosit dan berbentuk tidak teratur. Berasal dari bagian megakariosit yang ada pada sumsum tulang belakang, trombosit ini berguna untuk mendukung proses pembekuan darah apabila mengalami luka. Struktur aktifnya cukup mudah pecah apabila sudah berada di luar pembuluh darah atau terkena benda keras. Ketika trombosit menurun, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai dan inilah bahaya kekurangan trombosit pada tubuh :

(Baca juga: efek kelebihan trombosit – akibat leukosit tinggi)

  1. Penyakit Tifus

Trombosit yang turun dan menjadi terlalu rendah di dalam tubuh menjadi bahaya karena otomatis Anda akan mengalami penyakit tipes. Penyakit tipes adalah salah satu dari sejumlah bahaya turunnya trombosit karena saat trombosit turun, itu artinya tengah ada infeksi pada tubuh.

  1. Memar

Bahaya ini biasanya terjadi pada anak di mana akan muncul bintik-bintik pada kulitnya. Bila Anda perhatikan, ada juga memar-memar yang bentuknya kecil namun berwarna kemerahan.

(Baca juga: efek samping bekam)

  1. Pendarahan di Lambung

Pada anak, jika trombosit menurun, maka bahayanya adalah terjadinya pendarahan di lambung di mana juga bisa terjadi pada bagian usus. Hal ini akan kemudian membuat anak mengalami muntah dan saat buang air besar, tinja yang keluar berwarna hitam.

  1. Pendarahan di Hidung dan Gusi

Pendarahan tak hanya bisa terjadi di bagian lambung maupun usus, untuk anak yang mengalami penurunan trombosit, bahayanya bisa jadi adalah mimisan. Pendarahan dari hidung tidaklah satu-satunya, karena pendarahan pun dapat terjadi di bagian gusi maupun perangkat akses vena sentral. Pendarahan juga sulit untuk dihentikan sestelah tekanan diterapkan sekitar 5-10 menit.

(Baca juga: pertolongan pertama pada patah tulang dan pendarahan)

  1. Demam Berdarah

Tentu saja saat bicara soal berkurangnya trombosit, bahaya yang kerap dikaitkan dengan kasus ini adalah penyakit demam berdarah. Terjadi kerusakan trombosit yang berhubungan dengan infeksi demam berdarah dan kondisi ini sangat terkenal di tengah masyarakat kita.

  1. Anemia Aplastik

Bahaya lainnya akan kekurangan trombosit adalah anemia aplastik di mana hal ini bakal terjadi apabila sel yang memroduksi darah merah pada bagian sumsum tulang belakang kurang berfungsi dengan baik. Sumsum tulang belakang pada kondisi ini menjadi kosong karena leukosit pun juga berkurang menyertai rendahnya trombosit sehingga Anda perlu berhati-hati jika mengalami anemia aplastik.

  1. Leukimia

Bahaya dari berkurangnya trombosit adalah leukimia atau kanker darah di mana gejala dari penyakit ini cukup mirip dengan demam berdarah. Penyakit ini adalah salah satu penyakit mematikan di mana ada dua organ penting tubuh manusia yang bakal terserang, yakni bagian sumsum tulang dan juga jaringan getah bening. Saat keadaan normal, sel-sel yang ada pada tubuh akan melakukan pembelahan diri sehingga terbentuklah sel-sel baru sebagai pengganti sel-sel lama, tua dan yang telah mati.

Namun pada kasus leukimia, sel-sel baru akan berkembang walaupun tubuh sebenarnya tidak memerlukannya dan bahkan sel-sel tua pun tidak akan mati-mati. Sebagai hasilnya, sel-sel darah putih akan dihasilkan secara terus-menerus oleh sumsum tulang sehingga sel-sel lain yang belum mati akan tergeser dan terdesak.

(Baca juga: bahaya kelebihan sel darah putih)

  1. Mielofibrosis

Bahaya dari turunnya atau rendahnya trombosit adalah mielofibrosis di mana ini adalah kondisi kesehatan yang terganggu akibat adanya jaringan parut atau fibrosis yang muncul di sumsum tulang. Produksi sel darah yang terpengaruh akan membuat gejala-gejala seperti perdarahan abnormal, cepat lelah, tubuh yang lemah, serta anemia. Pada stadium dini, kondisi ini sama sekali tidak akan memunculkan gejala dan kalaupun sudah ada gejalanya, penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan kemoterapi, analgesik, serta transfusi darah.

