Batu ginjal dapat terjadi pada wanita maupun pria dan penyakit ginjal satu ini adalah bentuk kristalisasi dari urine. Itulah mengapa batu ginjal termasuk penyakit yang paling umum dijumpai pada sistem saluran kencing dan ketimbang wanita, pria jauh lebih berisiko terkena batu ginjal. Bahkan persentase penderita batu ginjal bisa sampai 50 persen lebih.
Pria jauh lebih berpotensi mengalami batu ginjal tentu dikarenakan banyak hal, termasuk juga faktor intensitas aktivitas, pengaruh fisik sekaligus juga hormon. Untuk mengatasinya, ada baiknya untuk mengenali dulu penyebab batu ginjal pada pria dan wanita. Pengobatan selalu akan dilakukan berdasarkan pada penyebabnya.
(Baca juga: ciri-ciri batu ginjal)
1. Faktor Usia
Meski diketahui bahwa pria jauh lebih besar peluangnya untuk menderita batu ginjal, tak lantas menandakan bahwa wanita tak dapat terkena batu ginjal. Faktor usia mampu memengaruhi kondisi tubuh sehingga lebih rentan terserang penyakit, seperti batu ginjal juga. Pada usia 40 tahun lebih, batu ginjal bisa lebih sering menyerang pria, khususnya yang gaya hidupnya kurang baik.
Gaya hidup semasa muda memang sangat mampu memengaruhi kondisi organ dalam tubuh kita. Ketika kita hidup secara sembarangan, maka semakin bertambah usia, tubuh pun mengalami risiko kerusakan lebih besar, tak terkecuali ginjal. Makanan dan minuman asupan kita sehari-hari dapat menjadi pemicu terbentuknya batu di dalam ginjal.
2. Saluran Kemih Lebih Sempit
Pada pria, batu ginjal lebih gampang menyerang karena memang ada hubungannya juga dengan ukuran saluran kemih. Pria memiliki saluran kemih yang lebih sempit apabila dibandingkan dengan wanita sehingga batu ginjal dapat lebih kerap dan mudah memicu penyumbatan. Masalah batu ginjal menjadi lebih sering terjadi pada pria karena hal tersebut.
(Baca juga: perbedaan sakit ginjal dan batu ginjal)
3. Dehidrasi
Pria juga lebih berisiko terkena batu ginjal akibat dehidrasi di mana itu artinya jarang atau kurang minum air putih. Hal ini tak mengherankan juga karena pada dasarnya pria membutuhkan air lebih banyak karena rata-rata tubuh juga lebih besar dari wanita. Aktivitas pada pria pun tentunya lebih berat ketimbang wanita.
Pria cenderung memiliki aktivitas yang jauh lebih intens kalau dibandingkan dengan wanita sehingga kalau tak diimbangi asupan cairan cukup, bahaya dehidrasi pun pasti menyerang. Saat dehidrasi terjadi, sebagai efeknya pasti urine juga terpengaruh dan hasilnya lebih pekat. Dengan begitu, terbentuknya batu ginjal pun menjadi jauh lebih besar.
Bahaya akibat kurang minum air putih bisa sangat mengancam bagi kesehatan ginjal, terutama pada para pria. Ingat bahwa pria bekerja secara lebih aktif dan banyak juga yang beraktivitas di bawah paparan sinar matahari yang bakal membuat dehidrasi makin menjadi. Itulah mengapa, para pria dianjurkan untuk minum air putih 2-3 liter banyaknya dalam sehari.
4. Konsumsi Gula Berlebih
Pada pria, risiko serangan batu ginjal jauh lebih besar karena bisa jadi asupan gula yang terlalu berlebihan. Segala sesuatu yang berlebihan bisa berdampak buruk dan gula yang berlebih tak hanya mampu mengakibatkan kadar gula darah naik sehingga menyebabkan diabetes.
Terlalu sering dan banyak mengonsumsi gula bisa menyebabkan penyakit kencing manis dan tak hanya itu, ini bisa berlanjut pada batu ginjal. Terlalu banyak makan atau minum yang manis-manis tanpa diimbangi air putih cukup, ini akan membantu pembentukan batu ginjal secara lebih cepat dan mudah. Batasi asupan gula dan perbanyak minum air putih saja supaya lebih aman.
(Baca juga: pantangan batu ginjal)
5. Asupan Protein Tinggi
Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi tidaklah salah karena memang tubuh manusia membutuhkan protein. Namun asupan protein yang berlebihan juga tidak dianjurkan sebab mampu menimbulkan batu ginjal, khususnya pada pria. Makanan berprotein tinggi bisa dibatasi meski Anda adalah salah satu penggemar makanan berprotein.
Cari tahu lebih dulu kadar protein yang diperbolehkan untuk pria dewasa itu seberapa banyak. Jika lebih dari takaran idealnya dan terlalu sering, maka Anda sama saja memperbesar risiko terkena batu ginjal. Batasi protein dan imbangi asupan protein dengan makanan bernutrisi lainnya setiap hari supaya kemungkinan batu ginjal bisa lebih kecil.
6. Obesitas
Pria obesitas diketahui memiliki risiko terkena batu ginjal lebih tinggi ketimbang wanita obesitas. Tubuh gemuk biasanya dikatakan sebagai tubuh yang sehat, namun tubuh yang kegemukan dan tak terkendali bisa menjadi penyebab datangnya berbagai penyakit. Masalah kegemukan penyebab utamanya adalah makan makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
Tak hanya itu, makanan yang mengandung gula tinggi juga mampu menyebabkan obesitas dan berimbas juga pada kadar gula darah yang naik dan akhirnya terjadi diabetes. Obesitas pun berhubungan erat dengan makanan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Jadi, untuk menurunkan risiko batu ginjal, para pria yang obesitas memang perlu memikirkan ulang tentang pola makan dan mulai mempertimbangkan tips diet sehat.
(Baca juga: makanan penghancur batu ginjal)
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apabila seorang anggota keluarga atau beberapa dari mereka ada yang mengidap batu ginjal, maka tentunya ini bisa berpengaruh juga terhadap kesehatan ginjal Anda. Ketika riwayat kesehatan keluarga memiliki peran, itu artinya batu ginjal berisiko lebih besar pada Anda.
Ketahui apakah anggota keluarga Anda ada yang pernah mengalami batu ginjal karena jika ada, hal ini justru memperbesar potensi Anda mengidapnya juga. Jika hal ini kemudian didukung pula dengan pola hidup yang tidak benar, otomatis akan menjadi lebih mudah bagi Anda terserang batu ginjal. Pengecekan rutin akan kesehatan ginjal bisa dicoba kalau sudah tahu bahwa ada riwayat batu ginjal pada kesehatan keluarga Anda.
8. Riwayat Gout/Asam Urat
Mungkin banyak dari Anda yang kemudian bertanya-tanya tentang mengapa penyakit asam urat menjadi penyebab dari timbulnya batu ginjal. Alasannya adalah karena batu asam urat pembentukannya terjadi pada seseorang yang mudah mengalami dehidrasi dan tubuhnya tengah kehilangan cairan banyak.
Saat urine dalam kondisi asam secara terus-menerus, maka ini akan mudah membentuk batu asam urat. Hal ini pun kembali lagi ada kaitannya dengan diet tinggi protein sekaligus seseorang yang sudah punya riwayat gout atau asam urat. Batu asam urat sendiri juga bisa terjadi karena faktor genetik.
Tingginya asupan urin asam dan purin juga bisa membuat batu asam urat terbentuk di mana itu artinya, batu bisa terbentuk ketika asam urat di dalam urine terlalu banyak. Mengonsumsi makanan berprotein hewani merupakan hal yang bisa mendukung pembentukan batu karena makanan-makanan tersebut rata-rata berpurin tinggi, seperti kerang, ikan dan daging.
Dari kristal asam urat, dapat kemudian muncul batu ginjal dan kristal asam urat ini sendiri adalah produk pemecahan DNA yang pembentukannya terjadi saat urine diketahui sedang dalam kondisi terlalu asam. Batu bisa tampak merah keoranyean dikarenakan penyerapan produk pemecahan hemoglobin oleh kristal asam urat. Maka dari itu, coba cek kesehatan Anda karena asam urat pun berisiko batu ginjal.
(Baca juga: gejala batu ginjal)
9. Radang Usus Besar
Seseorang dengan riwayat radang usus besar juga memungkinkan untuk terkena batu ginjal. Hal ini berisiko pada pria maupun wanita di mana penyakit ini biasanya dipicu oleh peradangan yang bisa menyerang usus kecil atau usus besar yang terjadi karena kuman. Kuman bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan ketika daya tahan tubuh seseorang sedang lemah.
Penyakit ini biasanya akan menyebabkan rasa nyeri yang begitu hebat dan kondisi ini dapat dialami oleh siapapun. Saat seseorang mengalami penyakit usus besar, maka otomatis salah satu solusi yang ditempuh adalah dengan cara operasi ostomy. Operasi inilah yang meningkatkan potensi terbentuknya batu ginjal.
10. Hiperparatiroidisme
Kondisi satu ini juga berkemungkinan besar menyebabkan seseorang mengalami yang namanya batu ginjal. Agak kurang begitu familiar memang istilah dari hiperparatiroidisme ini, sebetulnya kondisi apakah ini? Berlebihannya produksi hormon paratiroid dalam darah merupakan kondisi hiperparatiroidisme.
Diketahui pula bahwa hiperparatiroidisme ada 2 jenis, yakni hiperparatiroidisme primer dan sekunder. Untuk jenis primer, kondisi ini adalah di mana hormon paratiroid yang mengalami pembesaran akibat berlebihannya produksi hormon sehingga terjadi peningkatan kadar kalsium dalam darah. Sementara jenis sekunder merupakan sebuah keadaan di mana kadar kalsium dalam darah terjadi kekurangan. Hiperparatiroidisme ini mampu meningkatkan potensi pembentukan batu-batu ginjal dalam tubuh.
(Baca juga: cara mengobati batu ginjal)
11. Hiperkalsiuria
Hiperkalsiuria adalah kondisi di mana kadar kalsium pada urin diketahui di atas 250-300 mg per 24 jam dan hiperkalsiuria sendiri disebabkan 3 macam faktor. Faktor-faktor penyebab yang dimaksud antara lain adalah:
- Hiperkalsiuria absortif yang mampu dialami seseorang karena absorbsi kalsium lewat usus meningkat.
- Hiperkalsiuria resorptif yang dapat dialami seseorang dikarenakan reabsorbsi kalsium tulang mengalami peningkatan.
- Hiperkalsiuria renal yang dapat dialami oleh adanya masalah kemampuan reabsorbsi kalsium lewat tubuls ginjal; masalah tersebut adalah bentuk gangguan pada proses reabsorbsi tersebut.
Perlu juga diketahui bahwa sebagian besar kasus orang yang mengidap batu kalsium biasanya akan mengalami hiperkalsiuria.
12. Sistinuria
Sistinuria merupakan sebuah kondisi penyakit yang memang langka dan jarang terjadi, tapi penyakit ini diketahui mampu menyebabkan batu ginjal, baik itu pada pria maupun wanita. Hanya saja memang potensi lebih besar dialami oleh pria dalam hal ini. Sistinuria ini adalah kondisi yang mampu menyebabkan pengeluaran asam amino sistin ke air kemih.
Pada proses dikeluarkannya asam amino sistin tersebut, kerap kali justru malah membentuk batu sistin di dalam saluran kemih. Penyebab dari sistinuria sendiri diketahui adalah tubulus renalis yang diturunkan mengalami kelainan. Sifat dari gen pemicu sistinuria pun resesif sehingga penyakit ini baru akan dialami seseorang bila orang tersebut mendapat 2 gen abnormal yang berasal dari masing-masing orang tua.
Pembentukan batu sistin dapat terjadi di pelvis renalis, kandung kemih, atau ureter dan gejala pada umumnya muncul di usia seseorang antara 10-30 tahun. Nyeri hebat akan terjadi akibat dari kejang di bagian ureter di mana ini disebabkan oleh tersangkutnya batu. Batu sistin ini juga diketahui dipicu oleh terlalu tingginya kadar asam amino pada tubuh.
13. Efek Samping Obat
Bati ginjal pada pria maupun wanita dapat terjadi dikarenakan efek samping obat tertentu. Penggunaan obat-obatan kimia memang selalu menawarkan risiko lebih tinggi bagi kesehatan dan tak terkecuali batu ginjal. Maka dari itu, tak perlu untuk mengonsumsi obat kimia kalau penyakit yang dialami cukup ringan.
Batu ginjal dapat dibentuk oleh karena kandungan dari obat-obatan kimia tersebut dan pembentukan tersebut disebabkan oleh terlalu banyaknya produksi asam urat juga. Kalaupun memang membutuhkan obat, pilihlah secara hati-hati dan konsultasikan lebih dulu dengan dokter supaya aman walau memang tak seluruh obat bisa membentuk batu ginjal.
(Baca juga: tanda-tanda batu ginjal)
14. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kencing atau kemih merupakan sebuah kondisi saat organ sistem kemih terkena infeksi dan bagian-bagian tersebut antara lain adalah ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra. Baik pria maupun wanita bisa mengalami infeksi saluran kemih, namun kali ini para wanitalah yang lebih berisiko tinggi.
Alasan mengapa wanita yang mempunyai risiko lebih besar terkena infeksi saluran kemih adalah karena lebih pendeknya saluran uretra pada wanita. Batu ginjal rupanya bisa terjadi akibat penyakit infeksi ini dan hal tersebut dikarenakan bakteri yang masuk ke saluran kemih. Bakteri tersebutlah yang memicu pembentukan batu pada ginjal.
Karena memang wanitalah yang memiliki potensi lebih besar terkena batu ginjal akibat infeksi bakteri, maka ada baiknya untuk menjaga kesehatan alat reproduksi secara tepat. Ketika bakteri masuk, ada kemungkinan untuk kemudian bakteri menyebabkan ISK, lalu batu ginjal pun menjadi muncul.
15. Menahan Buang Air Kecil
Faktor penyebab lain yang cukup besar potensinya memicu batu ginjal pada pria dan wanita adalah terlalu sering menahan kencing. Kebiasaan menahan kencing adalah suatu hal yang buruk dan jangan terlalu sering dilakukan. Ini karena air kencing itu sendiri membawa kotoran yang berasal dari organ ginjal kita.
Ketika air kencing yang seharusnya dibuang malah ditahan, maka kemungkinan malah memperbesar risiko pembentukan batu ginjal. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kotoran yang tak terbuang segera secara optimal. Gara-gara menahan kencing, infeksi saluran kencing juga bakal terjadi ditambah pula batu ginjal yang bisa menjadi kronis.
16. Minuman Beralkohol
Batu ginjal pada pria dan wanita bisa juga disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Selain berbahaya karena merusak kesehatan sistem saraf otak, minuman keras akan membuat pembentukan batu ginjal lebih mudah. Hal tersebut dipicu oleh kandungan zat di dalamnya yang kemudian mampu mengendap di organ ginjal apabila tak diimbangi air putih setiap hari.
Ingat akan bahaya minuman keras bagi kesehatan karena tak hanya menjadikan saraf terganggu, kesehatan ginjal juga bisa ikut rusak. Daripada meminum alkohol, minuman seperti jus buah dan juga air putih jauh lebih disarankan untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tak ada salahnya untuk mulai mengubah pola hidup menjadi lebih baik dan sehat.
Cara Mengatasi Tanpa Obat
Apabila Anda khawatir akan efek obat yang bisa menambah keparahan dari batu ginjal dan hendak memilih cara mengatasi batu ginjal tanpa obat, di bawah ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan.
- Membatasi Makanan Berprotein dan Bergaram Tinggi
Makanan yang berprotein dan bergaram tinggi mampu menyebabkan batu ginjal, jadi mulai untuk membatasinya. Garam mampu membuat kalsium dalam urine meningkat dan protein bakal memicu peningkatan asam urat, kalsium, dan oksalat dalam urine. Pada daging, protein di dalamnya mulai mengandung sulfur tinggi sehingga risiko batu ginjal menjadi lebih buruk.
- Berolahraga
Kurang olahraga tak hanya bisa membuat otot gampang kaku, tapi juga secara tak langsung memicu obesitas yang dapat menyebabkan batu ginjal. Lakukan aktivitas fisik secara teratur dan bila tak ingin latihan berat, lakukan saja yang ringan-ringan, seperti aerobik atau jogging.
- Mengonsumsi Makanan Berserat
Untuk mengendalikan berat badan yang kiranya berlebih, Anda bisa menghindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi. Konsumsilah makanan yang mengandung serat tinggi agar kristalisasi garam kalsium bisa berkurang. Dengan demikian, otomatis pembentukan batu ginjal juga dapat dicegah. Makanan berserat yang mengandung fitat jauh lebih baik, seperti buah beri-berian, apel, jagung dan gandum untuk dimasukkan ke dalam menu diet harian Anda.
- Menggunakan Lemon
Bila batu ginjal terjadi, Anda bisa mencoba menggunakan lemon supaya batu ginjal dapat dipecah. Di dalam jus lemon ada kandungan asam sitrat yang fungsi utamanya adalah sebagai pemecah batu yang berbasis kalsium. Dengan demikian, batu ginjal pun menjadi jauh lebih mudah proses pengeluarannya saat buang air kecil melalui urine. Dalam sehari, disarankan untuk mengonsumsi 125 ml banyaknya agar efektivitasnya bisa dirasakan.
- Banyak Minum Air Putih
Tak hanya menjauhkan tubuh dari dehidrasi, air putih bisa membantu agar batu ginjal menjadi lebih cepat luruh. Minumlah sekitar 2,8 sampai 3 liter air putih setiap harinya untuk bisa benar-benar secara efektif mengeluarkan batu ginjal. Mungkin cukup sulit untuk mengetahui apakah kadar air putih yang Anda minum sudah cukup atau belum, maka perhatikan warna urine ketika buang air kecil. Saat warnanya bening, itu artinya Anda sudah melakukan yang terbaik dengan banyak minum.
- Menghindari Minuman Ringan/Berkafein
Saat mengatasi batu ginjal, Anda perlu menghindari minuman ringan atau soft drinks berikut juga minuman yang mengandung kafein tinggi. Di dalam minuman berkafein ada kandungan asam fosfat yang bisa memicu pembentukan batu pada ginjal terjadi secara lebih mudah. Jadi agar mampu memaksimalkan pengobatan dan batu ginjal lebih cepat luruh, hindari minuman ringan apapun dan beralihlah ke air putih yang jelas lebih aman dan dianjurkan.
(Baca juga: jenis penyakit ginjal)
Cara Mencegah
Untuk menurunkan risiko terjadinya batu ginjal, maka beberapa hal di bawah ini perlu untuk diperhatikan dan dipertimbangkan untuk dilakukan.
- Minum air putih yang banyak. Sebelum batu ginjal terbentuk, maka banyak-banyaklah minum air putih agar tidak dehidrasi, terutama pada pria. Pria membutuhkan 2-3 liter air putih agar tak kerap haus. Terkadang bekerja di ruangan ber-AC dan merasa dingin maka seseorang jarang merasa haus, namun meski tak haus harus tetap minum supaya tubuh tetap menerima asupan cairan yang cukup.
- Mengurangi asupan makanan/minuman/suplemen pemicu batu ginjal. Anda perlu memilih menu makanan harian dengan baik dan sebaiknya Anda mengurangi makanan protein hewani, suplemen kalsium, dan juga makanan beroksalat. Makanan dengan kandungan oksalat antara lain adalah ubi, teh hitam, coklat, ikan sarden, produk olahan kacang kedelai, kacang-kacangan, asparagus, buah anggur, dan bayam. Jangan lupa juga mengurangi asupan makanan bergaram tinggi.
- Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Jika ada, Anda bisa mengonsumsi obat-obat yang sudah dokter Anda resepkan secara rutin dan langkah ini pada umumnya ditempuh oleh orang-orang yang sebelumnya sudah ada riwayat batu ginjal. Kalau sudah ada riwayat tersebut, maka tujuan dari minum obat adalah sebagai pencegah agar batu ginjal tak mudah kambuh. Contoh obat-obatan tersebut adalah antibiotik, allopurinol, serta diuretik tergantung dari penyebab batu ginjal itu sendiri.
(Baca juga: cara mencegah penyakit ginjal)
Sebaiknya jangan remehkan batu ginjal karena bahaya batu ginjal bisa cukup mengancam apalagi kalau ukuran batu bertambah besar. Bahkan tak hanya para orang dewasa saja yang dapat mengalami batu ginjal, tapi usia remaja pun sudah cukup banyak yang menderita penyakit ini. Dengan mengenali penyebab batu ginjal pada pria dan wanita tersebut, kiranya Anda pun menjadi lebih waspada dan termotivasi untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih baik.