Tumor parotis mungkin adalah istilah penyakit yang jarang terdengar, namun sebenarnya bagi yang memiliki benjolan pada telinga kiri, biasanya itu adalah tumor parotis meski memang tidaklah selalu demikian. Pada sebagian besar kasus, benjolan yang muncul pada telinga sisi kiri di mana hal ini paling kerap membuat orang takut setengah mati rupanya berasal dari kelenjar ludah parotis.
Kelenjar ludah parotis tersebut memiliki tugas untuk menghasilkan cairan yang berupa air liur dan enzim kalau dilihat dari segi fungsinya. Kedua hasil cairan tersebut memiiki manfaat besar untuk mendukung proses pencernaan. Produksi air liur sendiri terjadi secara terus-menerus dan jumlahnya kalau coba diakumulasi bisa sampai 1000ml.
Kelenjar air liur atau kelenjar ludah terdiri dari 2 macam berdasarkan pada ukurannya, yaitu kelenjar ludah minor dan mayor. Pada kelenjar minor ada pada rongga mulut bagian dalam, serta di langit-langit dan juga ada pada dasar lidah. Sementara untuk kelenjar ludah mayor terdiri atas kelenjar sublingual, kelenjar parotis dan kelenjar submandibula.
Kelenjar ludah parotis diketahui dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian dalam atau profundus dan juga bagian luar atau permukaan yang dikenal dengan istilah medis superficial. Dua-duanya pun dibatasi oleh organ nervus fascialis serta nervus VII yang masih masuk dalam kategori saraf wajah. Setelah mengetahui kelenjar ludah parotis itu seperti apa, pemahaman tentang tumor parotis pun menjadi lebih mudah.
(Baca juga: penyakit akibat benjolan di leher)
Kabar baiknya, tumor parotis sendiri pada sebagian besar kasus tidaklah tergolong berat atau ganas dan justru malah jinak dengan persentase 80 persen sendiri. Itu artinya, yang memiliki sifat ganas hanyalah 20 persen kasus karena memang perkembangan dari tumor jinak parotis sangat lambat.
Tumor ini pada umumnya menyerang seseorang yang masih berusia muda, tapi setelah itupun tak menyebar terlalu jauh apalagi menimbulkan rasa nyeri. Namun pada sisanya, yakni yang 20 persen kasus tumor ganas parotis akan memberikan efek sebaliknya. Biasanya, yang bersifat ganas dengan pertumbuhan tumor cepat terjadi pada orang-orang yang usianya di atas 50 tahun.
Pada level ganas, tentunya tumor sudah mulai cukup mengganggu karena ada rasa sakit yang ditimbulkan, belum lagi bakal menjadi penyebab dari terganggunya pernapasan. Gejala pada tumor parotis ganas antara lain adalah mata yang sulit menutup, mulut kelihatan lebih maju, dan tumor pun kalau dipegang terasa seperti batu, keras.
Operasi pun menjadi jalan satu-satunya kalau benjolan akibat tumor terasa mengganggu walau belum terlalu besar. Pengangkatan tumor ini paling sering ditempuh oleh penderita tumor parotis. Pengangkatan akan dilakukan pada seluruh kelenjar parotis yang berada pada permukaan tersebut apabila memang ada di bagian permukaan (istilah metode ini adalah parotidektomi superficial).
Hanya saja, selalu ada risiko atau efek operasi tumor parotis yang harus diketahui sebelum Anda memutuskan untuk menempuh langkah ini. Seperti jenis operasi yang lain, efek, bahaya dan risiko selalu ada entah itu besar atau kecil. Komplikasi perlu Anda kenali lebih dulu supaya lebih siap untuk menjalani operasi.
(Baca juga: penyebab gondongan – operasi gendang telinga)
1. Cedera pada Saraf Fasialis
Mungkin beberapa orang belum tahu apa itu saraf fasialis dan fungsi apa yang dijalankannya. Saraf fasialis merupakan saraf kranialis yang ke tujuh di mana peran yang dimainkannya adalah sebagai pengatur indera perasa pada kulit wajah dan juga ekspresi manusia. Tugas dari saraf ini adalah sebagai pemasok impuls otot-otot ekspresi wajah.
Selain itu, saraf ini jugalah yang bertugas untuk menyalurkan sensasi dari bagian anterior lidah dan rongga mulut. Ketika tumor parotis terjadi dan harus diangkat melalui prosedur operasi tumor parotis, jika terjadi kesalahan maka bisa saja terjadi cedera pada saraf ini. Hal ini bisa memengaruhi otot wajah serta otot stapedius yang akan juga berpengaruh terhadap pendengaran.
2. Telinga Terasa Baal
Saat terjadi kesalahan, telinga akan begitu terasa baal dan ini merupakan efek dari operasi tumor parotis yang bakal membuat pasien tak nyaman. Ketika rasa baal pada telinga terjadi, hal ini otomatis membuat rasa pada bagian telinga menurun alias berkurang. Kenali jenis penyakit yang menyerang telinga lebih dulu untuk memastikan kondisi telinga baal ini.
Anda perlu mendiskusikan tentang efek ini dengan dokter kepercayaan Anda sebelum memutuskan menempuh jalur pembedahan untuk mengangkat tumor parotis. Seberapa tingkat bahaya dari efek ini harus Anda ketahui lebih dulu. Efek seperti ini biasanya terjadi pada pasien yang memilih untuk pengangkatan dari jaringan parotis bagian dalam secara menyeluruh.
(Baca juga: gondongan pada anak)
3. Infeksi
Banyak kasus operasi di mana infeksi menjadi salah satu komplikasi atau bahaya yang paling umum. Ketika infeksi terjadi pasca operasi dilaksanakan, pasien sebetulnya tak perlu begitu mengkhawatirkan kondisi ini. Infeksi yang terjadi memang menimbulkan beberapa kondisi, seperti halnya demam berikut disertai rasa kedinginan sehingga pasien akan menggigil.
Tapi kondisi gejala-gejala akibat infeksi tersebut sudah tak perlu menjadi kekhawatiran berlebihan karena Anda hanya perlu untuk datang ke dokter. Dokter biasanya akan memberikan jenis antibiotik sebagai solusi bagi yang terkena infeksi. Obat penurun demam sekaligus anti-inflamasi juga kemungkinan akan menjadi jenis obat yang diberikan oleh dokter supaya pasien bisa membaik.
4. Mual/Muntah
Tak hanya infeksi, efek samping dari operasi tumor parotis yang juga kemungkinan besar terjadi secara umum sebagai efek samping metode operasi lain adalah mual dan muntah. Pasien dapat mengalami hal ini sebagai efek dari obat bius. Anestesi memang seringkali memberikan efek demikian pada pasiennya sehingga akan sangat wajar dan normal.
Ketika efek dari obat bius sudah menghilang, rasa mual dan juga muntah pun otomatis akan ikut berhenti. Tapi mual/muntah juga dapat terjadi pada pasien pasca operasi dan pasca pemberian obat di mana tubuh pasien seakan tak bisa menerima obat resep dokter. Konsultasikan hal ini dengan dokter supaya dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
(Baca juga: penyakit yang disebabkan oleh virus)
5. Perdarahan
Operasi atau pembedahan adalah metode tindakan medis yang selalu berisiko akan perdarahan, termasuk juga saat Anda menempuh operasi tumor parotis. Kondisi tubuh setiap orang dan juga kemampuan dokter bedah bisa berbeda-beda. Perdarahan berlebihan bisa saja terjadi pada pasien, namun dokter tentunya sudah siap dengan solusinya.
6. Rasa Nyeri
Sama seperti metode atau prosedur operasi lainnya, efek operasi tumor parotis juga bisa menimbulkan rasa nyeri pada bagian yang dioperasi. Sesudah efek dari anestesi atau obat bius hilang, area yang tadinya bertumor dan diangkat akan terasa nyeri dan tidak nyaman selama Anda beraktivitas.
Hanya saja, hal ini masih tergolong wajar karena pada pasa pemulihan atau perawatan, rasa nyeri tersebut akan memudar dengan sendirinya. Untuk mengatasi masalah nyeri tersebut, dokter pun akan memberikan obat khusus penghilang rasa sakit atau pereda nyeri yang paling ampuh. Jika rasa nyeri tak kunjung berkurang, maka Anda perlu mengecek kondisi kelenjar parotis.
(Baca juga: cara mengobati gondongan)
Efek Lainnya dari Operasi Tumor Parotis
Ada serangkaian efek lainnya yang juga berpotensi terjadi pada pasien yang menempuh jalur operasi untuk mengangkat tumor parotis. Sejumlah efek bisa termasuk ringan, tapi juga ada yang cukup serius dan harus mendapatkan penanganan secepatnya. Berikut adalah risiko lainnya yang patut untuk diwaspadai:
- Muntah darah.
- Nyeri dada.
- Sesak nafas.
- Batuk-batuk
- Kemerahan pada bagian yang dioperasi.
(Baca juga: makanan yang dilarang pasca operasi – jenis-jenis operasi bedah – makanan yang cepat menyembuhkan luka operasi)
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter apabila memang Anda merasakan ada yang ganjil pada kondisi Anda pasca operasi. Konsekuensi tersebut sebetulnya sangat jarang terjadi karena rata-rata operasi tumor parotis pada banyak kasus dapat berhasil 100 persen. Namun, itu bukan berarti bahwa setiap kasus dan prosedur operasi bisa selalu sukses.
Penderita tumor parotis yang hendak menempuh proses operasi untuk menyembuhkan penyakit tersebut, maka harus bersiap untuk konsekuensi atau efek operasi tumor parotis yang berpotensi terjadi. Sebelum tumor menjadi ganas, ada baiknya untuk secepatnya memeriksakan diri ketika benjolan sudah tampak, namun konsultasikan segala efek tersebut dengan dokter Anda lebih dulu.