  1. Penyakit ITP atau Immunologic Thrombocytopenia Purpura

Termasuk di dalam bahaya kekurangan trombosit, penyakit auto-imun ini akan menimbulkan gejala seperti bercak perdarahan yang terlihat di permukaan kulit. Trombosit yang berkurang ini diakibatkan oleh adanya mekanisme imunologi di mana trombosit terkena serangan zat anti yang tubuh kita bentuk.

(Baca juga: cara meningkatkan trombosit darah)

  1. DIC atau Disseminated Intravascular Coagulation

Bahaya kasus ini akan muncul, terutama bagi seseorang dengan penyakit lupus atau sirosis hati. Seseorang dengan kondisi di mana darah terinfeksi oleh kuman pun dapat berisiko mengalami bahaya ini.

  1. Pendarahan Sulit Berhenti

Karena trombosit memiliki peran untuk membantu pembentukan bekuan darah supaya jika terjadi perdarahan dapat segera dihentikan. Jika trombosit menjadi turun, bahayanya adalah ketika Anda mengalami pendarahan dan ini akan menjadi sulit berhenti. Fungsi utama dari trombosit telah rusak apabila menjadi kurang, oleh karena itulah mengapa fungsi trombosit ini perlu dan penting untuk dipertahanka.

Pendarahan bisa terjadi secara berlebihan, dan bahkan dapat dialami secara internal atau di organ dalam seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk pemulihannya pun akan berangsur lama sehingga penyebab turunnya trombosit perlu diatasi lebih dulu dengan menaikkannya supaya kondisi pendarahan akan membaik dengan cepat.

(Baca juga: cara meningkatkan trombosit pada penderita dbd)

Cara Meningkatkan Trombosit

Lalu, bagaimana cara yang aman untuk menaikkan trombosit di dalam tubuh ketika seseorang kekurangan trombosit? Berikut ini cara-cara ampuh yang sederhana untuk dicoba oleh Anda.

  1. Menghindari Obat Tertentu

Obat-obat tertentu, seperti halnya penurun demam dan pereda nyeri harus dihindari karena obat itulah yang justru memperlambat produksi serta menghambat kinerja trombosit. Contoh obat tertentu tersebut adalah Ibuprofen serta Aspirin yang Anda bisa dapatkan secara bebas.

  1. Mengonsumsi Makanan Berkandungan Omega-3

Asam lemak omega-3 sangat baik untuk tubuh, dan makanan yang mengandung omega-3  meliputi ikan salmon liar, minyak biji rami, minyak ikan, dan juga ikan. Sistem kekebalan tubuh akan dapat ditingkatkan dengan makanan-makanan tersebut, berikut juga trombosit.

  1. Mengonsumsi Makanan Berkandungan Asam Folat dan Vitamin B12

Asam folat serta vitamin B12 sangat penting dalam mendukung produksi elemen darah, trombosit salah satunya. Sumber makanan yang bisa dikonsumsi setiap harinya antara lain adalah kacang kering, buah jeruk serta bayam di mana semuanya tinggi akan kandungan asam folat. Sementara untuk mendapatkan vitamin B12, Anda bisa mengonsumsi daging kambing, hati, susu, telur dan juga keju.

(Baca juga: akibat kelebihan dan kekurangan asam folat)

  1. Mengonsumsi Mineral dan Vitamin

Suplemen akan membantu untuk membuat sistem daya tahan tubuh lebih kuat sehingga trombosit akan meningkat secara alami. Vitamin yang larut di dalam air dapat Anda konsumsi juga. Suplemen adalah cara alternatif di mana Anda bisa mendapatkan sayuran atau buah-buahan yang memiliki zat vitamin.

  1. Menghindari Aktivitas yang Memicu Perdarahan

Jangan dulu melakukan aktivitas yang berisiko memicu timbulnya luka, goresan atau benturan karena aktivitas fisik ini akan mampu membuat perdarahan yang akan lama sembuhnya.

(Baca juga: ciri-ciri kurang tidur yang cukup)

  1. Istirahat Cukup

Trombosit akan lebih banyak diproduksi ketika tubuh selalu mendapatkan kembali kesegarannya. Cara yang paling ampuh untuk ini adalah dengan istirahat atau tidur yang cukup, yaitu paling tidak 7-8 jam per hari.

  1. Mengonsumsi Air Hangat

Air hangat sangat bagus untuk dikonsumsi karena ketika air hangat masuk ke dalam tubuh, ada lebih banyak sel darah atau trombosit yang meningkat sebab air dan proteinlah yang membuat sel-sel darah yang dibutuhkan tubuh. Sementara bila mengonsumsi air dingin, biasanya justru saluran pencernaan menjadi terhambat dan akhirnya cara tubuh dalam penyerapan gizi terpengaruh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn